Hyundai busi Twin Spark sistem mesin bersih ketika insiyur lain ngak ngeliat itu ada

   Stuff | 13 March 2023


Produsen kendaraan Hyundai fokus pada pasar EV yang sedang berkembang di abad 21.

Tidak menyurutkan para insinyur di industri kendaraan konvensional.
Satu desain busi baru dan dinilai radikal dari pabrikan Korea Selatan menunjukkan disain busi mesin yang berbeda
Busi lebih efisiensi dimesin pembakaran internal yang sudah digunakan puluhan tahun. Tapi ditemukan tidak sengaja.

Menurut daftar paten yang diajukan oleh Hyundai ke USPTO / regulasi paten US.
Para insinyur Hyundai menemukan cara yang sangat pintar untuk mengekstrak (mengeluarkan energi) lebih banyak dan efisiensi dari koil pengapian mesin bahan bakar biasa.
Disain busi Hyundai menjaga pembakaran mesin kendaraan model N masa depan seperti Elantra N lebih efisien.

Hyundai twin-spark busi
Busi dengan 2 kutub untuk melepas energi, menyalakan bahan bakar di ruang mesin.
Ini bukan ide baru, Alfa Romeo memeloporinya tahun 1914, membuat mesin lebih bertenaga.

Rancangan busi digunakan banyak pabrikan kendaraan untuk meningkatkan efisiensi pembakaran dan mencapai emisi gas buang yang lebih bersih.
Kembalinya rancangan ruang mesin dan desain busi, ketika dikembangkan di mesin Mazda Skyactiv X.
Mesin kendaraan tersbut mengunakan campuran udara dari bahan bakar kendaraan biasa dengan teknik sistem mesin bakar diesel, dimana percikan busi dengan pengaturan waktu pengapian paling optimal.
Busi memberi percikan listrik untuk bahan bakar yang dipadatkan sampai menyala dan tekanan mendorong silinder mesin.

Tetapi hal yang sama-sama dari rancangan busi, kebutuhan dua jedah dan rancangan mengunakan koil pengapian ganda.
Ruang pembakaran mesin dengan busi ganda ditempatkan di ruang pembakaran mesin.
Memerlukan timing atau waktu memberi percikan api 2 kali.

Paten busi Hyundai ini mengaktifkan pengapian ganda tapi dalam satu unti tunggal dan tujuan ini hanya dengan pemikiran yang sangat cerdas.

Mengapa disebut disain busi pintar.

Insinyur Hyundai melihat di sisi tegangan pengapian tinggi koil selama peristiwa percikan api.
Para insinyur menyadari ada lonjakan yang tidak terpakai pada grafik tegangan output.
Dan mulai melihat mengapa tidak dimanfaatkan untuk pengapian agar kinerja mesin lebih baik.
Saat itulah ide muncul, dan mereka menambahkan elektroda tengah kedua ke satu busi untuk memanfaatkan lonjakan keluaran ekstra ini menjadi percikan kedua di dalam mesin.

Cara kerja busi konvesional vs busi Twin Spark

Dalam sistem pengapian saat ini, percikan dipicu dalam koil pengapian saat unit kontrol mesin mematikan koil primer.
Ketika koil primer diberi arus input, menghasilkan medan magnet, lalu ditransfer ke kumparan sekunder melalui inti ferit bersama.

Medan magnet menyimpan energi yang dihasilkan kumparan primer.
Ketika kumparan primer menyelesaikan tugas, energi kembali dilepaskan melalui kumparan sekunder untuk menghasilkan percikan tegangan tinggi dengan polaritas positif di ujung elektroda tengah.

Pelepasan ini diikuti lonjakan tegangan negatif setelahnya efek jeda magnet di unit kumparan sekunder.
Akibatnya, koil kumparan sekunder dalam waktu sesaat beralih polaritas dan kemungkinan terjadi percikan kedua dengan menghasilkan lonjakan tegangan yang lebih rendah dari tegangan elektroda arde busi pertama

Busi konvensional vs busi Twin Spark
Sistem pengapian saat ini mengabaikan lonjakan tegangan negatif tersebut karena busi telah menyala dan pekerjaan selesai.

Disain yang tidak berubah sejak produk kendaraan dengan satu percikan pengapian pada mesin.
Bahkan beberapa produsen malah membuat mesin dengan kapasitas lebih besar, atau teknologi mesin Turbo, cara yang mudah tapi membuat mesin boros bahan bakar.
Tidak ada yang melihat, atau mengabaikan energi yang dihasilkan di dalam busi, atau dianggap kurang efisien untuk digunakan.

Hyundai Twin Spark ini menunjukkan masih ada kesempatan busi menghasilkan percikan pengapian kedua dari polaritas terbalik.

