Kesehatan mandi dengan sabun atau tanpa sabun lebih baik

   Green | 13 February 2021


Manusia modern seperti kehilangan sesuatu bila mandi tanpa sabun. Sabun tidak lepas dari kebutuhan yang katanya untuk membersihkan kotoran.

Ketika kita melihat air mengalir di perkotaan, kita akan melihat banyak busa terjun di pembuangan air.
Bila manfaat busa yang terbuang ke selokan, apakah kita mendapatkan manfaat terbaik dari pemakaian sabun mandi dengan apa yang kita buang dari rumah.

Apakah mungkin kita mandi tanpa sabun, apakah bisa bersih
Apakah kita sehat dengan sabun atau lebih sehat tanpa sabun
Apakah kita dapat berhenti mengunakan semua jenis sabun dan deterjen

2 ahli kesehatan dibawah ini tidak berbicara dampak sabun dengan lingkungan.

Tapi dampak pemakaian sabun dan kesehatan, tepatnya kesehatan kulit dan dampaknya pengunaan sabun.
Sama seperti seorang dokter gigi menyarankan mengunakan sikat gigi yang halus agar tidak merusak email.
Dan dokter gigi juga menyarankan tidak mengunakan pasta gigi terlalu banyak, khususnya untuk anak anak. Apakah saran tersebut di ikuti sebagian masyarakat.


James Hamblin, seorang dokter dan staf penulis media The Atlantic dan penulis Clean: The New Science of Skin.
Dan satu lagi yang sangat ahli si partner, Jack Gilbert, profesor ekologi mikroba Universitas California, San Diego, penulis Dirt Is Good: The Advantage of Germs for Your Child's Developing Immune System.

Mereka sebenarnya mengurangi pengunaan sabun mandi di rumah.

mandi tanpa sabun

Jawaban ilmiah diberikan dua ahli yang menulis buku tentang kebersihan. Memberikan kesadaran bagi kita agar peduli dengan kulit kita sendiri.

Ada jawaban dari 2 ahli ini, apa yang dilakukan dengan sabun.
Sabun adalah barang yang sangat menakjubkan, karena orang-orang kuno tidak sengaja menemukan manfaat ketika mereka mandi di hilir dengan  campuran lemak hewani dan abu yang dibakar.

Setiap molekul sabun memiliki satu ujung yang mengikat air dan ujung lainnya yang terikat dengan minyak.
Artinya sabun memiliki kekuatan kimiawi untuk membuka minyak atau senyawa lemak apa pun yang melekat di molekul sabun.

Jika kita benar benar kotor itu penting untuk membersihkan kotoran tersebut, tentu saja dengan mandi mengunakan sabun.

Tapi sabun membersihkan keringat dan minyak alami dari tubuh kita, dari sekresi sebaceous yang keluar melalui pori-pori kulit kita sendiri.
Kedengarannya bagus, tapi sebenarnya itu tidak sebaik yang kita pikirkan.

Manusia kelihatannya menemukan hampir segalanya, tetapi ada yang diabaikan secara besar-besaran, termasuk kulit kita sendiri.

Sekarang kita melihatnya lebih dekat, dan Gilbert berkata ada banyak hal yang terjadi.

Sekresi sebaceous tersebut membantu melembabkan kulit dan mempertahankan pH yang tepat, ditambah mereka mendukung mikrobioma kompleks (miniatur dunia multispesies bakteri) pada kulit kita yang baru kita pahami ketika membaca artikel ini.

Memiliki pH kulit yang tidak seimbang menyebabkan peradangan dan kering, sementara kita mempelajari lebih lanjut tentang mikrobioma kulit sepanjang waktu.

Gilbert mengatakan, dengan menghilangkannya dapat memengaruhi respons kekebalan dan peradangan. “Penyakit seperti psoriasis sering dikaitkan dengan gangguan pada sifat kulit dan mikrobioma,” katanya.


Masalah dengan sabun
Pada dasarnya menghancurkan semua hal ini.
Kulit menjadi kering, mandul dan seperti tidak bernyawa setelah kulit dibersihkan dengan sabun.

