Voyager 1 dan Voyager 2 sinyal diterima tinggalkan tata surya lalu kemana perginya

   Science | 20 August 2022

Kita mungkin berpikir, setelah melintas batas dari tata surya adalah daerah yang tenang, kosong dan sunyi.

Kenyataannya, diluar batas tata surya adalah daerah ekstrem. Radiasi antariksa berada disana. Tapi di Bumi dan planet sekitar tata surya, kondisinya sangat aman.
Bumi terlindung dari radiasi luar dan matahari, karena bumi memiliki pelindung magnit.

Radiasi matahari juga melindungi planet bumi dan planet lain, karena angin matahari mendorong semua radiasi tidak masuk ke dalam tata surya. Seperti gelembung yang dibentuk oleh matahari, dan planet bumi terlindung di dalamnya.

Diluar batas tata surya memang aneh, banyak hal tidak terduga.
Hal ini dibuktikan oleh rekaman pesawat Voyager.

Nasa Voyaver 1, aktifkan pendorong kedua September 2024
Voyager 1 pada Sep 2024, telah berjarak 24,5 miliar km dari Bumi.
Komunikasi membutuhkan 22,5 jam untuk satu arah.
Ilmuwan Nasa sekarang terus berusaha agar pesawat ini tetap bekerja seminimal mungkin, di usia 47 tahun beberapa ilmuwan pembuat Voyager sendiri telah meninggal.
Tapi masih menyisakan buku petunjuk pengoperasian pesawat ini.


Masalah Voyager 1 sekarang, 1 dari 3 roket pendorong. Dengan bahan hidrazin cair yang melewati katalis aluminium oksida berlapis iridium, membuat uraian nitrogen dan hidrogen.
Roket kecil tersebut cukup bekerja selama 1/10 milidetik untuk mengeser pesawat agar antena tetap mengarah ke Bumi.
Bertambah usia, karet tangki mulai memburuk dan terjadi endapan, dan diketahui tahun 2018

Perngantinya dari roket pendorong lain untuk mengambil alih roket manuver. Masalahnya muncul, karena roket tersebut terlalu dingin, karena tidak pernah digunakan sejak 6 tahun lalu.
Yang lain, tidak ada data lebih lanjut.
Akal dari Nasa, mereka melakukan upaya dengan mematikan salah satupemanas selama 1 jam, untuk memberi daya ke pendorong tersebut.
Uji coba pada 27 Agustus 2024 lalu, ternyata berhasil aktif.
Umur panjang Voyager 1 menjadi pesawat ruang angkasa buatan manusia mencapai jarak terjauh.



Nasa Voyager 2 hilang kontak ke Bumi Juli 2023
Sejak 21 Juli 2023, pesawat ruang angkasa Voyager 2 milik Nasa sempat hilang kontak dengan antena DSN di Bumi.

Kabarnya pesawat yang sudah berada 19,9 miliar km tersebut, menerima perintah baru.
Tapi perintah yang dikirim secara salah, dan sengaja mengeser tidak sejajar ke Bumi sampai 2 derajat.

Pergeseran antena menganggu transmisi dengan Bumi, dan sinyal dari Voyager 2 tidak diterima lagi oleh antena DSN, juga sebaliknya pesawat tidak menerima sinyal dari Bumi yang menangani pesawat ruang angkasa.
Voyager 2 di program untuk mengatur ulang orientasi beberapa kali setiap tahun, agar antena tetap mengarah ke Bumi.
Setelah 2 minggu tidak ada sinyal, sinyal dikirim untuk perbaikan, butuh 37 jam dari sinyal Bumi ke Voyager 2 dan kembali dibalas ke Bumi.
4 Agustus 2023, sinyal data sain sudah dapat diterima di Bumi.

Tentang DSN antena untuk pesawat ruang angkasa

Nasa mau oprek Voyager 2 dari jarak jauh April 2023
Power semakin menurun, butuh upaya cerdas memperpanjang Voyager 2.
Jarak 20 miliar km dari Bumi, butuh 22 jam untuk komunikasi. Dijadwalkan, tahun 2024 Nasa akan menutup 1 dari 5 instrumen penelitian Voyager 2.
Tapi berubah setelah ada cara untuk mempertahankan instrumen dapat bekerja lebih lama.

Data sain yang dibawah Voyager semakin berharga, karena pesawat ini saja yang mampu mencapai tepian ruang angkasa.
Ada bagian board yang dirancang untuk melindungi pesawat antariksa ini dari lonjakan tegangan yang merusak.
Power tersebut dapat dimanfaatkan walau tidak banyak atau tidak cukup untuk 5 instrumen dapat aktif.
Tim JPL akan memantau dalam beberapa minggu atau kinerja probe tersebut di bulan Mei 2023. Bila bekerja baik, akan diterapkan ke satu pesawat lain Voyager 1.