Desain busi Twin Spark
Untuk membuatnya berfungsi, busi memerlukan desain ulang.
Elektroda arde dapat mengambil berbagai bentuk saat ini
Tetapi elektroda tengah lainnya digabung dengan elektroda tengah dari desain busi tradisional.

Satu dari dua elektroda adalah elektroda positif konvensional dan terhubung ke salah satu sisi gulungan kumparan sekunder.
Elektroda kedua dihubungkan ke ujung lain dari coil kumparan dari pengapian sekunder.

Hyundai Twin Spark

Secara teknik busi Hyundai Twin Spark adalah teknik sederhana.
Tidak perlu sistem kontrol seperti sistem elektronik, karena disain dan timing diatur oleh coil sendiri.
Yang membedakan pada unit busi di bagian tengah, diberikan 2 arus yang memicu percikan untuk menciptakan pengapian terjadi dalam waktu berbeda.

Manfaat busi Twin Spark.
Ketika elektroda atau busi memberi percikan lebih besar, maka ruang mesin mendapat hasil pengapian yang lebih besar.

Teknik tersebut mempercepat perjalanan nyala api, mengarah pada pembakaran campuran udara bahan bakar yang lebih cepat sekaligus lebih sempurna.
Dampaknya memberikan peningkatan efisiensi kepada konversi energi dari daya mesin dan tentu saja mengurangi emisi dengan pembakaran mesin lebih sempurna.

Peningkatan energi dalam nyala api juga memberi mesin bekerja dengan campuran udara-bahan bakar yang lebih ramping tanpa risiko salah memberi pengapian, berdampak dengan meningkatkan efisiensi bahan bakar.

Busi sederhana ini diharapkan dapat meningkatkan kinerja mesin, setidaknya sampai batas emisi lebih rendah.
Atau memberi desain baru pada mesin kendaraan yang sudah tidak memenuhi standar emisi, dan membuat mesin menjadi lebih baik mencapai standar tingkat emisi minimal.

Apakah busi Twin Spark dapat mengantikan langsung disain busi konvensional. Setidaknya menunggu Hyundai memberikan produk jadi.
Begitulah di era modern, ketika ada insinyur melihat dan mulai mengutak-atik sebuah perangkat dengan peralatan yang lebih modern.
Ketika mereka melihat sesuatu yang janggal, babak akhir untuk mencari dan memanfaatkan dimana insinyur lain tidak pernah melihat, disana akan muncul ide baru dan produk yang inovatif.

Artikel Lain

Kota apa yang mahal bagi pemilik kendaraan. Khususnya pemilik kendaraan papan atas atau kelas high end. Harga mobil ternyata lebih murah dibanding garasi kendaraan. Singapura harga kendaraan 3x lipat, lebih mahal dari flat subsidi Pemerintah.

Sebagian kalangan muda bingung dengan peralatan kantor. Tidak pernah mengunakan peralatan scanner, Fax, mesin fotocopy, bahkan printer. Sama seperti tampil teknologi digital di era 90an, tapi generasi senior yang belajar kembali dengan yang muda. Sekarang malah berbalik.

Layanan transportasi di Singapura mulai menguji coba panel surya untuk bus kota. Tahun ini akan dipasang di 52 bus, dengan tujuan mengurangi emisi karbon. Panel surya di atap bus dapat mengurangi beban mesin untuk sistem elektrik bus. Dampak yang baik, dapat menurunkan kebutuhan bahan bakar.

Rolls-Royce UltraFan lebih hemat bahan bakar untuk mesin pesawat jet. Tapi rancangan mesin ini mengunakan bahan komposit karbon dan titanium. Ukuran mesin yang masif mencapai diameter lebar 3,5 meter. Dengan gearbox khusus, hemat 25% bahan bakar pesawat udara.

Setelah Rimac C2, model terbaru tampil Rimac Nevera. Tidak berbeda pada jarak tempuh sampai 450 km sebelum baterai di isi ulang. Tidak masalah untuk mengisi baterai cukup 19 menit dari 0 -80% kapasitas baterai.

Tapi di satu negara, air malah di ambil dari bawah tanah. Bukan untuk konsumsi penduduk, melainkan untuk pertanian. Bangladesh memiliki mesin anti banjir yang tidak sengaja ditemukan. Keseimbangan penyedotan air tanah dan penyerap air, akibat keunikan tanah di wilayah timur Bangladesh.

Mesin yang membawa barang berat dan ukuran sangat besar. Dari pesawat kapal selam U17 untuk museum, Endeavor, bagian pesawat pembom B1, teleskop, roket pendorong bisa diangkut dengan kendaraan di darat. Teknik baru membawa baling turbin angin di daerah pegunungan.



Youtube Obengplus


Trend