Bagaimana tata surya terbentuk tapi kapan

   Science | 20 April 2024


Planet planet raksasa bermigrasi antara 60 - 100 juta tahun (2024)
Apakah benar, planet besar seperti Jupiter, Saturnus, Uranus dan Neptunus bergerak menjauh dari matahari.

Migrasi planet adalah gagasan yang sudah mapan. Hipotesis Grand-Tack mengatakan bahwa Yupiter terbentuk pada jarak 3,5 SA, bermigrasi ke dalam menjadi 1,5 SA, kemudian keluar lagi ke 5,2 SA, di mana ia berada saat ini. Saturnus juga terlibat.

Migrasi juga dapat menjelaskan Hot Jupiter yang kita lihat mengorbit sangat dekat dengan bintangnya di tata surya lain. Mereka tidak mungkin terbentuk di sana, jadi mereka pasti bermigrasi ke sana. Bahkan planet berbatu pun dapat bermigrasi pada awal sejarah tata surya.

Jadi cerita perhitungan astronom, planet planet besar tidak berada di tempat saat ini.
Planet awal terbentuk ditempatnya, lalu bergerak maju, dan kembali mundur menjauh di area planet luar atau kelompok planet gas.
Ketika pergerakan orbit planet, juga mengacaukan planet di bagian depan yang disebut planet bagian dalam.

Teori hiptesis Dr. Chrysa Avdellidou dari Fakultas Fisika dan Astronomi Universitas Leicester menyebut planet membentuk ketidakstabilan orbit.
Dr Chrysa menanyakan kapan migrasi planet besar itu terjadi.

Ketika planet raksasa bergerak mundur, segala yang ada di tata surya merespon.
Asteroid kecil tidak berpengaruh dengan massa Jupiter.
Tapi berdampak dengan asteroid lebih besar tipe E.

Analisis asteroid di sabuk tata surya kita, tidak mungkin terjadi sebelum 60 juta tahun, juga tidak melewati 100 juta tahun.
Tata surya kita sendiri lahir pada 4,56 miliar tahun lalu, dan migrasi planet terjadi antara 4,5 miliar sampai 4,46 miliar tahun lalu.

Perubahan penting juga terjadi ketika sebuah planet yang disebut Theia menabrak Bumi, dan benturan tersebut menciptakan bulan.
Pembentukan bulan terjadi di masa ketidakstabilan planet raksasa ketika itu.

Ini yang menarik, seharusnya ada 5 planet di bagian dalam tata surya. Tapi sekarang hanya 4 planet di bagian dalam yaitu Mars, Bumi, Merkurius, Venus.

Tat surya seharusnya ada 5 planet dalam tapi sekarang hanya 4


Bagaimana pembentukan tata surya, dari mana asal planet bumi atau planet raksasa Jupiter (2013)
Astronom memperkirakan semua diawali dari debu, dan dipicu sebuah ledakan supernova.
Prosesnya dimulai sebuah kumpulan awan raksasa terdorong dan mulai berputar, sampai membentuk piring gas.

Prosesnya memakan waktu sangat lama sebelum terbentuknya susunan planet seperti saat ini. Karena diruang hampa, rotasi akan terus terjadi sampai ratusan ribu tahun. Kita ketahui di ruang angkasa lebih banyak gas dan debu yang mengambang.

Dari debu menjadi batuan, meteor dan planet. Gas akan tertarik oleh gravitasi dan membentuk atmosfer.

Diperkirakan sekitar 4,6 miliar tahun lalu sebuah benda raksasa berisi gumpalan gas dan debu dengan suhu sangat dingin -400 derajat membeku di antariksa. Gumpalan raksasa tersebut terpicu dari ledakan sebuah supernova. Mulai bergerak karena dorongan, berputar, membentuk gravitasi dan gas serta debu mulai bergerak. Gas yang sudah diam begitu lama mulai berputar semakin cepat.



