News | 6 June 2024

Data center dan Ai Startup tapi Ai sangat boros listrik kapan uang habis mengapa kepoh


Baik gedung untuk fasiltias Data Center, dan pembangunan untuk energi terbarukan yang menyuplai listrik ke Data Center.
Amerika, Amerika Latin, Eropa dan beberapa negara di Asia terlihat pengoperasian Data Center meningkat dalam beberapa tahun mendatang.

Satu gedung data center membutuhan beban puncak sampai 10MW.
Kebutuhan listrik dapat diambil dari energi terbarukan.
Apakah energi tersebut hanya diperuntukan untuk memberi makan server Ai, bukan untuk manusia yang lebih membutuhkan.

Oktober 2024 Microsoft investasi 4,3 miliar euro data center di Italia, Google di Thailand.
Data center baru termasuk untuk Ai akan dibangun di Italia oleh Microsoft dan terbesar di Eropa.
Fasilitas tersebut tidak hanya melayani user di Eropa, termasuk untuk data center area Mediterania dan Afrika Utara.

Google menempatkan data center dan akselerasi Ai di Thailand.
Investasi 1 miliar dollar, termasuk layanan data center, cloud dan Ai untuk Asia Tenggara.
Microsoft lebih dulu pada Mei 2024, menjadi bagian untuk layanan Cloud


Agustus 2024 Pembangunan data center terlihat belum mereda.
Bahkan muncul berbagai proyek setiap minggu.
Dibawah ini rencana perusahaan besar bidang IT yang membangun atau akan amembangun Data Center.
Tidak hanya terkait dibidang Ai tapi beberapa proyek untuk suplai listrik data center.

NextDC memiliki 15 data center di Australia, masih ada 4 lagi dalam perencanaan.
David Dzienciol, COO NextDC, mengatakan kecerdasan buatan hanyalah “gelombang besar berikutnya” untuk industri data.
Data center di Australia mengunakan 5% energi listrik, sekitar 1000MW di tahun 2024, dan akan meningkat 8 -15% sampai 2030.
Kebutuhan satu pusat data center setara kebutuhan 50000 rumah atau kota kecil.


Meta data center Cheyenne Wyoming.
Luas 200 ribu meter persegi, dana 800 juta dollar. Pusat data Facebook ke 21 di Amerika dan nomor 25 untuk global.
Kabar lain mengunakan listrik tenaga surya senilai $1.2 miliar dekat pusat data center, setara kebutuhan 771 ribu rumah.

EdgeCore membeli lahan seluas 120 hektar di Culpeper Tech Zone.
Rencana membuat data center seluas 500 ribu meter persegi, power kritis 216 MW dengan jadwal tahun 2028.

DataBank di Ashburn Virginia
Kebutuhan daya 20 MW, untuk ruang HPC seluas 25 ribu meter persegi.

Google Council Bluffs Iowa.
Data 1 miliar dollar, berkontribusi dengan kualitas air di negara bagian tersebut.

TA Realty dan EdgeConneX membangun data center bersama di Atlanta Georgia
Kebutuhan 324 MW.

Crusoe Energy Sustem Abilene Texas
Lancium Clean Campus dengan daya 200 MW. Dana kredit $7.9 miliar untuk memenuhi kebutuhan data center dan lonjakan Ai.

Elea Digital Data Center di Brasil.
Perluasan dengan daya 120MW, senilai 1 miliar.

Scala Data Center Brasil Timur.
Kebutuhan 7.2 MW untuk faslitas SFORPF01, dijadwalkan selesai tahun 2028.

Hive Digital Tech Kanada di Paraguay
Akan mengembangkan pusat data dan pembangkit listrik tenaga air 100MW
Fasilitas penambang BitCoin dengan energi hijau.

Yondr Slough Inggris
Data Center pertama selesai dengan kebutuhan listrik 20MW dan akan ditingkatkan sampai 100MW lebih.
Pembangunan dalam 2 tahun, gedung kedua tahap pembangunan (2024).

Yondr Data Center London 20MW

Digital Reality di Slough Inggris
Mengambil pusat data center lama senilai $200 juta. 2 pusat data center dengan gabungan 15MW.

