Tata surya GW Orionis ada 3 bintang dengan orbit aneh dan cincin yang hilang

   Science | 8 September 2020


Astronom telah mengamati sistem tiga bintang tapi yang uniknya karena tidak mengorbit seperti biasa.
Melainkan melengkungkan dan membelah cakram planetnya menjadi bentuk baru yang aneh dan banyak cincin. Setidaknya ada 3 ring dari tata surya ini dapat terlihat.

Kebanyakan sistem bintang lain yang diamati oleh para astronom tampaknya memiliki struktur yang serupa,datar, berisi bintang di ikuti beberapa planet.
Berkat gaya gravitasi dan momentum yang memadatkan debu dan gas perlahan membentuk cakram di sekitar bintang.
Kemudian, semua menggumpal membentuk planet, bulan, sampai batuan kecil menjadi asteroid. Dan jadilah sebuah tata surya.

Kali ini tata surya GW Orionis memiliki bintang dengan orbit yang unik, seperti cakram datar yang ditekuk.

Jarak bintang GW Orionis berada 1.300 tahun cahaya dari Bumi. Disana ada 3 bintang yang saling mengorbit.

Peneliti mempelajar lebih dari 11 tahun, mengunakan pengamatan teleskop Very Large Telescope / VLT berbasis optik dan teleskop radio kedua dari teleskop ALMA untuk mencari benda yang tersembunyi..

Tujuannya untuk mendapatkan struktur tentang orbit 3 bintang. Lalu memasukan simulasi ke sistem computer untuk melihat bagaimana cara kerja bintang seperti orbit 3 bintang yang ada.


Tim peneliti menemukan 2 bintang saling mengorbit satu dengan yang lainnya. Memiliki jarak 1AU, setara jarak matahari ke bumi. Jarak bintang tersebut tentu tidak masalah, karena beberapa tata surya memiliki bintang biner (kembaran)
Tapi satu bintang terpisah, memiliki orbit 8 AU atau 8x dari orbit matahari ke bumi.

Gravitasi di ke 3 bintang menjadi komplek.
Hal lain yang ditemukan dari orbit bintang ke 3 terlihat membelah cakram yang seharusnya menjadi cikal bakal lahirnya protoplanet dan menjadi planet di masa mendatang.
Disana juga terbentuk menjadi 3 cincin terpisah akibat gerakan gravitasi 3 bintang.

Cincin debu dan gas paling dalam atau lebih dekat ke orbit 2 bintang biner telah mengalami kerusakan. Memiliki sudut hampir tegak lurus dengan sisa cakram, dengan kata lain ada ckram.

Keunikan di ring cincin kedua, terlihat memiliki jumlah debu  cukup besar, bahkan mencapai massa 30 kali bumi.
Cincin kedua memiliki letak lebih jauh, mencapai 185AU dari pusat.

Terakhir di cincin ketiga, memiliki jarak lebih jauh lagi 340AU. Dan menjadi sumber cakram protoplanet terbesar yang pernah diamati sejauh ini di tata surya GW Orionis.

Apa yang menjadi penyebabnya, setidaknya 2 pendapat berbeda

Kesimpulan pertama dari pengaruh ke 3 bintang sudah cukup menjelaskan mengapa ada 3 ring besar di tata surya GW Orionis .
Kesimpulan kedua, sudah ada planet yang tersembunyi di celah antara cakram pertama dan kedua.

Simulasi menunjukkan tarikan gravitasi dari tiga bintang saja, belum dapat menjelaskan ketidaksejajaran besar yang diamati kata Nienke van der Marel, penulis studi kedua.
Kami berpendapat ada keberadaan planet di antara cincin-cincin ini untuk menjelaskan mengapa cakram itu menjadi terpisah atau menghilang.
Planet tersebut kemungkinan telah mengukir celah debu dan memecahkan cakram di lokasi cincin dalam dan luar saat ini.
Dalam arti ada protopalet yang sudah menjadi planet (walau belum terlihat / ditemukan), setelah mengambil debu dan gas di cincin yang kosong sekarang ini.

