Bintang Vega apakah ada planet ketika astronomi melihat cincin melingkar

   Science | 2 November 2024

Bagi para pengamat langit di sisi utara, Vega adalah pemandangan yang sudah tidak asing lagi selama musim panas.
Bintang Vega merupakan salah satu bintang paling terang di langit dan terlihat di sisi utara.

Tahun 2013, para astronom mendeteksi cincin besar dari puing-puing berbatu yang mengelilingi tata surya tersebut.
Prospek keberadaan planet tiba-tiba menjadi nyata sehingga para astronom mengarahkan Teleskop Luar Angkasa James Webb (JWST) ke bintang Vega.
Perburuan tersebut mencapai 10 kali sensitivitas berbasis darat sebelumnya, tetapi sayangnya setelah diamati dan tidak ada planet yang ditemukan.

Vega terletak di konstelasi Lyra, merupakan salah satu bintang yang membentuk Segitiga Musim Panas bersama dengan bintang Aquila di Altair dan Deneb di area Cygnus.

Vega sendiri berjarak 25 tahun cahaya dari Bumi sehingga istilah astronomi, katanya relatif dekat.
Bintang ini merupakan bintang biru/putih besar yang panas yang memiliki suhu permukaan tampak sekitar 9.600 derajat.
Pada suhu ini, bintang ini lebih panas daripada Matahari dan ukurannya sekitar 2,1x lebih besar.

Data yang diambil JWST baru-baru ini digunakan untuk mempelajari tata surya bintang Vega.

Peneliti ingin melihat ulang, tepatnya ada di tengah dekat bintang. Seperti bentuk cincin yang terditeksi, dan dianggap adanya jejak pembentukan planet
Seperti tata surya kita, memiliki cincin antara Mars dan Jupiter, atau dikenal sebagai asteroid belt / sabuk sebagai puing dari pembentukan tata surya.
Jauh di luar planet Pluto ada sabuk Kuiper Belt.
Di Vega terlihat mirip, tapi apakah disekitarnya lahir planet.

Bintang Vega ada planet

Teleskop JWST, NIRCam (Near Infrared Camera) dan MIRI (Mid Infrared Camera) digunakan untuk menyelidiki rahasia bintang Vega.
Minat meneliti kembali tersebut ketika Satelit Astronomi Inframerah (IRAS) mendeteksi kelebihan panjang gelombang yang dikaitkan dengan cincin debu dingin yang memancarkan radiasi pada gelombang 25-100 mm.

Penelitian lebih lanjut mengungkapkan sinyal tersebut sangat mirip dengan sinyal dari Sabuk Kuiper.
Penemuan tersebut mengarahkan para astronom pada kesimpulan, itu pasti sisa-sisa pembentukan planet.

Dalam sebuah makalah yang ditulis tim astronom Charles Beichman dari Institut Sains Eksoplanet NASA, mereka menjelaskan upaya memburu keberadaan planet di puing cincin tersebut.

Dengan memanfaatkan data dari pengamatan koronografi NIRCam terhadap Vega.

Dalam data ini, ada 3 sumber yang di identifikasi dan dianalisis menggunakan data pendukung dari MIRI.

Bintang Vega jejak planet

Sumber-sumber tersebut dinilai untuk melihat apakah data astrometrik mengonfirmasikan hubungan dengan Vega.
Menunjukkan massa sumber-sumber ini antara 1 hingga 3 kali massa Jupiter dan suhu di wilayah 250K.

Objek semacam itu kemungkinan telah mengganggu struktur cakram halus yang mengitari bintang Vega atau debu dan gas yang seharusnya sebagai planet.
Tetapi data MIRI tidak mengungkap adanya efek semacam itu.

Sementara peneliti hanya melihat, puing cincin tersebut bukan bukti dari bekas pembentukan planet.
Sementara Bintang Vega mungkin sendirian tanpa sistem planet apa pun.

Artikel Lain

Bintang berbeda ukuran, peneliti menganalisa bila bintang ukuran besar, apakah kemungkinan ada kehidupan. Ada beberapa jawaban, bintang terlalu besar mungkin tidak. Tapi lebih besar dari Matahari masih mungkin memiliki kehidupan cerdas.

Teleskop terbesar dunia European Extremely Large Telescope (ELT). Dibangun di Chile, dan membutuhkan waktu pembangunan selama 10 tahun. Diperkirakan selesai tahun 2025. Tahun 2024 konstruksi sudah mencapai separuh jalan dengan rangka kubah. ESO menyebut cermin dan instrumen bertahap sedang disiapkan.

Teleskop Euclid mengirim gambar gugus galaksi Abell 2390. Apa yang dilihat disana, ada 5000 galaksi di satu area saja. Gambar terlihat seperti ada corengan kecil, yang lain melingkar. Efek dari gravitasi lensa di ruang angkasa.

Di jantung galaksi Holm 15A terdapat salah satu lubang hitam terbesar yang pernah ditemukan. Memecahkan rekor sebelumnya, bahkan 2x lebih besar yang ditemukan tahun 2016. Belum mengalahkan analisa jejak Quazar dari TON 618 sebagai lubang hitam terbesar dengan perkiraan massa 66 milliar matahari.

Orbit bumi ke matahari bentuk elips, tapi setiap tahun matahari menjauh dari matahari. Sayang, pergeseran tersebut tidak cukup untuk memindahkan planet bumi lebih jauh. Menurunnya kekuatan gravitasi matahari akibat massa matahari yang terus surut dari waktu ke waktu.

Kelompok bintang Valparaiso 1 baru ditemukan dan bersembunyi di belakang galaksi Bima Sakti. Luput karena cahaya kelompok bintang yang menyebar dan tertutup bintang di depannya. Bahkan usia bintang masih berada dibawah 100 juta tahun.

NGC 6441, sebuah gugus bola besar yang berisi sangat banyak bintang di satu tempat. Berada di rasi bintang Scorpius, dan Nasa menyebutkan ini salah satu yang paling masif di Bima Sakti, dan bintang-bintang di dalamnya bila digabungkan setara massa 1,6 juta matahari.



Youtube Obengplus


Trend