Microsoft Leeds Inggris

Berenacana membuat data center khusus Ai, lokasi di bekas pembangkit listrik kota Leeds
Proyek 3.2 miliar dollar, dengan 20 ribu GPU. Selesai tahun 2026.

AtlasEdge Spanyol
Mengambil lahan kedua di kota Barcelona.
Kebutuhan daya sudah tersedia sebesar 10MW di tahun 2027, dan dapat ditingkatkan sampai 24MW.

Aruba Italia
Mengaktifkan kembali pembangkit tenaga air di Melegnano Milan
Perusahaan ini adalah layanan IT berbasis data center

Amazon Australia.
Tidak disebutkan

Nxera dan telekom Malaysia

Membuat cabang unit Digital InfraCo Singtel, fasilitas di Johor.

Gulf Energy Bangkok Thailand
Perusahaan ini bergerak di bidang energi.
Pembangunan $271 juta dollar untuk perluasan kebutuhan listrk data center

Equinix Filipina
Mengambil 3 pusat data center TIM.

Keppel DC Jepang
Mengambil pusat data center di Tokyo senilai $150 juta.
Fasilitas Tokyo Data Center 1 selesai tahun 2019, disewakan untuk beberapa perusahaan besar dan Hyperscaler.

Princeton Digital Group Singapura
Berencana memperluas pusat data dalam 3 tahun ke depan.
Untuk memenuhi kebutuhan Ai dan kebutuhan perusahan teknologi

Juli 2024 Investor

Kami merasakan bahwa Wall Street semakin skeptis.
Semakin banyak investor Silicon Valley dan analis Wall Street mulai membunyikan bel peringatan atas investasi miliaran dolar yang tak terhitung jumlahnya dalam AI, rasa percaya diri yang berlebihan yang mereka peringatkan dapat mengakibatkan gelembung besar.

Harian Washington Post, bankir investasi menyanyikan lagu yang sangat berbeda dari tahun 2023, periode yang ditandai dengan sensasi luar biasa dari AI, dan sebaliknya mulai waspada terhadap kemampuan Big Tech benar-benar mengubah teknologi menjadi bisnis yang menguntungkan.
Lalu apa yang dicari, apakah Ai dapat membantu.. dan orang akhirnya mau membayar ?

Ai harganya sangat mahal, tapi teknologi masih jauh dari anfaat, tulis analis saham paling senior Goldman Sachs Jim Covello dalam sebuah laporan bulan lalu.
Membangun hal-hal yang tidak berguna bagi dunia, atau yang belum siap , biasanya berakhir buruk.

Akhir bulan Juli 2024, Google merilis pendapatan kuartal keduanya, gagal membuat investor terkesan dengan margin laba yang sangat tipis dan melonjaknya biaya terkait pelatihan model AI.
Investasi melonjak jauh melampaui apa yang telah dibelanjakan perusahaan sebelumnya, melampaui $49 miliar, atau 84 persen lebih tinggi dari rata-rata perusahaan selama lima tahun terakhir.

Namun, CEO Google Sundar Pichai tetap pada pendiriannya, dengan alasan bahwa "risiko kurang berinvestasi jauh lebih besar daripada risiko berinvestasi berlebihan bagi kami di sini."
Google memiliki dana, tapi pengembalian $49 miliar akan lebih sulit.
Ai masih terkendala karena gratis, tetapi menjalankan kebutuhan Ai juga butuh biaya yang tidak menghasilkan keuntungan.

Tidak hanya Google, Meta dan Microsoft sama saja. Tanpa rencana pendapatan yang jelas.

Menurut analis Barclays, investor diharapkan menggelontorkan $60 miliar per tahun untuk mengembangkan model AI, cukup untuk 12.000 produk yang kira-kira seukuran ChatGPT milik OpenAI.
Apakah dunia membutuhkan 12.000 chatbot ChatGPT yang masih belum jelas.
Pertanyaan lain, kalau dana sudah sedemikian besar digunakan, jangan jangan berakhir seperti gelembung Dot Com di era 1990an lagi.
Ketika internet di tahun 1999, kendaraan otonom di tahun 1917, sekarang Ai di tahun 2024.

