Sejauh ini kita hanya mengetahui dua objek antarbintang (ISO) yang mengunjungi Tata Surya kita. Batuan besar yang terbang melintas di dekat tata surya kita, tapi bukan berasal dari batuan di tata surya. Melainkan datang dari bintang lain yang letaknya tidak diketahui.
Asteroid Oumuamua dan 2I/Borisov ada 2 asteroid di abad modern ini telah terlihat / ditemukan.
Ada kemungkinan ISO ketiga yang dinamai CNEOS 2014-01-08, dan penelitian mungkin juga ada lebih banyak lagi yang lewat
Tetapi ilmuwan mengatakan mungkin batuan tidak dapat bertahan dari perkiraan kita. Artinya batuan tersebut ketika pergi memiliki ukuran sangat besar dan menyusut selama perjalanan. Bila pendapat tersebut benar, maka asteroid Oumuamua mungkin jauh lebih besar ketika memulai perjalanannya.
Dengan judul Erosi Es Benda Antarbintang oleh Sinar Kosmik dan Implikasinya bagi Oumuamua. Di tulis oleh penulis utama adalah Vo Hong Minh Phan dari Universitas Aachen di Jerman.
Tim peneliti mengamati empat jenis es yang berbeda umumnya terkandung dalam asteroid dan komet:
Nitrogen (N2), karbon monoksida (CO), karbon dioksida (CO2), dan metana (CH4).
Mereka mempertimbangkan pancaran sinar kosmik di sekitar perjalanan medium antarbintang (ISM) dan efek erosinya pada es yang terjadi selama benda tersebut mengambang bebas. Mereka juga mempertimbangkan erosi yang diakibatkan oleh benturan antara ISO dingin dan gas ambien di ISM pada ISO.
Penelitian kali ini banyak mempertimbangkan faktor variabel. Fluks CR dapat sangat bervariasi dan waktu erosi untuk ISO (selama perjalanan) yang dingin dapat bervariasi sesuai dengan kekuatan sinar kosmik. Hal yang sama berlaku untuk pertemuan dengan gas di ISM. Dan jenis es yang berbeda dapat terkikis dengan kecepatan yang berbeda.
Ada banyak hal yang tidak kita ketahui tentang Oumuamua. Bahkan, peneliti hampir tidak tahu apa-apa tentang batu raksasa tersebut.
Kami tidak tahu terbuat dari apa, hanya memiliki perkiraan kisaran untuk ukurannya, dan benar-benar tahu dari mana asalnya.
Penelitian sebelumnya menunjukkan asteroid raksasa Oumuamua bisa menjadi fragmen / pecahan es N2 dari benda yang mirip dengan planet Pluto tapi pecahan dari tata surya lain. Skenario itu menujukan asteroid Oumuamua berasal dari suatu tempat yang bukan dari tata surya kita sendiri. Batuan tersebut lepas dari area lengan galaksi yang disebut Perseus sekitar 0,5 Gyear yang lalu. Artinya benda tersebut diperkirakan telah melakukan perjalanan sekitar 500 juta tahun di ruang hampa.
Bentuk asli asterlid Oumuamua awalnya memiliki ukuran 10-50 km. Ketika asteroid terbentuk dari pecahan atau tabrakan, misalnya ada planet ukuran kerdil yang bertabrakan. Benda tersebut terlempar dan terbang bebas di ruang antar bintang.
Ada beberapa dampak dari gas debu atau batu besar ketika melintas dalam jutaan tahun. Batuan akan terpapar banyak faktor dan kecepatan.
Semakin tinggi kecepatan ISO (asteroid / komet) terlempar, semakin besar efek erosi dari tabrakan dengan gas di dalam ISM. Semakin lambat ISO bergerak, kebalikannya semakin banyak waktu selama terbang dan terpapar radiasi sinar kosmik, artinya asteroid akan terkikis lebih cepat.
Perkiraan peneliti dengan bentuk awal asteroid memang baru perkiraan. Untuk memperkirakan seperti apa benda asteroid yang datang dari ruang antar bintang dan mampir ke tata surya kita. Dibutuhkan waktu penelitian lebih lanjut.