Nasa perbaiki kesalahan Voyager 1 Desember 2022
Pesawat ruang angkasa yang sudah berusia 45 tahun, Mei 2022 mengirim data aneh ke Bumi. Data tidak akurat, dari sistem kontrol attitude.
Tim insinyur Nasa akhirnya membuka buku petunjuk lama dan menemukan kesalahan pada Agustus 2022.
Itupun sudah di dalam kotak lab JPL, setelah tim meminta akses ke dokumen.
Sistem kontrol Atttude bergugas mengarahkan antena ke Bumi untuk mengirim data telemetri.
Data telemetri dasarnya untuk status kondisi sistem di pesawat ruang angkasa.
Sebelumnya tim insinyur mengira gangguan di ruang antar bintang dengan radiasi tinggi menjadi penyebab anomali.
Sampai diketahui sumber data yang rusak tersebut berasal dari sistem kontrol Attitude yang merute informasi ke computer yang mati.

Sebagian perangkat memang di nonaktifkan untuk menghemat power Voyager 1.
Seperti sistem pemanas instrumen sain, dengan harapan Voyager dapat bekerja sampai tahun 2030.
Sejauh ini kedua Voyager masih dapat berkomunikasi ke Bumi dengan baik.

The Allen Telescope Array (ATA) tangkap sinyal Voyager 1 - 9 Juli 2022

Sinyal yang diterima hanya 160 bit perdetik di Bumi, dan komunikasi 2 arah dari Voyager mengunakan teleskop Deep Space.
Satu pencapaian dari teleskop ATA ketika menerima sinyal dari pesawat ruang angkasa Voyager 1
Teleskop radio Array ATA, merekam sinyal selama 15 menit dari Voyager 1.
ATA dikembangkan tim institusi Seti dan tim Berkeley radio astronomi. Fasilitas bernilai lebih dari 30 juta dollar diberikan mantan pendiri Microsoft Paul Allen. Dan dana lain disumbang oleh pendiri Qualcomm dan kepala ilmuwan Franklin Antonio untuk menyelesaikan pembangunan antena Array.

Di fasilitas observasi Hat Creek Radio, terdapat 42 antena parabola dengan diameter 6 meter. Ukuran antena lebih kecil setidaknya mengunakan pendekatan yang sama seperti memiliki antena dengan parabola besar, dengan kekurangan pada sensitif antena menangkap sinyal radio.
Dengan mengabung antena parabola lebih kecil, sinyal Voyager 1 dapat di tangkap 20 antena dari 42 antena yang ada.

Voyager memasuki usia 45 tahun Agustus 2022
Voyager 1 diluncurkan 20 Agustus 1977, dan Voyager 2 pada 5 September 1977.
Tahun 2018, Voyager 1 dan 2 memasuki tepi tata surya dan berada di Heliopause.
Tempat tersebut sebagai area angin matahari bertemu dengan ruang antar bintang.
Voyager harus melewati awan Oort, tempat dimana benda es yang mengelilingi tata surya.
Sistem Voyager 2 sebagian peralatan sudah di nonaktifkan untuk memberikan power nuklir bertahan selama mungkin, setidaknya sampai tahun 2030an.

Voyager 2 pada Agustus 2022 telah berjarak 19 jam cahaya dari Bumi. Demikian juga transmisi dari pesawat ruang angkasa tersebut, sinyal baru diterima 19 jam setelah dikirim dan sebaliknya.

Bila Voyager 2 nanti berhenti mengirim sinyal, pembangkit pemanas mini nuklir dengan bahan bakar plutonium 238 diharapkan dapat bertahan sampai 87 tahun. Termasuk piring emas yang dibawah untuk memberi pesan bila ditemukan mahluk lain.
Perlahan elemen tersebut hancur dan berubah menjadi timbal, setidaknya nanti sampai 4,5 miliar tahun.

+ Voyager
+ Voyager 2 130 AU 18 jam cahaya
+ Voyager 1 157 AU 21 jam cahaya

Voyager 1

Februari 2014, Voyager 1 menangkap suara diluar batas ruang angkasa, dimana daerah tersebut masih terjangkau oleh magnetik dari badai matahari.

Profesor fisika Don Gurnett mengatakan Voyager menangkap suara gelombang kejut yang dinamakan Tsunami Wave. Walau Voyager 1 sudah melakukan perjalanan sejauh 400 jt km. Kepadatan plasma diluar garis tata surya semakin tinggi. Tidak jelas dari mana asal suara tersebut sampai tertangkap instrument Voyager. Apakah getaran berasal dari matahari atau benda lain.