Tidak semua skeptis dengan Ai, jalan masih panjang kata seorang analis.
Nyatanya, apakah chatbot AI seperti ChatGPT berubah menjadi mesin pencetak uang untuk menutup investasi besar ini .
Saat ini, biaya pelatihan model AI ini dan menjaganya tetap berjalan masih jauh melampaui pendapatan. Artinya layanan Ai terbesar saja belum menguntungkan.
Sampai kapan perusahaan Big Tech berhenti mengeluarkan uang untuk investasi.

OpenAI mungkin akan merugi $5 miliar tahun 2024 dan kehabisan uang dalam 12 bulan ke depan, kecuali ada suntikan dana lebih lanjut.
Seperti cerita dibawah ini, semua berlomba masuk pasar baru. Tapi ngak tahu mereka mau ngapain, atau mau bikin apa.

Salah satu masalah seperti netter dipaksa masuk ke Ai untuk bertanya dan Ai menjawab. Itupun kalau jawabannya cocok.
Teknik konvensional yang biasa kita jalankan adalah mencari informasi dari Search Engine yang seharusnya orang membaca dan mendapat informasi tambahan lain.

Sekarang malah dibatasi ketika user mencari informasi di internet. Mengingat ada 3 layanan terbesar seperti Bing dan Google, keduanya sama saja. Yang lain Yandex dari Rusia tentu kita tidak mencari disana.

Energi
Perusahaan-perusahaan teknologi AS sedang membangun jaringan pusat data yang luas di seluruh dunia dan AI mendorong pertumbuhan tersebut.
Masalahnya dengan menyoroti jumlah energi yang diserap teknologi tersebut dan dampaknya terhadap lingkungan.

Bagaimana AI menggunakan listrik
Setiap kali pengguna memasukkan permintaan ke chatbot atau AI generatif, permintaan tersebut dikirim ke pusat data.

Bahkan sebelum tahap mengolah, pengembangan program AI sebagai model bahasa besar (LLM) memerlukan daya computer yang sangat besar.
Sementara itu, computer menggunakan listrik dan server menjadi lebih panas, berarti diperlukan lebih banyak listrik untuk mendinginkannya.

Badan Energi Internasional (IEA) mengatakan dalam laporan awal tahun 2024.
Data center secara umum menggunakan sekitar 40% listrik untuk Compute dan 40% untuk Cooling.

Mengapa para ahli khawatir
Perusahaan teknologi besar bergegas mengemas semua produk AI sejak peluncuran OpenAI dengan bot ChatGPT di akhir tahun 2022.

Banyak ahli khawatir produk baru ini akan menyebabkan lonjakan penggunaan listrik.
Disebabkan layanan AI memerlukan lebih banyak daya dibandingkan layanan non-AI.
Misalnya, berbagai penelitian menunjukkan setiap permintaan yang dibuat ke ChatGPT menggunakan sekitar 10 kali lipat kekuatan penelusuran dari kebutuhan power server Google.
Bila Google mengalihkan semua permintaan pencarian ke AI setidaknya sekitar 9 miliar per tahun. Hal ini dapat meningkatkan penggunaan listrik server Google secara signifikan.

Sebagian besar layanan dan produk baru bergantung pada LLM alias data besar.
Pemrograman algoritme Ai sangat intensif dan memerlukan chip computer berdaya tinggi.
Kebutuhan tersebut menambah kemampuan chip pengolah Ai sekaligus meningkatkan kebutuhan listrik denan pendingin.

Berapa banyak energi yang digunakan AI
Sebelum era AI, perkiraan umum kebutuhan listrik data center hanya 1% dari kebutuhan listrik global.
Selanjutnya layanan data center, kripto, dan AI menggunakan 460 TWh listrik di seluruh dunia dalam tahun 2022, setara 2% dari total permintaan listrik global.