Badan ruang angkasa Eropa ESA menyiapkan program Comet Interceptor yang rencananya akan diluncurkan pada 2029. Interceptor akan diam di L2 Matahari-Bumi dan menunggu selama 3 tahun, atau dalam proyeksinya diprogramkan 5 tahun.
Pesawat akan diam disana dan menunggu datangnya komet dalam jangka panjang dan bersiap melihat lebih dekat sebuah benda mampir mendekati Bumi untuk diteliti. 3 modul pesawat akan akan berpisah, dan setiap modul membawa instrumen penelitian lengkap.
Bila tidak ada komet yang lewat dari luar, pesawat dapat digunakan untuk memperlajari benda lain yang cocok.
Comet Interceptor akan dipersiapkan sebelum benda yang datang pergi begitu saja melintas di tengah orbit tata surya kita. Untuk membuktikan beberapa teori yang berbeda, ketika sebuah benda datang apakah benda tersebut ukurannya besar dan mengecil. Atau ukuran awalnya kecil tapi menjadi besar. 2 benda yang berbeda akan dipelajari lebih lanjut, antara batuan asteroid dan komet.
2020 Juni pengunjung dari antar bintang. Studi baru setelah mempelajari Oumuamua yang awalnya disebut sebuah asteroid dari antar bintang. Astronom dari Yale mengatakan benda itu bukan asteroid atau komet, melainkan bongkahan hidrogen beku atau gunung es kosmik.
Partikel
hidrogen itu sendiri paling ringan tapi karena di ruang angkasa
mendapatkan suhu 0 mutlak. Hidrogen menjadi batuan dan terus
terakumulasi. Setelah beberapa ribu tahun sampai menjadi seukuran panjang 300 meter lebih. Bila
teori Oumuamua adalah hidrogen beku memang benar, membuktikan teori
kita ketika menditeksi benda asing lain yang melintas di bumi di masa
depan. Setelah melihat bentuk yang memiliki ekor dari debu dan gas ketika terkena cahaya matahari Ada
yang menyebut komet karena memiliki ekor, tapi yang lain menyebut
asteroid karena bentuknya tidak bersih atau tidak beraturan dan gelap.
Bagaimana Oumuamua, bukan berasal dari pecahan batuan asteroid atau pecahan protoplanet. Mungkin
disebabkan ledakan sebuah bintang atau supernova yang mendorong batuan
es tersebut keluar dari orbit. Jadi benda tersebut bisa berasal dari
sebuah awan hidrogen besar di ruang angkasa. Berapa
usia Oumuamua, benda tersebut mungkin sudah mengembara di ruang angkasa
hampir 100 juta tahun. Atau lebih tua dari peradaban manusia
2017 November Pertama terditeksi 19 Oktober 2017 melalui teleskop Pan-STARRS 1 di Hawai. Ketika sebuah benda di ruang angkasa ini menjadi pungunjung yang tidak biasa. Sampai diketahui Ini adalah objek diluar tata surya kita.
Awalnya
astronom mengira cahaya yang samar dan bergerak cepat ini adalah sebuah
komet atau asteroid dari dalam tata surya kita sendiri. Setelah dihitung, orbitnya berbeda dan benda asteroid Oumuamua memiliki lintasan dari ruang antar bintang.
Astronom
langsung bertindak cepat. Memusatkan penelitian selama 3 malam dan
melihat benda ini melintas dengan kecepatan 137 ribu km perjam.
Seperti pesan dari luar. Apa
yang kami temukan, benda ini berputar cepat. Memiliki ukuran sebesar
lapangan bola, dan perubahan kecerahannya cukup dramatis kata peneliti
Karen Meech dari universitas Hawai.
Bentuknya
juga aneh, seperti cerutu panjang dan berbatu dengan warna merah tua
yang terbakar. Mungkin telah terpapar radiasi selama jutaan tahun dari
sinar kosmik. Bercak tersebut seperti benda yang ditemukan di sabuk asteroid Kuiper yang berada di bagian paling luar tata surya kita.
