Technology | 15 August 2024

Perbedaan EarBud vs Earphone vs Headset vs Headphone vs Planar Headphone beda fungsi

Kita mengenal perangkat mendengar musik seperti earbud, earphone sampai headphone.

2 model earbud dan earphone, kadang peralatan dianggap sama, tapi dasarnya berbeda. Dan lebih berbeda lagi dengan headphone ukuran besar.

Earphone atau ear headphone memiliki disain bagian lebih memanjang dan masuk ke dalam telinga. Dengan karet silikon untuk mengisolasi suara dari luar.

Sedangkan earbud ditempel di luar lubang. Entah apa tepat nama kedua alat ini, tetapi memiliki fungsi berbeda.

Sebelum mengenal perangkat untuk mendengar suara, perhatikan tentang kekuatan suara.
Gamer dengan headset, tingkat suara mencapai 80 dB dapat merusak telinga.
Produsen nama besar memberi batas kekuatan suara.
Tapi penguna yang harus mengatur kekuatan suara dari perangkat ini.
Karena tidak ada yang tahu, seberapa besar kekuatan suara, berapa lama sampai telinga kita akhirnya terganggu.

Impendansi driver headphone

Beberapa produk headphone memiliki keterangan ohm, ini perlu kita ketahui.
Jangan sampai membeli headphone mahal misal 250 ohm untuk terhubung ke perangkat PC atau smartphone standar.
Produsen memberi keterangan label impedance 32 ohm untuk pengunaan perangkat bisa, 250 ohm untuk headphone besar, sampai 600 ohm.
Apakah spesifikasi tersebut berbeda.

Berbeda tapi untuk power
Impendance rendah seperti 32 ohm, menghasilkan suara di perangkat dengan output rendah.
Smartphone, computer umumnya memiliki output lebih rendah dibanding perangkat audio.
Bila dipasang pada perangkat audio dengan power output besar, sedikit saja volume diperbesar, suara akan sangat kuat.

Impedance tinggi, seperti 250 ohm, membutuhkan voltase atau power dari perangkat lebih besar.
Bila dipasang ke perangkat dengan output power voltase rendah, suara akan terdengar jauh lebih kecil.
Umum dibuat dengan kabel

Impendansi rendah memiliki kumparan pada speaker lebih sedikit, dibanding speaker dengan tahanan lebih besar.
Bisa saja headphone kelas atas hanya 32 ohm, tapi rancangan wireless headphone

Kualitas suara, relatif. Karena suara dihasilkan oleh driver speaker.
Itu berbicara komponen dan teknologi, apakah driver dibuat dari magnet sintetis, atau magnet alam. Desain fabrik seperti diaframa / membran untuk menghasilkan suara dapat membedakan rentang frekuensi yang kita dengar.




Earbud
Paling umum dijual bagi perangkat smartphone, musik player dan bentuk speaker kecil ini paling banyak dijual bebas di pasar.
Disain terbaru juga dilengkapi dengan karet atau busa.

Earbud terus berkembang. Untuk smartphone dapat terhubung ke bluetooth, dimana perangkat memiliki baterai. Dan dibagian bawah ada bagian memanjang, dan kinerja sistem wireless.
Earbud untuk smartphone tidak lagi mengunakan kabel audio.

Eartbud wireless menjadi produk umum di smartphone. Model terbaru dirancang dengan wireless charger. Produsen menyediakan sebuah kotak tempat penyimpan Earbud, di dalam perangkat terdapat baterai. Pengisian baterai ke earbud mengunakan sistem wireless charger yang praktis.

Harga saat ini sudah sangat terjangkau. Tetapi rahasia suara yang bagus, ada di driver titanium speaker.



Earphone
Sebenarnya memiliki bentuk lebih menonjol, berguna untuk menutup suara dari luar.

Manfaatnya suara dari speaker tidak perlu disetel terlalu keras untuk terdengar di gendang telinga.

Disain akhirnya berbeda, dan tidak ada batasan untuk nama dari earbud dengan tonjolan karet atau silikon, earphone mirip seperti ukuran speaker mini.