Link rekaman dari Voyager di publikasikan oleh Space

Nasa mengirim Voyager 1 dan Voyager 2. Tapi keduanya berlawanan arah.
Voyager 1 mengunakan teknik ketapel dengan melontarkan pesawat tersebut ketika melintas di planet Saturnus.
Voyager 2 diluncurkan 20 Agustus 1977. 2 minggu setelah Voyager 1 diluncurkan.
Sekarang keduanya sudah sangat jauh dari Bumi. Untuk melakukan komunikasi, dibutuhkan waktu 17 jam untuk Voyager 1 dan 14 jam untuk Voyager 2.




Voyager 1 sudah di konfirmasi oleh NASA sudah meninggalkan tata surya. Satelit yang diluncurkan tahun 1977 menjadi benda buatan manusia yang pergi paling jauh. Kabarnya sudah berjalan sendirian, dan akan terus melakukan perjalanan ke titik tengah galaksi Bimasakti.



Sebelum lepas dari jalur tata surya, Voyager 1 melewati daerah Heliopause yang ada diantara Heliospere dan Interstellar. Sebelumnya Voyager masih memberikan data dan menditeksi di area tersebut memiliki kekuatan plasma elektron lebih kuat 40x dibanding di daerah Heliospere. Menurut data, Voyager 1 sudah meninggalkan batas tata surya pada 25 Agustus 2012 tahun lalu.

Untuk Voyager 1 sudah berjalan sejauh 11.6 milyar mil atau sekitar 21 milyar km dari titik matahari. Membutuhkan waktu 36 tahun lalu dan baru tiba disana. Selama 36 tahun perjalanan Voyager 1 baru menempuh 1/500 jarak tahun cahaya. Seandainya Voyager 1 diarahkan ke planet "Tau Ceti e" / planet seukuran bumi yang mungkin bisa di tinggali (disebut Exoplanet) dengan jarak 12 tahun cahaya. Dengan kecepatan saat ini, membutuhkan waktu 200 ribu tahun baru sampai disana.



Lalu kapan Voyager 1 bisa mencapai titik tengah galaksi Bimasakti. Tinggal dihitung saja. Panjang galaksi Bimasakti sekitar 100.000 tahun cahaya. Asumsi matahari berada ditengah galaksi maka jarak ke titik tengah sekitar 50.000 tahun cahaya. Kalikan 50.000 x 500 (perjalanan voyager selama 36 tahun dalam satuan tahun cahaya). Sama dengan 25.000.000 kalikan dengan perjalannan terakhir 36 tahun. Yah sekitar 900 juta tahun lagi baru sampai kesana. Itupun kalau jalannya lurus.

Bisa dilihat wajah para peneliti dibawah ini, karena sudah 36 tahun mereka mengamati perjalanan Voyager



Dari Popsci menanyakan tentang Voyager 1 ke tim NASA
  • Bagaimana tim NASA bisa menangkap signal dari Voyager 1. Bisa saja, dengan teknologi saat ini, signal radio yang dikirim dari Voyager 1dapat ditangkap. Nasa mengunakan antena sangat kuat Deep Space Network. Walau pemancar di Voyager hanya berkekuatan 20W.
  • Apakah Voyager 1 masing bisa mengirim foto ke Bumi. Katanya camera Voyager 1 sudah dimatikan setelah mengambil foto Pale Blue Dot pada tahun 1990. Gambar terakhir diambil dari jarak 6 milyar km dan bumi hanya terlihat seukuran 0.12 pixel
  • Dibawah ini gambar Pale Blue Dot yang terakhir diabadikan oleh Voyager 1

