Science | 14 June 2024

Galaksi Bima Sakti ketebalan berbeda dari sisi dalam dan luar

Sekilas, alam semesta dan langit malam tampak tidak berubah.

Kenyataannya sangat berbeda, bahkan sekarang, awan gas sedang bergerak menuju Galaksi Bima Sakti dan diperkirakan akan menabrak galaksi kita dalam 27 juta tahun.

Sebuah tim astronom yang berharap untuk menemukan posisi tepat dari lokasi tumbukan yang diharapkan tetapi tidak berhasil.

Disini peneliti malah tidak sengaja mengukur ketebalan Bima Sakti
Dengan menganalisis data radio, mereka mampu menyimpulkan ketebalan wilayah dalam dan luar dan menemukan perbedaan dramatis di antara keduanya.

Tim astronom dari Green Bank Observatory milik US National Science Foundation mencoba mempelajari Smith Cloud.
Awan gas hidrogen berkecepatan tinggi tersebut terletak di konstelasi Aquila dan berada pada jarak 36.000 dan 45.000 tahun cahaya.

Gas hydroxl molecules (OH) ada di antara medium antar bintang, tapi jumlahnya jauh lebih sedikit dibanding atom hidrogen.
Keberadaan molekuler OH dapat terditeksi dengan gelombang radio, dengan rentang 1600 - 170 mc/s dari 4 tingkat energi molekul

Studi sebelumnya dari Green Bank Observatory menunjukkan bahwa awan tersebut mengandung setidaknya 1 juta kali massa Matahari
Memiliki bentangan panjang 9.800 tahun cahaya dan lebar 3.300 tahun cahaya.

Massa gas di awan Smith tersebut cukup untuk bahan membentuk 1 juta matahari. Tapi gas tersebut masih berada di sisi luar Bima Sakti.
Peneliti mencoba mempelajar awan Smith sejak ditemukan pada tahun 1960an.

Smith Cloud of Edge Milky Way

Rencananya cukup sederhana, tim ingin mengamati titik di mana awan saat ini berada dan berinteraksi dengan Bima Sakti.
Lalu memperkirakan dimana awan molekuler dari akumulasi gas dan debu tersebut jatuh masuk ke Bima Sakti.


Pengamatannya cukup rumit karena awan berada di sisi terjauh Bima Sakti dan ada banyak benda yang menghalanginya.
Awan molekuler juga tidak dapat dilihat langsung, dan lebih tepat melihat dengan teleskop radio.

Tim yang dipimpin oleh Toney Minter menggunakan Teleskop Green Bank 20m untuk mencari debu dan emisi molekul hidroksil (terdiri dari molekul hidrogen dan oksigen.)
Apa yang diharapkan oleh tim adalah perbedaan komposisi di wilayah Bima Sakti berinteraksi dengan awan yang seharusnya sangat sedikit debu dan molekul hidroksil.
Awan di Bima Sakti cenderung memiliki keduanya sehingga perbedaannya dapat dideteksi.

Minter mengatakan penelitian tersebut sambil bercanda.
Saya tahu kecil kemungkinannya menemukan apa yang dicari, ternyata tidak.
Semua adalah bagian dari proses ilmiah.
Anda belajar dari apa yang anda cari tapi tidak menemukan katanya.
Itu hal biasa ketika tim astronom mencari sesuatu, bahkan sampai mendapat kesimpulan. Lalu beberapa tahun lagi tim peneli lain dapat mengungkap hal berbeda.
Dunia kosmos memang tidak semuanya pasti.

Yang lain kadang melakukan sebuah penelitian, malah menemukan data lain yang tidak dicari.

Kekccewaan tim karena tidak mendeteksi adanya perbedaan komposisi yang mereka yakini.

Apa yang kita bayangkan.

Bila inti galaksi di bagian tengah, maka isi galaksi seharusnya lebih banyak, lebih tebal di bagian dalam.

Namun tim observasi menemukan hal menarik lain.
Mengungkap informasi tentang Bima Sakti itu sendiri dan struktur wilayah dalamnya.

Minter dan timnya harus melihat wilayah bagian dalam Bima Sakti untuk penelitian mereka, dengan mengukur ketebalan lapisan molekul di bagian dalam Galaksi.

Informasi tersebut menyimpulkan ketinggian skala awan gas molekuler di bagian dalam Bima Sakti.
Hasilnya menunjukkan lapisan molekul di wilayah dalam memiliki ketebalan 330 tahun cahaya.
Uniknya di sisi luar malah lebih tebal mencapai 2x lipat atau 660 tahun cahaya.
Walau data yang mereka dapat bila di bagian inti galaksi lebih tipis.

Tentu saja ada satu pertanyaan yang sama belum terjawab. Bagaimana sifat dan mekanis awan Smith Cloud tersebut.