Model earphone klasik sebelumnya hanya menempatkan driver speaker kecil yang di selipkan di lubang telinga.

Tetapi perkembangan teknologi, busa kecil yang di disain untuk earphone model lama terlihat kurang baik. Sampai produsen menempatkan sebuah karet agar suara langsung masuk ke dalam liang telinga.

Model terbaru diberikan karet yang masuk ke dalam lubang telinga. Mengantikan busa, karena beberapa penguna kurang merasa nyaman dengan kualitas suara.




Headset
Lebih dikenal dengan adanya tombol pengatur. Seperti kontrol untuk volume dan mengaktifkan microphone.

Headset lebih umum dikenal di era telepon internet, atau VOIP. Dan jauh sebelum pengembangan smartphone Android.
Headset seperti headphone, ukuran dibuat dengan driver speaker lebih kecil dan dilengkapi microphone.
Kadang hanya satu speaker dan satu microphone saja, karena fungsinya untuk komunikasi.

Tetapi perkembangan jaman berubah. Headset dibuat dengan bentuk earphone dengan speaker kecil.
Dengan tambahan tombol menerima panggilan, dan dilengkapi microphone kecil yang terhubung ke handset ponsel model lama atau smartphone Android.

Headset juga berkembang, tidak mengunakan kabel tapi koneksi wireless.
Dan masuk ke era Bluetooth tanpa kabel, walau bentukknya sudah jauh berbeda. Pada perangkat terdiri dari output suara, dan microphone untuk input.

Bentuk speaker seperti earbud atau earphone.
Sambungan antara 2 speaker mengunakan satu kabel, hanya tidak diperlukan lagi kabel ke jack audio dan digantikan melalui Bluetooth dan power baterai internal.




Headphone
Memiliki ukuran driver atau speaker lebih besar. Dikenal di kalangan audiphiles, perangkat ini juga dibuat bagi produk premium yang mencapai puluhan juta.

Driver dibuat besar berukuran 30mm, 40mm atau mungkin 50mm, dengan pelindung busa besar, dan di tahan dengan sebuah lingkaran penjepit kepala.
Di kalangan gamer, headphone juga dilengkapi microphone dan suara Surround 3D. Sepert gabungan headset dengan headphone.

Kelas headphone dari produsen audio seperti Bose, AKG, Sony, Panasonic atau Sennheiser serta merek lainnya. Ada yang dirancang dengan kabel, atau dengan koneksi bluetooth.
Beberapa disain dibuat dengan speaker lebih kecil sesuai kebutuhan seperti lebih portabel, dapat dilipat dan di lepas pasang.

Karena ukuran besar, Headphone dapat dirancang untuk suara musik lebih baik. Karena dapat memasukan driver (speaker) besar, dan rentang frekuensi suara lebih lebar.
Model lain seperti headphone gaming dilengkapi microphone. Ditujukan untuk isolasi suara agar pemain dapat berkonsentrasi.






Sebenarnya tidak ada batas jelas yang membedakan antara headphone, earphone, earbud atau headset.

Yang pasti penempatan speaker pada perangkat suara jenis ini.

Umumnya dibagi antara :

Headset lebih dikenal untuk mendengar suara komunikasi, seperti headset untuk smartphone yang dilengkapi tombol dan microphone. Atau tidak mengunakan tombol, dimana microphone dan speaker langsung bekerja otomatis memindahkan unit speaker dan microphone pada smartphone.

Earphone dan earbud. Umumnya memiliki kualitas lebih tinggi seperti kualitas suara, dan tidak memiliki tombol seperti headset. Walau disain terbaru sudah disertakan unit tombol agar earphone atau earbud dapat dimanfaatkan mendengar musik dan menerima telepon. Nama earphone, earbud dan headset tidak dapat dibedakan lagi, hanya dibedakan dari fungsi pemakaian saja. Untuk telepon tentu ada tambahan microphone. Sedangkan untuk musik, kualitas driver speakernya lebih baik.

