Oximeter Android dan Oxymeter alat ukur kadar oksigen SpO2 apakah akurat

   Green | 29 April 2020



Oxymeter Android untuk layanan medis

Beberapa badan kesehatan mulai menempatkan aplikasi Oxymeter Android.
Mengunakan Machine Learning, ditujukan untuk menditeksi gangguan kesehatan seperti mengukur kadar oksigen.
Dibawah ini badan resmi yang membuat aplikasi Oxymeter. User perlu melakukan registrasi.

CarePlix Vital berbasis di India.
Tetapi aplikasi tidak diijinkan di Play Store, kecuali ada di Apple Store
CarePlix Vital’s is a registration based application. The application’s AI helps in determining the strength of finger placement that is, the stronger the finger placement, more accurate readings.

MFine berbasis di India
Dibuat oleh perusahaan AI tech Novocura , tapi di bundle dengan badan medis dan layanan kesehatan.

Aplikasi Android Oksimeter ada di daftar Play Store, tapi semuanya memiliki nilai kurang baik. Beberapa aplikasi juga sudah dihapus.
Yang lain menyebut hanya untuk referensi, dan bekerja di satu merek smartphone.

Sementara tidak mengunakan aplikasi di smartphone dengan aplikasi Oksimeter untuk mengukur tingkat oksigen

Oksimeter pulsa
Atau Pulse Oximeter alat perangkat medis kecil mengukur detak jantung dan SpO2 dari gambaran bayang darah / saturasi oksigen sel darah di tubuh seseorang.
Nama lain juga disebut Pulse Oxymeter portable.

Biasanya alat digunakan dengan lampu cahaya melintas di jari kita
Beberapa model ditempelkan di telinga, hidung, jari kaki atau dahi.

Beberapa di antaranya bertenaga baterai dan memberikan hasil waktu nyata pada indikator LED kecil pada perangkat portabel


Yang lain terhubung dengan kabel ke monitor vital terpisah yang mencatat informasi lebih akurat tentang ritme jantung, suhu tubuh, dan tekanan darah menggunakan sensor lain yang terhubung ke tubuh seseorang (pasien rumah sakit).

Oximeter

Bagaimana pulse oximeter mengukur detak jantung dan tingkat oksigen

Oksimeter pulsa mengukur gambar / bayang yang tertangkap sensor, mengambil tingkat / kadar oksigen darah dan detak jantung.
Mengunakan metode sinar yang melewati kulit dan sensor mendeteksi perubahan warna dan pergerakan sel darah.
Sel darah teroksigenasi (kaya oksigen) berwarna merah cerah, sel terdeoksigenasi berwarna merah tua (lebih gelap).
Jadi darah akan terlihat warna merah tua dan lebih muda yang membayangi cahaya yang terditeksi dari cahaya lampu LED ke sensor Oksimeter.

Pulse oximeter membandingkan jumlah sel darah merah yang terang dengan sel darah merah lebih gelap. Lalu menghitung perubahan / saturasi tingkat oksigen dalam nilai % persentase.

Misalnya, pembacaan 99% berarti hanya 1% dari sel-sel darah dalam aliran darah tidak mengandung oksigen. Bagus, tentu saja sangat baik, karena rata rata SpO2 orang sehat sekitar 94 - 99% dengan peralatan oksimeter medis.
Jika nilai SpO2 dibawah 90% perlu dianalisa bagi yang memiliki masalah pernapasan ringan.
Tetapi angka di bawah 90% tidak dapat diterima bila berlangsung dalam waktu lama.

Menghitung detak jantung dari nadi dengan Oksimeter.
Fungsi lain untuk mengukur detak jantung berdenyut, mendorong darah di tubuh dalam denyut nadi cepat.
Oksimeter pulsa, menggunakan cahaya, mendeteksi gerakan ini dan menghitung detak jantung dalam denyut per menit, atau BPM.
Sama seperti perangkat smartphone, dapat menditeksi detak jantung atau dikenal dengan aplikasi Heart Rate.
Atau jam pintar / smartwatch generasi terbaru sudah dilengkapi dengan sensor SpO2 bahkan perhitungan VO2Max.

Sensor camera menditeksi perubahan cahaya yang diberikan dari lampu LED Flash, dan sensor menangkap perubahan warna lalu menghitung nilai BPM.

Arti angka PI% di Oksimeter pulsa

Satu nilai PI atau Perfusion Index, angka PI Oksimeter adalah kepekaan sensor membaca sinyal pulsa dengan sinyal non pulsa, lalu dikalikan 100.
Angka berada di 0,02% - 20%.

