Planet planet raksasa bermigrasi antara 60 - 100 juta tahun (2024) Apakah benar, planet besar seperti Jupiter, Saturnus, Uranus dan Neptunus bergerak menjauh dari matahari.
Migrasi planet adalah gagasan yang sudah mapan. Hipotesis Grand-Tack mengatakan bahwa Yupiter terbentuk pada jarak 3,5 SA, bermigrasi ke dalam menjadi 1,5 SA, kemudian keluar lagi ke 5,2 SA, di mana ia berada saat ini. Saturnus juga terlibat.
Migrasi juga dapat menjelaskan Hot Jupiter yang kita lihat mengorbit sangat dekat dengan bintangnya di tata surya lain. Mereka tidak mungkin terbentuk di sana, jadi mereka pasti bermigrasi ke sana. Bahkan planet berbatu pun dapat bermigrasi pada awal sejarah tata surya.
Jadi cerita perhitungan astronom, planet planet besar tidak berada di tempat saat ini. Planet awal terbentuk ditempatnya, lalu bergerak maju, dan kembali mundur menjauh di area planet luar atau kelompok planet gas. Ketika pergerakan orbit planet, juga mengacaukan planet di bagian depan yang disebut planet bagian dalam.
Teori hiptesis Dr. Chrysa Avdellidou dari Fakultas Fisika dan Astronomi Universitas Leicester menyebut planet membentuk ketidakstabilan orbit. Dr Chrysa menanyakan kapan migrasi planet besar itu terjadi.
Ketika planet raksasa bergerak mundur, segala yang ada di tata surya merespon. Asteroid kecil tidak berpengaruh dengan massa Jupiter. Tapi berdampak dengan asteroid lebih besar tipe E.
Analisis asteroid di sabuk tata surya kita, tidak mungkin terjadi sebelum 60 juta tahun, juga tidak melewati 100 juta tahun. Tata surya kita sendiri lahir pada 4,56 miliar tahun lalu, dan migrasi planet terjadi antara 4,5 miliar sampai 4,46 miliar tahun lalu.
Perubahan penting juga terjadi ketika sebuah planet yang disebut Theia menabrak Bumi, dan benturan tersebut menciptakan bulan. Pembentukan bulan terjadi di masa ketidakstabilan planet raksasa ketika itu.
Ini yang menarik, seharusnya ada 5 planet di bagian dalam tata surya. Tapi sekarang hanya 4 planet di bagian dalam yaitu Mars, Bumi, Merkurius, Venus.
Bagaimana pembentukan tata surya, dari mana asal planet bumi atau planet raksasa Jupiter (2013) Astronom memperkirakan semua diawali dari debu, dan dipicu sebuah ledakan supernova. Prosesnya dimulai sebuah kumpulan awan raksasa terdorong dan mulai berputar, sampai membentuk piring gas.
Prosesnya
memakan waktu sangat lama sebelum terbentuknya susunan planet seperti
saat ini. Karena diruang hampa, rotasi akan terus terjadi sampai ratusan
ribu tahun. Kita ketahui di ruang angkasa lebih banyak gas dan debu
yang mengambang.
Dari debu menjadi batuan, meteor dan planet. Gas akan tertarik oleh gravitasi dan membentuk atmosfer.
Diperkirakan
sekitar 4,6 miliar tahun lalu sebuah benda raksasa berisi gumpalan gas
dan debu dengan suhu sangat dingin -400 derajat membeku di antariksa.
Gumpalan raksasa tersebut terpicu dari ledakan sebuah supernova. Mulai
bergerak karena dorongan, berputar, membentuk gravitasi dan gas serta
debu mulai bergerak. Gas yang sudah diam begitu lama mulai berputar
semakin cepat.
