Planet Jupiter tidak memiliki daratan untuk anda injak November 2024
Jupiter memiliki massa planet 2,5x dari seluruh planet di tata surya, kemungkinan tidak memiliki daratan dengan permukaan keras.
Permukaan atas terdiri dari gas Hidrogen dan Helium, dan semakin ke bawah tekanan atmofer menjadi sangat besar.
Manusia tidak dapat berada di Jupiter, karena tubuh kita akan meledak terkena tekanan atmofer yang sangat kuat.
Jadi apa
inti planet Jupiter
Turun di kedalamana 1600 km, gas panas dan padat mulai berperilaku aneh.
Berubah menjadi hidrogen cair.
Lebih dalam sampai 32.000km, hidrogen seperti logam cair yang mengalir, apa benar hidrogen dapat menjadi metal.
Peneliti pernah melakukan pengujian di laboratorium, atom hidrogen menjadi metalik cair dan elektron bebas bergerak.
Itu adalah area paling tengah di planet Jupiter.
Peneliti masih memperdebatkan secara pasti dari sifat materi inti planet.
Tidak padat, tidak seperti batu, lebih mirip cairan dan padat serta panas. Jadi kemungkinan terbentuk sebagai metalik.
Tingkat tekanan tersebut tercapai, karena atmofer Jupiter mencapai 100 juta kali tekanan di Bumi.
Membayangkan, 2 gedung Empire State menekan 1 inci persegi kepada tubuh kita
Sebuah pesawat ruang angkasa yang mencoba mencapai inti Jupiter, akan meleleh karena suhu 20.000 C. 3x lebih panas dari permukaan matahari.
Susunan interior planet Jupiter1. ATMOSFER
Gas: Hidrogen, Helium, Metana, Air, Amonia
Cairan: Tetesan air
Padatan: Partikel es amonia
Tekanan: Tekanan 0-1000 atmosfer Bumi
Suhu: -150 hingga +1000 C
2. BAGIAN DALAM LUAR
Cairan: Hidrogen dan Helium, sejumlah kecil Metana, Air, dan Amonia
Tekanan: Tekanan 1000-2000.000 atmosfer Bumi
Suhu: 1000 hingga 8000 C
3. BAGIAN DALAM
Hidrogen metalik cair, dengan Helium dan sejumlah kecil Metana, Air, dan Amonia
Tekanan: Tekanan 2000.000-45.000.000 atmosfer Bumi
Suhu: 8000 hingga 16.000 C
4. INTI
Padat atau Cairan (?) : Oksigen, Karbon, dan Nitrogen(?) Es(?) Batu(?)
Tekanan: Lebih dari 45.000.000 atmosfer Bumi
Suhu: 16.000 hingga 30.000+ C
Foto
planet Jupiter dengan 2 bulan
Foto
planet Jupiter dengan 4 bulanInfo
EarthskyPlanet Jupiter memiliki titik spot merah dan bertahun tahun sudah ada.
Spot merah tersebut terindikasi adanya badai raksasa yang berputar dalam
kecepatan tinggi. Sekarang terlihat semakin mengecil.
Kecepatan
badai tersebut mencapai ratusan km perjam, ukuran badai tersebut 3x
dari bulatan bumi. Maklum, Jupiter adalah planet gas raksasa. Spot merah
di Jupiter pertama di teliti oleh Samuel Heinrich pada tahun 1831, atau
mungkin ada astronomi lain yang sudah mengamati sejak tahun
1600an. Tapi ketika Samuel melihat spot merah tersebut,
diperkirakan memiliki luas hampir 40.000km, jadi badai tersebut sangat
besar.
Sejak
tahun 1930 terindikasi titik merah tersebut mulai susut. Sekarang hanya
berukuran 16.000km saja. Tetap saja lebih besar dari bulat lingkaran
bumi di spot tersebut. Apakah topan merah di Jupiter suatu hari akan
susut dan Jupiter kembali tenang. Belum bisa dipastikan.
Bila
tertarik mengejar foto lingkaran merah, sebaiknya diabadikan mulai dari
sekarang. Siapa tahu spot tersebut mendadak menghilang.
Tentang planet Jupiter
Jupiter berisikan 90% gas hidrogen. Sisanya 10% berisi helium dan mungkin saja ada gas lain di planet ini.
Karena kandungan gas sangat besar di Jupiter, gas terlihat saling menumpuk dan membentuk lapisan.
Walau
ukurannya besar, gravitasi di Jupiter mungkin 2.5 kali lebih besar dari
bumi. Seandainya seseorang berdiri di permukaan Jupiter, tidak mungkin
dilakukan karena berat badan akan meningkat 2,5x. Hal lainnya, pesawat
dan astronot tidak bisa mendarat disana, dan akan tenggelam dalam
lumpur. Karena permukaan disana mungkin bervariasi. Ketika Nasa mengirim
sensor probe ke Jupiter, sensor hanya menemukan awan tebal sampai ke
permukaan planet. Tapi tidak diketahui persisnya seperti apa dasarnya di
planet ini.