Organisasi International Energy Agency memperkirakan angka tersebut akan meningkat dua kali lipat pada tahun 2026.
Bila dihitung, seluruh server biasa sampai server Ai seara global, mengkonsumsi listrik 1 negara seperti Jepang.

Alex De Vries, peneliti dari web Digiconomist, memodelkan listrik yang digunakan AI saja dan berfokus pada proyeksi penjualan produk Nvidia, yang menguasai pasar server AI.

Dia menyimpulkan dalam makalah diakhir tahun 2023. Bila penjualan Nvidia pada tahun 2023 benar dan semua server tersebut beroperasi daya penuh, maka server berbasis Nvidia akan bertanggung jawab atas konsumsi listrik tahunan antara 85,4 hingga 134,0 TWh
Pemakaian listrik untuk semua perangkat Ai dari kebutuhan listrik chip Nvidia, sudah setingkat kebutuhan listrik negara Argentina atau Swedia.

Alex mengatakan, angka tersebut sudah konservatif artinya dibuat hanya perangkat hardware.
Belum memasukan kebutuhan pendingin server.
Kenyataannya, proyeksi server Nvidia melampaui proyeksi tahun 2023, tentu angkanya akan lebih besar lagi.

Fabrice Coquio dari perusahaan Digital Realty layanan data center yang menyewakan computer untuk pihak lain.
Disebut Ai merubah kebutuhan industri, dan akan sama persis bahkan sedikit lebih masif dari penerapannya.

Digital Realty sendiri memiliki sebuah gedung di Courneuve, tapi luasnya sebesar lapangan sepak bola. Dan semua ditujukan untuk pengolahan data Ai.
Kebutuhan Compute biasa ditangani oleh server dengan pendingin AC yang kuat.
Tapi server Ai dengan komponen yang lebih kuat lagi akan lebih panas. Disana diperlukan sistem pendingin air yang di pompa secara fisik langsung ke perangkat (water cooler).
Kebutuhan Compute seperti layanan Cloud membutuhkan perangkat berbeda dibanding computer Ai.

Apakah layanan Ai menguntungkan.
Analisa Sequoai Capital pada September 2023 mengatakan, biaya pembangunan Ai sangat besar, mencapai $600 miliar.
Total perusahaan yang memberi layanan Ai, setidaknya harus mendapatkan $200 milar sebagai pengembalian investasi.
Siapa pemenangnya, tentu saja ada bila mereka berhasil dan mendapat manfaat dengan biaya pengoperasian lebih rendah.

Juni 2024

Perusahaan teknologi membuat datacenter dimana mana.
Bangunan luas tanpa jendela, disana mesin fisik internet dan cloud berada.

Sekarang lebih banyak lagi yang dibangun.
Microsoft mengumumkan membangun Azura Cloud di Indonesia di akhir 2023. Target 2 kali kapasitas yang dimiliki sebelumnya.
Juga di Thailand, telah dibuka data center milik Microsoft.

Di tahun 2020, Microsoft melakukan percobaan untuk pendingin server. Memasukan server ke tabung besar dan di celupkan ke dalam air.
Tujuan, agar sistem pendingin server tidak perlu mengunakan listrik, tapi dengan air laut.

Baru baru ini pendiri SpaceX mengatakan akan memindahkan 10.000 GPU Nvidia yang katanya tidak terpakai dari Tesla, untuk layanan X.

Intel dan AMD mengejar tertinggalnya dengan Nvidia.
Tiba tiba merilis beberapa procesor dengan teknologi Ai di tahun 2024.

Google bersiap di Asia Pasifik, membangun data center di negara Malaysia, Thailand dan Selandia Baru.
6 daerah lainnya di luar Asia seperti Berlin, Dammam, Meksiko, Tel Aviv dan Turin.
Di tahun 2024, memiliki data center di 40 regional, dan 121 zone dengan 200 negara lebih.
Salah satu yang terbesar Google Data Center Singapura, dengan 2 gedung berbeda.



Amazon memiliki layanan AWS berlokasi di Jakarta tahun 2021.
Salah satu pusat data center ada di Singapura, tidak jauh dengan perusahaan Equinix
Menyusul Malaysia, Thailand, Selandia Baru, Arab Saudi, Jerman, Meksiko
Sempat meminta penguna AWS untuk menurunkan kapasitas, karena beban server overload di bulan Juni 2024.