  • Camera di Voyager 1 dimatikan agar menghemat baterai dan power digunakan untuk instrumen yang bisa menditeksi partikel di sekitar Voyager. Camera dan pemanas sudah terpapar udara sangat dingin. Seandainya diaktifkan kembali dari bumi, belum tentu camera bisa bekerja
  • Berapa lama signal dari Voyager bisa ditangkap di bumi. Bila dihitung pada jarak saat ini, membutuhkan waktu 17 jam diterima ke bumi.
  • Jenis data apa yang dikirim dari Voyager.  Di Voyager memiliki alat pengukur partikel energi LECP dan CRS, data magnetometer dari tim MGA, data gelombang radio plasma dari tim PWS, data plasma dan spektrum ultraviolet dari UVS. Data yang dikirim masih berbentuk 0, 1 (biner). Dan dibutuhkan software untuk membuka data dari Voyager.
  • Bila ditanya, berapa lama Voyager masih bekerja. Mungkin sampai tahun 2020, setelah itu peralatan akan dimatikan bertahap. Dan tahun 2025 akan dimatikan semuanya.
  • Data apa yang dapat diambil dari Voyager pada sisa aktif kerjanya. Masih ada beberapa instrumen seperti menditeksi sinar kosmik galaktik (ACRS) dan medan magnetik galaksi, kemungkinan peralatan gelombang plasma bisa bekerja. Voyager mengunakan baterai nuklir, sampai kekuatan baterai ini habis dan mungkin sudah habis di tahun 2025.
  • Bila baterai di Voyager habis, apakah bisa terditeksi. Kemungkinan besar tidak.
  • Berapa kecepatan Voyager, katanya sekitar 38 ribu mil perjam dan akan terus menjauh dari Bumi.
  • Seandainya Voyager terus menjauh, maka akan terus mendekat ke gugus bintang konstelasi Ophiuchus pada tahun 40272.
  • Bagaimana procesor dan memory yang ada di Voyager dibandingkan sebuah smartphone saat ini. Tentu beda jauh, ketika Voyager dibuat belum ada chip procesor yang kecil seperti chip smartphone. Memory lebih kecil 270 ribu kali, dan procesor tidak berbentuk seperti procesor sekarang tapi dirancang khusus untuk pengolah data instrumen.
  • Para insinyur yang menangani proyek Voyager, sebagian sudah tiada. Tetapi Nasa berharap mendapatkan data lagi selama 10 tahun terakhir aktivitas Voyager 1, kata Dodd. Setelah itu, mungkin tersisa 5-7 tahun masih bisa mengirim signal ke bumi.
  • Walaupun computer di Voyager masih sangat sederhana, sistem computer dapat mengendalikan Voyager dan terbang sendiri. Sistem computer akan mengambil tindakan untuk dirinya bila terjadi sesuatu yang tidak beres. Untuk mengirim signal ke Voyager membutuhkan waktu semakin lama 17,5 jam, dan balasan dari Voyager membutuhkan waktu yang sama untuk melaporkan kondisi pesawat.

Voyager 1 yang diluncurkan tahun 1977 telah mencapai jarak 19 miliar km, dan terbang dengan kecepatan 65 ribu km perjam. Jarak tersebut setara 137 (AU) kali jarak bumi ke matahari.

Voyager 2 baru mencapai jarak 112 AU,  walau masih kalah jauh, sinyal pesawat ruang angkasa tersebut lebih sulit didengar.

Pesawat ruang angkasa Pioneer  10 dan 11 juga hilang kontak pada tahun 2003 ketika sinyal terus melemah dan satu lagi sudah lebih dahulu hilang pada tahun 1995. Dirancang bekerja selama 21 bulan tapi masih bekerja sampai 22 dan 31 tahun. Kedua pesawat kehilangan kendali pada fungsi motor. Membuat antera yang seharusnya diarahkan ke bumi tidakbekerja.

Pesawat paling jauh ketiga adalah New Horizons yang diluncurkan 2006, dan mencapai planet Pluto pada tahun 2015. Diperkirakan dapat sampai ke sabuk Kuiper di tahun 2019. Bila power pesawat masih mencukupi, misi dapat diperpanjang sampai 2030 atau kemungkinan sampai tahun 2040..

Dibawah ini data nasa menangkap suara di daerah interstellar space. Suara tersebut terdengar di daerah ruang antar bintang. Instrumen gelombang plastma Voyager 1 masih menditeksi getaran plasma atau gas yang terionisasi. Periode antara November 2012 sampai April sampai Mei 2013.

Grafik merah menunjukan kepadatan plasma di daerah, dan biru menunukan gelombang lebih lemah. Diperkirakan Voyager satu telah bertemu dengan plasma antar bintang pada bulan Agustus 2012.




Dimana Voyager 1 (2016)
Sekarang dapat dilihat pada gambar dibawah ini. Posisi Voyager 1 sudah berada di Heliopause. Dan berada di batas tatasurya, pertemuan antara ruang hampa menuju awan Oort yang entah tidak diketahui kapan pesawat ruang angkasa tersebut sampai. Kira kira posisi Voyager 1 telah berada 13,9 jam cahaya dari Bumi


Click gambar untuk memperbesar.

Posisi Voyager 1 tahun 2016 berada di Heliopause

Film The Farthest tentang Voyager (April 2017)
Film Voyager dibuat, menceritakan petualangan tim insinyur yang mampu mengirim sebuah benda di ruang angkasa untuk menjelajah puluhan tahun.
Bagaimana kecepatan Voyager meluncur di ruang angkasa dengan kecepatan 16km perdetik bahkan kita tidak bisa melihat, komunikasi ketika benda tersebut berada ditempat sangat jauh. Benda buatan manusia terjauh yang pernah diluncurkan begitu kecil untuk ukuran tata surya kita.
Puluhan tahun sudah terbang begitu cepat, tapi baru mencapai 20 miliar km lebih.
50 tahun sejak diluncurkan, 5 abad benda tersebut terus terbang sampai di tepi tata surya.



Desember 2017
Voyager 1 mengunakan Thurst Control untuk menjaga antena agar tetap mengarah ke Bumi. Fungsinya agar komunikasi pesawat ruang angkasa tetap dapat terhubung ke antena Deep Space Network.