Sekali lagi itu hipotesa dari peneliti. Yang pasti, tata surya GW Orionis terbentuk lebih unik dibanding tata surya pada umumnya.

Dihitung dalam urutan jarak dari tata surya GW Orionis.
Bintang pertama dan kedua terletak paling depan dan terpisah 1AU (satuan astronomi unit setara jarak bumi ke matahari - 149 juta km)
Bintang ketiga memiliki jarak 8 AU dari pusat tata surya

Cincin pertama dengan orbit miring.
Cincin kedua dengan jarak 185 AU
Cincin ketiga dengan jarak 340AU

Dibawah ini bentuk tata surya GW Orionis yang diamati oleh astronom
Gambar 1, ilustrasi dari bentuk gambar tata surya disana yang sedang membentuk menjadi tata surya baru.
Gambar 2, perbandingan ilustrasi dengan bentuk asli pengamatan teleskop.
Gambar 3, adalah gambar disk yang didapat mengunakan teleskop Alma. Bentuk cincin tidak sejajar melainkan miring dari 2 cincin lainnya.
Gambar 4, bentuk tata surya dalam simulasi computer dengan 3 cincin

GW Orionis

Artikel Lain

Bintang biner yang lahir di tempat yang sama tidak selalu identik. Peneliti mencari jawabannya, sampai mengetahui teori ke 3 dimana sebuah bintang memiliki elemen berbeda dibanding bintang pendamping. Kemungkinan telah menelan planet di awal pembentukan tata surya.

2 kandidat bintang pernah melintas dekat Bumi, dan menganggu orbit wilayah Oort Cloud sampai menghasilkan hujan meteor dan asteroid. Tapi nanti satu bintang lain akan melintas, lebih dekat lagi yaitu bintang Gliese 710. Diambil dari gerakan bintang berdasarkan data satelit Gaia.

Seperti sensus bintang, teleskop Gaia mencatat 1,8 miliar bintang di galaksi kita telah dipetakan. Ternyata bintang biner di galaksi Bima Sakti sangat banyak, mencapai 800 ribu bintang biner telah ditemukan. Arah gerakan bintang juga dapat diketahui arahnya.

Teleskop Tess menemukan 2 tata surya yang disebut Toi 1807 dan Toi 2076. Ada yang unik dari kedua tata surya tersebut, satu memiliki 3 planet seukuran Neptunus, dan satu lagi memiliki 1 planet saja ukuran lebih besar dari Bumi. Peneliti menyebut, kedua tata surya bergerak bersamaan, dan lahir dari satu tempat yang sama

Kelompok bintang Valparaiso 1 baru ditemukan dan bersembunyi di belakang galaksi Bima Sakti. Luput karena cahaya kelompok bintang yang menyebar dan tertutup bintang di depannya. Bahkan usia bintang masih berada dibawah 100 juta tahun.

Data teleskop Tess mendapatkan sebuah tatasurya yang memiliki 6 bintang. Bahkan masing masing bintang adalah biner atau 3 pasang bintang biner dan saling mengorbit. Tim peneliti menyebut disana bukan gerhana matahari dengan bulan, tapi gerhana bintang.

Tata surya Trappist terlihat ada 7 planet. Tapi hanya 3 planet berada di zona habitat. Apakah bintang yang lebih kecil membuat planet layak huni. Peneliti mengatakan itu hanya salah satu faktor, komposisi planet terlihat mirip dengan beberapa kemungkinan interior mantel planet

Ini pertama kali tim astronom dapat melihat langsung sebuah bintang dengan planet yang mengorbit. Bintang TYC 8998-760-1 terlihat memiliki 2 planet yang diamati dari teleskop VLT Very Large Telescope Array. Bintang TYC 8998-760-1 terletak sekitar 300 tahun cahaya dari Bumi, akhirnya dapat diintip oleh teleskop VLT.

