2024 Januari
Proyek miliaran dollar membuat orang menyebut kebakaran di tempat sampah katanya.
Nasa sudah mengirim rover, mengirim helikopter yang dapat terbang di planet Mars.
Rover bertugas mengambil batuan, sekarang bagaimana membawa pulang ke Bumi untuk diteliti.
Kini kacau, anggaran membengkak. Jadwal tidak realistis untuk misi Mars Sample Return (MSR).
Badan peninjau Nasa menyebut biayanya $8-11 miliar untuk satu misi tersebut, peluang mengirim perangkat ke Mars tahun 2027-2028 = 0.
Bahkan proyek dapat mundur sampai tahun 2033.
Ceritanya, sebuah rover untuk peluncur rocket akan mendarat di Mars, dibantu rover lain untuk memungut batuan dari robot Perseverance.
Modul tabung batuan Mars akan diterbangkan ke atas planet. Dan diambil lagi sebuah pesawat ruang angkasa rancangan ESA, yang membawa ke Bumi.
Itu cerita sederhananya
Dari 1300 teknisi dan insinyur yang bekerja untuk misi MSR, sebagian telah keluar. 100 kontraktor juga telah dihentikan.
Masalah dana untuk tahun 2024 menjadi kendala.
Misi MSR salah satu bagian untuk mengirim astronot ke Mars, masalah anggaran apakah sepandan.
2023 Juli
Misi Nasa terkendala dengan anggaran.
Hanya mendapat $25 milar untuk tahun 2024, dan kurang dari $2 miliar dari anggaran 2023.
Kadang satu misi Nasa dapat melewati anggaran yang sudah ditentukan, tahun depan malah berkuran.
Misi terbesar, mengirim kembali manusia ke Bulan. Tapi perhatian utama yang menghadang untuk mengirim batuan dari Mars ke Bumi.
Misi MSR Mars Sample Return adalah misi paling rumit yang pernah di rancang oleh Nasa.
Melibatkan rancangan pengorbit, pendarat, 2 helikopter di Mars, roket untuk ke Mars. Rancangan pertama Nasa dan ESA sudah mencapai $7 miliar.
Perencanaan dibuat bertahap, setiap tahun menghabiskan dana lebih dari $200 juta, untuk target misi tahun 2028.
2022 April
Rover Perseverance sukses setelah di planet Mars dan berjalan melakukan penelitian ilmiah di awal tahun 2021.
Rover berhasil mengambil sampel tanah di planet Mars.
Rover juga membantu melakukan uji coba helikopter terbang di dunia lain, tentu saja terbang di Mars.
Perseverance mengambil sampel yang tertutup tabung titanium. Tujuan nanti, sampel dapat dikirim untuk di teliti lebih lanjut di Bumi.
Masalahnya, bagaimana mengirim sampel pulang.
Operasi gabungan NASA dan ESA akan menjadi tantangan teknis yang luar biasa, membuat tim memutuskan untuk menyederhanakan berbagai hal dan berbagi teknologi peluncuran.
Menurunkan rover seperti robot dan instrumen peneliti di sebuah planet saja sudah rumit.
Badan antariksa Eropa ESA pernah mengirim sebuah probe. Jatuh karena salah perhitungan membuka parasut terlembat dibuka.
Hal kritis ketika perangkat diturunkan dan mendarat ke permukaan planet lain, bila gagal maka instrumen jatuh dan hancur.
Nasa melakukan semuanya dengan baik selama misi Curiosity dan Perseverance, kedua robot memiliki bobot yang besar.
Tapi Nasa tidak memiliki pengalaman membawa apapun keluar dari sebuah planet lain.
Sementara kandungan batuan di teliti secara langsung dengan sederhana di rover Perseverance. Tapi penetian yang dilakukan terbatas, dan perlu diteliti langsung di Bumi. Misal mencari jejak organik yang "siapa tahu" pernah ada yang hidup dan menjadi fosil.
Berbicara mengambil sampel tanah, sama saja mengirim sebuah unit roket kecil yang dapat terbang disana.
Dan sampai di atas, harus diambil oleh spacecraft atau langsung dikirim pulang mendekat ke Bumi.
