Tahun 1965 ketika dua ilmuwan Arno Penzias dan Robert Wilson sedang mencari jawaban, adanya sinyal yang diterima oleh antena radio milik Bell Labs.
Awalnya mereka mengira ada burung yang kembali ke sarang di ruang lab dan menganggu di ruang antena mereka.
Kedua orang tersebut sebenarnya baru menemukan atau mendengar suara kosmik atau radiasi kosmik. Serta menjadi penemuan kosmologi paling penting setelah Newton.
Karena suara tersebut adalah sinyal microwave dari sinyal Big Bang atau disebut CMB / Cosmic Microwave Backround.
Penemuan tidak sengaja ini diawali keduanya ingin melakukan test untuk menditeksi gas hidrogen ruang angkasa
Tapi tidak sadar mereka menemukan - mengapa ada sinyal yang tertangkap di peralatan mereka.
Mereka malah mencari burung yang menganggu, memeriksa semua kabel serta peralatan.
Anehnya suara tersebut tetap muncul, dan suara yang ditangkap adalah detak jantung dari jejak alam semesta.
Akhirnya mereka mengetahui dan mempublikasikan temuannya untuk dibaca oleh ilmuwan lain di seluruh dunia.
Tim lain yang benar benar mencari sinyal CMB sebenarnya sudah ada. Namun dikalahkan oleh penemuan Penzias dan Wilson yang secara tidak sengaja malah mendapatkan lebih dahulu dari apa yang dicari ilmuwan lain. Keduanya dianugerahi Penghargaan Nobel dalam Fisika pada tahun 1978.
CMB pada dasarnya adalah sinyal yang bisa ditangkap di alam semesta ini. Berasal dari sisa energi setelah terjadinya
Big Bang.Ketika alam semesta masih muda, dimana alam semesta ketika itu masih di selimuti oleh plasma hidrogen yang panas dan radiasi elektromagnetik.
Setelah terjadi ledakan besar, perlahan alam semesta mendingin dan terbentuk molekul dan radiasi elektromagnetik misalnya radiasi yang terus menyebar.
Perluasan alam semesta membuat bentangan panjang gelombang radiasi seperti terlihat di gelombang microwave. Penemuan kedua ilmuwan tersebut telah digunakan oleh ilmuwan di jaman modern sekarang, untuk pengamatan alam semesta saat ini.
Salah satunya dai teleskop Planck milik
ESA, mampu memberi gambaran seperti apa bentuk alam semesta dahulu, berdasarkan sinyal yang diterima pada teleskop. Teleskop Planck bekerja sejak tahun 2009 dan pemetaan berakhir di tahun 2013 setelah teleskop tersebut dimatikan.
Teleskop Planck mengunakan penermaan sinyal frekuensi rendah dan tinggi dalam gelombang Microwave. Antara 30Ghz, 44Ghz dan 70 Ghz dari sensor LFI dan sinyal frekuensi tinggi 100 sampai 857 Ghz untuk sensor HFI. Posisi teleskop Planck harus ditempatkan sangat jauh, mencapai 1,5 juta km dari bumi. Dari sinyal yang diterima akhirnya terbentuk sebuah gambar peta.
Memerapa pemetaan dari teleskop yang menangkap sinyal CMB
1. Satelit yang mencatat radiasi kosmik adalah Cobe. Tapi hanya mengukur sampai skala 7.
2. Disusul Wmap dengan sensor 0,3" dengan 4 band frekuensi berbeda.
3. Plank mengukur semuanya dari 4 arcminutes / 0,07" di 9 band frekuensi berbeda. Perubahan sensitif dari sensor teleskop ruang angkasa tersebut juga merubah apa yang diamati oleh peneliti dan astronom. Seperti gambar dibawah ini
Bila diamati dengan teleskop radio. Semua bentuk gambar yang tertangkap seperti gambar diatas yang disebut CMB.
Semuanya adalah bentuk dari radiasi kosmik dimana menjadi jejak atau bekas radiasi masa lampau, kejadian setelah terjadinya ledakan besar yang membentuk alam semesta. Dimana jejak tersebut adalah atom yang terjadi pada 13,5 miliar tahun lalu.
Sedangkan Big Bang terjadi pada 13,8 miliar tahun, atau gambar diatas adalah bentuk alam semeta 300 juta tahun setelah terjadi Big Bang.
Mengapa cahaya yang tertangkap
berwarna oranye. Seperti panas di panggang roti, dimana elemen dipanaskan akan terlihat kemerahan atau cenderung oranye.
Di ruang angkasa, proton dan elektron tidak dapat menyatu karena panas ketika itu mencapai ribuan derajat.
Panas yang tinggi hanya membentuk menjadi plasma. Jadi ketika di tahun 400.000 setelah Bing Bang, alam semesta berwarna oranye.
Dan belum ada planet, bintang maupun galaksi yang terbentuk.
Benda yang sedemikian jauh akan terlihat cenderung merah. Di dunia astronomi disebut Red Shift.
Semakin jauh, tidak dapat terlihat oleh mata manusia atau teleskop optik. Karena cahaya akan tertarik untuk sampai diamati di Bumi.
Sehingga alam semesta akan terlihat kosong (oleh mata manusia)
Dan cahaya menjadi cahaya infra-merah, sehingga terlihat oleh teleskop optik.
Dibutuhkan teleskop khusus dengan sensor infra merah untuk melihat benda yang sangat jauh. Termasuk mengamati benda yang memiliki cahaya thermal masih dapat terlihat dengan teleskop infra-merah.
Apa yang disebut CMB.
CMB adalah jejak dari sisa cahaya pertama yang di dinginkan dan terbang bebas di alam semesta.
Radiasi fosil paling jauh yang dapat dilihat oleh teleskop, dan cahaya yang dapat terlihat paling jauh setelah terjadi Big Bang.
Ilmuwan menganggap disebut gelombang kejut. Dimana cahaya plasma yang sangat panas mulai di dinginkan dan terditeksi oleh teleskop sebagai gelombang micro.
CMB merupakan radiasi tertua yang membawa alam semesta masih terdiktesi sampai hari ini.
Selain gambar alam semesta, teleskop
Planck juga mengambil bentuk galaksi Bima Sakti.
Melihat benda yang sangat kecil seperti ukuran nanomikron tidak semudah melihat benda kecil dengan mikroskop biasa. Melihat bentuk nanomikron tidak dapat di lihat langsung bila objek terlalu kecil, karena tidak akan memantulkan cahaya. Gambar hanya di proyeksikan untuk ditampilkan ke layar dengan elektron..
Perbedaan notebook dan laptop hanya sebatas kata. Bila melihat laptop bisnis sangat mudah dikenali, dari banyak port, garansi, tambahan alat docking. Tapi bukan perangkat itu saja yang membedakan notebook kelas kantor dan rumah. Notebook kantor diuji termasuk tut keyboard sampai bagian engsel. Dan lebih mudah diperbaiki.