Umumnya embentukan tata surya disekitar bintang dan planet terbagi menjadi 2 bagian. 4 planet yang dekat dengan bintang terbentuk seperti batu dan ukuran lebih kecil. Kelompok planet ini disebut planet Terestial atau planet dalam 4
bagian dibelakang yang menjauh mataharinya berukuran besar sebagai
planet gas raksasa. Jupiter dan Saturnus lebih banyak memiliki kandungan
hidrogen dan helium. Uranus dan Neptunus lebih banyak kandungan beku
seperti es, amonia dan metana. Disebut sebagai 2 planet raksasa es.
Tetapi sebelum dimulai pembentukan planet bumi, perjalanan pembentukan planet terus berubah.
Tahap pembentukan tatas surya dibawah ini
Gas
akan memutar semakin cepat, perlahan membentuk seperti piring pipih. Sedangkan dibagian tengah dimulai pembentukan lahirnya sebuah gas
bintang. Bintang lebih dahulu terbentuk, disusul planet mengikuti orbit
bintang.
Ditengah mulai terbentuk satu benda terbesar, disebut mataharinya tata surya dalam waktu 100 juta tahun.
Diantara
pembentukan debu dan gas disekitar matahari, ada perbedaan suhu. Di
tengah atau daerah Rock Line / orbit bebatuan yang lebih banyak mineral,
semakin jauh atau Snow Line dengan suhu lebih dingin. Tapi semua planet
belum terlihat seperti sekarang, karena masih seperti piring gas dan
material debu.
Di
bagian dalam (tempat matahari) , bagian gas dan debu terkumpul paling
besar dan saling bertumbukan membentuk menjadi bintang.
Di
bagian luar lebih banyak batuan yang bertabrakan. Perlahan sisa debu
yang berubah menjadi batu dan gas berkumpul dan membentuk menjadi planet.
Batuan tersebut berasal dari debu yang terus saling
tarik menarik dan ukurannya semakin besar karena saling tarik menarik.
Disisi
luar, batu besar akan membentuk planet seperti Jupiter, Bumi dan planet
lainnya. Ukurannya batuan seperti asteriod semakin membesar dan radius
planet yang menjauh semakin banyak menarik material padat dan sisa gas. Tapi prosesnya sangat lama dan berjalan lambat.
Pertanyaan,
mengapa planet dekat matahari lebih kecil dan menjauh terjadi planet
besar. Materi yang dekat dengan bintang umumnya memiliki kandungan batu
dengan material metal. Sedangkan planet diluar seperti Jupiter memiliki
kesempatan menarik lebih banyak material yang masih mengambang termasuk
gas.
Sehingga
4 planet besar seperti Jupiter dan Neptunus lebih banyak menarik semua
material yang ada disekitarnya. Sehingga Jupiter, Neptunus, Saturnus dan
Uranus dikenal dengan planet gas karena ke 4 planet berada di sisi
luar. Sedangkan Bumi hanya mengambil sisa gas yang sebagian besar sudah
diambil menjadi Matahari.
Setelah
melalui 3 juta tahun, terbentuk embiro planet atau proto planet. Planet
yang terbentuk masih beku dan dingin, tapi ukurannya masih kecil sampai
sedang. Tata surya baru terbentuk dengan beberapa planet kecil, ukuran
planet kecil inilah saling tarik menarik dan membentuk planet lebih
besar.
Ukuran planet kecil seperti Proto Planet akan saling bertabrakan / tertarik sehingga membentuk planet
yang lebih besar. Seperti Jupiter akan terus membesar sampai menjadi planet raksasa selama 3 juta
tahun lalu.
Jupiter
yang ukurannya sangat besar layaknya sebuah vacum cleaner di ruang
angkasa. Sambil bergerak mengorbit terus saja menarik semua gas
disekitarnya. Apapun yang dilewatinya akan menjadi bagiannya. Ukuran
planet ini terlihat sangat besar karena gas yang ada di permukaan
planet.