Seperti
matahari, Jupiter berisikan gas hidrogen dan helium. Hanya planet ini
tidak bercahaya seperti matahari. Secara fisik tidak mencapai ukuran dan
terbentuknya thermo nuklir untuk membakar gas. Pembentukan sebuah
bintang diperlukan ukuran 75-80x lebih besar dari Jupiter, barulah
planet ini bisa menjadi sebuah bintang yang menyala seperti matahari.
Planet
Jupiter adalah planet tertua dengan pembentukan pertama sebelum planet
lainnya di tata surya. Tabrakan batuan terjadi membentuk Jupiter sekitar
1 juta tahun sebelum pembentukan tata surya. Antara 2-3 juta tahun
selanjutnya membentuk inti planet Jupiter dan terus membesar sampai 50x
ukuran bumi.
Ketika 4,6 miliar
tahun lalu, planet paling awal terbentuk adalah planet gas. Mulai
bergerak dari sisi dalam dan berpindah ke bagian luar tata surya
Apa saja fenomena planet Jupiter.
Jupiter adalah planet dengan ukuran terbesar di tata surya
Radius Jupiter 68811km, 1/10 dari Matahari.
Putarannya
9,8 jam setiap hari, sehingga terlihat dibagian tengah lebih besar
dengan radius 132.984km, sedangkan diatasnya hanya 133.708km
Volume Jupiter 1321 kali lebih besar dari Bumi.
Tetapi permukaan planet ini mungkin hanya 120 kali lebih besar dari luas bumi.
Angin disana bukan udara, tapi 89,8% hidrogen dan 10,2% helium sebagai kandungan gas terbesar di atmosfer
Gravitasi disana mencapai 2,5x. Bila seseorang mencoba berdiri diatas planet. Berat badan 50kg akan terasa seperti 125kg.
Inti
planet Jupiter masih sebatas perkiraan. Kemungkinan intinya memiliki
lapisan batu dan metal, disamping material es metana, amonia dan mungkin
saja air.
Dibawah ini perbandingan antara Jupiter dan Bumi.
Spot merah atau badai di planet Jupiter seukuran lebar planet Bumi.
Awan badai di Jupiter
2 Februari 2017, pesawat ruang angkasa Juno terbang diatas Jupiter dari ketinggian 14.500km dipublikasi oleh
Nasa. Tepat diatas spot hitam planet yang disebut Dark Spot, dimana lingkaran tersebut adalah badai raksasa di Jupiter.
Seperti
gambar diatas, tapi foto terbaru yang dibuat oleh Juno. Memperlihatkan
awan badai di planet begitu besar bahkan terlihat ekstrim dibanding awan
di Bumi. Click gambara untuk memperbesar.
Pesawat ruang angkasa mengabadikan spot merah Jupiter Juli 2017Scott
Bolton peneliti dari Southwest Research Institute San Antonio menyebut,
sekarang kita memiliki gambar detil dengan spot merah di planet
Jupiter. Spot merah tersebut adalah pusat badai, dan sudah terbentuk
selama ratusan tahun. Menjadi badai paling lama yang terjadi di seluruh
planet tata surya kita.
8
instrumen pesawat ruang angkasa mengambil data. Sekarang lebar spot
merah atau dikenal Great Red Spot tersebut masih sebesar 16.350 km.
Diabadikan dari ketinggin 3500km dipuncak awan planet ini.
Pesawat
Juni diluncurkan 5 Agustus 2011. Sekarang mendekati misi akhirnya. Dan
pernah terbang sangat dekat dengan jarak 3.400km dari permukaan awan
Jupiter.
Dibawah ini gambar urutan planet dan inti dari Jupiter menurut gambar artistik para ilmuwan
dengan perbandingan ukuran planet di tata surya dari
Space
Skala dibawah ini adalah ukuran, tapi bukan jarak antar planet.
Seperti
gambar dibawah, ketika datang ke Jupiter hanya terlihat awan yang
padat. Astronom percaya bagian padat di planet ini adalah batu atau es.
Tapi sebelum mencapai inti planet terdapat hidrogen yang membeku.
Planet Jupiter adalah planet tertua di tata surya.Planet Jupiter menjadi planet tertua yang terbentuk pertama.
Sehingga planet ini menyerab debu dan gas lebih banyak.
Planet Jupiter memiliki air.Misi pesawat ruang angkasa Juno milik Nasa pernah melakukan penelitian di Jupiter.
Di bagian ekuator, air membentuk sekitar 0,25% molekul atmofer. Hampir 3x lebih banyak dari Matahari yang panas.
Jadi planet Jupiter tidak sekering yang kita bayangkan dengan isi seluruhnya hanya gas.
Atmofer luar planet JupiterPesawat
ruang angkasa Juno mengambil gambar planet Jupiter pada 11 Desember
2016. Dan terbang di ketinggian 16 ribu km di atas awan Jupiter.
Titik
merah awan di planet Juputer ini berada di sisi kiri bawah, tidak
berwarna merah dan mirip seperti warna awan lainnya. Bisa dibayangkan
bila awan tersebut begitu bergejolak, dan manusia ada dibawah awan
tersebut
Berapa banyak bulan di Jupiter
Total 79 bulan dari data Juli 2018.