Konon, Hamblin maupun Gilbert ingin menekankan bahwa mereka tetap menggunakan sabun untuk mencuci tangan, tentu saja belakangan ini agak berbeda ketika pandemi.

Bagaimana Rasanya Mandi Tanpa Sabun
Si ahli Hamblin bercerita lebih menarik.
Secara bertahap dia mencoba berhenti tanpa sabun lima tahun lalu, dan mengatakan mungkin tidak akan pernah kembali mengunakan sabun lagi.
 
Saya sudah melakukan rutinitas, di mana saya tidak membutuhkannya. Katanya seraya menambahkan tubuhnya dapat menyesuaikan diri.
Dia tidak berbau bawang, melainkan "seperti manusia," menurut istrinya. "Dia pikir aku wangi".

Faktanya, Hamblin bahkan tidak selalu mandi setiap hari sampai era pandemi dimulai, dia akhirnya menyadari bahwa mandi biasa menambahkan struktur yang bagus untuk awal hari.

Dia mengatakan kita cukup membersihkan minyak berlebih dan sel kulit mati dari wajah dan tubuh dengan waslap atau kekuatan tangan sendiri
Sedangkan untuk rambut, cukup menyisirnya, atau menggunakan kekuatan fisik, itu sudah cukup.
Anda tidak memerlukan deterjen, seperti sampo, untuk menghilangkan penumpukan minyak kecuali sudah berlebih.

Gilbert lebih banyak mandi tanpa sabun, meskipun dia memberikan sedikit cara unik.
Dia mencuci rambutnya ketika kotor, dengan cara yang tidak menyentuh di bagian kulit.
Tip ini berbeda dengan kita, lebih mengosok di bagian permukaan kulit dibawah rambut.

Apa yang membuat badan berbau
Secara teknis, bukan keringat yang membuat orang yang menjadi bau.

Inilah yang sebenarnya terjadi :
Ketika ginjal kita memecah asam amino (protein), salah satu produk sampingannya adalah amonia.

Tubuh kita menghilangkan amonia dan salah satunya dikeluarkan dalam bentuk keringat.

Disini masalahnya, banyak jenis mikroba suka memakan amonia dari kelenjar keringat menjadi makanan mikroba.
Ada beberapa spesies bakteri yang sangat bau ketika bakteri melakukan me-metabolisme semua bahan di kulit kita menjadi makanan mereka.
Itulah yang membuat seseorang menjadi bau.


Penelitian mikrobioma kulit masih sangat baru
Hamblin mengatakan kita tidak benar-benar tahu seberapa banyak yang terjadi pada kulit kita sendiri dari 10 tahun yang lalu

Semua itu baru saja mulai dimulai dengan pengurutan genom yang memungkinkan ilmuwan melihat gambaran lebih besar berkenaan dengan keseluruhan bioma, dan berapa banyak bakteri yang sebenarnya ada di sana.

Untuk sementara aturan Hamblin pada dasarnya hanya sebuah hipotesis
Bau disebabkan ketidakseimbangan mikroba (ketidakseimbangan ini juga berperan dalam jerawat dan eksim, katanya).

Idenya adalah, jika kita berhenti memusnahkan mikroba penting tersebut atau terus-menerus mengubah habitatnya, mereka akan mencapai keadaan stabil, lebih mirip dengan mikroba usus kita kata Hamblin.

Kita tidak akan merubah penampilan di pagi hari dan kemudian benar-benar menjadi berminyak keesokan harinya jika tidak mandi kan.

Kita akan selalu terlihat mirip, baunya mirip, dan mikroba kita tidak mungkin mengalami pertumbuhan berlebih dan tubuh kita menjadi sangat bau.

Apakah orang-orang lebih sehat, karena mereka jarang mandi
Tidak sesederhana itu kata peneliti
Peradaban Barat memiliki hubungan yang rumit dengan mandi dan kebersihan.
Bangsa Yunani dan Romawi Kuno termasuk sejarah di dalamnya.
Tetapi selama berabad-abad Eropa pernah melarang kegiatan mandi, karena adanya penyebaran penyakit sifilis dan wabah pes.


Apa yang terjadi bila berhenti mengunakan sabun dan sampo
Pertanyaan terbesar yang dimiliki orang-orang, tentu bagaimana baunya.