Headphone memiliki ukuran driver speaker lebih besar. Dari ukuran medium dan kelas antusias musik. Mengunakan driver besar dimana speaker dapat menghasilkan suara dari rentang rendah dan tinggi. Walau teknologi headphone premium dapat dikejar oleh kualitas suara eartphone.
Sebagian lain dibuat standar, tapi ciri utama pada driver dengan ukuran sedang dan besar.

Ukuran dan jenis driver (speaker) terkait dengan kualitas suara.

Besar speaker maka suara semakin besar, rentang bass atau suara rendah lebih ditampilkan
Semakin kecil maka suara cenderung menghasilkan treble lebih kuat. Kekurangan kemampuan suara rendah seperti bass.
Apakah kualitas suara dengan ukuran driver speaker menghasilkan output dengan tingkat frekuensi suara yang sama. Sangat berbeda.

Bila anda mencari di online shop, melihat speaker untuk headphone.
Dijual sekitar 40-50 ribu, dan membandingkan yang harganya 200-300 ribu.
Ukurannya sama, tapi suara yang dihasilkan berbeda. Yang satu hanya jedak jeduk, yang mahal suaranya terdengar lebih lengkap

Apa lagi driver di kelas performa / premium.
Seperti produk AKG dibawah ini. Dapat dibedakan dari harga dan kualitas earphone vs headphone.

Harga mengikuti rentang dari kekuatan suara dan rentang frekuensi yang dihasilkan speaker driver.
Hz adalah tingkat frekuensi suara yang dapat dihasilkan oleh driver speaker. Hz lebih rendah condong ke bass, dan tinggi untuk treble.
Db adalah kekuatan output suara

Ohm diartikan tahanan / resistan pada tahanan speaker. Disini dibedakan pada tahanan yang lebih rendah, biasanya suaranya lebih besar walau sumber output yang diterima kecil. Sedangkan tahanan Ohm lebih tinggi memerlukan output power lebih besar, umumnya untuk unit amplifier



Ukuran belum tentu terkait dengan harga.

Bila kita mengira sebuah perangkat lebih kecil lebih murah. Tidak seperti itu.

Harga perangkat dibawah ini terkait dengan rentang frekuensi yang dapat dihasilkan.

Earphone Sennheiser menawarkan model earphone Sennheiser IE 800S untuk kalangan Audiophile.
Tetapi jangan berharap cocok dengan speaker high end untuk earphone gaming dan kantong kita.

Dapat dilihat rentang frekuensi yang dihasilkan dari eartphone tersebut, termasuk suara nada sangat rendah 5Hz (disebut bass) sampai nada tinggi 46kHz (biasanya disebut treble)



Istilah yang tepat : Over Ear, On Ear, Earbud dan In-Ear

Over Ear, driver speaker besar lebih jauh dari daun telinga. Bentuk seperti mangkok, paling nyaman tetapi ukuran besar. Suara dari luar dapat terisolasi dengan output suara yang tidak terganggu.

On Ear, driver speaker lebih mendekat ke arah telinga. Tutup busa dibuat lebih tipis, disain kompak. Tetapi tidak menutup daun telinga keseluruhan, atau lebih kecil dari daun telinga kita. Umumnya dirancang lebih ketat untuk menekan speaker lebih dekat ke telinga kita.

Earbud, atau earphone. Driver speaker ukuran sangat kecil, portabel tapi tidak menutup lubang telinga seluruhnya, dan posisi driver berada di ujung lubang telinga luar. Dan speaker sangat dekat dengan lubang telinga.

In-Ear, mengunakan busa, silikon yang dimasukan ke dalam lubang telinga. Suara di sekitar praktis terisolasi, karena unit speaker lebih masuk ke lubang telinga.

Disini lain, karet busa atau karet tidak termasuk dalam 4 kategori ini. Earbud dan In-Ear memiliki disain sangat mirip, hanya posisi atau jarak speaker kecil ke lubang telinga yang membedakan kedua nama tersebut. Lebih jauh disebut Earbud, menempel ke lubang telinga disebut In-Ear.