Umumnya embentukan tata surya disekitar bintang dan planet terbagi menjadi 2 bagian.
4 planet yang dekat dengan bintang terbentuk seperti batu dan ukuran lebih kecil. Kelompok planet ini disebut planet Terestial atau planet dalam
4 bagian dibelakang yang menjauh mataharinya berukuran besar sebagai planet gas raksasa. Jupiter dan Saturnus lebih banyak memiliki kandungan hidrogen dan helium. Uranus dan Neptunus lebih banyak kandungan beku seperti es, amonia dan metana. Disebut sebagai 2 planet raksasa es.

Tetapi sebelum dimulai pembentukan planet bumi, perjalanan pembentukan planet terus berubah.

Tahap pembentukan tatas surya dibawah ini

Gas akan memutar semakin cepat, perlahan membentuk seperti piring pipih.
Sedangkan dibagian tengah dimulai pembentukan lahirnya sebuah gas bintang. Bintang lebih dahulu terbentuk, disusul planet mengikuti orbit bintang.



Ditengah mulai terbentuk satu benda terbesar, disebut mataharinya tata surya dalam waktu 100 juta tahun.



Diantara pembentukan debu dan gas disekitar matahari, ada perbedaan suhu.
Di tengah atau daerah Rock Line / orbit bebatuan yang lebih banyak mineral, semakin jauh atau Snow Line dengan suhu lebih dingin.
Tapi semua planet belum terlihat seperti sekarang, karena masih seperti piring gas dan material debu.



Di bagian dalam (tempat matahari) , bagian gas dan debu terkumpul paling besar dan saling bertumbukan membentuk menjadi bintang.

Di bagian luar lebih banyak batuan yang bertabrakan. Perlahan sisa debu yang berubah menjadi batu dan gas berkumpul dan membentuk menjadi planet.

Batuan tersebut berasal dari debu yang terus saling tarik menarik dan ukurannya semakin besar karena saling tarik menarik.



Disisi luar, batu besar akan membentuk planet seperti Jupiter, Bumi dan planet lainnya.
Ukurannya batuan seperti asteriod semakin membesar dan radius planet yang menjauh semakin banyak menarik material padat dan sisa gas.
Tapi prosesnya sangat lama dan berjalan lambat.



Pertanyaan, mengapa planet dekat matahari lebih kecil dan menjauh terjadi planet besar.
Materi yang dekat dengan bintang umumnya memiliki kandungan batu dengan material metal.
Sedangkan planet diluar seperti Jupiter memiliki kesempatan menarik lebih banyak material yang masih mengambang termasuk gas.


Sehingga 4 planet besar seperti Jupiter dan Neptunus lebih banyak menarik semua material yang ada disekitarnya. Sehingga Jupiter, Neptunus, Saturnus dan Uranus dikenal dengan planet gas karena ke 4 planet berada di sisi luar. Sedangkan Bumi hanya mengambil sisa gas yang sebagian besar sudah diambil menjadi Matahari.

Setelah melalui 3 juta tahun, terbentuk embiro planet atau proto planet. Planet yang terbentuk masih beku dan dingin, tapi ukurannya masih kecil sampai sedang.
Tata surya baru terbentuk dengan beberapa planet kecil, ukuran planet kecil inilah saling tarik menarik dan membentuk planet lebih besar.



Ukuran planet kecil seperti Proto Planet akan saling bertabrakan / tertarik sehingga membentuk planet yang lebih besar.
Seperti Jupiter akan terus membesar sampai menjadi planet raksasa selama 3 juta tahun lalu.



Jupiter yang ukurannya sangat besar layaknya sebuah vacum cleaner di ruang angkasa.
Sambil bergerak mengorbit terus saja menarik semua gas disekitarnya.
Apapun yang dilewatinya akan menjadi bagiannya. Ukuran planet ini terlihat sangat besar karena gas yang ada di permukaan planet.