Menjadi planet raksasa seperti gambar dibawah ini. Sama seperti
Neptunus, Uranus dan Saturnus, memiliki ukuran jauh lebih besar dari
bumi. Karena planet ini memang lebih jauh dari matahari dan menarik
semua sisa material lebih banyak yang masih tersisa.
Tentang sabuk Asteroid dan sabuk Kupper sebagai sampah batuan di tata surya.
Masih ada bagian lain yang penting yaitu sabuk asteroid.
Pembentukan
lingkaran asteriod disamakan sebagai sisa sampah dari planet yang gagal
terbentuk. Ada 2 lingkaran asteroid, yaitu asteriod dalam dan luar.
Asteroid
belt, atau sabuk asteroid. Batuan besar yang melingkar dekat Mars
sebenarnya sampah dari gagalnya planet planet kerdil. Jumlahnya lebih
sedikit dibanding sabuk asteroid di bagian luar.
Satu lagi Kuiper Belt yang lebih besar dibelakang planet Pluto
Asteroid belt ada di antara Mars dan Jupiter, sedangkan Kuiper Belt berada paling luar setelah Neptunus dan Pluto.
Menurut
ahli astronomi, asteroid terbentuk karena banyak planet kerdil dengan
ukuran sama besar saling bertumbukan, dan pecah karena sama kuat lalu
menjadi bagian kecil menjadi sabuk asteroid.
Disebut juga planet yang
gagal terbentuk, pecah dan kembali berantakan karena saling bertabrakan.
Bila sabuk asteroid berhasil membentuk menjadi planet. Kemungkinan ada 2
planet lain di tata surya, dan satunya ada di belakang planet Mars
Teori
dengan sabuk asteroid tidak terbentuk planet, karena disana terjadi
gangguan ketika perubahan. 2 teori paling kuat, disebutkan posisi
Jupiter, Neptunus dan Saturnus menganggu pembentukan planet di sabuk
asteroid.
Pertama ketika planet
melakukan keseimbangan, posisi Jupiter sedikit maju tapi kembali
tertarik oleh 3 planet besar dibelakangnya Saturnus, Uranus dan
Neptunus. Membuat sabuk asteroid tetap sama seperti sekarang
Kedua
ketika posisi Saturnus dan Neptunus berpindah tempat, gravitasi keduana
menganggu batuan di sabuk asteroid dan gagalnya pembentukan satu planet
lagi. Mungkin ada teori lain mengapa sabuk asteroid memang tetap seperti sekarang.
Dibawah ini penjelasan dari museum Amerika, mengapa tidak ada planet di sabuk Asteroid.
Ukuran
planet, Bumi memiliki ukuran nomor 5 terbesar. Orbit Venus, Uranus,
Bumi dan Mars, sangat dekat dengan matahari .Sedangkan jarak planet
Jupiter ke Matahari mencapai 700juta km, lebih jauh lagi Saturnus
mencapai 10 AU, disusul Uranus 20AU dan Neptunus 30AU.
Dibelakang
planet besar masih ada yang lainnya seperti Pluto, Haumea, Makemake dan
terjauh adalah Eris. Tidak terlalu penting berapa jumlah planet yang
mengitari matahari sebenarnya.
Yang belum dapat dijelas adalah planet Sedna
dengan nomor 90377 ditemukan tahun 2003. Planet ini mengitari matahari,
tapi jarak orbitnya amat sangat jauh antara 17 milyar km dan berada
dibelakang Pluto. Memiliki orbit 3x lebih jauh dari jarak bumi ke pluto,
jadi planet ini adalah planet paling terpencil dan terjauh dari
Matahari.
Mengapa banyak asteroid di sekitar planet bumi dan planet lain Berjalan
dengan waktu, planet paling dekat dengan matahari mulai stabil
mengorbit. Tetapi bumi belum aman dan stabil seperti sekarang.
