Tempat paling sepi di Bumi masih ada ternyata separuh Bumi masih sepi

   Science | 6 June 2020


Mengatakan jumlah penduduk Bumi sudah mencapai 7 miliar orang. Mungkin kita berpikir tidak ada lagi tempat sepi di planet ini.

Peta yang baru dibuat mengungkapkan tempat "paling liar" di Bumi, disana masih banyak yang kosong.

Tempat di mana manusia memiliki dampak terendah atau tidak banyak manusia mungkin tidak mau tinggal disana.

Sekitar setengah dari tanah bumi hanya ditinggali dengan jumlah minimal oleh manusia.

“Jika Anda ingin tahu di mana di dunia ini dengan tempat yang belum diubah oleh pertanian, infrastruktur, atau pemukiman. Dari peta ini anda dapat menemukan" kata Erle Ellis, ahli ekologi global di Universitas dari Maryland Baltimore County yang berkontribusi analisis data.

Peta yang diterbitkan hari ini di jurnal Global Change Biology, menyatukan empat model yang dikembangkan secara terpisah untuk menentukan di mana umat manusia meninggalkan sidik jarinya, masing-masing menggunakan indikator aktivitas berbeda.

Keempat model menggunakan populasi manusia, area terbangun, dan lahan pertanian sebagai idata.

Indek Global Human Footprint juga menggunakan jalan, jalur kereta api, jalur air yang tersedia, lampu malam hari, dan padang rumput untuk mengidentifikasi tempat-tempat di mana umat manusia tidak terlihat.

Proyek Antropogenik Bioma memetakan berbagai jenis ekosistem berpenduduk, seperti “Daerah Pemukiman” di Afrika, tempat masyarakat penggembala.
Peta Modifikasi Manusia Global dan Area Dampak Rendah adalah upaya yang lebih baru untuk mengidentifikasi di mana manusia tidak disana.
Keduanya termasuk data tentang kepadatan ternak; yang pertama melihat pertambangan dan produksi energi dan yang terakhir mencakup data tentang kawasan lindung dan deforestasi.

Semua data pada peta menunjukan sekitar setengah dari Bumi mendapatkan manusia rendah, bahkan beberapa hanya setengah saja, seperempat permukaan planet yang bebas es dapat digambarkan sebagai dampak manusia yang tinggal sangat sedikit.

Sebagian besar daerah yang cocok dengan kategori data adalah daerah yang sangat dingin, seperti tundra dan hutan boreal yang membentang jauh di utara Amerika dan Eurasia, atau area yang sangat panas, seperti gurun dunia. .

Setiap peta melihat bukti untuk transformasi manusia kontemporer, sampai area yang diubah oleh manusia di masa lalu tetapi disana tidak memiliki banyak lampu, jalan, atau orang sekarang memiliki peringkat yang sedikit tinggal di area tersebut.

Sebagai contoh, penelitian arkeologi dan survei ekologi spesies pohon semakin menunjukkan bahwa hutan hujan Amazon sangat padat dan dikelola dengan hati-hati oleh manusia selama berabad-abad.

Para peneliti mengatakan bahwa karena 50 persen dari Bumi masih menjadi wilayah dengan tingkat dampak hadirnya manusia yang rendah

Penulis utama Jason Riggio, seorang ahli ekologi spasial di University of California, Davis, berharap peta itu dapat mendukung tujuan melindungi separuh planet sampai tahun 2050 untuk diungkapkan pada pertemuan Convention on Biological Diversity di tahun 2021.

Riggio mengatakan area yang ada sebaiknya dilindungi dengan ketat. Bahkan banyak daerah dampak "sangat rendah" memiliki orang-orang di dalamnya.

Dibawah ini dengan warna hijau adalah wilayah yang sangat minim manusia tinggal disana. (Klik gambar untuk memperbesar).
Indonesia dapat terlihat sebagian wilayah masih ada yang kosong. Seperti kepadatan di pulau Kalimantan, dan Irian Jaya.
Dapat dilihat peta benua Australia ternyata di tengahnya kosong melompong.
Demikian juga di Amerika Utara seperti Kanada, semakin ke utara maka area tersebut sangat sepi karena cuaca ekstrem dingin.
Di wilayah Tibet dan mengarah ke Utara juga kosong, khususnya plat Tibet yang berada di wilayah pengunungan tinggi.