Kekuatan akurasi sinyal cahaya yang ditangkap sensor, atau rasio aliran darah ketika jantung berdenyut.
Persentasi lebih tinggi pada PI % adalah baik.
Sebagai contoh, 0,02% artinya denyut nadi sangat lemah terbaca sensor, sebaliknya nilai 20% diartikan denyut nadi yang terditeksi sangat kuat atau baik terditeksi sensor.
Misal angka 4%, dapat menunjukan saturasi darah tertangkap sensor sangat baik ketika angka oksimeter mencapai 98%, ketika menunjukan 1% atau lebih rendah nilainya dapat lebih rendah 96%.

PI sebagai indikator akurasi oksimeter, sekaligus ukuran jari tangan yang paling baik untuk digunakan pengukuran Oksimeter.
Bila sensor kurang baik mendapatkan data, maka menunjukan PI % rendah seperti 0,4%.
Tidak berarti ada masalah kesehatan, tapi terkait dengan hardware optik yang menangkap cahaya di saturasi darah di jari tangan.
Kadang terkait dengan ketebalan kulit atau warna kulit serta cahaya yang terhalang ketika sensor membaca.
Inilah yang kita namai akurasi, perangkat oksimeter yang dipakai di rumah memiliki tingkat akurasi berbeda dibanding peralatan medis

Solusi - pilih angka terbaik dari satu atau dua jari tangan anda, khususnya di jari yang menunjukan nilai PI tertinggi.
Jadikan patokan dua jari terbaik yang anda dapatkan, dan gunakan seterusnya pada jari tersebut sebagai referensi utama.

Oksimeter rumah dapat menunjukan angka PI berbeda-beda, dari satu jari ke jari lain menghasilkan nilai SpO2 berlainan dan sedikit lambat.

Sedangkan angka % tertinggi dari PI, menunjukan nilai lebih besar diartikan sensor lebih akurat ketika membaca kadar oksigen anda, umumnya laporan di sensor lebih cepat dan stabil.

Seperti apa bentuk Oksimeter dan angka yang ditampilkan dari Oksimeter

Dapat dilihat cara pemakaian dan sensor optik Oximeter dibawah ini.
Posisi lampu, cara memasukan pada jari tangan, dan pemakaian perangkat.
Angka PI% dari nilai Oximeter berubah, akurasi terlihat ketika test dengan detak jantung rendah atau relak.



Cara memakai Oksimeter
Ini tip yang berguna, hal utama tunggu sampai kita santai dan rilek.
  • Masukan jari ke alat oksimeter, dan lihat angka yang tertera. Untuk pemeriksaan rutin dapat dilakukan 2-3 x sehari, yang sehat dapat melakukan satu kali sehari.
  • Biasakan memilih "jari tangan" yang menunjukan angka paling baik (SpO2 tertinggi)
  • Bersihkan tangan dari air, karena dapat mempengaruhi nilai SPo2
Karena ada perbedaan nilai SpO2 di setiap jari tangan ketika memeriksa dengan oksimeter portabel. Mengapa, tentu saja akurasinya berbeda dengan jari berbeda. Mengingat sensor cahaya untuk membaca di jari tangan kita, ketebalan, cahaya yang terhalang dapat terganggu.
Jangan terlalu khawatir melihat nilai oksimeter yang tertera lebih rendah, coba gunakan jari lain dan lihat angka terbaik.
Ingat yang perlu diperhatikan hanya perubahan dari waktu ke waktu, khususnya bila angka oksimetere mulai menurun.

Apakah pulse oximeter dapat mendeteksi COVID-19?

Tidak selalu tepat, lebih penting melihat gejala dan mematuhi aturan kesehatan. Tingkat oksigen hanya salah satu parameter yang digunakan dalam pemeriksaan medis.

Meskipun banyak dokter melaporkan bahwa pasien dengan COVID-19 mengalami penurunan kadar oksigen yang sangat rendah.
Gejala tersebut sangat minimal bisa saja terjadi bagi sebagian orang.
Bahkan mereka yang tanpa gejala mungkin tidak dapat terditeksi perubahan di tingkat kadar oksigen
Perlu di ingat, COVID-19 bukanlah satu-satunya penyakit yang menyebabkan penurunan tingkat oksigen, termasuk yang tanpa gejala.

Gejala Covid juga berbeda beda bagi sebagian orang.
Tapi paling unik adalah penciuman dan perasa yang menghilang, tidak dapat merasakan bau, dan satu lagi rasa mengecap masakan kadang hilang di awal infeksi. Ciri tersebut juga berbeda beda dengan varian Covid-19.
Di tahun 2021 berubah dengan gejala utama pilek, mual, radang tengorokan. Jadi efeknya berbeda beda.

Penyakit bawaan seperti dibawah ini dapat menyebabkan persentase SpO2 lebih rendah dari rata rata:
  • Asma
  • Penyakit jantung
  • Penyakit paru-paru
  • Penyakit paru obstruktif kronik atau PPOK
  • Radang paru-paru
  • Cairan di paru-paru
  • Apnea tidur
Atau penyakit non-COVID-19 lainnya dapat menyebabkan pemeriksaan jumlah oksigen lebih rendah pada perangkat Oksimeter.
Pembacaan oksigen rendah dengan sendirinya tidak cukup mendiagnosis seseorang telah terkena COVID-19.