Karena
proses pembentukan planet bumi terus terjadi. Benturan antara planet
kerdil yang berdekatan dengan bumi ikut tertarik dan jatuh ke permukaan
bumi. Ketika tabrakan 2 planet yang cukup besar, pecahannya akan
terlontar lalu membentuk menjadi bulan. Sedangkan sebagian material yang
besar akan tetap di planet, sisanya menjadi sebuah benda lagi yang
disebut bulan. Prosesnya sama seperti planet lain yang memiliki bulan
berukuran besar.
Akhirnya
semua planet sudah terbentuk tapi masih di kelilingi oleh sampah
batuan. Terkadang batuan yang ada masih bergerak dan tertarik gravitasi
besar dan terlempar di dekat planet besar seperti Jupiter.
Beberapa
asteroid yang sudah jadi akan tertarik tapi tidak langsung menghantam
Jupiter. Sebagian terlempar karena gaya tarik gravitasi dari Jupiter.
Jadi sebuah batu asteroid yang besar, karena tertarik oleh gravitasi
sebuah planet. Dalam posisi tertentu, batu besar akan semakin cepat
mendekat, bila orbit asteroid yang tertarik memiliki sudut melintang. Maka batu besar bisa melewati dan berbelok
ke
arah lain tanpa menabrak planet yang menariknya.
Batuan besar seperti
ini menjadi asteroid yang sering melintas dekat bumi dan planet lainnya. Seperti terjadinya bulan di tabrak asteroid 2013 lalu, menjadi bukti bahwa banyak batuan yang terlempar selama pembentukan tata surya.
Teknik
akselerasi kecepatan batuan di ruang angkasa yang tertarik gravitasi
sebuah planet seperti efek ketapel yang juga digunakan untuk
pesawat tanpa awak seperti Voyager.
Voyager hanya perlu mendekati
Jupiter pada kecepatan dan sudut tertentu, dan gravitasi Jupiter menarik
satelit Voyager.
Voyager akan mengalami peningkatan kecepatan dan
terlempar semakin jauh ke arah berbeda tanpa menabrak Jupiter.
Proses
bumi setelah 500 juta tahun, sampah dari sabuk asteroid masih ada yang
terlempar dan mengarah sebagian ke bumi. Karena Jupiter dan planet
Saturnus menarik dan melempar asteroid tidak terarah.
Bisa terlihat dari
permukaan bulan, di satu sisi begitu banyak lubang kawah akibat
benturan asteroid. Termasuk bumi juga terkena hujan meteor ketika 200
juta tahun lalu. Bumi berhasil terbentuk menjadi planet besar, hanya
posisinya terus saja dihujani meteor dari sisa sampah asteroid yang
mengambang. Sampai 200 juta tahun kebelakang, perlahan semua kembali
tenang dan terbentuklah tata surya kita.
Itulah
terjadinya tata surya, dimulai dari sebuah gas dan terpicu sebuah
ledakan supernova. Gas raksasa yang terbentuk dari debu dan gas, yang awalnya diam dan stabil mulai berputar dan
membentuk
bintang serta planet. Tahapan pembentukan tata surya seperti bumi dan
matahari juga terjadi di tata surya lainnya. Sejauh ini tata surya kita
sangat ideal untuk di tinggali.
Gambar
dibawah ini adalah beberapa bulan dan planet yang terdaftar di bidang
astronomi, disusun dari urutan terbesar sampai terkecil.
Itulah analisis dari para ahli astrnom dan astrofisika. Beberapa teori masih dikemukakan, termasuk tahapan awal planet mulai terbentuk, sampai susunan planet sekarang ini.
Temuan tidak sengaja ketika terjadi defraksi lensa Hubble, membuat peneliti mencari lebih jauh di galaksi MCG-03-34-064. Galaksi tersebut memiliki 2 lubang hitam supermasif. Dimana kedua black hole menjadi biner akibat 2 galaksi bergabung. Juga menjadi lubang hitam supermasif paling dekat di antara keduanya.
