Ketika perang, pesan dikirim melalui telegram. Tidak ada server untuk menyimpan pesan. Indonesia pernah memiliki telegram, khususnya pesan singkat yang dikirim ke luar kota. Setelah pesan sampai langsung dibawa oleh tukang pos ke alamat dituju.
Jaman telegram sudah berakhir,
India yang masih melayani pengiriman pesan telegram sudah menutup layanan pada tahun 2013.
Kembali ke Jepang, kata staf NTT salah satu perusahaan telekomunikasi ternyata masih memiliki layanan telegram. Jadi bukan India yang memiliki layanan telegram terakhir di dunia. Pesan telegram bekerja sama dengan 3 operator selular di negara Jepang, dari NTT DoCoMo,
KDDI dan SoftBank. Tapi yang ini beda.
Mereka mengunakan sistem server computer dan bukan kabel jaman dulu. Pelanggan dapat mengirim pesan dan pesan akan sampai dalam 3 jam ke alamat yang dituju. Hanya 25 karakter maksimum pesan yang dikirim, biayanya sekitar $4.
Di Jepang masih memiliki tradisi unik. Seperti mengirim pesan telegram untuk sebuah acara. Misalnya untuk acara pernikahan dan pemakaman. Atau mengirim pesan untuk ucapan tahun baru. Pesan yang dikirim dapat dibundle dalam paket barang. Harganya dari 1000 yen sampai 8000 yen. Seperti apa bentuk pesan telegram di Jepang, dibawah ini gambar pesan yang dapat dikirim dengan cara lama tapi teknologi baru.
Sebagian kalangan muda bingung dengan peralatan kantor. Tidak pernah mengunakan peralatan scanner, Fax, mesin fotocopy, bahkan printer. Sama seperti tampil teknologi digital di era 90an, tapi generasi senior yang belajar kembali dengan yang muda. Sekarang malah berbalik.
Pengiriman telegram atau surat dengan pesan singkat akan berakhir eranya
di abad ini. Di India adalah negara yang terakhir masih mengunakan
pengiriman surat telegram, dan terakhir akan dikirim bulan depan.