Planet TOI 700d Oktober 2020 Planet yang diberi nama TOI 700d berada di bintang TOI 700, sistem planet yang berjarak 100 tahun cahaya di konstelasi Dorado.
Dari data yang di dapat teleskop Tess, ukuran planet yang berada di area zona layak huni bahkan diperkirakan memiliki seukuran Bumi. Menjadi planet pertama yang ditemukan oleh satelit Survei Transit Exoplanet NASA / TESS dengan ukuran planet lebih kecil
TESS, Transiting Exoplanet Survey Satellite, diluncurkan tahun 2018 bertujuan menemukan planet-planet kecil di sekitar tetangga terdekat Matahari.
Mencari planet planet yang berada di bintang-bintang yang cukup terang. Sehingga karakterisasi lanjutan dapat diteliti seperti massa dan atmosfer planet. TESS sejauh ini telah menemukan 17 planet ukuran kecil di sekitar 11 bintang di dekatnya atau merupakan bintang kelas M - bintang yang lebih kecil dari Matahari (kurang dari sekitar 60% massa Matahari) dan tidak terlalu panas.
Bintang kelas M lebih dingin (suhu permukaan kurang dari sekitar 3900 kelvin), membuat lahirnya planet memiliki potensi layak huni bagi kehidupan.
Dalam 3 rangkaian makalah yang muncul bersama bulan Oktober 2020, para astronom melaporkan bahwa salah satu planet yang ditemukan sangat menarik.
Keberadaan planet TOI 700d sudah diumumkan oleh Nasa pada Januari 2020 Planet TOI-700d, memiliki ukuran seperti Bumi sekaligus terletak di zona layak huni bintangnya. Para peneliti mendiskusikan kemungkinan iklimnya disana.
Astronom CfA Joseph Rodriguez, Laura Kreidberg, Karen Collins, Samuel Quinn, Dave Latham, Ryan Cloutier, Jennifer Winters, Jason Eastman, dan David Charbonneau berada di tim yang mempelajari TOI-700d. Mereka mengatakan salah satu dari 3 planet kecil yang mengorbit satu bintang katai M dengan massa 0,415 matahari tepatnya memiliki jarak 102 tahun cahaya dari Bumi.
Analisis data TESS menemukan beberapa planet sebelumnya. 3 planet yang ditemukan memiliki ukuran 1,04x, 2,65x dan 1,14x dari jari-jari Bumi. Tetapi periode orbitnya masing-masing 9,98, 16,05, dan 37,42 hari. Jadi lebih cepat setahun waktu bumi, karena orbit bumi mencapai 365 hari sekali memutari matahari. Planet TOI 700d itulah yang memiliki orbit lebih jauh ke bintang.
Di tata surya kita, Merkurius mengorbit Matahari dalam waktu sekitar 88 hari; tetapi orbit Merkurius sangat dekat dengan Matahari. Suhu permukaan planet terlalu panas mencapai lebih dari 400 Celcius.
Jarak orbit planet ke bintang boleh saja dekat, bila ukuran bintang tidak terlalu besar. Seperti bintang kelas M relatif lebih kecil, membuat permukaan planet yang dekat kadang dapat ideal. Posisi orbit sebuah planet dengan jarak sejauh planet Merkurius bila berada di bintang kelas M akan menjadi wilayah zona layak huni. Bila posisi orbit lebih jauh seperti Bumi, sebaliknya planet terlalu dingin dan tidak cukup mendapatkan panas dari bintang lebih kecil.
Dengan bintang ukuran kecil dan jarak planet lebih dekat. Memungkinkan planet memiliki cairan seperti air bila planet memiliki atmofer, jadi tidak mendidih atau membeku seperti permukaan es.
Membuat planet seukuran Bumi TOI-700d ini sangat menarik dan potensial bagi kehidupan, mungkin nanti.
Ketika peneliti mengambil data dari teleskop Tess, masih mendapatkan angka tidak pasti. Awalnya sinyal yang tertangkap diperkirakan sinyal palsu seperti noise atau gangguan dalam pengamatan. Sebelumnya keberadaan planet TOI-700d kemungkinan tidak ada disana.
Ilmuwan melakukan pemeriksaan ulang dengan instrumen IRAC dengan data teleskop Spitzer Space Observatory untuk mendapatkan data terbaru. Data Februari 2020, camera IRAC dengan sistem penangkapan cahaya inframerah paling sensitif membuat data lebih sempurna.
Peneliti juga mendapatkan data dengan berapa jarak planet mengorbit ke bintang.
Ilmuwan melakukan 2 kali pengamatan pada Oktober 2019 dan Januari 2020. Sehingga dapat menditeksi ulang 2 sinyal dari teleskop Tess. Hasilnya planet TOI-700d memiliki ukuran lebih akurat dengan 2,1x lebih besar dari massa Bumi. Dan yang paling menarik ukuran jari jari planet hampir tepat 1,14 dari Bumi. Hal penting lainnya, TOI-700d memiliki orbit di sumbu planet, jadi tidak terkunci. Seperti bumi dimana kita tinggal mengalami putaran dan terjadi siang dan malam.
Yang belum di dapat adalah data dengan iklim di planet tersebut. Masih membutuhkan instrumen lebih canggih dan lebih sensitif seperti teleskop di masa mendatang
Seperti ini kira kira gambaran planet TOI 700d, dan posisi orbit ke bintang TOI 700.