Ahli jet Carl Guernsey dan Todd Barber dari JPL Nasa mempertimbangkan berbagai intervensi, dan kondisi respon pesawat ruang angkasa. Mereka mengusulkan melakukan manuver untuk mengkoreksi arah pesawat Voyager yagn sudah berada di ruang angkasa selama 40 tahun tersebut dan terakhir roket pendorong bekerja 37 tahun lalu.
Terakhir roket di Voyager 1 akan dioperasikan lagi. Agar komunikasi berjalan setidaknya sampai 2-3 tahun kedepan.

Roket pendorong dibuat perusahaan  Aerojet Rocketdyne dengan nama MR-103. Yang digunakan untuk pesawat ruang angkasa milik Nasa lain seperti Cassini dan Dawn.

Teknik yang dilakukan tidak mudah, posisi Voyager sudah begitu jauh. Untuk satu tembakan jet selama 10 milidetik dari 4 roket, analisa arah Voyger baru terjawab setelah 19 jam 35 menit setelah data sampai ke Bumi pada 28 November 2017. Sampai sinyal Voyager dapat tertangkap dengan antena di Goldstone California. 29 November 2017 telah dikonfirmasi TCM bekerja sempurna.
Sistem roket TCM secara bertahap dilakukan bulan Januari 2018. Masing masing membutuhkan pemanasa untuk dioperasikan. Ketika di operasikan, dibutuhkan power. Masalah akan muncul karena pesawat Voyager 1 sudah usang. Bila power tidak cukup, pekerjaan akan dialihkan kembali ke pengaturan tekanan.

Voyager 2 kondisinya lebih baik dibanding Voyager 1. Voyager 2 masih berada di belakang Voyager 1, hanya kedua pesawat pergi dengan berlawanan arah dan membutuhkan beberapa tahun kedepan agar Voyager 2 memasuki wilayan antar bintang.

Berapa cepat Voyager melakukan perjalanan.
Orang pintar di Nasa merancang lintasan 2 pesawat Voyager tidak lurus, Tapi memiliki lintasan melengkung.
Ketika pesawat Voyager melwati orbit matahari dengan kecepatan heliosentris (kecepatan terpusat pada matahari), dibanding kecepatan orbit Bumi (sekitar 30km perdetik) ditambah dorongan sekitar 6 km perdetik.

Perceepatan gravitasi matahari terus menerus dapat memperlambat kecepatan pesawat ruang angkasa tersebut. Ketika pesawat melintas dekat Jupiter, kecepatan pesawat menurun dari 26km perdetik menjadi 10km perdetik.
Orang nasa membuat perhitungan tersebut ketika pesawat lewat dekat Jupiter. Dan pesawat tertarik oleh gravitasi planet seperti ketapel.

Voyager 2 mendapat peningkatan kecepatan menjadi 18km perdetik ketika lewat dekat Jupiter.
Pada saat mendekati planet Saturnus, Voyager 2 mengalami penurunan kecepatan menjadi 16km perdetik.
Lalu lewat dekat Saturnus, pesawat tertarik oleh gravitasi planet Saturnus dan kecepatan meningkat lagi menjadi 34km perdetik.
Setelah lepas dari planet Saturnus, pesawat terus bergerak dengan kecepatan 29km perdetik.
Berbeda dengan pesawat Voyager 1.
Pesawat tersebut tidak lewat melalui Uranus dan Neptunus.dan bergerak menjauhi bumi lebih cepat.
Pesawat ruang angkasa belum dapat lepas dari gravitasi matahari. Secara perlahanan kecepatan pesawat akan menurun.
Saat ini Voyager 2 melintas dengan kecepatan 15,4km perdetik, sedangkan Voyager 17km perdetik.

Kecepatan pesawat ruang angkasa mengapa butuh waktu bertahun tahun.
Pesawat ruang angkasa Voyager 1 dan 2 yang diluncurkan tahun 1977, hanya melakukan perjalanan 61 ribu km perjam dan 55 ribu km perjam
Membutuhkan bantuan ketabel dari beberapa gravitasi planet. Tahun 2019 sudah mencapai ruang antar bintang dan masih terus menjauh.

New Horizon pesawat ruang angkasa lebih baru diluncurkan tahun 2006. Dan langsung gas lurus ke arah Pluto dan mencapai kecepatan 58.500km perjam untuk penelitian di planet Pluto.
Menjadi pesawat ruang angkasa tercepat untuk awal perjalanan.
Setelah diluncurkan baru tiba di sekitar Jupiter tahun Feb 2007 kemudian, melewati Saturnus tahun Jun 2008, Feb 2010 baru separuh perjalanan menuju Pluto.
Feb 2015 baru sampai di planet Pluto untuk observasi.