Tempat paling sepi di bumi masih ada separuh

Artikel Lain

Galaksi ARP 271 saat ini saling tarik menarik. Hubble melihat seperti ada jembatan diantara kedua galaksi. Dimana memicu aliran debu dan gas, sampai memicu lahirnya bintang muda baru berwarna biru.

Teori baru bagaimana mencari planet yang layak huni, atau ada kehidupan. Dengan mengambil contoh di tata surya kita, ada 2 gas penting dari CO2 dan Ozon. Teori ini mendukung pencarian planet layak huni lebih tepat, mengambil sampel dari bumi sendiri. Teleskop modern mampu melacak.

Cahaya dari galaksi MACS1149-JD1 sangat samar. Obsevasi ALMA dengan teleskop radio mendapatkan citra berwarna merah. Tapi teleskop JWST melihat galaksi tersebut seperti kabut. Diperkirakan citra yang diambil dari galaksi terjauh dengan jarak 13,3 miliar tahun cahaya dari Bumi.

Bintang ketika melintas ke lubang hitam supermasif, apa bernasib sama dan hancur. Simulasi supercomputer menunjukan hal berbeda. Ada faktor yang mempengaruhi sebuah bintang akhirnya total dihancurkan gravitasi lubang hitam, tapi bintang dapat bertahan dan kembali seperti biasa.

Islandia membangun mesin untuk menangkap gas CO2 dari udara. Kemampuan 4 ribu ton pertahun dan gas CO2 di padatkan lalu dijadikan gas pertanian. Karena tumbuhan memerlukan gas CO2 untuk tumbuh. Tapi manusia mengeluarkan miliaran ton gas CO2  ke atmofer. Apakah mampu, atau ada solusi lain.

Teleskop Tess menemukan 2 tata surya yang disebut Toi 1807 dan Toi 2076. Ada yang unik dari kedua tata surya tersebut, satu memiliki 3 planet seukuran Neptunus, dan satu lagi memiliki 1 planet saja ukuran lebih besar dari Bumi. Peneliti menyebut, kedua tata surya bergerak bersamaan, dan lahir dari satu tempat yang sama

Astronom telah mengamati sistem tiga bintang tapi yang uniknya karena tidak mengorbit seperti biasa. Melainkan melengkungkan dan membelah cakram planetnya menjadi bentuk baru yang aneh dan banyak cincin. Setidaknya ada 3 ring dari tata surya ini dapat terlihat. Mengapa cincin ditengah hilang, 2 hipotesa dari astronom

Bila melihat cahaya matahari di Bumi, apakah sama seperti di planet lain. Cahaya matahari berinteraksi dengan molekul di setiap planet. Di Bumi cahaya biru akan mendominasi di siang hari, dan kuning serta biru lain ketika matahari terbenam. Apakah yang dilihat di planet lain sama.

Alam semesta ini unik, hal yang tidak biasa dapat terjadi. Tidak selurunya selaras, ada bintang yatim, bintang biner. Satu lagi kelompok bintang M10 atau Globular Cluster NGC 6254. Kelompok bintang ini kadang menyebrang dari bawah ke atas dan kembali turun ditengah tengah galaksi kita.

Gambar dalam pelajaran astronomi belum memberikan skala sebenarnya. Planet terlihat besar tapi dalam skala sebenarnya planet adalah ukuran mikroskopik. Bagaimana melihat tata surya kita dalam skala jarak dan ukuran aslinya. Diceritakan oleh sebuah video To Scale The Solar System

Bentuk galaksi Bima Sakti, kali ini tampak berbeda. Diabadikan dari satelit ruang angkasa Planck milik ESA, tidak mengabadikan cahaya bintang saja. Tapi menangkap debu dan gas, partikel serta medan magnet yang lebih rinci. Peta yang dibuat dibawah ini adalah hasil foto dengan 4 warna berbeda.

Ilmuan sering mencari planet yang cocok dengan ekosistem bumi. Kebanyakan yang dipilih adalah ukurannya. Tetapi banyak planet berukuran seperti bumi jauh dari kata cocok. Diawali dari planet Venus tentu tidak ada yang mau tinggal disana



Youtube Obengplus


Trend