Manusia modern seperti kehilangan sesuatu bila mandi tanpa sabun. Sabun tidak lepas dari kebutuhan yang katanya untuk membersihkan kotoran.
Ketika kita melihat air mengalir di perkotaan, kita akan melihat banyak busa terjun di pembuangan air.
Bila manfaat busa yang terbuang ke selokan, apakah kita mendapatkan manfaat terbaik dari pemakaian sabun mandi dengan apa yang kita buang dari rumah.
Apakah mungkin kita mandi tanpa sabun, apakah bisa bersih
Apakah kita sehat dengan sabun atau lebih sehat tanpa sabun
Apakah kita dapat berhenti mengunakan semua jenis sabun dan deterjen
2 ahli kesehatan dibawah ini tidak berbicara dampak sabun dengan lingkungan.
Tapi dampak pemakaian sabun dan kesehatan, tepatnya kesehatan kulit dan dampaknya pengunaan sabun.
Sama seperti seorang dokter gigi menyarankan mengunakan sikat gigi yang halus agar tidak merusak email.
Dan dokter gigi juga menyarankan tidak mengunakan pasta gigi terlalu banyak, khususnya untuk anak anak. Apakah saran tersebut di ikuti sebagian masyarakat.
James
Hamblin, seorang dokter dan staf penulis media The Atlantic dan penulis Clean: The New Science of Skin.
Dan satu lagi yang sangat ahli si partner, Jack
Gilbert, profesor ekologi mikroba Universitas California, San Diego, penulis Dirt Is Good: The Advantage of Germs for Your Child's Developing Immune System.
Mereka sebenarnya mengurangi pengunaan sabun mandi di rumah.
Jawaban ilmiah diberikan dua ahli yang menulis buku tentang kebersihan. Memberikan kesadaran bagi kita agar peduli dengan kulit kita sendiri.
Ada jawaban dari 2 ahli ini, apa yang dilakukan dengan sabun.Sabun adalah barang yang sangat menakjubkan, karena orang-orang kuno tidak sengaja menemukan manfaat ketika mereka mandi di hilir dengan campuran lemak hewani dan abu yang dibakar.
Setiap molekul sabun memiliki satu ujung yang mengikat air dan ujung lainnya yang terikat dengan minyak.
Artinya sabun memiliki kekuatan kimiawi untuk membuka minyak atau senyawa lemak apa pun yang melekat di molekul sabun.
Jika kita benar benar kotor itu penting untuk membersihkan kotoran tersebut, tentu saja dengan mandi mengunakan sabun.
Tapi sabun membersihkan keringat dan minyak alami dari tubuh kita, dari sekresi sebaceous yang keluar melalui pori-pori kulit kita sendiri.
Kedengarannya bagus, tapi sebenarnya itu tidak sebaik yang kita pikirkan.
Manusia kelihatannya menemukan hampir segalanya, tetapi ada yang diabaikan secara besar-besaran, termasuk kulit kita sendiri.
Sekarang kita melihatnya lebih dekat, dan Gilbert berkata ada banyak hal yang terjadi.
Sekresi sebaceous tersebut membantu melembabkan kulit dan mempertahankan pH yang tepat, ditambah mereka mendukung mikrobioma kompleks (miniatur dunia multispesies bakteri) pada kulit kita yang baru kita pahami ketika membaca artikel ini.
Memiliki pH kulit yang tidak seimbang menyebabkan peradangan dan kering, sementara kita mempelajari lebih lanjut tentang mikrobioma kulit sepanjang waktu.
Gilbert mengatakan, dengan menghilangkannya dapat memengaruhi respons kekebalan dan peradangan. “Penyakit seperti psoriasis sering dikaitkan dengan gangguan pada sifat kulit dan mikrobioma,” katanya.
Masalah dengan sabunPada dasarnya menghancurkan semua hal ini.
Kulit menjadi kering, mandul dan seperti tidak bernyawa setelah kulit dibersihkan dengan sabun.
Konon, Hamblin maupun Gilbert ingin menekankan bahwa mereka tetap menggunakan sabun untuk mencuci tangan, tentu saja belakangan ini agak berbeda ketika pandemi.
Bagaimana Rasanya Mandi Tanpa SabunSi ahli Hamblin bercerita lebih menarik.
Secara bertahap dia mencoba berhenti tanpa sabun lima tahun lalu, dan mengatakan mungkin tidak akan pernah kembali mengunakan sabun lagi.
Saya sudah melakukan rutinitas, di mana saya tidak membutuhkannya. Katanya seraya menambahkan tubuhnya dapat menyesuaikan diri.