Batasan earphone, earbud, headset atau headphone mungkin terus berubah mengingat teknologi dari earbud bluetooth akan terlihat lebih besar. Dan pengembangan produk akan saling mengisi satu sama lain.

Kecil bukan berarti lebih murah, malah teknologi tinggi mungkin ditempatkan disana. Besar bukan berarti bagus, bisa saja spesifikasi suara yang dihasilkan tidak sesuai dengan apa yang tertera.

Ukuran besar mungkin terlihat kuno, tapi lihat headphone diatas dengan frekuensi 10-25Khz ditawarkan dengan harga luar biasa dengan teknologi dan kualitas driver speaker papan atas.


Karena salah satu teknologi suara seperti SPL, memiliki output terlalu kencang hati hati telinga. Dapat dilihat kekuatan suara mencapai 110dB, setara mendengar konser rock sedang berbunyi di telinga anda.

Sisanya adalah lipstik dari kebutuhan teknologi, seperti noise cancelling, wireless atau bluetooth (nirkabel) dan lainnya.

Dalam teknologi suara musik. Semahal apapun sebuah speaker yang ditempelkan di telinga. Akan berhubungan dengan nada tinggi, nada sedang dan nada rendah, dan itu semuanya frekuensi suara.

Rata rata speaker / driver dapat mengeluarkan suara nada rendah. Tapi semakin tinggi dan semakin rendah kualitas suara yang dapat dihasilkan pada driver /  speaker, disana yang dibedakan sebagai driver papan atas.

Headphone dan headset bagian bantalan busa rusak
Selain kabel headphone dan headset kadang putus, karena tertarik penguna. Dapat diperbaiki sendiri, umumnya yang putus di bagian dalam  headphone ketika kabel tertarik.
Busa di telinga berjalan waktu akhirnya lepas. Yang satu ini sebenarnya mudah di perbaiki dengan menjahit ulang.
Bila kita ingin mempertahankan pad headphone lama.



DAC
Sekarang sudah sulit dijumpai teknologi suara analog, seperti mendengar kaset, piringan hitam. Kebanyakan suara di kemas dengan digital.
Sekarang tidak lagi berbicara file MP3, WAV, AAC, AIFF atau Flac.




Dengan teknologi digital, rentang frekuensi suara lebar dapat dihasilkan. Untuk merubah diperlukan perangkat teknologi DAC (digital to analog konverter) sebagai alat untuk merubah suara HI-FI dari data digital ke suara analog biasa.

Terhubung ke serat optik, coax sampai USB. Itupun sudah ada di beberapa model smartphone LG V50, atau smartphone dengan Dolby Atmos serta sound card computer dan amplifier

Yang murah tersedia, yang mahal tentu saja ada. Beda hemm, relatif lah.

Planar Headphone

Dari semua model headphone, generasi Planar Headphone.
Mengunakan magnet berbentuk sirip untuk mengetarkan membran suara, tidak ada komponen bergerak, bobot lebih berat.
Memberi suara lebih baik menurut produsen, tapi harga luar biasa mahal.

Disebut Driver Magnetik Planar
Driver Magnetik Planar banyak headphone audiophile terbaik dan terpopuler menggunakannya.
Driver magnetik planar memiliki diafragma pipih tipis dengan kabel yang melewatinya.
Magnet digantung di samping diafragma.
Sinyal elektromagnetik yang melewati kabel menggerakkan diafragma dengan menyalakan dan mematikannya untuk menciptakan reaksi antara magnet dan diafragma.
Driver magnetik planar lebih sensitif daripada dinamis juga memerlukan presisi yang lebih tinggi dalam produksi.
Driver ini juga cenderung lebih besar daripada driver dinamis, sehingga menghasilkan headphone yang sangat besar dan portabilitas yang lebih rendah.