Namun
tidak hanya orbit asteroid Oumuamua yang menarik, diperkirakan asteroid
tersebut memiliki logam tinggi dan perputar pada porosnya setiap 7,3
jam sekali. Bentuk asteroid yang memanjang inilah yang tidak pernah dilihat oleh para astronom.
Asteroid atau komet umumnya memiliki panjang 3x dibanding lebar. Dan cenderung berbentuk batuan tidak beraturan. Lalu
benda apa ini. Secara resmi diberikan nama UI A / 2017 oleh asosiasi
astronomi IAU. Dan nama yang memudahkan disebut Oumuamua sesuai daerah
Hawai yang melihat pertama.
Astronom percaya banyak benda berasal di luar tata surya. Tapi ini yang pertama kali ditemukan langsung.
Ketika
sebuah tata surya terbentuk, bagian batuan kecil akan terlempar dan
membentuk komet atau asteroid oleh planet yang mengorbit ke bintang. Benda
ini memiliki bentuk seperti cerutu dengan panjang 400 meter, dan
bentuknya tidak tidak biasa dengan lebar lebih kecil sekitar 40 meter.
Gambar ilustrasi artis
Asteroid
Oumuamua diperkirakan berasal dari arah bintang Vega yang berada di
rasi bintang Lyra. Walau benda ini meluncur begitu cepat dengan 1,3 juta
km perjam, membutuhkan waktu lama sampai terlihat hari ini.
Karena posisi bintang Vega letakanya 300 ribu tahun dari bumi, dan bintang tersebut tidak berada pada tempat yang sekarang ini.
Peneliti
juga meyakini bila asteroid Oumuamuatelah baru melewati galaksi rumah kita, tapi sudah mengembara selama ratusan juta tahun tanpa terkait oleh orbit bintang
manapun sampai terlihat dekat ke Bumi di bulan November 2017.
Beruntung benda bersejarah ini terlihat oleh peralatan di Bumi ketika berada di tempat yang tepat. 2
teleskop ruang angkasa Hubble dan Spitzer terus melacak Oumuamua yang
sekarang berada pada jarak 200 juta km dari Bumi.
Benda
tersebut melintas di orbit Mars dan melewati Jupiter di bulan Mei 2017.
Dan akan melewati Saturunus Januari 2019 sampai akhirnya meninggalkan
tata surya kita lalu meneruskan perjalanan ke arah rasi bintang Pegasus. Peneliti
masih mencoba mencari asal benda ini lebih akurat. Bila diketahui,
peneliti dapat menanti benda lain yang mungkin memiliki orbit yang sama.
Dibawah ini lintasan dari JPL
2018 September. Peneliti mengambil data milik ESO atau badan antariksa Eropa. Dan mempersempit asal lintasan Oumuamua.
Dari
bantuan data teleskop Gaia DR2 dengan kumpulan data 7 juta bintang di
sekitar galaksi, ditemukan perkiraan 4 bintang (4 tata surya) yang
didata oleh teleskop Gaia.
Dari 4 bintang yang diperkirakan menjadi asal Oumuamua, seluruhnya merupakan bintang kerdil yang sebelumnya tidak tercatat. Bintang M2.5 kurcaci HIP 3757 dengan kecepatan relatif 24.7km / s, 1Myr lalu Bintang G5 dwarf HD 292249, 3.8Myr, kecepatan lebih rendah 10.7km / s 2 bintang lain baru perkiraan, berada di rentang yang sama. Penyebab
asteroid tersebut meluncur sangat cepat, akibat adanya planet di
sekitar 4 bintang tersebut dan ukuran planet besar yang menarik dan
melemparkan kembali ke ruang antar bintang. Dari 4 tata surya (bintang) adalah bintang tunggal, dan bukan bintang biner. Tapi data tersebut berdasarkan data kecil.
Teori
pertama, asteroid Oumuamua terlempar dengan gaya Slingshot atau
terlempar oleh gaya gravitasi planet lebih besar. Tetapi tidak dapat
diamati, karena sumber planet yang melempar belum diketahui. Hanya
arahnya saja diperkirakan berasal dari 4 tata surya.
