Pesawat jet tempur China Stealth Fighter J-20 Mighty Dragon

   Stuff | 5 November 2018

Tahun 2012 pertama pesawat ditampilkan tahun 2017 pengembangan mesin pesawat sendiri


Ini dia tampilan pesawat Stealth Cina J-20, gambarnya benar benar bersih dan jelas.

Melihat knalpotnya mungkin bukan termasuk pesawat Stealth.

Tetapi pesawat tempur dengan sayap ganda dan kecepatan tinggi dengan 2 mesin

Sejak diumumkan, pengembangan pesawa J-20 terus melakukan perubahan.

Sampai bagian sirip bagian pendorong pesawat dibuat khusus.







Sekilas tentang J-20 Mighty Dragon, adalah pesawat jet generasi ke 4 buatan China.

Setidaknya sudah 60x  melakukan test terbang. Tetapi pesawat ini baru dipakai pada tahun 2017-2019.

J-20 dibuat oleh Chengdu Aircraft Corporation dan disainnya bukan salinan pesawat barat atau Rusia.

Memang tampilannya mirip seperti Raptor F-22 atau si T-50 Pak-Fa.

Mesin J-20 yang dipakai masih buatan SU-27 yang dipakai pada tahun 1980an.

China sendiri mencoba membuat mesin yang sama buatan sendiri, tetapi kalah bagus dibanding mesin buatan Rusia. Baik kehandalannya maupun ketahanan.

Walau Cina sudah mampu membuat pesawat jet tempur sendiri. Cina masih membeli terus pesawat buatan Rusia, sepert SU-35 baru saja dipesan sebanyak 48 unit.

Rusia memiliki pesawat dengan 2 mesin AL-41F1C, konon mesin tersebut mampu membawa pesawat mencapai kecepatan hipersonic tanpa afterburner.

Cina ingin membeli mesin pesawat saja lalu dipasangkan ke J-20, tetapi ditolak oleh menteri pertahanan Rusia. Katanya, kalau mau beli lengkap ya broo, jangan di copy.



Desember 2016
Dari foto satelit terlihat 2 pesawat Stealth Jet Fighter J-20 bersama 3 pesawat angkut Y-9. Foto diambil bilan November 2016, berada pangkalan udara Dingxin.

Angkatan udara China PLAAF setidaknya telah menerima 6 pesawat J-20 pada 12 Desember 2016.

Pesawat lainnya juga tampak di landasan pacu pabrik pesawat Chengdu Aircraft dan siap dikirim.

Pesawat J-20 pesawat tempur stealh milik China November 2016


Disain pesawat ini belum final. Karena masih ditambahkan beberapa prangkat avionik canggih termasuk radar AESA dan mesin Rusia AL-31 tipe turbofan yang digunakan pada pesawat Sukhoi SU30MKL, Su-27, termasuk pesawat China Chengdu J10 dan J11.

September 2017
Mesin WS10 mungkin dikembangkan kembali. Mesin tipe vektor tersebut dapat mengarahkan aliran pendorong pesawat, sehingga pesawat lebih mudah melakukan manuver.

Sementara model prototipe masih mengunakan mesin turbofan AI-31 buatan Rusia. Dan China masih tergantung dengan produk Rusia.

Tetapi kabarnya tidak lama , China akan membuat sendiri untuk mesin jet tempur sekelas stealh fighter.

Nantinya China akan membuat sendiri mesin jet tempur yang sekarang dalam tahap pengembangan, setelah muncul mesin WS-10 Taihang yang dibuat perusahaan Shenyang Liming.

Terlihat setengah lingkaran di flap kecil, baling baling yang mengendalikan arus pendorong mesin jet. Pada bagian nosel di bagian dalam, dan afterburning lebih besar.
Dibanding mesin jet AI-31 disain Rusia, fitur tersebut tidak ada lagi.

Entah nama mesin akan diberi nama WS-10X, atau WS-10G atau WA-10IPE. Disain bagian belakang mirip seperti milik F-35 atau F-119.

Sistem exhaust dengan pilah di bagian belakang, membuat mesin pesawat jet dapat terbang diatas 1 mach, tanpa memboroskan bahan bakar. Seperti pengembangan jet Eropa Eurofighter Typhoon juga memiliki kemampuan terbang rendah yang serupa tapi hemat bahan bakar.

Bila blade dibagian belakang harus terkena panas, diperlukan bahan khusus.


Disini kecanggihan mesin jet tempur. Tidak mudah merancang teknologi bagian belakang pesawat. Karena harus menahan panas ketika pesawat dipacu dengan Afterburner.

Kabarnya Chengdu Aerospace Superalloy Technology Company atau CASTC mampu membuat pisau / sirip turbin kelas dunia. Mereka mengunakan bahan superalloy renium-nikel. Dimana bahan tersebut tahan panas, tapi ringan.