Gravitasi
lensa disebabkan cahaya terhalang sebuah black hole, membuat benda
seperti galaksi mengalami pembesaran cahaya. Dimana letak gravitasi
lensa, gambar dari teleskop Hubble memperlihatkan bidang yang sangat
kecil. Bila di perbesar akan terlihat kelompok galaksi Abell S1063,
dimana galaksi dibelakangnya muncul. 2 galaksi J2211-3050, satu galaksi muncul 4 gambar dengan berbeda jarak 7 - 20 miliar tahun cahaya. Nov 2019 PSZ1 G311.65-18.48 muncul sampai 12 kali
2010 lalu, Hubble menambah peralatan dengan Ultra Deep Field Infra red.Video melihat gambar dengan jarak 5 miliar, 10 miliar tahun cahaya jauhnya. Perubahan galaksi dari galaksi muda, galaksi yang berkembang dan galaksi yang telah matang. Mei 2019 Nasa merilis Hubble Legacy Field berisikan 265 ribu gaalaksi dari masa lampau sampai saat saat ini.
Bila melihat data alam semesta mungkin kita akan kaget. Dalam 10 tahun
terakhir manusia baru bisa menjawab beberapa pertanyaan. Galaksi Bima Sakti berada di Laniakea, dan galaksi kita hanya sebagian kecil dari isi alam semesta. Ukuran paling tepat saat ini, jarak Bumi ke tepi galaksi adalah 66 ribu tahun cahaya.
Apakah semua bintang memiliki ukuran bulat sempurna. Tidak semua bintang, ketika bintang memiliki putaran sangat cepat. Bentuknya menjadi oval bahkan seperti telur. Bintang J0406 putaran yang sangat cepat ditemukan, bintang tersebut terlempar.
Teleskop tahun 1893 ada di observasi Yerkes, memiliki lensa reflaktor
berukuran 40 inch. Teleskop GMT - Giant Magellan Telescope dipastikan tepat waktu, mengunkan cermin hexagonal. Mengapa teleskop raksasa tidak dibuat dengan cermin utuh.
Yang berukuran sedang saja masih 90x lebih besar dari Matahari. Dan masih ada bintang Antares sejauh ini ukurannya sebagai bintang paling besar yang pernah dipelajari saat ini. Semua ada di galaksi Bimasakti. Bintang adalah sebuah gas, dan membentuk cahaya karena di dalam intinya terjadi fusi nuklir. Dan ukuran bintang serta usia bintang dengan perubahan bentuk
Satu satelit atau bulan di Jupiter memiliki ukuran cukup besar. Bulan
Europa masih diselimuti es di permukaan, peneliti mengatakan gravitasi
di sana memungkinkan manusia tinggal. Tapi tidak sepenuhnya tepat, ada
beberapa alasan mengapa di Europa manusia akan bermasalah
Planet Neptunus masuk sebagai planet terbesar, tapi terkecil dalam
ukuran kandungan gas. Jarak dari inti planet ke permukaan sekitar
24.000km. Karena ukuran planet ini memang besar, bagian tengah lebih
membengkak. Apakah planet Neptunus bergeser mundur.
Bulan adalah bagian dari planet Bumi. Dan pembentukan Bumi dan Bulan
memiliki umur yang sama, setidaknya setelah kehancuran Bumi ditabrak
oleh planet lain. Sehingga atom di Bulan dan Bumi memang identik
Bukan melihat dari proses terbentuknya sebuah tata surya. Tetapi melihat
dari mana saja materi pembentukan di alam semesta, dan perubahan bentuk
dari dua atom utama Helium dan Hidrogen menjadi materi di alam semesta seperti
saat ini
Nasa memberikan data bintang yang dekat dengan matahari. Cukup banyak,
terdapat 53 bintang. Ada yang berada di garis lintang tengah bila
dilihat dari bumi, yang lain sebagian lagi ada di bagian utara dan
selatan bumi. Apakah bintang terdekat memang sangat dekat