Science | 8 January 2024

Planet Tylos Wasp 121-b diteliti bertahun tahun ternyata ekstrem



Planet Tylos memiliki kondisi cuaca yang sangat ekstrem.
Dengan badai raksasa dan suhu tertinggi lebih dari 3.000 °F (1.650 °C), diikuti hujan besi cair di malam hari.

Itu sebuah penelitian, bagaimana sebuah planet menjadi ektrems, dapat berlangsung bertahun tahun.

Para astronom menghabiskan banyak waktunya mencari exoplanet yang berpotensi layak huni.
Dan planet yang dicari dalam bentuk dunia berbatu serta iklim yang stabil, juga suhu (temperatur) yang nyaman, harus banyak air, juga perlindungan dari radiasi.
Yang paling penting, planet itu berada di sebuah tata surya yang sudah stabil. Tentu tidak ada asteroid berkeliaran.

Planet Tylos sebutannya, memiliki nama resmi Wasp-121 b.
Planet ini berukuran seperti Jupiter, tapi orbit planet sangat dekat ke bintang. Bahkan peneliti menyebut planet ini seperti terkoyak oleh gravitasi bintangnya sendiri.

Planet Tylos WASP 121b


Bandingkan dengan Bumi yang mengorbit setiap 365 hari, atau planet terdepan memiliki orbit 88 hari waktu Bumi, dan itu saja sudah mendidih.
Planet Tylos memiliki waktu 1 tahun, hanya 31 jam saja. Artinya planet mengitari matahari disana dalam waktu kurang dari 2 hari.

Begitu panasnya, kondisi suhu planet dapat melumerkan (menguapkan elemen) besi.
Dari data Hubble yang dikumpulkan pada tahun 2016, 2018 dan 2019. Peneliti membandingkan perubahan orbit dan kondisi planet dalam waktu berbeda.
Lalu mereka memasukan data dalam model computer, untuk memperkirakan seperti apa kondisi planet Tylos ini.

Hasilnya cukup membuat peneliti melirik kondisi planet yang unik.
Planet Tylos diprediksi terkunci dengan pasang surut Bintangnya.

Kondisi siang begitu panas dan malam hari begitu dingin, karena rotasi planet realtif terkunci ke satu permukaan.

Perbedaan bagian malam dan dingin membuat atmofer planet bergejolak, dimana angin topan terus menerpa di separuh bagian planet.

Badai disana tidak seperti di Bumi, dengan putaran angin dan angin kencang yang dingin.
Diperkirakan disana suhu badainya sendiri mencapai 1.800 deg.C.

Ketika atmofer bergerak ke sisi lebih dingin (bagian malam /  gelap).
Atmofer turun, tapi bukan air, melainkan hujan besi.

Di planet Tylos tidak ada tempat untuk menginjakkan kaki. Planet yang tidak layak huni dan kondisi sangat ektrem.
Mengapa para ahli masih menyelidik kondisi planet Tylos.

Penelitian tersebut untuk membantu astronom membagi karateristik cuaca planet lebih baik.

Kumpulan data mewakili sejumlah besar waktu pengamatan untuk satu planet dan saat ini satu-satunya kumpulan pengamatan berulang yang konsisten, kata Quentin Changeat, peneliti utama dalam tim tersebut.
Informasi yang kami peroleh dari pengamatan tersebut digunakan untuk menyimpulkan sifat kimia, suhu, dan awan atmosfer WASP-121 b dari periode berbeda. Hal ini memberi kita gambaran indah tentang planet yang terus berubah seiring berjalannya waktu.



Tylos ditemukan tahun 2015, mengunakan teknik transit.
Mengorbit ke sebuah bintang dengan nama awal Wasp-121, dan planet Wasp-121b mendapat nama yang mudah diingat sebagai planet Tylos.
Sebelum penelitian lebih lanjut, suhu planet diperkirakan mencapai 2300 deg.C.