Tetapi dokter di rumah sakit dapat mengetahui, terutama melihat tingkat penurunan dari waktu ke waktu. Dalam arti melakukan pengukuran secara berkala dalam pemantauan.
Jika seseorang telah di diagnosis COVID-19, dokter mungkin perlu memantau kadar oksigen serta memberikan bantuan oksigen.
Sambil melihat perkembangan kesehatan seseorang secara rutin.
Atau dokter dapat menentukan apakah kondisi seorang pasien memburuk atau membaik dengan menyimpulkan dari catatan data Oksimeter.

Meskipun profesional medis mengandalkan pemeriksaan suhu sebagai indikasi infeksi coronavirus, masalahnya banyak pasien dengan COVID-19 tidak selalu mengalami gejala demam di awal infeksi
Sekali lagi tidak semua orang mengalami gejala yang sama.
Bagaimana dengan Oksimeter, perlu di ingatkan tingkat oksigen hanya salah satu parameter yang dipakai tim medis seperti keputusan seorang dokter dan tm medis.

Juni 2021 untuk Indonesia, ketika nilai oksimeter turun 94% atau lebih rendah dan mulai merasakan sesak napas. Sudah dianggap adanya gangguan paru-paru bila seseorang sebelumnya sehat.
Angka tersebut naik dari 90% ke 94%, karena akurasi oximeter portabel memiliki tingkat diteksi berbeda.

Bagian penting, nilai oksimeter seseorang turun ketika melakukan isolasi mandiri, atau tanda tanda mengalami sesak napas.
Disitulah fungsi oksimeter untuk mengetahui sudah seberapa jauh kondisi kesehatan seseorang telah menurun.
Dan tahap selanjutnya perlu ditangani lebih lanjut dari tim medis.

Informasi Oksimeter untuk kita sudah selesai sampai disini.

Kendala peralatan Oksimeter, perlu diketahui
Dipengaruhi beberapa faktor kata Dr Hanania (US)
Jari tangan yang dingin, hangatkan terlebih dahulu tangan bila terlalu dingin.
Jari tangan basah
Jari tangan banyak bergerak
Memakai cat kuku
Mengunakan dengan cara yang salah.
Warna kulit

Oximeter murah tidak memiliki fitur kalibrasi seperti peralatan medis yang akurat dan memonitor selama 24 jam.
Jadi satu perangkat mungkin saja memberikan nilai berbeda, kita harus tahu bagaimana mengunakan perangkat tersebut.

Sebagai contoh 2 model dibawah ini memiliki bentuk sama, sekilas display juga mirip, tapi kemasan berbeda. Jangan melihat harga perangkat ini, karena harga mengikuti tren pasar.

Oximeter  kiri lebih murah, ketika dipasarkan sekitar 100-130 ribu, kalkulasi lebih lambat, sering menunjukan angka 95% tapi perlahan naik ke 98-99%. Sensor Pulse Oxymeter lebih tepat bila perangkat bila tangan tidak banyak bergerak.

Oximeter kanan lebih akurat, lebih cepat dan kalkulasi hanya membutuhkan 3-5 detik, dan angka SpO2 stabil. Tidak masalah posisi Pulse Oxymeter dalam posisi berbeda pada jari.  Sensor pada angka Pi juga terlihat lebih tinggi dibanding model lain.

Untuk akurasi, tunggu  perangkat bekerja lebih dari 10 detik atau lebih.

Bentuknya relatif sama tapi bila dilihat lebih teliti ada perbedaan pada display. Click gambar untuk memperbesar

Oximeter serupa kualitas berbeda

Perlu dicatat, di setiap produk Pulse Oximeter terdapat keterangan. Satu perangkat ada yang menditeksi sampai 70% paling rendah dengan selisih akurasi 3%.
Ingat kita tidak berharap melihat angka di alat itu yang menunjukan angka 70%.

Beberapa oksimeter menunjukan angka naik perlahan, dan model lain dapat lebih cepat.
Yang mana yang terbaik, saran dengan membiasakan untuk memeriksa cukup lama dan oksimeter menunjukan angka SpO2 telah stabil.
Setidaknya tangan tetap, bila diperlukan mengukur sambil tidur, dan tunggu sampai angka oksimeter tertera stabil. Bisa dalam hitungan tidak kurang 15 - 30 detik sampai angka tidak banyak berubah, atau sampai 1 menit.
Catat peruibahan nilai oksimeter secara berkala, bila diperlukan lakukan 3 kali. Misal jam 8, jam 12 dan jam 6 sore.
Sehingga anda dapat mengetahui ada perubahan

Waspadai Tren Oksimeter menurun diluar nilai yang biasa kita dapatkan. Selama pandemi angka Oksimeter 95% adalah nilai emas untuk kita. Bila menurun lebih rendah dari itu sebaiknya menghubungi tim medis

Apa itu tingkat oksigen dan detak jantung yang sehat

Menurut Mayo Clinic, pembacaan tingkat oksigen oksimeter normal antara 95% dan 100%, dibawah itu ada masalah kesehatan dan apa pun yang kurang dari 90% dianggap sudah rendah, atau telah mengalami hipoksemia.

