Galaksi NGC 6946 sangat spektakuler.
Disebut galaksi kembang api, disana terjadi ledakan bintang yang sangat cepat dari pengamatan astronom.
Pada akhir abad lalu saja, di galaksi NGC 6946 telah mengalami 10 supernova yang dapat teramati di akhir abad.
Jadi tidak heran peneliti menyebut dengan Galaksi Kembang Api.
10 supernova dalam abad terakhir kelihatannya sangat kecil.
Tapi dalam skala kosmos, jumlah tersebut sangat besar. Mengingat
aktivitas sebuah galaksi menjadi sangat aktif terjadi pembentukan jutaan
bintang, atau terjadi kehancuran bintang disana.
Perbandingan
dengan galaksi kita Bima Sakti kita rata-rata terjadi 1-2 peristiwa
supernova atau ledakan pembentukan bintang baru per 100 tahun. Dalam catatan sejarah selama 1000 tahun, hanya 5 yang tercatat. Mungkin sulit melihat ledakan supernova karena sebagian di galaksi kita tertutup debu, jarak dan mungkin keberuntungan. Termasuk teknologi sebelumnya masih terbatas. Kebanyakan ledakan supernova di galaksi kita sendiri berada di lengan yang tipis, tepatnya di area pinggiran galaksi.
Dimana tempat tersebut memiliki jumlah bintang lebih banyak.
Berbeda dengan mengamati sebuah galaksi yang jauh, akan tampak dari Bumi seperti melihat dibagian atas.
Beberapa kejadian bintang meledak disana dan berhasil diamati oleh astronom.
1967 dalam pengamatan ada area komplek Hodge.
Bagian
tersebut awalnya terlihat seperti tempat pembibitan bintang muda
supermasif, alias bintang bintang dengan ukuran sangat besar.
Tetapi
pada tahun 2017, penelitian menunjukan ada tumpangan dari galaksi kerdil
yang berinteraksi dengan galaksi induknya NGC 6946.
2004 Sep 27, Supernova tipe II SN 2004et. Mencapai tingkat cahaya 15,2 dan naik secara visual 12,7 Mag (angka lebih kecil lebih terang).
Peneliti mengatakan ledakan diakibatkan ada 2 bintang binar, satu bintang berinteraksi dengan bintang supermasif Super Blue Giant.
2007 Mei, supernova SN 2017eaw pertama kali diamati dengan tingkat cahaya 12,8mag. Cahaya yang tampak selama 600 hari.
Menunjukan supernova tipe II-P, kemungkinan sebuah bintang raksasa Red Giant akhirnya hancur.
2009, sebuah bintang juga menyala terang yang menandakan terjadi ledakan supernova. Berlangsung selama beberapa bulan, tetapi cahaya tersebut lenyap.
Dalam pengamatan Hubble, bintang dengan ukuran raksasa tipe G yang meledak tersebut menjadi puing bintang mati. Kemungkinan lenyapnya bintang akibat interaksi dengan lubang hitam yang diberi nama N6946-BH1.
Data dari teleskop Hubble NASA dan / ESA menunjukkan bentuk galaksi dengan cahaya bintang-bintang, lengan spiral, dan berbagai lingkungan bintang dengan detail yang fenomenal.
Yang lebih menarik lagi dalam pengamatan, sudut galaksi terlihat di bagian muka. Atau kita dapat melihat langsung seperti dari atas dari posisi dari Bumi.
Sebagian galaksi yang diamati secara umum terlihat dari sisi samping, agak miring bahkan teleskop hanya melihat di sisi tepi.
Nama NGC 6946 mendapat beberapa julukan, seperti Fireworks Galaxy, Caldwell 12 dan galaksi Starbust yang aktif
Ditemukan oleh William Herschel pada 9 September 1798. Ketika dia mempelajari, ukuran galaksi tersebut diperkirakan hanya 40 ribu tahun cahaya.
Hanya sepertiga dari ukuran galaksi Bima Sakti.
Beberapa temuan dari pengamatan yang tidak biasa adalah Red Ellipse.
Khususnya di bagian lengan utara, seperti ada gelembung super atau jejak dari sisa supernova yang sangat besar. Kemungkinan hasil dari gugus bintang raksasa.
Dan 2 wilayah di daerah gelap disebut Nebulositas yang tidak biasa.
