2024
27 Mei 2024 Elon Musk baru saja terbuka dan menyerang praktek keamanan data layahan Chatting.
Kabar enskripsi Whatsapp dapat mudah dilewati, tapi di dunia nyata tidak seperti itu.
Ada 2 masalah terpisah dengan pengumpulan data.
Metadata, menunjukan siapa yang menghubungi, kapan dan dari mana data dipesan. Data tersebut tidak di enskripsi dan disimpan oleh platform.
Data tersebut dapat dibaca oleh operator, pemerintah pada tingkat tertentu bila diperlukan dan diberikan oleh Whatsapp.
Ini tidak masalah bagi kita, dan wajar layanan mengambil data untuk keamanan.
Intercept, mencegat data. Kemungkinan Whatsapp memiliki kelemahan yang dirahasiakan (Mei 2024).
Memungkinan pihak lain (pemerintah) membaca pesan
Tetapi informasi bocornya isi chat belum dikonfirmasi, istilahnya layanan Whatsapp masih dapat disusup.
Yang memungkinkan, di perangkat penguna sendiri di kompromi (disadap).
Meta sendiri telah membantah, tidak ada backdoor di aplikasi Whatsapp. Bisa saja kebocoran percakapan bukan dari aplikasi Whatsapp sendiri.
Kebocoran data tersebut masih dipertanyakan, siapapun penguna Whatsapp bisa saja rentan.
Khususnya mereka yang berada di wilayah pengawasan pemerintah.
Informasi tersebut telah ditandai tim Whatsapp Security pada Maret 2024. Dari dokumen internal yang telah ditandai, untuk kekhawatiran sistem enskripsi.
Whatsapp belum memberi informasi lebih lanjut tentang kebocoran data diatas
2016
Layanan chatting atau messenger diuji oleh badan internasional Amnesty
International. 11 aplikasi Chatting yang digunakan diseluruh dunia, juga
dimanfaatkan untuk gerakan moral Termasuk Skype, Snapchat, Facebook dan
Whatsapp.
Bagaimana
aplikasi melakukan enskripsi (mengamankan percakapan), ketika mengirim
pesan dan data tidak bisa di baca oleh orang lain.
Tujuannya
agar rahasia pribadi, termsuk pembicaraan tidak dapat disadap oleh
orang lain. Khususnya untuk badan pemerintah atau mata mata di sebuah
negara. Tidak itu saja, layanan Chatting menjaga privasi seperti foto
dan video.
Facebook Mesenger yang kabarnya tidak terlalu aman mendapatkan score paling aman. Demikian juga layanan Whatsapp menjaga privasi penguna.
Whatsapp memberikan
sistem pengaman dengan enskripsi dari 2 titik pembicara. Tapi aplikasi
tidak di enskripsi langsung, perlu diaktifkan oleh penguna sendiri.
Keduanya berada di perusahaan Facebook. Facebook dan Whatsapp
mendapatkan score 73/100
iMessage
dan Facetime diberikan nilai 67/100. Secara penuh mendukung enskripsi
secara default. Tapi Apple memiliki hak untuk membuka pintu belakang
bila diperlukan oleh pemerintah. Dan layanan belum tentu terjamin bila
lawan pembicara tidak mengunakan iPhone.
Telegram pernah
di masukan sebagai layanan paling aman. Sementara memiliki 100 juta
user aktif. Dengan tampilan layanan Chatting paling aman, dan melindungi
privasi penguna dan kebebasan berekpresi.
Penguna
Telegram harus mengaktifkan sistem acak enskripsi secara manual, ketika
di install status enskripsi Default masih terbuka. Dan user tidak
diberikan notifikasi bahwa pembicaraan dilakukan secara aman atau tidak.
Mendapatkan score 67/100
Line.
Dengan 200 juta penguna aktif, digunakan di Jepang, Indonesia, Thailand
dan Taiwan. Sistem pengaman aktif secara langsung di aplikasi baru
dilakukan tahun 2016. Tapi tidak cukup untuk menjaga keamanan penguna,
dan Line tidak transparan seperti apa sistem yang mereka miliki.
Mendapatkan score 47/100
Viber.
Memiliki 700 juta user terdaftar dan 250 juta user aktif. Menyebut
sudah menyiapkan sistem enskripsi secara langsung untuk semua sistem
komunikasi. Tapi sama seperti Line, tidak mengungkap secara transparan
termasuk detil sistem keamanan mereka. Mendapatkan score 47/100
Kakao.
Layanan dari Korea dengan nama KakaoTalk. Memiliki 49 juta user. Pada
bulan Oktober 2014, perusahaan Kakao mendapat tekanan, dikabarkan
pemerintah Korea Selatan. meminta informasi penguna Kakao. Kakao
kemudian mengambil langkah memperkuat sistem enskripsi tapi tidak
menerapkannya secara Default. Mendapatkan score 40/100.
Microsoft
Skype. Dengan 300 juta penguna aktif. Menjadi target pengawasan
penyadapan pemerintah di seluruh dunia. Microsoft sudah berkomitmen
kebijaksanaan yang kuat untuk hak asasi manusia. Tapi masih lemah di
sistem enskripsi Skype. Mendapatkan score 40/100
Snapchat,
perusahaan berbasis di Amerika. Memiliki 100 juta user aktif setiap
hari. Berjanji memperkuat sistem keamanan mereka, tapi prakteknya tidak
cukup melindungi usernya sendiri. Mendapatkan score 26/100
Blackberry Messenger
dengan 100 juta user. Hanya menawarkan sistem keamanan enskripsi untuk
penguna berbayar. Tidak memiliki komitmen untuk kebebasan berekpresi dan
tidak transparant. Mendapatkan score 20/100
Tencent salah
satu layanan Chatting paling populer di China. Dengan layanan WeChat
dan QQ. Disini tidak ada yang terlindungi penguna. Satu satunya
perusahaan yang tidak mendukung sistem enskripsi. Mendapatkan score 0
Bila
melihat WeChat dan QQ, ada baiknya tidak mengunakan layanan kedua
layanan tersebut. Dipastikan tidak aman untuk privasi penguna. +
Amnesty.org
Penguna perangkat Asus WIFI Router model lama ada baiknya memeriksa update Firmware, mengunakan password WIFI lebih baik. Malware TheMoon dapat mencari keretenanan Router, menjadi Bot, membuat sebagai Proxy server untuk bisnis mereka.
UC Browser selalu mengirim data situs yang dikunjungi penguna. Walau penguna sudah mengunakan mode Incognito(penyamaran), dan data seharusnya tidak ada yang disimpan di storage. UC Browser tetap mengirim data ke server mereka.
Whatsapp di bobol oleh software Israel NSO. Facebook telah merilis perbaikan aplikasi Whatsapp Mei 2019. Pihak NSO menyatakan software Pegasus mereka hanya diberikan ke negara luar dengan tujuan keamanan dan aparat hukum. Malware Media File Jack, kita mengirim file tapi tiba di penerima berbeda. Karena smartphone dibajak oleh malware
Apa yang menjengkelkan ketika anda memiliki email pribadi bahkan tidak
pernah di publikasi. Bisa saja nama email anda dicuri dari bug di aplikasi. Game gratis tiba tiba menanyakan login ke Facebook
Dari perusahaan antivirus Lookout, mengeluarkan laporan 5 ciri serangan
pada perangkat mobile. Dari adware, chargeware, spyware, surveillance
sampai Trojan. Serangan banyak terjadi di India, mencapai 5,49%,
sedangkan Inggris hanya 2,16%, dan Amerika 1,66%.