Proyek Breakthrough Listen memindai 60 juta bintang, tapi menemukan nol alien. Tidak ada yang terditeksi, apa benar mereka tidak ada, atau belum terlihat atau manusia memang sendirian.
Para ilmuwan di proyek Breakthrough Listen mencari terobosan dengan pencarian kecerdasan ekstraterestrial (SETI) selema beberapa tahun lalu, melanjutkan pencarian panjang untuk E.T yang tidak menemukan hasil sebelumnya.
Penelitian tersebut baru merilis survei terbesarnya yang terakhir dilakukan, memeriksa lebih dari 60 juta bintang ... dan tidak ada alien.
Tidak ada tanda kehidupan di seluruh bintang yang di pindai.
Banyak cara bagi kita untuk mendeteksi kehidupan alien yang jauh disana.
Seperti kemungkinan melihat sebuah megastruktur yang super canggih buatan mahluk hidup lain yang dapat mengaburkan cahaya bintang.
Atau jejak sederhana biosignatures mahluk hidup yang spesifik dari sebuah atmosfer exoplanet (planet di luar tata surya).
Namun, pemindaian atau mencari jejak dengan mendengarkan sinyal radio adalah teknik paling efisien.
Dan sinyal radio menjadi panduan bagi manusia dengan tingkat teknologi yang ada saat ini.
Proyek Breakthrough adalah teknik mendengarkan sinyal radio dari ruang angkasa.
Melakukan pengamatan di sepanjang garis pandang menuju arah pusat galaksi untuk diamati.
Mengambil data dari kepadatan bintang untuk mendapatkan jejak teori hipotesis adanya alien.
Sejauh ini data yang didapat memang tidak ada tanda-tanda dari alein.
Tetapi data yang baru di rilis tersebut sementara masih pendahuluan (format
PDF), dan belum ditemukan jejak atau ada tanda tanda yang menurut peneliti dari aktivitas mahluk cerdas diluar sana.
Proyek Breakthrough Listen di danai miliarder Rusia-Israel Yuri Milner dan ilmuwan Stephen Hawking (almarhum).
Pencarian sinyal radio mengunakan teleskop besar di puasat observasi Green Bank Virginia, dan teleskop Parkes di Australia.
Dana yang tersedia sekitar 10 juta dollar untuk digunakan selama 10 tahun, dan sekarang memasuki tahun ke 6
Tim melakukan pencarian selama 600 jam untuk menangkap gelombang radio dari sinyal bintang dengan rentang frekuensi 700Mhz sampai 93Ghz.
Ada yang unik, beberapa sinyal ditemukan tapi bukan sinyal kehidupan alien.
Malah ditemukan jejak adanya sinyal dari bintang Neutron yang aktif atau dikenal bintang Magnestar.
Area yang diteliti seperti gambar dibawah ini.
Lokasi utama pada arah pusat galaksi. Lubang hitam supermasif Sagitarius A * berada di titik putih cerah di sebelah kanan
Walau peneliti mengarahkan ke bidang tengah galaksi Bima Sakti seperti daerah yang menarah ke lubang hitam, area yang di pindai hanya sebagian kecil saja.
Namun, setelah di telit dan tidak menjamin tidak ada kehidupan yang cerdas di antara 60 juta bintang yang dipindai tersebut.
Sebelumnya sudah dicoba mencari dari 1,372 bintang terdekat ke Bumi untuk diperiksa, tetap tidak terditeksi adanya tanda kehidupan.
Mungkin ada sesuatu yang hidup di luar sana, tetapi mereka tidak mencoba berkomunikasi dengan teknik seperti manusia yaitu frekuensi radio.
Secara khusus, tim Breakthrough mencari suar atau sinyal yang berulang seperti burst radio yang dirancang dan menarik perhatian dibanding sinyal siaran TV dan radio dari Bumi.
Tim memiliki teori bahwa Galactic Center / pusat galaksi adalah tempat ideal untuk melakukan memancarkan sinyal seperti itu.
Mungkin ada (atau) pemancar di luar sana, tetapi area yang sangat luas, waktu dan ruang membuat misi sangat sulit ditemukan.
Mungkin ada peradaban alien di antara 60 juta bintang tetapi sinyalnya belum mencapai Bumi, atau mungkin mereka menjadi begitu maju sehingga mereka tidak lagi menggunakan gelombang radio, dan mereka mungkin sudah lama lewat.
Apa yang dimaksud para ilmuwan tersebut, apakah sinyalnya belum sampai atau sudah lewat.
Seandainya ada alien yang hidup disana, tapi begitu maju. Mereka mungkin terakhir mengunakan sinyal radio 30 ribu tahun lalu sebelum manusia mengunakan sinyal radio.
Ketika teknologi mereka tidak lagi mengunakan sinyal radio artinya sinyal tidak lagi dipancarkan di planet mereka 30 ribu tahun lalu. Seandainya mereka berada pada jarak 10 ribu tahun cahaya ke Bumi. Artinya sinyal radio terakhir mereka sudah lewat untuk ditangkap oleh antena radio buatan manusia.
Karena kecepatan sinyal radio seperti kecepatan cahaya. Dan alien disana telah menghentikan teknologi sinyal radio 30 ribu tahun lalu.
Di bumi, sinyal mereka sudah lewat 20 ribu tahun lalu. Jadi tidak ada lagi sinyal yang ditangkap dari mereka yang dapat di dengar dengan teleskop radio sekarang ini.
Kebalikannya. Seandainya teknologi mereka sama seperti manusia sekarang.
Letak mereka berada 10 ribu tahun cahaya dari Bumi. Dan mereka mengirim sinyal, juga tidak akan tertangkap sekarang, melainkan 10 ribu tahun nanti baru sampai atau diterima ke Bumi.
Sama saja seperti manusia, pengunaan sinyal radio baru 100 tahun lalu oleh Markoni pada akhir abad 18.
Sinyal radio pertama dari manusia yang juga diemisikan ke luar angkasa belum sampai ke bintang / planet yang jaraknya 200 tahun cahaya dari Bumi. Seandainya ada mahluk alien yang jaraknya 1000 tahun dari Bumi, mereka belum menerima tanda tanda bahwa Bumi memiliki mahluk hidup, dan membutuhkan waktu 900 tahun sampai mereka mendengar sinyal radio pertama dari Bumi.
Karena skala galaksi, peradaban ini hanya dapat terditeksi dengan waktu singkat dan galaksi begitu luas.
Itupun para ilmuwan harus tahu kemungkinan kemana arah mereka.
Tetapi kita akan terus mencari karena manusia tahu, kita tidak sendirian di alam semesta yang dapat mengubah segalanya.
Apakah benar kita masih mencari Alien, jangan jangan mereka sudah disini. Bisa dilihat cerita dokumenter
Unacknowledged:
An Exposé of the World's Greatest Secret tentang UFO konsiprasi teori