Dimana tempat paling sepi di bumi. Bahkan manusia amat sangat jarang tinggal disana. Masih ada bahkan separuh bumi relatif masih kodong. Hanya saja daerah tersebut ada di wilayah gurun dan tundra serta wilayah iklim dingin. Indonesia hanya tersisa di Kalimantan dan Irian Jaya

Misi Kepler telah berakhir, ditemukan banyak planet dan disebut Super Earth. Dari semua yang ditemukan apakah ada satu planet yang tepat untuk kehidupan, khususnya untuk manusia. Peneliti mengatakan tidak. Ukuran planet yang berbeda dari Bumi akan berbeda. Apa saja  yang dimaksud berbeda.

Ketika alam semesta lahir, ada galaksi diawal pembentukan alam semesta. Tapi tim peneliti yang dikepalai Tanaka melihat ada galaksi yang sudah redup lebih dahulu. Bahkan disebut galaksi yang sangat awal. Dimana gambar yang terlihat baru berusia 1,5 miliar tahun setelah pembentukan alam semesta. Mengapa bisa terjadi galaksi sudah redup.

Astronom membuat sebuah gambar dengan observasi dari teleskop radio. Dimana gambar setiap titik ini adalah gambar galaksi yang sangat jauh. Dan belum pernah terditeksi sebelumnya. Bagaimana setiap titik ini di dapat. Foto tentang galakasi ini diabadikan dari teleskop radio South African Radio Astronomy Observatory MeerKAT.

Seberapa penting sebuah galaksi yang mengalami supernova terlalu banyak. Galaksi NGC 5468 terditeksi selama 20 tahun, tercatat ada 5 supernova. Bentuk galaksi yang tidak terlalu beraturan dengan bentuk spiral sangat menarik diamati dari Bumi. Dengan teleskop Hubble dapat diamati langsung seperti melihat dari atas galaksi disana.

Di tata surya LTT 1445 tidak hanya memilki satu matahari , tapi 3 matahari. Jaraknya dari Bumi sekitar 22,5 tahun cahaya. Nama bintang beberapa bintang di tempat yang disebut LTT 1445 juga dikenal dengan nama TIC 98796344, TOI 455, L 730-18. Disana diperkirakan ada sebuah planet dengannama LTT 1445Ab, sebuah planer berbatu walau bobotnya lebih besar dari Bumi.

Bila mendapatkan gambar dari teleskop Alma, bentuknya tidak seperti foto teleskop optik. Karena teleskop Alma adalah teleskop radio terbesar di ketinggian 5000 meter. Alma memiliki 66 antena presisi tinggi, terbesar dengan jarak 16km

Tata surya Epsilon Eridani menjadi jawaban dari misteri terbentuknya sebuah tata surya kita. Disini peneliti mencari jawaban bagaimana planet terbentuk, tapi lahir jauh dari sebuah bintang induknya. Karena tata surya kita dahulunya tidak seperti sekarang.

Sebuah bintang terlihat sedang membentuk akresi disk, dimana bentuk seperti ini nantinya menjadi sebuah tata surya lengkap dengan planet dan mataharinya yang baru.

Apa yang dicari oleh teleskop Hera, adalah waktu dan kejadian ketika 13 miliar tahun. Masa tersebut atau ketika 13 miliar tahun lalu, alam semesta belum terbentuk banyak bintang untuk membuat galaksi. Hera akan mempelajari bagaimana benda benda yang terkena perubahan dilingkungan waktu itu.

Peneliti melakukan pengamatan dengan teleskop Alma dan VLA. Menemukan sebuah tata surya baru. disana terdapat 3 bintang dengan 2 bintang berada ditengah dan satu bintang terletak sampai 800x lebar tata surya kita

Tata surya Elias 2-27 disana terdapat bintang seukuran separuh matahari kita. Terlihat sedang membentuk planet yang nantinya akan menjadi sebuah tata surya lengkap. Tapi bentuk lingkaran yang terlihat memiliki letak sangat jauh bahkan planet yang muncul mencapai 2-3 kali lebih jauh dari Pluto



Youtube Obengplus


Trend