Berbeda dengan atmofer Bumi, stabil dengan hujan, salju, panas, atau mungkin terjadi kondisi cuaca ekstrem dengan kekeringan atau hujan yang besar.
Tapi semua berkaitan dengan cahaya matahari, uap air dan pengembunan dari laut dan permukaan planet.

Atmofer di planet Tylos, berubah selama 3 tahun pengumpulan data.
Tahun 2019 peneliti Hellard mengumpulkan data kembali.
Tahun 2020, awalnya disebut memiliki atmofer dengan kandungan kromium netral dan vanadium, walau para ahli akhirnya mengesampingkan bahan tersebut ada di atmofer planet.
Dengan penelitian Juni 2020, kandungan yang terditeksi di planet tersebut adalah magnesium netral, kalsium, vanadium, kromium, besi, dan nikel, bersama dengan atom natrium terionisasi, terdeteksi. Jadi bukan H2O atau O3 atau O2, H dan CO2 seperti atmofer Bumi yang kaya gas.
Penelitian berlanjut sampai tahun 2021 dan 2022, kembali berubah dari kandungan atmofer. Hilangnya titanium yang mungkin disebabkan terjadi kondensasi titanium oksida.

Artikel Lain

Teori baru bagaimana mencari planet yang layak huni, atau ada kehidupan. Dengan mengambil contoh di tata surya kita, ada 2 gas penting dari CO2 dan Ozon. Teori ini mendukung pencarian planet layak huni lebih tepat, mengambil sampel dari bumi sendiri. Teleskop modern mampu melacak.

Apa yang ditemukan di tata surya Planet LHS 3154, sebuah planet mengorbit ke bintang induknya tapi ukuran massa lebih besar. Membuat teori pembentukan tata surya terbalik. Dimana bintang seharusnya memiliki ukuran lebih besar dari planet yang mengorbit.

Planet terdiri dari planet berbatu, planet gas. Lalu berapa batas ukuran planet, bahkan menjadi sebuah bintang..Bila kandungan gas sebuah planet setara 80x massa Jupiter, dipastikan disana akan menjadi sebuah bintang. TDengan massa 13x dari massa Jupiter saja, sudah dapat membentuk bintang yang dinamai bintang kerdil katai coklat. Bedanya bintang kelas tersebut tidak mampu menghasilkan panas.

Tata surya AC Her adalah tempat dimana 2 bintang saling mengorbit, disebut bintang biner. Yang unik dari puing lahirnya bintang berada ke arah atas dan bawah. Apakah nanti planet yang lahir akan mengorbit ke arah atas dan bawah dari bintang.

Ketika peneliti melihat objek ASASSN-21qj, awalnya tidak tahu apa yang terjadi. Seperti bintang yang meredup, tapi bukan supernova. Sampai mendapat jawaban, ada 2 planet raksasa yang  bertabrakan. Mirip seperti pembentukan bulan dan Bumi, ketika terjadi tabrakan 2 planet. Yang ini 2 planet masif bertabrakan.

Planet LTT9779b memiliki beberapa keunikan planet sejenis. Ukuran 4x lebih besar dari Bumi, kategori Neptunus tapi posisi tidak biasa dekat ke Bintang. Atmosfer planet ini seperti cermin memantulkan cahaya bintang, bahkan suhu planet mencapai 2000 deg C. Mengapa seperti cermin di atmofer planet, peneliti memberi jawaban.

Planet Wolf 1069 b masuk daftar sebagai planet terdekat ke Bumi. Berada di zona layak huni, suhu antara minus 23 deg.C, tapi bila disana memiliki atmofer agaknya suhu lebih hangat 13 deg.C. Walau bagian yang layak huni berada di sisi siang sepanjang masa.

Planet TOI 2109b masuk sebagai planet ektrem kedua. 1 tahun disana cukup 16 jam saja. Peneliti memperkirakan orbit planet ke bintang induk hanya 2,4 juta km. Begitu dekat membuat planet tersebut sangat panas, dan terkunci oleh bintang



Youtube Obengplus


Trend