Planer Headphone tidak semahal yang kita kira, karena sebagian besar sudah dibuat dari pabrikan China.
HifiMan Arya headphone, kelas premium memiliki tingkat suara 8Hz - 65Khz tapi dengan impendansi 16ohm, bobot 440g.
Hifiman HE400SE kelas sub mainstream, rentang suara 20Hz - 20Khz, impendansi 320 Ohm
Beberapa produsen juga membuat earphone, tapi ukuran lebih besar dari earphone standar.






+ Kelebihan
Respons transien lebih cepat daripada driver dinamis
Tidak mudah mengalami distorsi harmonik
Jenis respons fisik berbeda dari driver dinamis tetapi dapat memberikan dampak yang sama
Reproduksi spektrum frekuensi suara yang lengkap dengan sangat baik
Driver serba guna yang hebat dengan keseimbangan karakteristik dinamis dan elektrostatik

- Kekurangan
Lebih sulit dioperasikan dibanding driver dinamis
Kerusakan yang tidak disengaja lebih mungkin memengaruhi kinerja driver

Merek mungkin sebuah kualitas
Bila anda tertarik membeli headphone, earphone, earbud dan sejenisnya. Sedikit berbagi pengalaman yang perlu diperhatikan

Merek dan keaslian. Produsen berpengalaman di bidang audio dipastikan memiliki spesifikasi terbaik. Walau harganya tidak murah, tapi spesifikasi yang diberikan sesuai apa yang ditawarkan. Spesifikasi setiap produk jelas tertera. Dan apa yang anda beli itu yang anda dapatkan. Seperti satu produsen memberikan spesifikasi angka kualtas output suara lebih detil, 18Hz - 20Khz, angka 18Hz adalah suara rendah bass.

Sementara banyak produsen non audio hanya memberi spesifikasi 20Hz -20Khz. Karena rentang telinga manusia rata rata mampu mendengar tingkat suara tersebut.
Bila anda mencari driver dengan frekuensi tersebut, maka produk yang anda beli untuk suara pemula. Kualitasnya tidak ada yang tahu.

Rentang 18Hz -21Khz, memberi nada lebih baik. Bass dan treble akan lebih jelas. Suara musik yang anda dengar di 20Hz-20Khz akan berbeda di 18Hz - 21Hz.
Walau telinga kita mungkin tidak sensitif berjalan usia. Khususnya nada tinggi akan menurun antara 15-17Khz bagi orang dewasa.

Perangkat dengan frekuensi tersebut diperlukan bagi konten kreator, editing musik video. Khususnya mereka yang mengambil suara untuk efek film dari pustak musik.
Rentang nada tinggi tidak akan terdengar dengan headphone murah, tapi akan terdengar di earphone dengan kemampuan treble.
Bila salah mengunakan headphone berkualitas rendah, suara yang di edit mungkin tidak anda dengar. Tapi suara dapat di dengan oleh orang lain yang mengunakan eartphone berkualitas, bahkan menganggu apa pendengar lain.

Ketika anda membeli perangkat yang mendukung 10Hz - 21Hz, suara musik yang anda dengar awalnya tidak menarik di headphone murah, akan jauh lebih enak di dengar bila telinga memiliki kemampuan yang baik.

Disini sudah masuk ke kelas mid range audio dengan kualitas Audiophiles. Beberapa orang mampu menikmati rentang suara 12 Hz - 28 kHz. Spesifikasi diatas 20Hz - 20Khz sudah cukup bagi pencinta musik.

Lebih tinggi lagi ada di rentang frekunesi lebar, suara bas lebih rendah dibawah 10Hz dan rentang nada tinggi diatas 21Hz, umumnya hanya untuk mereka yang benar benar menyukai suara musik atau telinga yang mampu memdengear pada tingkat suara tersebut.

Hati hati harga mahal tidak menjamin sebuah produk terbaik, bila anda melihat sebuah produk dijual jauh lebih mahal. Hati hati dengan merek Overprice, dimana segmen tersebut untuk kalangan yang sering melihat gengsi dibanding kualitas.

Hindari produk yang menawarkan harga "wah", tanpa alasan yang tidak jelas tapi memiliki rentang frekuensi yang mirip saja.