Pengembangan mesin WS-10 sempat tertunda karena sulitnya merancang blade mesin jet tersebut. Sekarang masalah sudah selesai setelah CASTC mampu membuat blade untuk pesawat China sendiri.

mesin jet WS 10 dikembangkan China sendiri

Pesawat J-20 telah diumumkan masuk layanan tempur pada bulan Februari 2018

Tapi sumber militer menyebutkan teknologi yang disebut tidak seperti berita sebelumnya.

Mesin pesawat jet yang digunakan adalah mesin tua, dan bukan dirancang untuk pesawat Stealth.South China Morning Post menyebut mesin model lama tersebut kurang tersembunyi. Bahkan tidak dapat mencapai kecepatan supersonik, karena bukan dirancang seperti jet tempur generasi ke 5 seutuhnya.

Tahun 2015, dikabarkan mesin yang dibuat khusus WS-15 meledak. Karena ketidakmampuan mesin dirancang untuk menangani panas ekstrem di mesin pengerak jet.

Ini adalah masalah inti yang sudah lama ada bila industri merancang pesawat tempur rumahan.

Mesin yang dipakai adalah tipe WS-10B, pada dasarnya sama seperti mesin J-11 atau J-10 di era 1998 dan 2002.

Tanpa mesin baru, pesawat J-20 tidak dapat meluncur seperti supercruise atau terbang lebih cepat dari kecepatan supersonik tanpa mengaktifkan afterburner.

Berbeda dengan pesawat stealh Amerika memiliki kemampuan terbang supersonik tanpa melakukan afterburner. Dan dimiliki di dua jet F-22 dan F-35.

Ketika afterburner dinyalakan, artinya panas mesin pesawat dapat terditeksi.

Dan mudah dilacak dan menjadi terger infrared atau electro-optical. Peneliti memperkirakan disain J-20 adalah meluncurkan rudal jarak jauh dengan kecepatan supersonik, namun tidak dapat bertugas dengan baik bila pesawat harus mengaktifkan afterburner. Selain itu membutuhan bahan bakar lebih banyak ketika mengaktifkan afterburner.

Click gambar untuk memperbesar



November 2018
Pesawat jet tempur Siluman J-20 akhirnya tampil ke publik.

Tidak mengunakan mesin vektor, tapi dikembangkan oleh China sendiri.
Pesawat dengan badan lebih besar mampu membawa rudal jarak jauh dan persenjataan lebih banyak.
Di pameran PLA memperlihatkan 2 jet J-20 melintas diatas pengunjung.  Dibagian bawah pesawat terdapat 4 rudal jarak jauh terpasng.
Sedangkan 2 rudal berada di bagian sayap.

Satu jet J-10B adalah pesawat jet tempur tanpa teknologi stealh. Perbedaan mengunakan mesin vektor seperti F-35 milik Amerika Serikat, minus kemampuan siluman.
Teknologi mesin vektor China masih tertinggal 10-20 tahun dari teknologi pesawat jet tempur Amerika Serikat.
Pengamat militer awalnya memperkirakan J-20 akan dipasang dengan mesin vektor, nyatanya tidak.

Artikel Lain

China selesai membangun sendiri kapal induk ke 2 di dalam negeri. Reuters mengutip dari media atas pembangunan kapal induk tersebut membutuhkan waktu 6 tahun. Bukan hanya satu tapi, China berencana memiliki 4 kapal induk. Kapal induk China ke 3 sedang dibangun di Shanghai

Tahun 2013 sebuah foto menunjukan sebuah helikopter Apache tampil di China. Tahun 2017 2 helikopter penyerang tank tersebut sudah ditampilkan di pameran Dirgantara Chian 2017. Tidak hanya satu model tapi dua model.

Disebut Long Shot Rifle atau senjata sniper L115A3, dan C14 Timberwolf MRSWS khusus untuk pasukan sniper elite Kanada. Diterjunkan di perang afghanistan, perang sipil Yaman, dan ISIS. Memiliki berat 7.1kg dengan panjang 1,2 meter. Memiliki 5 peluru dalam satu magazine. Berapa jauh dapat mencapai target

Disebut Monster Machine diesel. Mesin ini menjadi mesin diesel terbesar di dunia. Sebuah kapal raksasa pengangkut kontainer Emma Mærsk memiliki panjang 400 meter lebih, dengan total berat 170 ribu ton mesin Wartsila-Sulzer 14RT-Flex96. Wartsila 31 mesin hidrogen paling efisien untuk generator pembangkit listrik.

Satu foto diposting oleh departemen pertahanan Amerika. Memperlihatkan pesawat cargo militer C 17 Globemaster III sedang di isi bahan bakar di udara tengah malam oleh satu pesawat 151 Air Refueling Wing



Youtube Obengplus


Trend