Angka SpO2 berbeda antara siang atau mengukur ketika terbangun.
Ketika sedang tidur, tingkat oksigen / SpO2 akan turun atau lebih rendah. Kondosi aktivitas nilai SpO2 akan lebih tinggi.

Ini yang menarik, beberapa dokter telah melaporkan pasien COVID-19 di awal pandemi, datang rumah sakit dengan oksigen 50% atau dibawah itu. Hal tersebut membuat tim medis khawatir, karena pasien sudah kondisi kritis.

Dengan denyut nadi yang sehat.
Mereka yang memiliki jantung sehat memiliki detak jantung antara 60 dan 100 BPM.
Walau detak jantung lebih rendah lebih baik, secara umum hanya dimiliki atlet / kebugaran sangat tinggi. Mereka memiliki angka 60BPM atau dibawahnya.

Itulah fungsi peralatan kecil Oksimeter dalam medis.
Bagi kita, dapat mengunakan secara berkala untuk memonitor atau mengukur tingkat SpO2 Oksimeter.


Lalu siapa yang penting menyediakan alat tersebut.
Mereka yang terindikasi terinfeksi virus Korona dan melakukan isolasi mandiri dapat memonitor tingkat oksigen.
Bila terjadi penurunan signifikan, pada tingkat oksigen secara berkala, dapat meminta bantuan tim medis.

Oksigenasi darah penting bagi tubuh agar benar-benar melakukan me-metabolisme energi yang dibutuhkannya dan berfungsi ditingkat optimal.
Tubuh kita mendistribusikan darah beroksigen ke setiap bagian tubuh atau disebut tingkat SpO2 oksigen dalam darah kita.

Kadar oksigen dalam darah cenderung relatif konstan, bahkan selama olahraga dan tidur tidak berada dibawah 90%.
Jika sistem kardiorespirasi berfungsi dan seseorang menghirup udara ruangan, biasanya sebagian besar daya dukung oksigen darah dapat digunakan, sehingga saturasi oksigen darah pada siang hari umumnya antara 95 dan 99 persen.
Nilai SpO2 selama tidur dapat lebih rendah dibanding aktivitas di siang hari, walau tetap di atas 90 persen

Ketika tingkat saturasi oksigen darah jauh lebih rendah dari biasanya, hal itu dapat menganggu fungsi tubuh dan terjadi gangguan kesehatan.
Tentu saja, tingkat oksigen setiap orang berbeda. Sehingga perlu melihat tren perubahan angka SpO2 dari waktu ke waktu

Apakah angka di Oximeter murah akurat.

Tidak.
Ada rentang besar dengan instrumen Oximeter khusus medis. "Tetapi" dapat digunakan untuk pemeriksaan sederhana.

Apakah tidak layak digunakan - Ya dan Tidak.
Ya, bila kita memonitor secara berkala. Bila terjadi penuruan pada angka Oximeter murah, kita dapat mencurigai telah terjadi gangguan kesehatan.
Hari ini anda mendapatkan angka 98%, 97%, 99% dan seterusnya, tentu anda dalam kondisi sehat
Tetapi pada suatu hari, mendapat pengukuran oximeter menurun tiba tiba, diluar pengukuran rata rata dan terus menurun dalam 2-3 hari. Mungkin sudah terjadi gangguan kesehatan.

Tidak, bila kita ingin mendapatkan angka yang tepat seperti Oximeter medis.
Perangkat medis di rumah sakit memantau selama 24 jam, dan medis terus memantau tingkat SpO2 untuk kondisi kesehatan pasien.

Seberapa akurat oksimeter pulsa yang dijual bebas

Ini pertanyaan menarik, ketika oksimeter dijual seharga 50 ribu atau 300 ribu di Indonesia. Apakah peralatan kecil Pulse Oximeter portabel tersebut akurat.
Seperti halnya peralatan elektronik lainnya, tidak semua oksimeter pulsa dibuat sama.
Studi tahun 2016 tentang oksimeter pulsa murah tidak terlalu akurat.
Tetapi bukan berarti tidak dapat digunakan, tapi ada angka bias dan bisa lebih rendah atau lebih tinggi.