Untuk mencapai jarak 4,27 tahun cahaya seperti sampai ke bintang Alpha Centauri yang paling dekat ke Bumi. Pesawat ruang angkasa yang ada saat ini membutuhkan waktu 78.000 tahun.

Seandainya ada sebuah pesawat yang mampu melaju dengan kecepatan cahaya, 300 ribu km perdetik (bukan perjam). Kecepatan cahaya setara 1,08 miliar km perjam. Jadi cahaya lebih cepat 21.600 kali dari pesawat ruang angkasa.

Seandainya pesawat ruang angkasa mampu bergerak dengan kecepatan cahaya. Nyatanya tidak cepat cepat amat, hanya terlihat seperti dibawah ini di ruang angkasa.



Voyager 2


Voyager 2 sekarang dimana Okt 2018
Nasa mengatakan Voyager 2 telah memasuki wilayah heliosheath walau masih di belakang dari jarak Voyager 1.
Oktober 2018 tercatat jaraknya mencapai 17,7 miliar km dari Bumi.

Bukti pesawat telah melalui wilayah tersebut, instrumen menditeksi meningkatnya radiasi kosmik dari luar angkasa mengenai  peralatan. Nasa akan memantau status Voyager 2 dalam 1 bulan, untuk menganalisa data yang diterima oleh pesawat ruang angkasa tersebut.

Kejadian yang sama seperti Voyager 1 yang terditeksi pada tahun2012 sebelum keluar dari sistem tata surya.

Voyager 2 jarak 17 miliara km dari Bumi tahun 2018

2018 Desember
Voyager 2 telah keluar ke ruang antar bintang, Nasa mengkonfirmasi pada 10 Desember 2018.
Menjadi peralatan buatan manusia ke 2 yang mampu melewati batas tata surya atau berada di wilayah heliosphere
Voyager 2 membutuhkan waktu lebih lama karena pergi ke arah berbeda. Sedangkan Voyager 1 telah memasuki ruang antar bintang lebih dahulu di tahun 2012.
Jarak Voyager 2 ke bumi telah mencapai 17 milyar km pada 5 November 2018.
Sensor pesawat menditeksi peningkatan medan magnit dari wilayah antar bintang dan radiasi sinar kosmik yang berasal dari tata surya.
John Richardson mengatakan instrumen tidak lagi menditeksi plasma dari angin matahari disana.
Intrumen Voyager 2 memiliki peralatan plasma yang masih bekerja, sehingga peneliti dapat menditeksi adanya angin dari matahari. Voyager 1 tidak menditeksi, karena instrumen rusak pada tahun 1980.

2019 Juli
Masalah power setelah terbang 40 tahun lebih di ruang angkasa.
Voyager 1 dan 2 mengunakan bahan bakar plutonium 238. Mengubah panas menjadi energi listrik.

Voyager 1
Karena energi panas di dalam RTG menurun, dan kinerja efisien juga menurun dari waktu ke waktu. Reaktor hanya menghasilkan listrik 40% lebih sedikit dari pertama kali bekerja.
Sehingga pesawat ruang angkasa harus menonaktifkan beberapa peralatan agar dapat bekerja sampai melewati tahun 2025 nanti.

Voyager 2
Lebih mendesak karena membawa peralatan yang membutuhkan power lebih besar.
Sampai 2019, insinyur Voyager menonaktifkan CRS atau Cosmic Ray Subsystem. Peralatan untuk mengukur lingkungan di sekitar pesawat seperti meneliti heliosphere ketika angin matahari berinteraksi dengan batas ruang angkasa atau ruang antar bintang.

Peralatan medan magnet dan sensor plasma masih mendapat power untuk pemanasan. Setidaknya sampai tahun 2019.

Februari 2020.
Nasa melaporkan Voyager 2 mengalami teknis.
Kabarnya Voyager 2 dalam posisi Safe Mode, alias terkunci.
Voyager 2 terlihat gagal melakukan manuver yang di jadwalkan 25 Januari 2020. Dimana pesawat ruang angkasa tersebut diharapkan dapat berputar 360  derajat penuh untuk mengkalibrasi instrumen medan magnet.
2 instrumen dilakukan untuk bekerja bersamaan, membuat meningkatnya pemakaian power dan power drop.
Tanggal 28 Januari 2020, tim Nasa berhasil mematikan satu instrumen yang membutuhkan power paling besar.
Diharapkan instrumen kedua dapat diaktifkan untuk mengembalikan pesawat ke posisi normal.
Jarak Voyager 2 pada Februari 2020 mencapai 18,5 miliar km. Komunikasi Voyager 2 ke bumi harus dilakukan 17 jam untuk mengirim perintah, dan 17 lagi untuk mendapatkan balasan dari pesawat..
Bagaimana insinyur Nasa dapat memperbaiki. Instrumen berhasil dimatikan, bahkan berhasil me-reboot ulang beberapa instrumen sain yang sudah di nonaktifkan.
5 Februari 2020, pesawat dapat mengambil data sain terbaru dan pesawat normal kembali. Dan tim sedang mengevaluasi kondisi instrumen, setelah instrumen dimatikan.