Rekan-rekan NASA , Josh Schlieder dan murid-muridnya Emily Gilbert, Tom Barclay dan Elisa Quintana, telah mempelajari data dari TESS (Transiting
Exoplanet Survey Satellite) ketika mereka menemukan apa yang mungkin
sebuah planet mirip Bumi pertama yang dikenal dengan standar TESS.
Planet zona layak huni Bintang TOI-700 diberi nomor 700. Dibandingkan dengan Matahari, bintang itu kecil, redup Ukurannya 40%, dan hanya sekitar 1/50 dari kecerahan Matahari serta terletak sekitar 100 tahun cahaya dari Bumi
Ada tiga planet yang mengorbit di sekitar bintang TOI-700: dan diberi nomor b, c dan d. Ketiga planet d berukuran Bumi, juga berada dalam zona layak huni bintang dan mengorbit TOI-700 setiap 37 hari.
Planet TOI-700 b berukuran seperti Bumi dan TOI-700 c disebut mini-Neptunus.
Namun,
kedua planet yang disebutkan mengorbit lebih dekat dengan bintang
induknya, menerima 5 kali dan 2,6 kali cahaya bintang yang diterima Bumi
kita dari Matahari.
Planet TOI-700 d Januari 2020 Planet ke 3 ini yang menarik karena sudah diperkirakan memang bentuk nyata. Sebelumnbya tim Gilbert masih perlu mengonfirmasi menggunakan data dari jenis teleskop yang berbeda.
Sementara
teleskop TESS hanya mendeteksi planet-planet ketika planet melintas di
depan bintang, menyebabkan penurunan dalam cahaya bintang. Namun,
kemiringan seperti itu juga dapat dibuat oleh sumber lain, seperti suara
instrumental palsu atau bintang biner di latar belakang dapat
menganggu, menciptakan sinyal positif palsu. Diperlukan
instrumen tambahan dan data diberikan oleh Joey Rodriguez dari Center
for Astrophysics di Universitas Harvard. Rodriguez dan timnya
mengkonfirmasi deteksi TESS TOI-700 d dengan teleskop Spitzer, dengan
menghilangkan keraguan sebelumnya bahwa itu adalah planet itu asli atau
memang ada disana.
Tim
peneliti lain menguji beberapa kemunginan dan berdasarkan model yang
dibuat, kami menemukan bahwa jika atmosfer planet TOI-700 d mengandung
kombinasi metana atau karbon dioksida atau uap air, planet ini mungkin
bisa dihuni. Sekarang tim penemu planet TOI 700d masih perlu
mengkonfirmasi hipotesis ini dengan James Webb Space Telescope.
Simulasi
iklim yang telah diselesaikan tim NASA kami menunjukkan bahwa atmosfer
dan tekanan gas seperti Bumi tidak memadai untuk mendukung air cair di
permukaannya. Jika kita menempatkan jumlah gas rumah kaca yang sama
dengan yang kita miliki di Bumi pada TOI-700 d, suhu permukaan di planet
ini masih di berada dibawah titik beku atau terlalu dingin walau
ukurannya mungkin tepat.
Apakah
planet TOI 700d tepat untuk kehidupan, tentu belum dengan suhu planet
yang terlalu dingin berdasarkan analisa data terbaru. Setidaknya
dengan teknologi analisa teleskop TESS, tim astronom dapat lebih akurat
mendapatkan data tentang atmofer sebuah planet.
Planet Wolf 1069 b masuk daftar sebagai planet terdekat ke Bumi. Berada di zona layak huni, suhu antara minus 23 deg.C, tapi bila disana memiliki atmofer agaknya suhu lebih hangat 13 deg.C. Walau bagian yang layak huni berada di sisi siang sepanjang masa.
Sebuah bintang GJ 1002 jarak cukup dekat ke Bumi, sekitar 16 tahun cahaya. Ditemukan 2 planet unik, mengorbit ke bintang katai merah yang redup. Ukuran planet sangat mirip dengan Bumi, disebut planet GJ 1002b dan GJ 1002c. Data dari observasi 2017 dan 2021.
Misi Kepler telah berakhir, ditemukan banyak planet dan disebut Super Earth. Dari semua yang ditemukan apakah ada satu planet yang tepat untuk kehidupan, khususnya untuk manusia. Peneliti mengatakan tidak. Ukuran planet yang berbeda dari Bumi akan berbeda. Apa saja yang dimaksud berbeda.
Planet K2-18b ditemukan tahun 2015, memiliki orbit di zona habitat.
Ditemukan oleh teleskop Kepler ketika planet transit di depan bintang. Mengorbit ke bintang kerdil merah atau Red Dwarf Star setiap 33 hari. Awalnya planet terlihat cocok untuk manusia. Tetapi penelitian lebih lanjut. Itu adalah Water World.
Michelle Kunimoto 22 tahun seorang mahasiswa di universitas Columbia.
Dia tertarik dengan planet yang jauh. Sebagai mahasiswa dia mengambil
bagian untuk menganalisa data dari teleskop ruang angkasa Kepler. Dan
dia menemukan 4 planet dan satu planet diantaranya adalah seukuran
planet Neptunus di posisi hangat.