Beberapa oksimeter denyut telah mendapat sertifikat "Clear FDA"  dari badan regulasi Amerika.
Jadi ada 2 standar
1 Cleared untuk umum digunakan dirumah
2 Approved dalam arti untuk medis di rumah sakit, dokter dan lainnya yang lebih akurat. Kadang memiliki tambahan fitur penilaian lain.

Yang mengatakan, perangkat medis Kelas II seperti oksimeter pulsa biasanya mendapatkan "Cleared"

Untuk akurasi, dapat mengambil produk Cleared dari daftar perangkat elektronik kesehatan di FDA dari Amerika.
Mungkin ada perbedaan, walau tidak terlalu banyak untuk Oximeter yang lebih murah untuk pemakaian sehari-hari
Oksimeter yang umum dan murah, cukup baik untuk memeriksa. Rata rata Pulse Oximeter mampu menditeksi SpO2 tapi akurasi sampai 70% dengan tingkat toleransi berbeda dibanding Oximeter standar medis.
Tidak seakurat versi Approved, dimana akurasi untuk memeriksa SpO2 dapat memeriksa sampai mencapai ambang lebih rendah.
Tentu kita semua berharap tidak melihat pada angka di ambang bawah tersebut.

2016 di Anestesi dan Analgesia mengevaluasi 6 PO atau pulse oksimeter murah merek :
Contec CMS50DL, Beijing Choice C20, Beijing Choice MD300C23, Starhealth SH-A3, Jumper FPD-500A, dan Atlantean SB100 II dijual umum.

Dari 6 model , 2 cukup akurat dengan akurasi <3% adalah model Beijing Choice C20 dan Contec CMS550DL.
Dari 6 model, seluruhnya bekerja mengukur SpO2 diatas 90%, dimana di ukur ke orang sehat tanpa memiliki gangguan paru-paru.
Kekurangannya ketika mengukur dibawah 90%, 2 perangkat mencatat SpO2 masih normal walau kenyataannya sudah sampai level lebih rendah.

Berikut dibawah ini informasi dari - The New England Journal of Medicine -17 Desember 2020.
Angka dapat berbeda bila orang dengan kulit gelap.

Dr. Michael Sjoding dan rekannya di rumah sakit Universitas Michigan di Ann Arbor menemukan masalah akurasi ketika mereka menerima masuknya pasien COVID-19 dari rumah sakit Detroit yang penuh sesak. Banyak dari pasien ini berkulit gelap (bukan ras). Sjoding melihat sesuatu yang aneh tentang hasil dari alat ujung jari di seluruh rumah sakit.

Untuk memvalidasi temuan itu, dia dan rekannya mempelajari kembali data angka dari 37.000 angka lain yang diambil dari 178 unit perawatan intensif lain.

Sekitar 12% dari waktu pembacaan yang terlihat tampaknya benar, sebenarnya menyesatkan, kata laporan itu.

Ia menduga alasan dibalik ini adalah warna cahaya yang digunakan dalam pulse oximeter dapat diserap pigmen kulit sehingga tidak menembus ke sensor diteksi dengan baik.
Dr. Sjoding mengatakan oksimeter tetap penting bagi panduan rumah sakit juga, tapi dia sekarang berpikir lebih hati-hati tentang menafsirkan bacaan SpO2.

Jewel Mullen, dekan untuk ekuitas kesehatan di Sekolah Kedokteran Dell University of Texas di Austin, setuju bila perbedaan terjadi dari warna kulit (bukan ras).
Dia prihatin tentang dampak temuan itu terhadap orang-orang yang mungkin mengandalkan perangkat oksimeter tingkat konsumen di rumah, terkadang sebagai pengganti perawatan medis.
Perangkat oksimeter rumah tetap diperlukan sebagai alat yang berharga, katanya, tetapi penting untuk melihat hasil dalam konteknya yaitu "gejala" seperti terjadinya sesak napas.

"Jika seseorang mengidap corona dan mereka merasa sesak napas, tetapi mereka mendapatkan cukup baik [pembacaan yang dapat diterima] - katakanlah saturasi oksigen 92% hingga 96% atau lebih - mereka harus lebih memperhatikan sesak napas yang terjadi, dibanding mengukur saturasi oksigen" kata Mullen.
Orang-orang harus memperhatikan tren (secara berkala), bukan pembacaan absolut.

Dr Michelle Ng Gong, kepala pengobatan kritis dan paru Medical Center di New York.
Oximeter hanyalah alat.
Dokter tahu bias dari perangkat.
Dokter tidak boleh mengabaikan ketika gejala dari pasien mengeluh sesak napas, walau angka Oximeter normal.