Teori
kedua. Masih menjadi teka-teki besar bagi astronom. Bentuknya tidak
biasa seperti komet atau asteroid pada umumnya. Memanjang seperti cerutu
dan bergerak dengan kecepatan luar baisa. Sampai beberapa ilmuwan
mempertanyakan, apakah ini benar benar probe / pesawat ruang angkasa
alien yang dikirim ke beberapa bintang. Tentu saja yang satu ini hanya
pembicaraan tambahan.
Astronom menyimpulkan,
Oumuamua tidak seperti asteroid dan cenderung memiliki ciri seperti
komet. Karena dalam pengamatan terlihat menentang tarikan gravitasi yang
membuat benda ini memperlambat. Akibat adanya gas yang keluar. Apapun
jenis benda ini. Astronom memiliki banyak data yang harus disaring
untuk menentukan asal mula Oumuamua. Kita hanya dapat mengumpulkan
sejarahnya berdasarkan apa yang telah kami lihat, tetapi kami yakin
penelitian benda yang tidak biasa ini belum berakhir.
November 2018 Penelitian dari Harvard Smithsonian Centre for Astrophysics (CfA) mengambil langkah lebih jauh. Oumuamua mungkin benar benar menjadi pelayaran ringan dari luar angkasa. Penelitian
- "Mungkinkah Tekanan Radiasi Matahari menjelaskan 'Akselerasi Anuman
Oumuamua?", Yang baru-baru ini muncul secara online - dilakukan oleh
Shmuel Bialy dan Prof. Abraham Loeb.
Sedangkan
Bialy adalah peneliti postdoctoral di CfA's Institute for Theory dan
Computation (ITC), Prof. Loeb adalah direktur ITC, Frank B. Baird Jr
Profesor Profesor di Harvard University, dan kepala Breakthrough
Starshot. Komite Penasihat.
Benda
ini melintas hanya 1/4 jarak Bumi ke Matahari. Bahan yang terbentuk
menunjukan komposisi logam dan batuan, dan mungkin berputar dengan
cepat. Peneliti mengungkap Oumuamua melakukan manuver tidak terduga setelah dibandingkan dengan beberapa gambar. Kecepatannya meningkat, dibanding melambat seperti perkiraan sebelumnya.
Bialy
dan Loeb mengatakan hal menarik. Pada dasarnya Oumuamua sebenarnya
sebuah benda yang sedang berlayar di ruang antar bintang. Seperti
pesawat ruang angkasa yang tergantung dari tekanan radiasi bintang untuk
pengeraknya. Tebal atau tipis bentuk asteroid ini, mampu menahan tabrakan dari butiran debu dan gas yang ada di ruang antarbintang.
Jangan jangan benda ini adalah puing dari bangkai pesawat yang mengambang di antariksa. Bisa
jadi benda ini menjadi bagian dari teknologi aktif alien yang
menjelajah ke tata surya kita. Sama seperti ilmuwan ingin membuat sebuah
pesawat yang dapat berlayar sampai ke bintang terdekat Alpha Centauri,
mengunakan disain Starshot dan teknologi serupa mengunakan dorongan
angin matahari.
Yang
pasti batuan besar tersebut terlempar akibat terbentuknya tata surya
baru. Jackson dan rekan memperkirakan ada sistem biner atau bintang
biner, akan menganggu orbit batuan disekitar kedua benda tersebut.
Mungkin saja batuan tersebut terlempar dan liar di ruang antar bintang.
Bisa saja batuan tersebut memiliki usia lebih tua dari Bumi sendiri.
Ketika
benda ini melintas dengan jarak 0,25 AU untuk melintas dan berbelok di
orbit matahari, lalu datang ke Bumi dengan jarak 0,15 AU adalah jarak
yang tepat untuk melihat bumi dari dekat Bisa
saja ada beberapa benda seperti ini dikirim dalam bentuk probe batuan.
