Jack Latham menjalankan misi memotret pertanian di Vietnam
Tapi bukan pertanian biasa, melainkan bisnis ladang click digital.
Disebut Click Farm, membantu akun media sosial banyak Like, seperti itu ceritanya.
Tahun 2023, fotografer asal Inggris tinggal selama 1 bulan di Hanoi.
Dia mendokumentasikan beberapa usaha bayangan yang membantu pelanggan secara buatan.
Tujuannya untuk meningkatkan trafik online, terlibat di media sosial seperti memberi Like.
Untuk apa ?.
Memanipulasi algoritma juga persepsi penguna di media sosial.
Mereka yang memiliki pengetahuan teknologi dari hardware dan digital dapat membuat bisnis ini.
Tujuan utama untuk menjual Like, Comment, dan berbagi khususnya kalangan bisnis sampai individu secara global, kepada siapa yang mau membayar.
Ketika orang mengunakan media sosial, awalnya melihat ada yang suka.
Lama lama berburu untuk mendapatkan Like.
Ingin mendapat perhatian tersebut juga menyebar ke icon lain seperti komentar.
Kasus lama, seorang wanita ingin menjadi Selegram terkenal di kota New York.
Dia memaksakan diri dengan menghabiskan belanja untuk baju setiap bulan bahkan minggu dengan pakaian mahal. Sampai melewati batas gajinya sendiri.
Tujuan untuk dilihat orang lain, agar foto tampil menarik, mendapat Like dan Follower.
Alih alih banyak pengikut, tidak juga. Berakhir bangkrut meninggalkan hutang kartu kredit akibat belanja yang tidak karuan untuk mencari Like.
Media sosial adalah hal umum membuat informasi sampai sensasi, dari yang baik, bertujuan membantu orang lain, sampai berbagi cerita.
Beberapa penguna mulai mencari pengikut / Follower, tapi tidak pernah mengejar jumlah Follower dari para selebiritas asli.
Kurang baik, ketika terobesi tanpa berpikir jauh, tidak mendapat apa yang dicari berakhir dengan frustasi, tapi kembali dengan tampilan lebih ekstrem.
Mungkin disinilah peran Farm Click untuk meringankan penyakit dari apa yang dicari bagi pengemar Like, termasuk beberapa perusahaan yang ingin memanipulasi produknya sendiri.
Di era 2000an, Facebook dan X menciptakan pasar baru profil digital.
Perusahaan bermerek berlomba-lomba memaksimalkan tampilan dan pengaruh.
Disana pengaruh kata Like, Follower mulai berlaku.
Walau tidak jelas kapan hadir bisnis Farm Click telah menyebar.
Para ahli teknologi menyebut mereka adalah Geng Virtual, diperkirakan sudah beroperasi sejak 2007.
Selanjutnya Click Farm terus berkembang, khususnya di Asia.
Usaha jenis ini banyak ditemukan di India Bangladesh Filipina dan beberapa negara lain.
Peraturan seringkali gagal.
Walau pemerintah China tidak main main menindak, dengan larangan bisnis Like bagi iklan komersil di tahun 2020.
Dari sisi bisnis Click Farm, umum berada di negara dengan penghasilan rendah, listrik murah, sehingga biaya lebih terjangkau dan mampu mengoperasikan ratusan perangkat di rumah.
Awalnya Latham ingin pergi menyelidiki di China, pandemi melanda dan dia tidak dapat keluar.
Melanjutkan misi ke negara Vietnam di kota Hanoi, Latham menemukan bisnis Farm Click tersebut dan berada di pinggiran kota Hanoi.
Disana dia menemukan Fox Farming, istilah dari para Click Farm tersebut.
Dia melihat terdapat puluhan ponsel tanpa layar dan baterai, dihubungkan bersama ke satu computer.
Yang dikunjungi ini hanya satu bisnis yang dikelola keluarga, sedangkan yang lain lebih mirip perusahaan teknologi.
Mereka yang berkecimpung di bisnis tersebut rata rata berusia 20an sampai 30an.
Mirip perusahaan Starup di Silicon Valley.
Banyak perangkat dan dipasang ke seluruh dinding dengan telepon berantakan tapi rapi.
Dalam pengoperasian, Click Farm membutuhkan 1 orang untuk menjalankan semua perangkat atau pengendali perangkat berdasarkan apa yang diminta pelanggan.
Aktivitas 1 orang tersebut setara 10.000 orang katanya.
Apa tugas Click Farm ini.