Yang
mengitari planet Jupiter. atau mungkin lebih. 4 bulan paling besar dikategorikan sebagai
bulan satelit Galilean, sekitar 50 bulan berukuran diameter 10km lebih.
Penemuan bulan di Jupiter agak unik, pertama di konfirmasi 66 tapi
menjadi
67 pada tahun 2011. Tahun 2016 dan 2017 ditemukan lagi 2 bulan total
menjadi 79 bulan di Jupiter. Atau belum semua ditemukan.
Ukuran
2 bulan S / 2016 J 1 dan S / 2017 J 1 relatif kecil, pertama
ditemukan 8 Maret 2016 dan kedua 23 Maret 2017. Ditemukan secara tidak
sengaja oleh tim astronomi ketika mencari planet X dan mengarah ke
daerah di Jupiter. Peneliti mengatakan ukurannya diperkirakan 1-2km.
Bulan J1 2016 mengorbit sekitar 1,65 tahun sekali dan J1 2017 sekitar 2
tahun.
Mungkin. Jupiter memiliki medan magnit paling kuat dari seluruh planet, maklum ukurannya paling bongsor dari planet lain.
- Bulan
paling dekat dengan planet Jupiter adalah bulan Lo, yang ditemukan
pertama oleh Galileo. Satelit di Jupiter ini memiliki gunung berapi dengan belerang
dan salju.
- Diluar ada satelit Europa, ukurannya sedikit lebih
kecil dari bulan di bumi. Memiliki ciri dengan permukaan retakan
permukaan es. Bulan Europa memiliki tingkat refleksi paling terang dari
bulan lainnya.
- Bulan Ganymede, ukurannya besar seperti
Merkurius tapi masaanya hanya separuh. Satu satunya bulan di Jupiter
yang diketahui memiliki medan magnit sendiri. Permukaan bulan ini
ditutupi daerah gelap.
- Callisto menjadi bulan paling jauh dari sisi ukuran. Memiliki banyak kawah dan permukaannya tidak berubah.
Bulan atau satelit di Jupiter dibagi dalam beberapa kelompok.
Bulan bagian dalam dan tengah memutar dengan arahyang sama, tapi grup bulan di luar memutar ke arah berlawanan.
Bulan Jovian Juli 2018.Astronom dari universitas Carnegie Melon telah menemukan 2 bulan baru di planet Jupiter pada tahun 2017.
Bulan
Jovian adalah satelit Jupiter paling aneh. Memiliki ukuran 1km, bulan
tersebut memiliki sisi condong dan lebih jauh dengan arah yang sama
dengan orbit Jupiter. Orbitnya juga berlawanan arah dari rotasi bulan
Jupiter lain yang berada di bagian luar dan kapan saja dapat
bersingungan dengan orbit bulan di sisi luar.
Bulan ini menjadi berbahaya bila terjadi tabrakan dengan bulan lain di bagian luar.
Penemuan
Jovian sebenarnya tidak sengaja, ketika peneliti sedang mencari planet
ke 9. Kebetulan Jupiter berada di area pencarian dan ditemukan adanya
bulan baru tersebut.
Untuk mengabadikan beberapa bulan di Jupiter dapat
diabadikan dengan camera
Dibawah ini skala ukuran bulan di beberapa planet di tata surya kita
.
Dibawah ini susunan komposisi atmosfer dari 8 planet di tata surya
Aurora di JupiterJupiter juga terkena gelombang matahari. Karena medan magnit disana lebih besar, cahaya aurora akan lebih terang terlihat.
Peneliti
melakukan pengamatan dari Jupiter X-Ray, ketika terjadi badai matahari.
8x lebih terang dari kondisi normal, kecerahan warna aurora akan tampak
setiap 26 menit. Tidak diketahui
penyebabnya mengapa cahaya medan magnit di Jupiter sering muncul
Beberapa hal menarik Planet Jupiter- Memiliki ukuran 1321 lebih besar dari Bumi. Memiliki masa 318 kali lebih banyak dari Bumi.
- Jupiter diberi nama dari bahasa Romawi.
- 67 bulan mengitari planet ini, dan 4 terbesar Lo, Euripa, Callisto dan Ganymede.
- Planet dengan cahaya nomor 4 setelah Matahari, Bulan dan Venus.
- Memiliki cincin debu tapi baru ditemukan setelah tahun 1979.
- Planet dengan rotasi tercepat, mencapai 10 jam setiap hari. Membuat bagian tengah planet lebih besar.
- Spot
merah di planet Jupiter adalah badai, memiliki ukuran 2x dari Bumi dan
masih ada sampai saat ini. Badai tersebut sudah ada sejak 300 tahun
lalu.
+
Space+
Nasa+
UniverseToday