Menjadi planet raksasa seperti gambar dibawah ini. Sama seperti Neptunus, Uranus dan Saturnus, memiliki ukuran jauh lebih besar dari bumi. Karena planet ini memang lebih jauh dari matahari dan menarik semua sisa material lebih banyak yang masih tersisa.



Tentang sabuk Asteroid dan sabuk Kupper sebagai sampah batuan di tata surya.

Masih ada bagian lain yang penting yaitu sabuk asteroid.

Pembentukan lingkaran asteriod disamakan sebagai sisa sampah dari planet yang gagal terbentuk. Ada 2 lingkaran asteroid, yaitu asteriod dalam dan luar.
  • Asteroid belt, atau sabuk asteroid. Batuan besar yang melingkar dekat Mars sebenarnya sampah dari gagalnya planet planet kerdil. Jumlahnya lebih sedikit dibanding sabuk asteroid di bagian luar.
  • Satu lagi Kuiper Belt yang lebih besar dibelakang planet Pluto
Asteroid belt ada di antara Mars dan Jupiter, sedangkan Kuiper Belt berada paling luar setelah Neptunus dan Pluto.

Menurut ahli astronomi, asteroid terbentuk karena banyak planet kerdil dengan ukuran sama besar saling bertumbukan, dan pecah karena sama kuat lalu menjadi bagian kecil menjadi sabuk asteroid.

Disebut juga planet yang gagal terbentuk, pecah dan kembali berantakan karena saling bertabrakan. Bila sabuk asteroid berhasil membentuk menjadi planet. Kemungkinan ada 2 planet lain di tata surya, dan satunya ada di belakang planet Mars



Teori dengan sabuk asteroid tidak terbentuk planet, karena disana terjadi gangguan ketika perubahan. 2 teori paling kuat, disebutkan posisi Jupiter, Neptunus dan Saturnus menganggu pembentukan planet di sabuk asteroid.

Pertama ketika planet melakukan keseimbangan, posisi Jupiter sedikit maju tapi kembali tertarik oleh 3 planet besar dibelakangnya Saturnus, Uranus dan Neptunus. Membuat sabuk asteroid tetap sama seperti sekarang

Kedua ketika posisi Saturnus dan Neptunus berpindah tempat, gravitasi keduana menganggu batuan di sabuk asteroid dan gagalnya pembentukan satu planet lagi.
Mungkin ada teori lain mengapa sabuk asteroid memang tetap seperti sekarang.

Dibawah ini penjelasan dari museum Amerika, mengapa tidak ada planet di sabuk Asteroid.



Ukuran planet, Bumi memiliki ukuran nomor 5 terbesar. Orbit Venus, Uranus, Bumi dan Mars, sangat dekat dengan matahari .Sedangkan jarak planet Jupiter ke Matahari mencapai 700juta km, lebih jauh lagi Saturnus mencapai 10 AU, disusul Uranus 20AU dan Neptunus 30AU.

Dibelakang planet besar masih ada yang lainnya seperti Pluto, Haumea, Makemake dan terjauh adalah Eris. Tidak terlalu penting berapa jumlah planet yang mengitari matahari sebenarnya.

Yang belum dapat dijelas adalah planet Sedna dengan nomor 90377 ditemukan tahun 2003. Planet ini mengitari matahari, tapi jarak orbitnya amat sangat jauh antara 17 milyar km dan berada dibelakang Pluto. Memiliki orbit 3x lebih jauh dari jarak bumi ke pluto, jadi planet ini adalah planet paling terpencil dan terjauh dari Matahari.





Mengapa banyak asteroid di sekitar planet bumi dan planet lain
Berjalan dengan waktu, planet paling dekat dengan matahari mulai stabil mengorbit.
Tetapi bumi belum aman dan stabil seperti sekarang.