Dia tidak berbau bawang, melainkan "seperti manusia," menurut istrinya. "Dia pikir aku wangi".
Faktanya, Hamblin bahkan tidak selalu mandi setiap hari sampai era pandemi dimulai, dia akhirnya menyadari bahwa mandi biasa menambahkan struktur yang bagus untuk awal hari.
Dia mengatakan kita cukup membersihkan minyak berlebih dan sel kulit mati dari wajah dan tubuh dengan waslap atau kekuatan tangan sendiri
Sedangkan untuk rambut, cukup menyisirnya, atau menggunakan kekuatan fisik, itu sudah cukup.
Anda tidak memerlukan deterjen, seperti sampo, untuk menghilangkan penumpukan minyak kecuali sudah berlebih.
Gilbert lebih banyak mandi tanpa sabun, meskipun dia memberikan sedikit cara unik.
Dia mencuci rambutnya ketika kotor, dengan cara yang tidak menyentuh di bagian kulit.
Tip ini berbeda dengan kita, lebih mengosok di bagian permukaan kulit dibawah rambut.
Apa yang membuat badan berbauSecara teknis, bukan keringat yang membuat orang yang menjadi bau.
Inilah yang sebenarnya terjadi :
Ketika ginjal kita memecah asam amino (protein), salah satu produk sampingannya adalah amonia.
Tubuh kita menghilangkan amonia dan salah satunya dikeluarkan dalam bentuk keringat.
Disini masalahnya, banyak jenis mikroba suka memakan amonia dari kelenjar keringat menjadi makanan mikroba.
Ada beberapa spesies bakteri yang sangat bau ketika bakteri melakukan me-metabolisme semua bahan di kulit kita menjadi makanan mereka.
Itulah yang membuat seseorang menjadi bau.
Penelitian mikrobioma kulit masih sangat baru
Hamblin mengatakan kita tidak benar-benar tahu seberapa banyak yang terjadi pada kulit kita sendiri dari 10 tahun yang lalu
Semua itu baru saja mulai dimulai dengan pengurutan genom yang memungkinkan ilmuwan melihat gambaran lebih besar berkenaan dengan keseluruhan bioma, dan berapa banyak bakteri yang sebenarnya ada di sana.
Untuk sementara aturan Hamblin pada dasarnya hanya sebuah hipotesis
Bau disebabkan ketidakseimbangan mikroba (ketidakseimbangan ini juga berperan dalam jerawat dan eksim, katanya).
Idenya adalah, jika kita berhenti memusnahkan mikroba penting tersebut atau terus-menerus mengubah habitatnya, mereka akan mencapai keadaan stabil, lebih mirip dengan mikroba usus kita kata Hamblin.
Kita tidak akan merubah penampilan di pagi hari dan kemudian benar-benar menjadi berminyak keesokan harinya jika tidak mandi kan.
Kita akan selalu terlihat mirip, baunya mirip, dan mikroba kita tidak mungkin mengalami pertumbuhan berlebih dan tubuh kita menjadi sangat bau.
Apakah orang-orang lebih sehat, karena mereka jarang mandiTidak sesederhana itu kata peneliti
Peradaban Barat memiliki hubungan yang rumit dengan mandi dan kebersihan.
Bangsa Yunani dan Romawi Kuno termasuk sejarah di dalamnya.
Tetapi selama berabad-abad Eropa pernah melarang kegiatan mandi, karena adanya penyebaran penyakit sifilis dan wabah pes.
Apa yang terjadi bila berhenti mengunakan sabun dan sampoPertanyaan terbesar yang dimiliki orang-orang, tentu bagaimana baunya.
Gilbert mengatakan ada banyak faktor yang menentukan aroma tubuh sendiri, dan bagaimana kita mungkin mencium bau tubuh tanpa sabun yaitu:
Apa yang kita makan
Tempat tinggal kita
Seberapa banyak aktivitas fisik yang lakukan, dan lainnya
Tetapi banyak dari persepsi tentang apa yang berbau harum itu berkaitan dengan kondisi sosial kita.
Dia menunjukkan bahwa manusia cenderung memikirkan kesehatan mereka dalam dua sisi
Jika kita memberi melihat label "bau badan" sebagai kondisi yang berbeda, tentu akan memudahkan menjual produk (iklan).
Seperti produk tertentu yang mengklaim dapat menghilangkan bau badan. Itu saja.
Sekarang pilihan dari kita sendiri, tidak mengunakan sabun terlalu banyak mungkin dapat pilihan lebih baik.