Gilbert mengatakan ada banyak faktor yang menentukan aroma tubuh sendiri, dan bagaimana kita mungkin mencium bau tubuh tanpa sabun yaitu:
Apa yang kita makan
Tempat tinggal kita
Seberapa banyak aktivitas fisik yang lakukan, dan lainnya

Tetapi banyak dari persepsi tentang apa yang berbau harum itu berkaitan dengan kondisi sosial kita.
Dia menunjukkan bahwa manusia cenderung memikirkan kesehatan mereka dalam dua sisi

Jika kita memberi melihat label "bau badan" sebagai kondisi yang berbeda, tentu akan memudahkan menjual produk (iklan).
Seperti produk tertentu yang mengklaim dapat menghilangkan bau badan. Itu saja.

Sekarang pilihan dari kita sendiri, tidak mengunakan sabun terlalu banyak mungkin dapat pilihan lebih baik.

Artikel Lain

Samsung Galaxy Ring adalah cincin pintar yang begitu canggih. Dibuat dengan pelindung bahan titanium, terdapat 3 sensor ke jari tangan. Memiliki sensor detak jantung, suhu dan aktivitas. Tapi produk ini total tidak dapat diperbaiki.

Udara di kantor membuat pekerjaan lebih berat bahkan membahayakan kesehatan. Menghabiskan waktu 90% berada di dalam ruangan bukan hal baik. Ruangan yang tercemar dengan bahan bangunan, produk pembersih dibanding udara di luar. Serta polusi udara dimana seseorang harus tinggal dalam satu ruangan.

Maria Branyas Morera memegang rekor manusia tertua di usia 117 tahun pada 2023. Lahir di Spanyol pada tahun 1907. Dan Fusa Tatsumi Jepang dengan usia yang sama, hanya berbeda bulan. tinggal di Jepang berbeda 2 bulan dari Maria Branyas.

Kita kalah dalam pertempuran untuk menyelamatkan planet kita, dan kita tidak bisa menyalahkan siapa pun selain diri kita sendiri. Generasi masa depan akan menjadi bingung dan marah terhadap leluhur mereka.. Dampaknya sudah terasa, tapi tidak melakukan perbaikan. Memperbaiki saja sudah terlambat, kata banyak peneliti.

Makan alpukat setiap hari dapat membantu kesehatan jantung. Dalam arti menekan tingkat LDL, dan peneliti mengatakan tingkat paling buruk LDL yang memiliki kepadatan tinggi. Karena dapat menjadi plak dalam aliran darah. Alpukat memiliki fungsi tersendiri, sekaligus menjaga tingkat konsumsi serat, dan mempertahankan HDL.

Melihat layar LCD LED atau lampu terlalu lama tidak baik. Khususnya dapat menganggu jadwal tidur anda. Tetapi bisa saja meluas menjadi insomnia. Lampu LED sebenarnya berkedip cepat tapi tidak terasa oleh mata. Usia muda saat ini dapat menyebabkan penurunan kemampuan melihat, seperti mata terganggu ketika membaca dan sulit mengenal wajah.

Diawali sakit Klesiella Pneumoniae. bakteri atau bug menyerang melalui infeksi saluran kemih. Bakteri tahan terhadap 14 obat antibiotik yang ada di rumah sakit. 3 bakteri di waspadai adalah Acinetobacter Baumannii, Carbapenem dan Carbapenem. Super Gonorrhea belum ada antibiotik. Obat 40 tahun Octapeptin kembali di pelajari

Olahraga dan kesehatan, usia 80 tahun memiliki kekebalan tubuh usia 20 tahun. Mampu menghindari penyakit, seperti sebuah pil alami. Aktivitas fisik ternyata meningkatkan kemampuan sel T lebih aktif. Salah satu rahasia dari tubuh manusia

Ada tanda tanda ketika kita kurang sehat, dan dapat dilihat tingkah laku kita dan apa yang dikeluarkan oleh tubuh. Beberapa tanda gangguan kesehatan dapat terlihat dari tubuh mesin kita agar peringatan dari tubuh tidak di kesampingkan.



Youtube Obengplus


Trend