Format video Netflix vs Broadcom siapa yang tahu format video apa kan dari hardware
Dari media Jerman, layanan Netflix dianggap melanggar paten Broadcom terkait pembagian kode untuk video.
Pelanggaran yang dimaksud, layanan Netflix mengirim video dalam format MP4 H.265 (HEVC) untuk resolusi 4K ke pelanggan.
Pengadilan Regional Munich telah memutuskan bahwa Netflix melanggar paten Broadcom EP2575366 karena mengunakan streaming format video HEVC tanpa mendapatkan lisensi yang relevan.
Ini ceritanya jadi lucu. Kalangan umum (kita) tidak masalah mengunakan video format apa saja. Juga menonton, tinggal bayar. Apakah video 4K yang tampil sangat bersih tersebut mengunakan format HEVC atau AV1. Tidak ada yang peduli.
Tapi di industri, baik produsen, software termasuk software video smartphone, sampai layanan streaming tidak bebas mengunakan jenis file video. Video yang dikirim dari layanan streaming / OTT nantinya di terjemahkan (Decode) menjadi gambar video. Menonton dan mengirim adalah 2 hal berbeda. Menonton adalah kita sebagai konsumen, tapi mengirim adalah layanan, data yang dikirim itu apa ?
Format MP4 kita kenal juga sebagai format H.264.
Itu format umum untuk merekam video agar file di encode (di kompres) menjadi lebih kecil. Perkembangan lebih canggih dengan format MP4 H.265 yang dikenal dengan HEVC.
Untuk mengirim video ke pelanggan seperti Youtube, Netflix, Facebook video. Data video harus di optimalkan agar dapat di tonton tanpa membebankan bandwidth internet, baik di sisi perangkat sampai mengirim file penguna dari server layanan. Semakin tinggi atau teknologi terbaru, file bit perdetik yang dikirim menjadi lebih padat dan lebih kecil.
Setiap perkembangan video juga di dukung dari software / perangkat lunak sampai hardware untuk decode dan encode (mengkompres / display). Karena ada yang membuat artinya layanan komersil wajib membayar yaitu lisensi.
Satu lagi format video yang menjanjikan adalah AV1, dibuat bebas atau opensource. Dan kedepan pengembangan format video lebih tinggi dari HEVC disebut H.266 (VVC).
Di layanan komersil sebelumnya tidak memiliki banyak pilihan. Dan server mereka mengirim data video format MP4 standar. Resolusi video streaming meningkat, teknologi TV 4K semakin murah, juga membutuhkan kompresi data video untuk layanan konten komersil.
Sulit membayangkan menonton video H.264 untuk format 4K dengan kecepatan internet 10Mbps. Tentu dapat tiba tiba buffering, atau layanan akan memindahkan ke format lain yang lebih rendah.
Netflix saat ini menggunakan format video HEVC kompresi H.256 untuk streaming 4K (konten UltraHD), juga mengirim data AV1 yang bebas. Tetapi Netflix bingung menjelaskan sendiri.
Konten yang mana untuk menjawab konten yang terkait dengan paten Broadcom, karena perusahaan tersebut saat ini terus menawarkan semua konten dalam resolusi 4K.
Meskipun Broadcom berasumsi Netflix mengandalkan teknologi yang dipatenkan Broadcom untuk konten 4K kepada pelanggan, penyedia streaming tersebut juga menggunakan AV1 untuk konten 4K miliknya sendiri.
Masalah ada di sistem pelanggan atau perangkat yang menerima dan mengolah menjadi video. Karena tidak semua perangkat dapat memecahkan kode standar AV1 di sisi perangkat keras, itulah standar H.256 yang lebih ringan digunakan dalam kasus seperti itu.
Tergantung pada perangkat keras yang digunakan, mengikuti aliran (streaming) yang sesuai disediakan untuk pengguna. Jadi sistem memindahkan sendiri, apakah perangkat Android TV atau perangkat sejenis dapat menerima video AV1 atau H.265.
Ketika tidak mendukung, dapat pindah ke H.265 proses lebih ringan dan kompatibel dengan perangkat lama. Lalu, bagaimana Netflix dapat menghitung berapa biaya lisensinya, berapa banyak perangkat yang memakai format HEVC.
Lisensi AV1 adalah codec terbuka dan bebas royalti untuk kompresi video dan tidak hanya digunakan oleh Netflix, Amazon, dan YouTube untuk menyediakan video resolusi tinggi, tetapi telah memantapkan dirinya sebagai standar semu.
Kita dapat memanfaatkan, dari encode atau decode video. Semua fitur terbuka, software gratis, tanpa perlu lisensi.
Karena persyaratan perangkat keras yang tinggi, codec AV1 ini tidak didukung semua perangkat seperti hardware lama. Kalau sudah memiliki TV 4K apakah belum mendukung AV1. Bisa saja bila hardware CPU masih mengunakan format lama.
Codec H.256 umumnya dianggap sangat kontroversial karena biaya lisensinya relatif tinggi dan tingkat kompresinya tidak mengimbangi standar AV1. Itulah membuat kedua perusahaan harus saling menjawab. Mungkin Netflix akan menjawab, tapi berapa. Bagaimana menghitungnya, apa prorata
Lucunya Broadcom dan Netflix keduanya merupakan anggota Alliance for Open Media (Aomedia), sebenarnya menganjurkan pengembangan codec AV1 secara gratis dan ingin memajukannya sebagai standar video bebas.
Begitulah dunia teknologi dan lisensi. Teman di dalam, tetap ribut juga di luar.
Amlogic S905X5 membawa teknologi Android TV lebih murah, mungkin lebih tepat Google TV. Tetapi telah mendukung tayangan video AV1 dan H266. Salah satu fitur menarik, bila memiliki TV 4K dapat mengunakan fitur Ai SR untuk upscale gambar.
Intel GPU Arc2 pertama dukungan VVC video. April 2024 Youtube pindah ke AV1 dan Android 12 update. Google memilih Libdav1d yang efisien untuk decode. Bila anda merasa tampilan 4K Youtube kok terasa enteng dan tampil mulus, mungkin itu format AV1. Tahun 2020 disiapkan H.266
VVC dan EVC video 4K, 8K tapi lisensi.
Setelah HEVC, menyusul AV1 merambah teknologi jaringan P2P di tahun 2020. Setelah teknologi
codec video H.265 dengan code x265 sudah dimanfaatkan untuk film ilegal.
Dari Torrent sudah menyebarkan video dengan format baru, termasuk
beberapa website.
Software Handbrake 1.8.2 Fix subtitle, update AV1, konversi codec HEVC AV1, mendukung proses Intel Gen7+ dengan GPU dan Intel Arc, AMD VCN AV1 dan Nvidia NVenc AV1 untuk multi-pass ABR mode. Untuk GPU Intel model lama dan dukungan hardware Transcode tidak dapat mengaktifkan Intel Quick Sync