Artikel Lain

Teleskop Euclid mengirim gambar gugus galaksi Abell 2390. Apa yang dilihat disana, ada 5000 galaksi di satu area saja. Gambar terlihat seperti ada corengan kecil, yang lain melingkar. Efek dari gravitasi lensa di ruang angkasa.

Sebuah kota kecil ini di tinggali 149 orang, di tengah zona radio 13 ribu mil persegi. Semua peralatan yang memancarkan emisi radio dilarang. Dari radio pemancar, WIFI, ponsel dan bluetooth tidak boleh masuk. Apa yang ada di kota ini, disebut terisolasi tapi tidak sepenuhnya di tutup.

2 kandidat bintang pernah melintas dekat Bumi, dan menganggu orbit wilayah Oort Cloud sampai menghasilkan hujan meteor dan asteroid. Tapi nanti satu bintang lain akan melintas, lebih dekat lagi yaitu bintang Gliese 710. Diambil dari gerakan bintang berdasarkan data satelit Gaia.

Protobintang HH212 ini sangat jelas terlihat, dengan sudut yang simetris para peneliti tahu dimana keberadaan bintang yang baru lahir tersebut. Usia sekitar beberapa ribu tahun lalu. Membentuk busur atau aliran jet debu dan gas berkecepatan tinggi.

Astronot pergi ke bulan komunikasi sampai 1.5 detik. Bagaimana berkomunikasi dari Saturnus ke Bumi. Bagaimana bila lebih jauh lagi, misal melihat Bumi dari 5 miliar tahun cahaya . Mungkin disana tidak melihat manusia, walau manusia sudah ada saat ini. Teleskop JWST menemukan galaksi 13,4 miliar tahun cahaya jauhnya.

Dua galaksi ini sebenanrya sedang tabrakan, tapi posisinya yang aneh. Ketika 2 galaksi bertabrakan, tarik menarik keduanya akan membuat berantakan. Tapi di galaksi Arp-Madore 417-391 membentuk seperti cincin

Seperti sensus bintang, teleskop Gaia mencatat 1,8 miliar bintang di galaksi kita telah dipetakan. Ternyata bintang biner di galaksi Bima Sakti sangat banyak, mencapai 800 ribu bintang biner telah ditemukan. Arah gerakan bintang juga dapat diketahui arahnya.

Teleskop Magellan di gurun Cile mengunakan teknologi baru, GMT Giant Magellan Telescope. Tersisa 1 cermin dari 6 cermin telesekop tahap pengerjaan. Satu cermin membutuhkan waktu 4 tahun pembuatan. Mendapat dana 205 juta dollar untuk konstruksi cermin, dan rangka teleskop

Kelompok bintang Valparaiso 1 baru ditemukan dan bersembunyi di belakang galaksi Bima Sakti. Luput karena cahaya kelompok bintang yang menyebar dan tertutup bintang di depannya. Bahkan usia bintang masih berada dibawah 100 juta tahun.

Data teleskop Tess mendapatkan sebuah tatasurya yang memiliki 6 bintang. Bahkan masing masing bintang adalah biner atau 3 pasang bintang biner dan saling mengorbit. Tim peneliti menyebut disana bukan gerhana matahari dengan bulan, tapi gerhana bintang.

Astronom modern tidak hanya melihat objek dengan pengamatan teleskop optik. Tahun 2020 tepat 75 tahun dari teleskop radio Jodrell Bank. Merubah pengamatan benda di ruang angkasa tidak hanya mengandalkan teleskop optik. Tapi menangkap sinyal radio dari objek yang diamati.

Ruang angkasa adalah ruang vakum. Tapi apakah vakum dari seluruh isinya, tidak ada udara, tidak ada gas. Ruang hampir merupakan ruang hampa absolut, tetapi bukan karena terhisap tetapi karena hampir kosong. Lalu apa penyebanya.

Astronom membuat sebuah gambar dengan observasi dari teleskop radio. Dimana gambar setiap titik ini adalah gambar galaksi yang sangat jauh. Dan belum pernah terditeksi sebelumnya. Bagaimana setiap titik ini di dapat. Foto tentang galakasi ini diabadikan dari teleskop radio South African Radio Astronomy Observatory MeerKAT.

Berada di ketinggian 5000 meter diatas permukaan laut. Teleskop Alma menjadi surga kalangan astronomi. Karena teleskop ini menjadi teleskop yang terkuat berada di atas daratan. Lebih tinggi dari puncak Semeru atau Rinjani yang tidak melewati angka 4000 meter.

Mempelajari tata surya. Bagaimana bintang terbentuk, dan bagaimana planet bisa terbentuk disekitar bintang. Pertanyaan ini masih terus diteliti oleh para astronom. Sebuah bintang yang diteliti disini tiba tiba meningkat kecerahannya menjadi 250 kali dalam satu tahun. Hal ini menunjukan infus materi di bintang ini tidak biasanya memakan materi di sekitar dirinya.



Youtube Obengplus


Trend