Sebuah penelitian di tahun 2005 dari laboratorium Hipoksia universitas California
Menemukan 3 oksimeter berbeda memperlihatkan angka yang melebih-lebihkan pada pasien berkulit gelap. Studi kedua di tahun 2007 juga menunjukan hasil yang sama.
Angka 77 sebagai contoh, ditampilkan sebenarnya sudah mencapai 69.
Mereka yang berkulit lebih putih memiliki tingkat akurasi 3,6%, tapi kulit lebih gelap mencapai perbedaan 11,7%
21 Januari 2021 lalu, senator Amerika mengirim surat ke FDA untuk memeriksa perangkat Oksimeter sebelum dipasarkan.
FDA menguji dari perbedaan warna kulit, setidaknya 2 pigmen berbeda dengan durasi 10-20 detik.

Melihat teknik dari FDA, selama pemakaian tunggu sampai beberapa detik, dan angka stabil. Tulis tingkat oksigen dengan tanggal dan waktu, agar mudah melakukan pelacakan bagi tim medis.
Oksimeter yang diuji FDA, nilai 90% bisa saja memiliki rentang 86 - 94%.

19 Februari 2021.

Pastikan perubahan angka dari waktu ke waktu dari peralatan Oksimeter yang dipakai.
Tidak mengandalkan oksimeter untuk menilai kesehatan dan tingkat oksigen anda.
Perhatikan adanya gejala gangguan kesehatan, seperti warna biru di wajah, bibir dan kuku, gelisah atau kurang nyaman, sesak, denyut nadi cepat.
Pasien yang sudah mengalami tingkat oksigen rendah mungkin tidak menunjukan salah satu gejala atau seluruhnya. Kecuali diperiksa oleh tim medis ketika sudah mengalami Hipoksia.

Tentang peralatan Oksimeter yang digunakan untuk kesehatan

Malaysia mengatur penjualan Oksimeter yang terdaftar di MDA Juni 2021.
Apoteker Malaysia hanya boleh membeli dan menjual perangkat yang sudah terdaftar.
Karena akan memberikan layanan pasca pembelian kepada penguna.
Termasuk konseling pengunaan perangkat, serta memastikan pembacaan paling akurat.

Jejak Covid di jari kuku Mei 2021
Ketika seseorang mengalami gangguan kesehatan yang akut.
Covid juga meninggalkan jejak di jari seperti garis, setelah 2-3 bulan sembuh dari gangguan pernapasan akut, tetapi tidak semua orang mengalami hal tersebut.
Kuku tumbuh sekitar 1,62mm perbulan, sehingga dapat diukur antara jarak garis yang muncul di jari kuku yang disebut Beau Line.

Ada jejak sering tertinggal di jari kuku, termasuk beberapa penyakit lain.
Penyebab sistemik termasuk efek samping kemoterapi yang umum, kekurangan nutrisi, penyakit yang disertai demam tinggi, kondisi metabolisme, dan aliran darah yang berkurang ke jari-jari (misalnya dari fenomena Raynaud), dipublikasikan Sep 2020.

Jari kuku dan Covid


India Mei 2021
Test berjalan 6 menit di sekitar ruangan atau luar ruangan disebut - 6MWT, dapat memastikan fungsi paru dan jantung.
Cara ini paling menarik, dan mudah dilakukan untuk mendapatkan kondisi kesehatan kita yang sebenarnya.

Dalam makalah klinis yang diterbitkan di National Library of Medicine (AS), para dokter mengusulkan melakukan tes 6MWT pada hari ke 4 atau 5.
Dapat dimanfaatkan pada kasus ringan, dimana pasien melakukan isolasi mandiri.

Bila pasien mendeteksi tingkat oksigen lebih akurat, misal masih berada 95%, dapat melakukan test 6MWT untuk mencari nilai hipoksia sebenarnya.
Cukup berjalan jalan, dengan mengenakan pakaian yang layak.
  • Pengujian, catat angka sebelum aktivitas misal mendapatkan tingkat oksigen 95%
  • Lakukan 6MWT
  • Periksa kembali dengan Oximeter. Bila angka tingkat oksigen menunjukan penurunan misal 92% itu sebagai sinyal penting.

Ingat hanya 6 menit untuk mengkoreksi nilai SpO2 anda.

Menjadi petunjuk hipoksia lebih awal untuk mendapatkan prioritas perawatan lebih tinggi.
Kehadiran hipoksi diam ( silent / latent hypoxia ) kadang tidak terlihat di oksimeter.
Karena orang tidak mengalami gejala sesak napas, tidak terengah-engah, tidak ada peningkatan untuk bernapas, bahkan terlihat normal.
Bisa saja gejala tersebut awal happy hypoxemia, di awal normal kemudian tingkat kadar oksigen menurun kata Goa Medical College (GMC) head of Pulmonary Medicine Dr Durga Lawande.

Karena tidak merasakan apapun, pasien menyepelekan kondisi kesehatan selama isolasi mandiri. Ketika infeksi mempengaruhi bagian pernapasan bawah paru.
Mereka datang dalam kondisi parah ke rumah sakit. Dr Durga mengatakan mereka mendapat pasien sesak napas dan dada yang buruk antara hari ke 7 dan 12.
Pesan Dr Durga, tingkat oksigen yang turun dibawah 95%, sudah waktunya memeriksa ke dokter atau rumah sakit bila mengalami gejala dari gangguan paru-paru bahkan diperluklan pemeriksaan CT-scan.