Ini yang sedang dipikirkan kedua badan antariksa ESA Eropa dan Nasa Amerika
Nasa yang mengirim rover Perseverance sudah mencoba-coba seperti apa rancangan mengambil sampel kembali ke Bumi.
Ternyata apa yang dibayangkan sebelumnya tidak menjamin bekerja dengan baik.
Sedangkan koleksi batuan yang sudah dikumpulkan terus bertambah, tersimpan di robot Perseverance.
Rover membawa 43 tabung penyimpan, nanti 5 tabung akan diambil dan kembali ke Bumi.
Meneliti batuan Mars menjadi hal penting bagi ilmu pengetahuan di Bumi.
Mendapatkan sampel-sampel itu kembali ke Bumi dapat meningkatkan pengetahuan manusia tentang seperti apa kondisi planet merah.
Dengan sampel murni di Bumi, kami dapat melakukan lebih banyak pengujian.
Rencana awalnya adalah mengirim dalam satu misi untuk dua unit perangkat.
Satu unit mengeluarkan dan mengambil tabung dan satu unit mengirim ke luar orbit Mars.
Setelah unit berhasil keluar orbit Mars, akan dijemput sebuah pesawat ruang angkasa lain.
Rencana Nasa sebelumnya telah menyiapkan disain, bahkan jauh hari di tahun 2011.
Disain mengirim satu penjelajah dan unit pengirim juga dilombakan 2017.
Tapi rencana berubah setelah melihat ada kendala teknis.
<>Rencana akhir, satu unit rover akan bertemu dengan robot Perseverance, mengambil tabung yang disimpan, kemudian memuatnya ke unit peluncuran roket untuk dikirim keluar dari planet Mars. Selesai, seperti itu skenario MAV
Misi Mars Ascent Vehicle (MAV) rancangan Nasa mengambil dan membawa tabung tersebut ke luar orbit Mars
Tabung akan dijemput pesawat Earth Return Orbiter ESA dan perjalanan dimulai pulang ke Bumi.
Tetapi tidak semudah itu juga.
Bobot di planet Mars memang lebih ringan 38% dari bobot gravitasi di Bumi, sebenarnya tidak masalah untuk ukuran roket pendorong kecil
Tapi rencana perusahaan Lockheed Martin yang di kontrak Nasa, membuat unit MAV. Lockheed Martin kesulitan dengan jadwal yang ditentukan Nasa.
Setidaknya instrumen yang mengirim nanti, harus di rancang, diuji dan test akhir di Bumi sebelum dikirim ke Mars.
Nasa juga meminta MAV dibuat seringan dan kompak.
Kemampuan roket yang membawa keluar orbit tidak lebih dari 400kg, dan mampu membawa tabung kargo seberat 15-16kg.Itu masalah perusahaan Lockheed Martin, yang mungkin kesulitan secara teknis membantu Nasa.
Dalam presentasi baru-baru ini (2022), Thomas Zurbuchen, administrator asosiasi sains di NASA, mengumumkan Nasa akan memisahkan pengiriman rover dan MAV.
Sebelum Perseverance mendarat, NASA telah memikirkan misi pendukung untuk mengirim kedua mesin bersamaan. Tapi membutuhkan teknologi roket dengan ruang lebih besar.
Rencana baru yang diumumkan Zurbuchen, MAV dan rover akan melakukan perjalanan secara terpisah, mengunakan teknologi pendaratan ke Mars seperti berhasil dilakukan Curiosity dan Perseverance sebelumnya.
Dana pengiriman balik sampel mencapai 3 miliar dollar. Tapi analis independen memperkirakan jumlah dapat membengkak diatas 4,4 miliar dollar.
Kapan Bumi peneliti dapat melihat batuan langsung yang di bawah dari Mars.Misi tersebut membutuhkan waktu sangat lama.
Bila semua instrumen siap dikirim, maka pengiriman instrumen dengan roket dari Bumi paling cepat tahun 2028.
Jadi batas waktu pengambilan tabung yang sudah dikumpulkan bisa kembali ke Bumi tahun 2033.
Seperti itulah teknologi manusia menjelajah di ruang angkasa, bahkan untuk meneliti planet di sebelah Bumi membutuhkan tahapan yang rumit dan waktu sangat lama.