Dan salah satunya yang dinamai manusia sebagau asteroid Oumuamu. Bila benar akan membuka misteri baru. Dari mana batuan ini datang, dan siapa yang membuatnya, serta untuk tujuan apa.
Pesawat
ruang angkasa New Horizons melewati jarak 50AU. Masuk urutan ke 5 setelah
Voyager dan Pioneer. Pengamatan utama meneliti planet Pluto selesai.
Misi selanjutnya meneliti wilayah Heliospause dan dampak angin matahari
di tepi tata surya kita.
Di tahun 2021 NASA mengirim sebuah pesawat ruang angkasa. Tujuannya berbeda bukan untuk menjelajah, tapi menabrak dirinya ke sebuah asteroid kembar. Dua asteroid biner disebut Didymos-Dimorphos, dicoba untuk di geser.
Gravitasi
lensa disebabkan cahaya terhalang sebuah black hole, membuat benda
seperti galaksi mengalami pembesaran cahaya. Dimana letak gravitasi
lensa, gambar dari teleskop Hubble memperlihatkan bidang yang sangat
kecil. Bila di perbesar akan terlihat kelompok galaksi Abell S1063,
dimana galaksi dibelakangnya muncul. 2 galaksi J2211-3050, satu galaksi muncul 4 gambar dengan berbeda jarak 7 - 20 miliar tahun cahaya. Nov 2019 PSZ1 G311.65-18.48 muncul sampai 12 kali
Awalnya peneliti sedang mencari galaksi dengan 2 lubang hitam dalam proses merger. Tetapi di galaksi SDSS J084905.51 + 111447.2 malahan ditemukan 3 lubang hitam dari 3 galaksi yang bergabung. Mengunakan beberapa instrumen baik teleskop darat dan ruang angkasa. Ditemukan kejadian langkah dan berada 10 juta tahun cahaya dari Bumi.
Data dari Potentially Hazardous Asteroids (PHAs) menyebutkan sekitar
1.400 objek (asteroid) telah ditemukan sampai awal 2013. Orbit asteroid
sebesar ini mengancam kehidupan di bumi. Rata rata yang jatuh hanya 3-4 meter
Ada beberapa penemun dari dunia astronomi, beberapa dijelaskan lebih
mendalam. Seperti dampak tabrakan dua galaksi, bintang yang pernah
melintas dekat di tata surya, penemuan galaksi purba, Black Hole raksasa
dan terakhir foto Pluto dan bulan pendamping Charon
Beberapa hal tidak biasa di bumi ini dapat dilhat pada kehidupan sehari
hari. Seperti bulan tidak jatuh ke bumi, air yang mudah menguap dalam
kondisi panas. Atau posisi putaran badai berbeda antara di area utara
dan selatan. Mengapa bulan tidak pernah menabrak Bumi
Tetapi lubang hitam memainkan peranan penting bagi kehidupan, khususnya manusia. Blackhole akan melemparkan jet. Jet yang terlempar mungkin menghantam galaksi yang berdekatan, dan disana terciptalah bintang. Seperti kejadian di galaksi HE0450-2958 memiliki sebuah quasar
Supernova dalam ilmu astronimi adalah sebuah bintang yang meledak.
Sebuah bintang akan bercahaya selama hidupnya. Dari Space memberikan beberapa foto supernova dan bentuk inti sebuah bintang yang mati. Kemana materi bintang setelah meledak
Blackhole sampai saat ini masih misteri dalam dunia astronomi, walau bulan April 2019 mulai terungkap. Benda
yang besar, hitam, berada ditengah galaksi. Benda Blackhole atau lubang
hitam adalah benda terbesar di sebuah galaksi. Terkadang tidak hanya
satu tapi ada dua.
Ilmu astronomi untuk membayangkan sebesar apa sebuah galaksi. Bayangkan tata surya itu hanya sebesar pasir, lalu letakan pasir di sebuah rumah ibadah
. Dikalikan seribu kali ruangan rumah ibadah itulah ukuran sebuah galaksi, atau mungkin lebih
besar lagi