Melihat gedung data center, tidak ada orang, hanya pintu tertutup, dengan gedung tinggi tanpa jendela.

Microsoft Azure memiliki data center dalam perencanaan di Jakarta, juga  Malaysia dan Taiwan.

Pusat data center adalah ruang dengan begitu banyak computer, tapi lapar power.
Satu datacenter mengkonsumsi listrik sekitar 10MWatt.

Server Cloud Compute Google

Sekarang mengunakan mesin lebih kuat seperti GPU besar, dapat menghabiskan daya 10x lebih besar.

Tahun 2023, semua datacenter memiliki kapasitas 10,1 ZB Zeta Byte.
Setara koleksi 456 miliar data Wikipedia.

Dengan kebutuhan Ai, dibutuhkan data baru untuk pengolahan Big Data atau data yang sangat besar.
Dampak Ai meningkatkan kapasitas data dan daya lebih besar, kapasitas datacenter global diperkirakan akan naik 2x lebih besar sampai 2027.
Semua informasi yang dapat ditemukan di "internet", akan diserap dan di oleh teknologi server Ai. Jelas semua harus diolah dan disimpan sebagai Big Data.

Datacenter terbagi untuk skala kecil dan terpusat skala besar.
Untuk layanan, Microsoft dan Amazon mencapai 3 digit untuk layanan pelanggan.
Amazon menguasai 31% (2024), Microsof Azure dibelakang 25%, Google 11%. Ketiganya memegang 2/3 layanan Cloud

Data center diagram

Pusat data Cloud Compute dan Ai bukan satu satunya faktor pendorong perusahaan teknologi membangun skala besar.
65% datacenter dimiliki 3 raksasa, Microsoft, Amazon dan Google.
Ketiga perusahaan berlomba menguasai pasar, bahkan yang kita lihat tidak seperti perkiraan kita
Visi perusahaan besar tentu sudah jauh ke depan.

Datacenter bukan lagi sebuah gudang penyimpan data.
Tapi infrastruktur penting yang hampir dibutuhkan oleh semua perusahaan teknologi di dunia.

Siapa perusahaan yang membutuhkan datacenter, untuk apa.
Saat ini perusahaan datacenter memiliki berbagai, mungkin semua layanan
Dari Network, Security, proses data, platform dan apa saja.
Menawarkan harga lebih murah untuk penyewa.

Layanan yang bersaing seperti Amazon Web services / AWS, Google Cloud, Microsoft Azure.

Semakin banyak 3 perusahaan tersebut memiliki datacenter. Semakin besar layanan yang diberikan. Berdampak semakin besar kapasitas storage, dan kekuatan Compute di datacenter yang disediakan.

Jadi 3 nama tersebut seperti toko serba ada. Menyediakan semua yang dibutuhkan terkait teknologi internet.

Siapa targetnya, salah satu perusahaan pemula di bidang Ai.
Pendatang baru membawa perubahan seperti inovasi, tapi mereka membutuhkan mesin yang kuat untuk menjalankan Ai generatif.
Peralatan yang mereka butuhkan hanya ada di perusahaan teknologi raksasa.

Beberapa layanan juga melakukan investasi ke perusahaan Startup baru, menawarkan kredit untuk pemakaian Cloud miliknya.
Microsoft bekerja sama dengan investasi besar di OpenAi.

Disisi keuntungan, perusahaan pemula akan diuntungkan dengan biaya murah. Juga membuka peluang ekosistem kepemilikan dengan dukungan perusahaan yang membantu langsung.

Di sinilah letak bisnis sebenarnya, kata Cecilia Rikap, ekonom yang menulis Dynamics of Corporate Governance Beyond Ownership in AI.
Semakin banyak AI yang dikonsumsi, maka semakin banyak konsumsi cloud, tidak hanya lebih banyak uang bagi perusahaan-perusahaan ini tetapi juga semakin banyak teknologi digital yang saling terkait dan kusut di dalam infrastruktur mereka.