Ada lagi yang lebih unik, dimana area yang tidak memiliki bintang dan kandungan gas hidrogen untuk bahan pembentuk bintang.
Satu area kosong mencapai 2Kp.
Galaksi itu berada 22 juta tahun cahaya, di sepanjang perbatasan konstelasi utara Cepheus dan Cygnus (The Swan).
Foto dari
Esa Hubble dan
Nasa NGC 6946
Tim astronom Caltech membuat progam Machine Learning, membantu memetakan supernova dan hasilnya akurat. Dibanding mengandalkan tim astronom untuk mencari setiap jejak supernova. Mesin dapat menemukan tipe supernova Ia jauh lebih cepat, teknologi komputasi diterapkan di bidang astronomi
Tahun 2016 teleskop Hubble mengambil gambar sebuah ledakan bintang. Disebut supernova SN-Requiem, ketika satu gambar melengkung diambil tapi tampak 3 cahaya dari sumber yang sama. Tapi cahaya menghilang setelah Hubble mengambil gambar di tempat yang sama. Peneliti memperkirakan cahaya yang sama akan muncul kembali tahun 2037 tahun setelah itu. Dari sumber yang sama
Coma Cluster atau satu kluster galaksi raksasa berada di konstelasi Coma
Berenices. Tapi bisa terlihat dengan teleskop ukuran besar kelas
amatir. Posisinya berada di antara rasi leo dan Bootes, dan paling mudah
dilihat pada musim semi dan musim panas. Nasa menyebut banyak kumpulan kota galaksi, tapi disana ditemukan kumpulan bintang yatim yang terlepas dari galaksi induknya
Galaksi NGC 6052 letaknya 230 juta tahun cahaya dari Bumi. Terletak di
konstelasi Hercules. Disana terlihat satu galaksi, tapi sebenarnya ada 2
galaksi. Mengapa terlihat satu, sangat mudah ditebak. Kedua galaksi
sedang tabrakan. Diabadikan oleh teleskop Hubble dengan kerjasama antara
ESA dan Nasa.
Galaksi NGC 4874 adalah sebuah galaksi spiral. Walau disebut dengan galaksi spiral, penampakan galaksi ini tidak menampilkan debu dan gas seperti lengan. Ukuran galaksi ini mencapai 10x lebih besar dari galaksi Bima Sakti.
Dengan pembesaran alami, sebuah galaksi SGAS J111020.0+645950.8 dapat
terlihat akibat lensa gravitasi. Cahaya yang ditangkap ini adalah cahaya 11 miliar tahun lalu. Galaksi tersebut terlihat baru melahirkan bintang baru.
Galaksi yang dilihat dari atas dengan sudut bumi, maka terang di bagian inti galaksi. Galaksi dari sudut miring, dapat dipelajari adalah struktur lengan galaksi dan ukurannya. Bagaimana bila galaksi terlihat tepat dari sisi samping.
Kedua galaksi saling berinteraksi atau tarik menarik. Letaknya di
konstelasi Canis Major. Keduanya bertabrakan tepat di tepi sisi galaksi. Karbon monoksida di galaksi IC 2163 terbentuk dari tsunami bintang dan gas akibat kedua galaksi bersinggungan
Peneliti menemukan sebuah galaksi Dragonfly 44, ukurannya tidak besar
tapi sepi dengan bintang. Setelah diteliti ulang, bintang disana terkumpul sangat kompak dalam cluster masing masing.
Tim observasi teleskop WM Keck di Hawai berhasil menghitung galaksi
EGSY8p7, satu galaksi EGS-zs8-1 dengan teleskop Hubble. Mereka melihat sebuah titik cahaya sangat tua yang jaraknya
13,2 dan 13 miliar tahun cahaya dari Bumi. Galaksi ini terlihat dari teleskop ruang angkasa, dan hanya selisih
600 juta tahun setelah terjadi Big Bang. Disebut sebagai galaksi sejarah
ketika pembentukan alam semesta.
Peneliti dari pusat International Centre Radio Astronomy menemukan
sebuah galaksi yang luar biasa. Dinamakan NGC 4569 terlihat bergerak
begitu cepat sampai meninggalkan gas di belakang galaksi sendiri sejauh
300.000 tahun cahaya. Bahkan gas yang tertinggal memanjang seukuran 5x
dari ukuran galaksi NGC 4569.