Adobe buka konten di persyaratan untuk Ai dan fotografer seniman tidak suka

Adobe membuat program seperti Lightroom, Photoshop untuk edit foto. Atau program Adobe Premiere untuk editing

Juni 2024 perusahaan Adobe menjadi kontroversi. Salah satu pop Windows memberi keterangan bila Adobe dapat mengakses konten member.

Adobe tidak asing dengan kata kontroversi, dan ini membuat penguna software Adobe tidak suka.

Adobe telah memperbarui persyaratan yang belum pernah ada.
Di bagian 2.2 dan 4.1 tertera Adobe dapat mengakses konten
Bagian 5.3 menghapus konten yang tidak aktif

Pesan muncul di keterangan - Updated Terms of Use
Akses ke pemilik akun dapat dibuka secara manual dan otomatis.
Menu pop berisi persyaratan ini harus disetujui oleh penguna.

Di bagian paragraf kuning tertera - Clarified that we may access your content through both automated and manual methods, such as for content review.
Artinya Adobe bisa membuka konten pemilik member.

Di Reddit mendapat komentar, Adobe sekarang bisa memata-matai semua proyek yang sedang dikerjakan.
Beberapa profesional kreatif kecewa.

Kelihatan Adobe mengunakan konten penguna untuk melatih Machine Learning.
Konon hanya konten yang terhubung ke penyimpan Cloud Adobe  / Creatove Cloud yang di akses, sedangkan dokumen / file seperti foto di storage lokal tidak.

Dan tidak mengunakan fitur Ai dari program Lightroom dan Photoshop Ai. Karena fitur tersebut akan bergantung dengan server Adobe.

Pertanyaan kita, bila karya yang dibuat lalu di generatif oleh Ai. Itu sama saja mengambil desain, karya, foto orang lain tanpa ijin.
Walau digunakan untuk menghasilkan gambar / bentuk berbeda, teorinya teknik Machine Learning Adobe melegalkan proses plagiat dengan teknik generatif.

Sangat mungkin Adobe mengakses dapat member mereka sendiri. Ketika Ai membutuhkan banyak data untuk analisa, dan teknologi Machine Learning.
Apapun yang menjadi sumber terkait dengan produsen, tentu akan diambil untuk melatih program mereka.

Update 8 Juli 2024
Adobe tidak melatih model Firefly Ai generatif dari konten pelanggan, tapi mengunakan kumpulan konten berlisensi seperti Adobe Stock.
Serta konten dari domain publik yang hak cipta telah habis.
Adobe tidak mengambil kepemilikan karya member sendiri.
Adobe menyimpan konten pelanggan berdasarkan aplikasi dan layanan.
Pelanggan memiliki konten, adobe tidak mengambil alih apa yang dimiliki membernya.
Membuka file visual dari member untuk thumbnail, memeriksa konten untuk CSAM. Dimana pengunaan aplikasi yang melanggar ketentuan perusahaan seperti mengirim Spam, konten dewasa diluar ketentuan..

Tiba tiba perusahaan raksasa membangun pusat data center di berbagai tempat. Amerika, Eropa sampai Asia Tenggara. Agar tidak tertinggal pasar, nama Amazon, Google, Microsoft bersaing memberi layanan Cloud Compute. Infrastruktur boros listrik tersebut, tentu untuk Ai.

NPU bukan barang aneh, unit khusus untuk memproses Neural Processing Unit. Seperti jaringan saraf yang memecah tugas menjadi kecil dan dikerjakaan bersamaan /  paralel. Menghilangkan beban GPU dan CPU yang tidak efisien. Proses NPU menjadi lebih hemat power dan sangat cepat, untuk tugas khusus.

Ektensi Chrome Bye Bye Google Ai bermanfaat menonaktifkan pencarian Ai. Agar apa yang Ai berikan tidak mempengaruhi pencarian di browser. Ektensi Chrome ini berguna memblok pencarian Ai. Urusan pencarian dibantu Ai, memang sepintar apa Ai itu.

Berapa waktu dihabiskan di depan ponsel, data dari tahun 2019, 2020 dan 2021 terbesar penguna di Indonesia. Walau belum mengalahkan pertumbuhan negara India, dimana terjadi peningkatan signfikan penguna nongkrong di depan ponsel. Aplikasi apa yang digunakan terbanyak setiap hari

Media membuat foto dan masuk sebagai headline orang ramai berjemur. Membuat berang gubernur setelah melihat foto media tersebut, dianggap warga tidak mematuhi aturan pemerintah dan mereka berkumpul berdesak-desakan di pantai. Keputusan terakhir menutup sementara pantai selama lockdown. Warga protes, sudah mematuhi. Lalu siapa yang salah, semua foto, orang orang dan media memberitakan semua data asli.

Panama Paper adalah skandal keuangan dari tokoh internasional, dikabarkan seorang teknisi yang membocorkan dokumen tersebut. Terkuak setelah media membuka 11,5 juta dokumen atau setara 2,6TB adalah dari luar perusahaan. Nama dari Indonesia mencapai 2800 nama, muncul di pastebin.com/GVgheYy3