Maret 2020.
2 Maret 2020, tim Nasa tidak akan mengirim sinyal ke Voyager 2 seperti biasanya, sampai 11 bulan kedepan (Feb 2021) setelah upgrade antena terbesar selesai Januari 2021. Antena terbesar untuk komunikasi di Canberra akan di upgrade dan perbaikan selama 11 bulan.

Nasa melakukan Offline perangkat penting yang digunakan untuk mengirim data observasi di ruang antar bintang. Power digunakan untuk melakukan manuver agar antena dapat mengarah ke Bumi serta menjaga suhu dengan pemanas di pesawat Voyager 2 tetap nyaman.

Nasa akan fokus penelitian untuk planet Mars di musim panas 2020. Dan antena DSN harus dipakai untuk misi baru tersebut dibanding mengamati data dari Voyager 2.
Karena komunikasi ke Voyager 2 membutuhkan satu satunya antena DSN paling kuat untuk mendapat perintah dari Bumi, Nasa sedang mengupgrade antena terbesar 70 meter. Sedangkan 3 antena untuk layanan ruang angkasa hanya berukuran 34 meter. Arah antena ke Voyager 2 lebih miring ke bawah Bumi atau berada di Selatan. Sehingga komunikasi hanya dilakukan dari antena di Australia
Dari 4 antena DSN yang dipakai, sementara hanya 1 saja untuk komunikasi ke Voyager 2.

November 2020
Nasa berhasil mengirim perintah ke Voyager 2. Setelah Maret 2020, tidak menghubungi Voyager 2 karena antena besar dilakukan upgrade
Antena DSS43 berada di Australia baru di upgrade setelah 47 tahun digunakan.
Sehingga lebih mudah melakukan komunikasi dengan pesawat ruang angkasa yang sangat jauh seperti Voyager.



Juni 2022
Tim ilmuwan menghdapai dilema dan harus membuat keputusan berani. Instrumen Voyager membutuhkan pemanas untuk bekerja.
Tetapi penurunan power 4W terjadi setiap tahun.
Tahun 2019 instrumen sinar kosmik / CRS di Voyager 2 telah di nonaktifkan. Peralatan tidak mati, dan masih mengirim data.
Agustus 2022 tim akan memutuskan bagaimana  mengelola power agar kedua pesawat ruang angkasa dapat bertahan.

Lalu keduanya mau kemana.
Nasa berharap kedua pesawat ruang angkasa Voyager 1 dan Voyager 2 mampu bertahan sampai 9 tahun kedepan. Setidaknya masih mengirim data sampai tahun 2027 nanti. Dengan beberapa peralatan yang sudah dimatikan, dan pesawat dalam keadaan di tidurkan.

Terhitung mulai tahun 2018, Dr Stone memperkirakan kedua apesawat Voyager 1 dan 2 baru mencapai awan Oort dalam 300 tahun.
Disanalah menjadi sumber wilayah komet yang mengorbit ke matahari dan beberapa batuan yang menyimpang masuk ke dalam tata surya.

Perlahan sebagian besar instrumen akhirnya dimatikan, sampai pesawat tersebut sudah tidak lagi memiliki sumber tenaga. Dan tidak lagi mengirim data ke Bumi.
Selebihnya akan menjalah sendiri sendiri di ruang angkasa.

Artikel Lain

Oleg Kononenko kosmonot paling lama tinggal di ruang angkasa, 1111 hari. Frank di jadwalkan tinggal selama 6 bulan, tapi masalah di stasiun malah dia harus disana 1 tahun. Astronot wanita paling lama di ISS, Chrisina Koch, tinggal selama 328 hari, berangkat Maret 2019, pulang Februari 2020.

Sebuah kotak terbungkus warna emas dibawa disimpan di dalam sasis robot Perseverance. Peralatan tersebut akan membuka salah satu kunci dari tantangan manusia menjelajah ke planet Mars. Tim MIT tetap menguji dengan kondisi alam di Mars, khususnya pada akhir musim.

Setelah renana bertahun-tahun, roket Artemis 1 siap diluncurkan Agustus 2022. Menguji modul Orion untuk terbang mendekati Bulan, tapi misi percobaan tersebut tidak membawa astronot. Masih 1 tahap untuk menguji membawa astronot dan terakhir baru mendarat

Gambar berwarna Teleskop James Webb atau JWS sangat menakjubkan untuk studi ilmiah. Ada satu tempat disebut cluster galaksi SMACS 0723, kelompok galaksi saling berdekatan. JWS juga mendapatkan 4 galaksi yang jauhnya 13 miliar tahun cahaya.