Hindari melihat merek ternama tapi tidak memiliki reputasi di bidang audio, terlebih merek yang tidak pernah anda kenal dan harganya jauh lebih murah. Sementara merek yang anda kenal mungkin berpengalaman dengan TV, mesin cuci, kulkas, kompor dan lainnya. Ingat anda membeli perangkat Audio bukan unit rice cooker.
Beli perangkat dari merek yang sudah berkecimpung di dunia audio, menjamin pilihan terbaik, spesifikasi yang rinci tertulis pada produk mereka.

Sebaik apapun kualitas suara, ada baiknya tidak mendengar musik atau suara terlalu keras dengan perangkat seperti diatas.
Hati hati beberapa headphone akan memperdengarkan suara pada tingkat desibel tertentu.
Untuk menghindari hilangnya pendengaran sementara waktu. Bila terlalu sering mendengar musik terlalu keras, dan dapat meningkatkan resiko gangguan pendengaran permanen.

Artikel Lain

Saat ini memory card di dominasi UHS-I Class 1 dan Class 3, apa berbedaan keduanya. Asosiasi SD mengumukan standar baru SD Specification 5.1. UHS III tampil 2017 dengan kecepatan tranfer 624MB/s. Standar SD 8.0 tampil 2024, kecepatan write 1GB cukup untuk recording video 8K

Di era 80an, ada tren membawa tape jinjing mengunakan baterai. AIWA membuat speaker Bluetooth dengan kekuatan power 200W, juga portabel. Bobot speaker mencapai 9kg, baterai 6Ah 14,8V. Bisa di jinjing seperti tape jaman dulu.

SK Hynix produsen chip DRAM telah menyiapkan generasi ke 6. Disebut DDR5 1C, produksi lebih banyak, ekonomis dan chip lebih hemat energi. Menutup kebutuhan RAM pada server di era Ai mendatang.

Desain smartphone ada rasa kenyamanan ketika kita mengunakan. Smartphone kecil, mudah di pegang dan posisi perangkat yang tepat. Generasi baru, layar semakin besar, bezelless. Komponen penting di smartphone menghilang / berubah. Smartphone buttonless tahun 2025

Nama Innogrit yang dikenal sudah digunakan sebagai controller SSD NVMe merek Taiwan. Chip YingRen YRS820 dirancang untuk PCIe 5.0. Kemampuan setingkat Phison E26 dengan kecepatan transfer di atas 12GB/s

Intel GPU Arc2 pertama dukungan VVC video. April 2024 Youtube pindah ke AV1 dan Android 12 update. Google memilih Libdav1d yang efisien untuk decode. Bila anda merasa tampilan 4K Youtube kok terasa enteng dan tampil mulus, mungkin itu format AV1. Tahun 2020 disiapkan H.266 VVC dan EVC video 4K, 8K tapi lisensi.

Snapdragon 678 perbaikan camera dengan 4G LTE Desember 2020. Snapdragon 775G penganti 765G. Snapdragon 750G untuk 2 + 6 core September 2020. Snapdragon 400 5G tahun 2021, untuk smartphone murah.

SoundMagic E11D adalah earbud atau earphone khusus untuk smartphone. Katanya harga lebih terjangkau untuk disain smartphone yang menyediakan port audio dari USB tipe C. Mendukung DAC, 3 tombol kontrol untuk musik. Memiliki rentang suara 15Hz -22kHz. Dan dilengkapi microphone untuk pembicaraan dengan smartphone.

Earphone khusus untuk smartphone, tapi kualitas sedikit diatas standar earphone bawaan smartphone, yang umumnya hanya bersuara pas saja. Berbeda dengan realme Bud memiliki tingkat suara bas 160% lebih besar. Mengunakan driver 11mm.

Perbedaan procesor PC vs procesor smartphone. Keduanya berbeda, khusus dalam tugas menangani pekerjaan dan kebutuhan. Satu dirancang untuk hemat power, yang lain untuk kalkulasi sangat komplek. Mungkin suatu hari kemampuan CPU desktop PC akan dicapai procesor smartphone.



Youtube Obengplus


Trend