Jadi jangan panik dan khawatir. Diteksi dini adalah hal paling penting.
Tidak perlu menunda atau menyepelekan kondisi kesehatan kita karena dapat berakibat kurang baik.
Jika terjadi perubahan gejala, seperti sesak napas. Langkah terbaik memeriksakan ke layanan medis.

Washington State University mengusulkan bahwa mengukur suhu badan adalah indikator infeksi yang kurang berguna pada orang dewasa yang lebih tua dan sebagai gantinya mengunakan oksimeter denyut. Beberapa orang tua mengalami infeksi serius tapi dengan demam ringan atau tidak terlihat demam.
Beberapa pasien Covid tidak menunjukan gejala sesak napas tapi memiliki saturasi oksigen dibawah 90%.
Hipoksia tanpa gejala dapat dikaitkan dengan masalah yang sangat buruk.
Van Son dan Eti mengatakan oksimeter denyut portabel yang murah tetap dapat dipertimbangkan digunakan secara luas dalam pemeriksaan COVID-19 bagi orang dewasa yang lebih tua karena perangkat tersebut dapat mendeteksi perubahan saturasi oksigen walau mereka tidak memiliki indikasi infeksi lain.

Inggris Januari 2021
Laporan dari Inggris Januari 2021. Pasien yang datang ke rumah sakit ketika kondisi kesehatan mereka sudah lebih buruk tanpa mereka sadari. Dan dalam beberapa kasus terlambat untuk diobati secara efektif. Masalah silent hypoxia dapat terjadi diam diam.

Mereka yang menghadapi resiko dengan kesehatan, akan terbantu dengan memonitor tingkat oksigen.
Inggris mengunakan skema baru bagi pasien diatas 65 tahun dan usia dibawah dengan resiko kesehatan tinggi untuk mendapatkan perangkat Oximeter.
Bila Oximeter menunjukan  93-94% maka warga diminta menghubungi dokter atau menelpon layanan darurat.
Jika dibawah 92% mereka harus langsung pergi langsung ke unit layanan khusus atau menelpon unit emergency.
Skema tersebut diharapkan dapat menyelamatkan nyawa pasien sebagai waktu awal terbaik.

Kasus Chris Harris usia 70 tahun, adalah salah satu pasien yang mendapat bantuan skema tersebut.
Awalnya dia dirawat karena infeksi saluran kencing November 2020. Kemudian mengembang dengan gejala mirip flu yang tidak terduga, lalu dokter melakukan test dan dia dinyatakan positif.

Chris memantau SpO2 dan mendapatkan penurunan beberapa persen dibawah zona normal. Dia menghubungi dokter lalu pergi ke rumah sakit.
Titik tersebut ketika Chris masih merasa baik baik saja, tapi berubah setelah satu hari dirawat.

Selanjutnya napas mulai sesak, suhu tubuh meningkat berjalan waktu, tingkat oksigen semakin rendah kata layanan medis disana.
Beruntung Chris tidak membutuhkan perawatan intensif dan sembuh total.
Awalnya Chris memilih rumah sakit sebagai alternatif terakhir dan duduk istirahat agar kembali pulih. Tapi Oximeter memaksa dirinya pergi ke rumah sakit.
Area NHS England telah memberikan 300 ribu Oximeter dalam skema kesehatan bagi pemantauan warga di rumah.

Dr Inada mengatakan di awal pandemi, sekitar Maret 2020 nama perangkat Oximeter belum terbukti dapat menyelamatkan pasien.
Tapi April 2020 sudah dipastikan efektif bagi beberapa orang dan mereka semua tahu sebagai tanda sudah terinfeksi.

India memberikan bantuan Oksimeter kepada relawan di bulan Agustus 2020. Dengan perangkat seharga $13 atau 1.000 rupee di India. Pemeriksaan dari setiap orang akan mencapai angka 95+, bila oksigen di dalam darah sangat baik.

Ketika kasus rumah sakit di India pada Agustus 2020 mendadak kembali penuh antiran pasien dan kurangnya layanan.
Tim medis disana khawatir kesehatan masyarakat yang berbondong bondong pergi ke rumah sakit, walau sebenarnya tidak perlu. Misalnya hanya masalah demam biasa.

Dengan alat tersebut membantu tim medis mencari tahu, kapan waktu paling tepat dan aman merujuk seseorang ke rumah sakit.
Pemerintah Delhi membagikan 32 ribu oksimeter ke relawan medis. Merujuk pasien yang tidak memiliki gejala dan mereka dapat lebih dahulu melakukan isolasi mandiri.
Dan tim relawan memeriksa kesehatan di garis depan sebelum warga pergi ke rumah sakit.
Mengapa alat Oksimeter dibagikan ke pada warga yang membantu.