Keterikatan inilah mengkhawatirkan banyak ekonom dan pakar hukum.
Para regulator menyebut masalah ini sebagai “locking in”.
Beralih dari satu ekosistem data ke ekosistem data lainnya tidak seperti memindahkan kantor ke gedung baru.
A ntarmuka pemrograman antara Microsoft Azure, misalnya, tidak hanya langsung parkir ke Amazon Web Services.
Masuk ke salah satu hotel itu mudah, tapi tidak akan pernah bisa keluar.

Ketika raksasa teknologi memberikan startup akses ke layanan cloud dan model bahasanya yang besar, mereka sudah cukup yakin dengan kendali atas perusahaan pemula yang mungkin suatu hari nanti akan tumbuh menjadi pesaing.

Para pemimpin pasar mendapatkan keuntungan dari keuntungan perpindahan awal ditambah dengan efek jaringan dan biaya peralihan yang tinggi sampai akhirnya mengunci pelanggan, laporan  subkomite dalam laporan setebal 450 halaman pada tahun 2020.

Terburu buru membangun pusat data, bukan masalah Cloud saja. Tapi langkah Big Tech untuk mengamankan kunci kerajaan AI di masa datang.

Dalam jangka pendek, kebangkitan pusat data sebenarnya hal baik bagi para startup.
Sampai saat ini, persepsi di kalangan akademisi adalah Cloud Compute sabgat bermanfaat bagi startup dan inovasi, kata Matthew Wansley, profesor hukum di Universitas Yeshiva
Dulu, jika anda pendatang baru atau baru memulai, anda harus membangun server sendiri. Itu adalah biaya tetap di muka yang sangat besar.
Itu sudah tidak ada lagi.

Harga layanan Cloud Compute telah turun setiap tahun sejak tahun 2006.
Dari tahun 2010 hingga 2014, harga database AWS turun sebesar 11%. Selama dua tahun berikutnya, angkanya anjlok sebesar 22%.

Cloud Compute memudahkan startup mendapatkan pendanaan.
Para pemodal ventura mengadopsi pendekatan “Lempar dan berdoa” dalam berinvestasi, berarti mereka bertaruh lebih banyak perusahaan namun berinvestasi lebih sedikit
Mereka mengembalikan keterlibatan langsung mereka dalam menjalankan perusahaan, memercayai pasar untuk memilah siapa yang menang dan kalah.

Seluruh situasi ini sangat bagus untuk startup AI.
Perusahaan kecil mendapatkan akses terhadap kekuatan komputasi dan skalabilitas yang ditawarkan oleh penyedia layanan besar, kata Jonas Jacobi, CEO dan salah satu pendiri ValidMind

Ada data yang menunjukkan Amazon menjadikannya prosedur operasi standar untuk "menelan" produk-produk pesaing OpenSource dan mengemasnya kembali sebagai bagian dari rangkaian layanannya sendiri, seperti yang dilakukannya pada Search engine Elastic.
Semua itu adalah perjalanan perusahaan Startup, tergantung mereka harus lebih gesit dan lebih cepat.

Tapi para ekonom memperigati, gesit dan cepat tidak cukup.
Aset dasar mutlak harus mereka miliki, untuk bersaing dengan raksasa teknologi sepertinya lupakan.

Ai adalah teknologi umum walau terlihat baru.
Tapi Big Tech mengambil monopoli intelektual mereka dengan mengunci mereka tetap berada disamping perusahaan Big Tech.

Rikap juga menemukan bahwa semakin besarnya kendali atas pusat data juga memberikan insentif bagi Big Tech bekerja sama berbagi informasi dan melindungi kepentingan bersama mereka.