Karena proses pembentukan planet bumi terus terjadi.
Benturan antara planet kerdil yang berdekatan dengan bumi ikut tertarik dan jatuh ke permukaan bumi.
Ketika tabrakan 2 planet yang cukup besar, pecahannya akan terlontar lalu membentuk menjadi bulan.
Sedangkan sebagian material yang besar akan tetap di planet, sisanya menjadi sebuah benda lagi yang disebut bulan.
Prosesnya sama seperti planet lain yang memiliki bulan berukuran besar.



Akhirnya semua planet sudah terbentuk tapi masih di kelilingi oleh sampah batuan.
Terkadang batuan yang ada masih bergerak dan tertarik gravitasi besar dan terlempar di dekat planet besar seperti Jupiter.

Beberapa asteroid yang sudah jadi akan tertarik tapi tidak langsung menghantam Jupiter.
Sebagian terlempar karena gaya tarik gravitasi dari Jupiter. Jadi sebuah batu asteroid yang besar, karena tertarik oleh gravitasi sebuah planet.
Dalam posisi tertentu, batu besar akan semakin cepat mendekat, bila orbit asteroid yang tertarik memiliki sudut melintang.
Maka batu besar bisa melewati dan berbelok ke arah lain tanpa menabrak planet yang menariknya.

Batuan besar seperti ini menjadi asteroid yang sering melintas dekat bumi dan planet lainnya.
Seperti terjadinya bulan di tabrak asteroid 2013 lalu, menjadi bukti bahwa banyak batuan yang terlempar selama pembentukan tata surya.

Teknik akselerasi kecepatan batuan di ruang angkasa yang tertarik gravitasi sebuah planet seperti efek ketapel yang  juga digunakan untuk pesawat tanpa awak seperti Voyager.

Voyager hanya perlu mendekati Jupiter pada kecepatan dan sudut tertentu, dan gravitasi Jupiter menarik satelit Voyager.

Voyager akan mengalami peningkatan kecepatan dan terlempar semakin jauh ke arah berbeda tanpa menabrak Jupiter.



Proses bumi setelah 500 juta tahun, sampah dari sabuk asteroid masih ada yang terlempar dan mengarah sebagian ke bumi.
Karena Jupiter dan planet Saturnus menarik dan melempar asteroid tidak terarah.

Bisa terlihat dari permukaan bulan, di satu sisi begitu banyak lubang kawah akibat benturan asteroid.
Termasuk bumi juga terkena hujan meteor ketika 200 juta tahun lalu. Bumi berhasil terbentuk menjadi planet besar, hanya posisinya terus saja dihujani meteor dari sisa sampah asteroid yang mengambang.
Sampai 200 juta tahun kebelakang, perlahan semua kembali tenang dan terbentuklah tata surya kita.

Itulah terjadinya tata surya, dimulai dari sebuah gas dan terpicu sebuah ledakan supernova.
Gas raksasa yang terbentuk dari debu dan gas, yang awalnya diam dan stabil mulai berputar dan membentuk bintang serta planet.
Tahapan pembentukan tata surya seperti bumi dan matahari juga terjadi di tata surya lainnya. Sejauh ini tata surya kita sangat ideal untuk di tinggali.

Gambar dibawah ini adalah beberapa bulan dan planet yang terdaftar di bidang astronomi, disusun dari urutan terbesar sampai terkecil.



Itulah analisis dari para ahli astrnom dan astrofisika.
Beberapa teori masih dikemukakan, termasuk tahapan awal planet mulai terbentuk, sampai susunan planet sekarang ini.

Artikel Lain

Temuan tidak sengaja ketika terjadi defraksi lensa Hubble, membuat peneliti mencari lebih jauh di galaksi MCG-03-34-064. Galaksi tersebut memiliki 2 lubang hitam supermasif. Dimana kedua black hole menjadi biner akibat 2 galaksi bergabung. Juga menjadi lubang hitam supermasif paling dekat di antara keduanya.

