Agak susah menemukan petinggi sebuah perusahaan.
Media hardware Toms kebetulan bertemu dengan VP Adata, perusahaan pembuat SSD,
memory card dan lainnya. Apa yang dikatakan dengan tren memory mendatang dan tantangan produk SSD saat ini.
Kevin Chen adalah pemimpin Adata yang datang di pameran Computex 2016 kemarin. Dia menceritakan perusahaannya Adata, membuat produk jadi berbasis chip memory. Komponen chip dibeli dari perusahaan memory seperti Samsung, Micron, Hynix dan Toshiba. Sedangkan controller chip mengambil produk dari Seagate, SMI, Marvell, Realtek, Maxiotek.
Kevin memberikan pandangan dengan pasar yang unik dan tren market produk memory card berbasis NAND Flash.
Adata membuat perbedaan antara produk mainstream dan gaming. Tapi pemilih dapat tumpang tindih karena begitu banyak pilihan.
Tren 2D MLC sudah berjalan baik, dan sekarang transisi terjadi untuk 2D TLC. Tahun lalu perusahaan tersebut akan membuat 80-85% produk dari MLC, tahun ini akan lebih banyak produk dengan chip TLC.
TLC membuat biaya produksi chip lebih murah, memberi kesempatan bagi perusahaan OEM dan pasar mainstream. Adata belum menargetkan produk untuk performa seperti SSD gaming atau M.2 chip board SSD. Kevin melihat ada ke khawatiran dari teknologu TLC bagi konsumen, karena dianggap kurang tahan dan kinerjanya lebih rendah untuk aplikasi. Adata menceritakan mereka bukan saja membeli chip tapi masih dalam bentuk wafer silikon.
Adata tidak membeli dalam bentuk chip, tapi mereka membeli dalam bentuk wafer silikon alias bahan mentah lempeng chip. Dari kepiangan chip lalu merakit sendiri menjadi chip jadi. Setelah pengemasan menjadi chip, mereka dapat mengetahui dengan pasti mutu sebuah chip.
Chen mengatakan rahasia dari produk silikon, 2-5 persen chip tidak memenuhi standar SSD. Dengan mengemas di pabrik mereka, Adata memiliki keuntungan dari produsen lain. Khususnya untuk memilih chip TLC yang lebih dipercaya, karena mereka mengemas chip sampai jadi dan di uji sendiri. Adata mengeluarkan produk SSD dengan chip TLC bulan Juli 2016.
Beberapa pabrik silikon besar belum menawarkan wafer silikon NAND dalam jumlah besar dan memilh membuat produk dalam kemasan chip jadi. Kemungkinan pabrik itu belum mampu memproduksi komponen berkualitas sehingga tidak mampu memproduksi secara masal. Adata sebagai pabrik pengemas chip, masih terkendala dengan suplai wafer tesrebut. Membuat mereka lebih lambat mengeluarkan SSD TLC
Ada laporan industri bahwa pasar global mengalami kekurangan chip NAND di pertengahan tahun 2016. Masalah chip terkait dengan industri, dan kebanyakan pabrik baru terlambat 1-2 dari jadwal penyelesaian pembangunan. Itu alasannya pasar
SSD masih kekurangan chip dan harganya tertahan.
Sumber lain menyebutkan Apple sedang memborong chip NAND dalam jumlah besar bagi produk iPhone 7 terbaru. Setiap perangkat membutuhkan internal memory 16-32GB. Apple disebut juga sebagai vacuum cleaner. Bila mereka bersiap memproduksi produk baru, beberapa komponen smartphone dipasar ikut terganggu.
Adata tidak membuat chip sampai menjadi produk jadi. Mereka menawarkan produknya ke perusahaan lain atau dikenal dengan OEM untuk diberi merek sendiri.
Adata memiliki 2 pabrik, satu di Taiwan dengan kapasitas 100.000 produk jadi perbulan dan 500.000 unit utnuk pabrik di Suzhou China