Dalam makalah yang ditulis Bengt-Åke Lundvall, ekonom di Universitas Aalborg di Denmark, Rikap mencatat artikel-artikel dalam jurnal teknis dan akademis dari para peneliti di Microsoft, Google, dan Amazon secara konsisten memiliki rekan penulis yang dipekerjakan pesaing mereka.
Tentu saja, ilmu komputer hanyalah dunia kecil. Namun penulisan bersama, adalah cara murni untuk menunjukkan mereka berkolaborasi dan mengetahui apa yang dilakukan satu sama lain

Saat ini, masih ada alasan untuk berharap inovasi dapat mengalahkan monopoli.
Amazon, Google, dan Microsoft masih bersaing dalam harga dan fitur, hal ini bagus untuk semua orang.
Di Eropa, para regulator mengambil pendekatan yang lebih agresif terhadap teknologi umum dan Cloud Compute.

Ketiga raksasa tersebut saling bersinggungan.
Eksekutif Google Cloud baru-baru ini mengecam Microsoft sebagai "monopoli" dan "taman bertembok", kelompok perdagangan termasuk Amazon mengajukan keluhan antimonopoli atas lisensi Cloud Compute Microsoft.

Jadi, apa cara terbaik untuk memastikan Big Tech tidak menggunakan pusat data untuk menghambat inovasi.

Google Data Center location

Para peneliti menunjuk ke Google, yang menawarkan jenis kemitraan lebih ramah kepada para startup.
Divisi Google Cloud bermitra dengan perusahaan rintisan yang menjanjikan, berkontribusi pada proyek sumber terbuka, dan berkolaborasi dengan yayasan sumber terbuka, kata dua pakar baru-baru ini. Kata mereka, memungkinkan Google memperoleh keuntungan sekaligus mendorong pertumbuhan perusahaan dan ide-ide baru.

Yang lebih penting lagi, Komisi Perdagangan Federal, menyadari ancaman yang ditimbulkan data center, telah memerintahkan perusahaan-perusahaan Big Tech untuk menyerahkan informasi mengenai investasi AI mereka.

Yang terakhir, apakah Ai nanti dapat bermanfaat bagi manusia.
Kebutuhan Ai yang sangat berguna misalnya dibidang kesehatan, astronomi.
Bidang lain seperti live broadcast Ai dapat menghilangkan pembaca berita di televisi. Mungkin bidang ini tidak memberi banyak manfaat, dibanding pembaca berita manusia.
Tapi Ai sekedar hiburan seperti foto generatif Ai di media sosial apakah mampu bertahan lama, sampai kita bosan melihat.
Layana pasif yang mengantikan dukungan layanan, masih dapat terbantu dengan Ai. Khususnya menangani jawaban dari para pelanggan. Karena Ai dapat menangani masalah lebih cepat (setidaknya itu yang diceritakan dari beberapa perusahaan).
Ditunggu saja apakah Ai benar benar berguna untuk kehidupan.

Artikel Lain

Juni 2024 perusahaan Adobe menjadi kontroversi. Salah satu pop Windows memberi keterangan bila Adobe dapat mengakses konten member. Pesan muncul di keterangan - Updated Terms of Use. Membuat fotografer, seniman penguna Adobe marah. Adobe memperjelas aturan, bukan untuk Ai.

Kebutuhan daya server Ai dan ML meningkatkan pemakaian power listrik. Infineon power supply dirancang lebih efisien sampai 97%. Mengapa data center menjadi momok energi terbarukan. Rancangan GPU mendatang membutuhkan 1000W di data center, bahkan akan terus naik. Amazon sudah menjatah pemakaian Cloud Ai.

Membayangkan data 2 Petabyte data hilang dihapus oleh peretas. Sengketa juga berurusan dengan dunia digital, dimana sebuah negara memiliki banyak layanan. Kali ini Planeta milik Rusia, ketika data dari penelitian bertahun tahun dihilangkan seperti sulap.

Ketika 2 bank terputus ke jaringan data center. Berdampak ke seluruh transaksi dari 2 nasabah dan layanan digital. Server kepanasan, mengakibatkan koneksi server offline. Kadang sistem otomatis tidak bekerja seperti apa yang direncanakan.

Jaringan data center Google di Asia sudah online. Ada 2 tempat, satu di Taiwan dan satu lagi di Singapura. Kabar baru menyebutkan Google batal membangun data center di Hongkong.



Youtube Obengplus


Trend