Gravitasi lensa disebabkan cahaya terhalang sebuah black hole, membuat benda seperti galaksi mengalami pembesaran cahaya. Dimana letak gravitasi lensa, gambar dari teleskop Hubble memperlihatkan bidang yang sangat kecil. Bila di perbesar akan terlihat kelompok galaksi Abell S1063, dimana galaksi dibelakangnya muncul. 2 galaksi J2211-3050, satu galaksi muncul 4 gambar dengan berbeda jarak 7 - 20 miliar tahun cahaya. Nov 2019 PSZ1 G311.65-18.48 muncul sampai 12 kali

2010 lalu, Hubble menambah peralatan dengan Ultra Deep Field Infra red.Video melihat gambar dengan jarak 5 miliar, 10 miliar tahun cahaya jauhnya. Perubahan galaksi dari galaksi muda, galaksi yang berkembang dan galaksi yang telah matang. Mei 2019 Nasa merilis Hubble Legacy Field berisikan 265 ribu gaalaksi dari masa lampau sampai saat saat ini.

Bila melihat data alam semesta mungkin kita akan kaget. Dalam 10 tahun terakhir manusia baru bisa menjawab beberapa pertanyaan. Galaksi Bima Sakti berada di Laniakea, dan galaksi kita hanya sebagian kecil dari isi alam semesta. Ukuran paling tepat saat ini, jarak Bumi ke tepi galaksi adalah 66 ribu tahun cahaya.

Apakah semua bintang memiliki ukuran bulat sempurna. Tidak semua bintang, ketika bintang memiliki putaran sangat cepat. Bentuknya menjadi oval bahkan seperti telur. Bintang J0406 putaran yang sangat cepat ditemukan, bintang tersebut terlempar.

Teleskop tahun 1893 ada di observasi Yerkes, memiliki lensa reflaktor berukuran 40 inch. Teleskop GMT - Giant Magellan Telescope dipastikan tepat waktu, mengunkan cermin hexagonal. Mengapa teleskop raksasa tidak dibuat dengan cermin utuh.

Yang berukuran sedang saja masih 90x lebih besar dari Matahari. Dan masih ada bintang Antares sejauh ini ukurannya sebagai bintang paling besar yang pernah dipelajari saat ini. Semua ada di galaksi Bimasakti. Bintang adalah sebuah gas, dan membentuk cahaya karena di dalam intinya terjadi fusi nuklir. Dan ukuran bintang serta usia bintang dengan perubahan bentuk

Satu satelit atau bulan di Jupiter memiliki ukuran cukup besar. Bulan Europa masih diselimuti es di permukaan, peneliti mengatakan gravitasi di sana memungkinkan manusia tinggal. Tapi tidak sepenuhnya tepat, ada beberapa alasan mengapa di Europa manusia akan bermasalah

Planet Neptunus masuk sebagai planet terbesar, tapi terkecil dalam ukuran kandungan gas. Jarak dari inti planet ke permukaan sekitar 24.000km. Karena ukuran planet ini memang besar, bagian tengah lebih membengkak. Apakah planet Neptunus bergeser mundur.

Bulan adalah bagian dari planet Bumi. Dan pembentukan Bumi dan Bulan memiliki umur yang sama, setidaknya setelah kehancuran Bumi ditabrak oleh planet lain. Sehingga atom di Bulan dan Bumi memang identik

Bukan melihat dari proses terbentuknya sebuah tata surya. Tetapi melihat dari mana saja materi pembentukan di alam semesta, dan perubahan bentuk dari dua atom utama Helium dan Hidrogen menjadi materi di alam semesta seperti saat ini

Nasa memberikan data bintang yang dekat dengan matahari. Cukup banyak, terdapat 53 bintang. Ada yang berada di garis lintang tengah bila dilihat dari bumi, yang lain sebagian lagi ada di bagian utara dan selatan bumi. Apakah bintang terdekat memang sangat dekat



Youtube Obengplus


Trend