Seperti sensus bintang, teleskop Gaia mencatat 1,8 miliar bintang di galaksi kita telah dipetakan. Ternyata bintang biner di galaksi Bima Sakti sangat banyak, mencapai 800 ribu bintang biner telah ditemukan. Arah gerakan bintang juga dapat diketahui arahnya.

Teleskop Magellan di gurun Cile mengunakan teknologi baru, GMT Giant Magellan Telescope. Tersisa 1 cermin dari 6 cermin telesekop tahap pengerjaan. Satu cermin membutuhkan waktu 4 tahun pembuatan. Mendapat dana 205 juta dollar untuk konstruksi cermin, dan rangka teleskop

Misi MAV Nasa untuk mengirim batuan Mars ke Bumi tidak semudah rencana awal. Rencana mengirim bersamaan pengambil sampel dan roket keluar dari Mars, belum dapat dilakukan. Nasa meminta batuan ESA mendisain pesawat ruang angkasa untuk mengirim balik ke Bumi.

Misi Lucy berhasil diluncurkan, sebuah pesawat ruang angkasa yang meneliti asteroid Trojan. Melakukan perjalanan selama 12 tahun. Dalam orbit planet Jupiter terdapat 2 kelompok asteroid. Diperkirakan asteroid disana memiliki data awal pembentukan tata surya. Pesawat ruang angkasa harus mengejar 2 sisi orbit

DSN 43 tangani misi Mars 2020 Perseverance Feb 2021. DSN 43 menjadi antena paling kuat dari 14 antena komunikasi pesawat ruang angkasa. Yang ini bukan antena komunikasi biasa seperti komunikasi satelit dan pesawat, tapi untuk komunikasi pesawat ruang angkasa. DSN atau Deep Space Network adalah sistem antena yang berada di 3 negara.

Manusia melihat planet Mars dari dekat dengan gambar hitam putih. Foto pesawat ruang angkasa Mariner 4 tahun 1974 membuat foto permukaan Mars. Puluhan tahun berlalu film Mars One Day On The Red Planet telah lengkap. Sekarang Mars sudah dipetakan secara lengkap dan detil, walau disana jauh berbeda dengan Bumi. Sampai misi misi terakhir Curiosity dan kemungkinan manusia tinggal di Mars sebagai koloni planet kedua..

Foto robot Curiosity berada di planet Mars. Diabadikan dari ketinggian 400km oleh pesawat MRO. Lokasi robot terlihat seperti titik biru dari pantulan panel surya. Video ini adalah foto asli di permukaan planet Mars. Diambil oleh pesawat ruang angkasa mengunakan camera HiRise.

Amerika memproduksi Plutonium-238 dalam jumlah lebih banyak. Fasilitas nuklir Federal yang diperbaharui di Idaho dan Tennessee membuat Plutonium-238. Untuk apa bahan Plutonium-238, pastinya untuk misi ruang angkasa. Mengapa bahan ini penting untuk ilmu pengetahuan.

Ketika berbicara antariksa, gambar bintang, galaksi tentu diabadikan oleh teleskop. Salah satu tempat observasi paling berjasa di dunia astronomi adalah VLT / Very Large Telescope. Pengamatan VLT tidak hanya melihat galaksi yang jauh. Tapi benda yang ada disekitar galaksi kita sampai bintang.

Siapa yang bertugas menghitung perjalan pesawat ruang angkasa. Namanya Finley salah satu manusia computer di JPL Nasa. Dia masih bekerja , dan beberapa proyek besar dihitung oleh Finley.

Apakah mungkin pesawat ruang angkasa terbang dekat dengan matahari. Nasa menyebut ini misi pertama mereka untuk mengirim sebuah pesawat penelitian atau probe untuk meneliti permukaan matahari. Tetapi pesawat tidak terbang sampai ke permukaan matahari. Hanya mencapai jarak 6 juta km dari bintang yang menyala.

Tahun 1996 teleskop Hubble diminta untuk mengarahkan ke satu arah yang kosong. Ruang kosong tersebut ukurannya sangat kecil, apa benar disana memang kosong. Film terbaru dengan penemuan teleskop Hubble. Yang dilihat kosong di ruang angkasa ternyata ada isinya. Ini cerita setelah teleskop Hubble pensiun

Update pesawat ruang angkasa Juno menangkap suara di planet Jupiter pada 27 Agustus 2016. Suara di ruang angkasa memiliki frekuensi. Tetapi suara yang di dengar di pesawat ruang angkasa adalah gelombang frekuensi rendah, berbeda dengan suara yang di dengar manusia yang harus melintas melalui media udara. Melewati batas tata surya, masih ada suara yang bisa di dengar oleh pesawat Voyager 1



Youtube Obengplus


Trend