Memberi komentar dari platform media sosial, seperti memposting dan memberi komentar masal di Facebook.
Atau menyiapkan platform untuk Youtube, dan mereka memposting, serta menonton berulang ulang.
Tentu dengan memutar berulang, terlihat akan menambah jumlah hitungan View.
Satu pengelola mengatakan biaya 1 click hanya 1 sen, termasuk tampilan dan interaksi.
Walau pekerjan tersebut adalah kecurangan, tapi mereka melakukan seperti pekerjaan biasa.
Bisnis ini hanya memberi layanan katanya, dan caranya adalah jalan pintas bagi sebagian yang membayar.
Beberapa layanan Click Farm lain memperkuat pesan politik, menyebarkan disinformasi selama pemilu.
Tahun 2016, PM Kamboja Hun Sen dituduh membeli Like dan Follower di Facebooknya.
Donald Trump, konon penyebar informasi dengan pengoperasian Click Farm yang beraada di Makedonia Utara tapi dirahasiakan.
Latham tidak hanya membuat liputan, dia membeli peralatan yang digunakan Click Farm seharga $1000.
Melakukan eksperimen di rumahnya, untuk siapa ?, buat media sosialnya sendiri sih.
Ceritanya juga lucu. Biasanya foto Latham hanya mendapat beberapa puluh dan paling banyak seratus Like saja.
Setelah mengunakan Click Farm, jreng ada 6.600 Like
2023
Dari media Cheq
Layanan Click Farm termasuk
Follower, Like media sosial.
Memposting komentar di web, media sosial.
Menghasilkan trafik seperti View
Membuat Backlink.
Melakukan viewer atau click berulang.
Kadang menyebarkan trafik ke situs penipuan untuk meningkatkan rangking, domain atau mendapat pembayaran iklan view.
Share, kadang artikel palsu.
Begitu banyak aktivitas, mungkin kita mengira banyak yang menonton atau banyak yang suka.
Bisa saja dilakukan dari 1 orang sebagai operator.
James nama samaran, dia mengatakan perusahaan tempat di bekerja berbasis di Amerika, tapi tempat dia bekerja di Taiwan.
Di Taiwan sendiri diperkirakan ada 18.000 karyawan di 7 lokasi berbeda, dan satu lokasi terdiri dari 2000-3000 orang.
Itu bukan karyawan manusia tapi robot atau Bot.
Lokasi
China, India, Bangladesh, Taiwan, Vietnam, Kazakstan, Rusia, Thailand, Venezuela. Indonesia. Filipina. Afrika Selatan.
Cerita Hasan dari Bangladesh mengatakan dia menjalankan operasi Click Farm kecil kecilan.
Beberapa ponsel lama terhubung ke notebook, dan mendapatkan uang.
Tetapi Google merubah algoritma, dia memutuskan berhenti.
Beberapa layanan Click Farm dioperasikan dari jarak jauh.
Jadi tidak harus orang dalam, dapat mengunakan orang yang diminta mengerjakan dari berbagai tempat. Jadi ini adalah orang bukan robot.
Tetapi biayanya lebih mahal dibanding staf internal.
Penghasilan, kira kira paling murah mendapat $10 perhari, 10 jam dari ratusan klik palsu untuk pekerja remote.
Kasus tertangkapnya ladang Click terjadi di Thailand, yang menunjukan ribuan ponsel terhubung.
Mereka yang tertangkap tidak dikenakan sanksi. Tapi dikenakan tuntutan dari imigrasi, penyeludupan ponsel, pengunaan SIM ilegam.
Secara hukum, hanya undang undang di China yang dapat menuntut pekerja Click Farm dan masuk undang undang persaingan tidak sehat.
Operasi yang ditutup oleh penegak hukum umumnya layanan yang sangat berbahaya.
Dari penjahat terorganisir, seperti pengoperasian botnet.
Click Farm Rusia
Disana menawarkan hanya $1.77 per 100 Follower.
Programmer yang mengerti dapat membuat Click Farm.
Ditambah beberapa puluh ponsel bila dia ingin membuka jenis ini.
Dan pekerjaan di lakukan nonstop 24 jam oleh para robot.
Merubah alamat lokasi
Umum bisnis ini menganti IP untuk menghindari Banned.
Juga mengunakan VPN agar lokasi terlihat di US.
Mengingatkan bagi orang lain. Apa yang dilihat di media sosial, itu bukan metrik (ukuran seseorang sebenarnya)