Nasa mengatakan badai matahari besar sedag mengarah ke bumi. Tidak berbahaya bagi manusia, walau kilatan radiasi yang terbang tersebut melewati bumi. Hanya bagian satelit, listrik dan jaringan radio bisa saja terganggu.
Matahari dengan kandungan gas 92% hidrogen dan 7.8 helium ini suka menyemburkan radiasi raksasa yang disebut coronal mass ejection. Disamakan seperti jilatan matahari yang lepas dan terbang ke arah tertentu. Nasa mengatakan ada 2 injeksi dari matahari sejak 2 hari terakhir dan masuk skala x1.6. Badai tersebut cukup kuat, tapi peneliti Nasa belum mengetahui kapan akan sampai ke bumi (melewati atmosfer).
Manusia tidak perlu khawatir dengan badai matahari yang baru terjadi kata Lika Guhathakurta ilmuwan program Nasa Solar Dynamic Observatory. Tapi astronot mungkin beresiko karena berada di ketinggian ruang angkasa sehingga mereka perlu berlindung untuk sementara waktu.
Pada tanggal 13 Maret 1989, sebuah badai matahari pernah memutuskan jaringan listrik selama 12 jam di kota Quebec Kanada. Dan jaringan listrik di AMerika Serikat juga terganggu tapi tidak mengalami pemadaman listrik. Satelit sempat terganggu berjam jam, sampai disebut Blackout Quebec.
Update dari
Nasa tertanggal 11 September 2014. Foto dibawah diambil dari probe pada tanggal 10 September 2014 dengan foto badai matahari. Dan satu video dirilis oleh Nasa pada 10 September 2014 dari badai matahari dengan kekuatan x1.6 tepat berada di tengah gambar matahari berwarna hijau.
The sun emitted a significant solar flare, peaking at 1:48 p.m. EDT on
Sept. 10, 2014. NASA's Solar Dynamics Observatory captured images of the
event. Solar flares are powerful bursts of radiation. Harmful radiation
from a flare cannot pass through Earth's atmosphere to physically
affect humans on the ground. However -- when intense enough -- they can
disturb the atmosphere in the layer where GPS and communications
Jilatan matahari kali ini cukup langka, karena waktunya saling berdekatan. Dengan nomor AR2518, sebuah solar flare kelas R1 berlangsung selamaa 6 jam pada hari Senin Malam. Rabu disusul ledakan kuat setingkat x1.6. Ledakan terakhir adalah ledakan besar medan magnet yang dikenal Coronal Mass Injection atau CME. Dengan kecepatan tinggi langsung menuju Bumi. Terakhir dengan flare pertama pada hari Senin akan sampai pada tanggal 9, dan CME yang besar tiba pada hari Jumat siang hingga sore hari. Sejauh ini Bumi menghadapi CME dari matahari , dan tidak terjadi masalah. Bila terlalu besar akan menganggu aliran listrik sampai satelit yang berlangsung selama berjam-jam.
NOAA sebagai badan cuaca tidak memberikan peringatan, karena badai tersebut masih di kategori S1 sebagai skala terendah. Bila mencapai tingkat S3, NOAA akan meminta badan penerbangan FAA untuk memindahkan jalur pesawat udara di daerah kutub agar terhindar dari paparan radiasi.
Satelit SDO diluncurkan 11 Februari 2010, mengambil gambar selama 10 tahun rekaman permukaan matahari. Nasa merilis hasil rekaman
matahari selama 10 tahun dari aktivitas matahari. Pesawat SDO sempat melakukan kalibrasi pada tahun 2016 untuk perbaikan instrumen AIA
Badai matahari tahun 2012 nyaris membuat umat manusia ke jaman batu.
Tepatnya 23 Juli 2012 atau dua tahun lalu, matahari menyemburkan badai
gas plasma sangat besar. Menurut Nasa, kejadian gas plama tersebut
mengarah ke bumi dengan selisih waktu 1 minggu