Cerita sebelumnya, pada Mei 2020 terjadi lonjakan Covid-19, membuat warga Baper datang ke rumah sakit walau hanya mengalami gejala ringan.

Setelah India mencapai rangking 3 terbanyak infeksi. Seluruh negara bagian India melakukan tindakan melawan pandemi.
Masalahnya tidak semua orang sakit dengan gejala yang sama dan perlu dirawat, tetapi banyak warga yang datang dapat menganggu rutinitas rumah sakit dan memiliki resiko lebih besar tertular ketika berada di rumah sakit.

Beberapa tim medis membawa peralatan tersebut dan memeriksa warga agar mereka dapat melakukan mencegahan awal yang tidak perlu atau memang pelu..
Sayangnya India lengah melakukan pengawasan, dan mendapatkan gelombang baru pada bulan April 2021.

Mei 2020, Singapura juga mengalami puncak wabah juga memberikan ribuan oksimeter bagi pekerja migran yang di isolasi di asrama sempit.
Tindakan proaktif tersebut meminta bagi pekerja untuk memantau kesehatannya sendiri selama isolasi dan menghubungi bantuan medis bila diperlukan.

Juli 2020, negara bagian Assam Timur menyediakan oksimeter kepada pasien yang di rawat dirumah.
Otoritas kesehatan mulai memperhatikan gejala baru disebut Happy Hypoxia
Kadar oksigen seseorang dapat turun tapi tanpa gejala sesak napas, dan bertahap turun sangat cepat dalam hitungan hari.
Dengan pemeriksaan biasa, seorang dokter sudah dapat meminta pasien untuk pemeriksaan lebih lanjut ke rumah sakit ketika tingkat oksigen mengalami penurunan.

Oksimeter dapat membantu warga untuk mengurangi biaya rawat inap yang mahal hanya untuk kasus ringan. Dan menghemat 10x biaya perangkat di setiap rumah sakit.

Jangan remehkan kondisi kesehatan kita, jangan lengah seperti melihat orang di luar berkerumun atau tidak peduli dengan masker.
Dan merasa diluar baik baik saja.

Di tahun 2021 kita sudah melihat dampak dari Delta, yang mungkin keluarga kita, teman atau tetangga sudah mengalami.
Alat Oksimeter membantu satu keluarga untuk memantau kondisi kondisi kesehatan termasuk yang sedang menjalani isolasi mandiri.
Pastikan melakukan pemeriksaan secara berkala, dan gejala yang dialami seperti sesak napas serta perubahan dari tingkat oksigen.
Bila terjadi perubahan signifikan, pergilah ke layanan medis dapat membantu anda.

Artikel Lain

Mengunakan perangkat SPO2 menyelamatkan masalah sesak napas di penerbangan. Dr Riaz menjaga saturasi oksigen pasien usia 70 tahun, selama 1 jam di monitor dengan alat sederhana, sampai pesawat mendarat. Salah satu fungsi perangkat gadget dalam bidang medis.

Perkembangan hipertensi dimulai dari usia remaja, meningkat sampai usia kerja. Rekomendasi aktivitas fisik minimum terlihat kurang tepat. Satu penelitian di tahun 2021, aktivitas yang disarankan seharusnya 2x lipat. Mengingat ada perubahan kebiasaan seseorang dari tiap tingkat usia, berdampak penyakit lain terkait hipertensi.

Download film seperti Drama Korea ke Google Drive. File yang sudah disimpan dapat diambil mengunakan Computer, Smartphone atau Android TV. Pastikan setiap perangkat memiliki Aplikasi Google Drive dan space storage yang cukup.

Bluestack X baru, tidak di install tapi berbasis Cloud dan tampil di browser dengan layar Android. Bluestacsk emulator OS Android bekerja di OS Windows. Computer dapat mengaktifkan Bluestacks, nantinya akan muncul ukuran layar seperti tablet. Memu pengembang OS Android berbasis di computer lain.

HUAWEI Watch D memiliki internal sensor untuk memeriksa tekanan darah, salah satu fitur yang jarang dimiliki model smartwatch lain. Sensor utama lainnya seperti sensor suhu tubuh, dan SpO2 ada di jam ini.

SKS Airspy sepasang sensor ditempatkan pada roda sepeda. Untuk memantau tekanan ban selama perjalanan dan memberitahu pemiliknya ban masih ideal, kurang angin atau sangat kurang. Peringatan tekanan ban dikirim ke smartphone, 

Jam tangan pintar dapat mengukur statistik vital seperti detak jantung, suhu kulit, dan indikator fisiologis lainnya, dapat memberikan informasi yang memadai untuk membantu menentukan kemungkinan infeksi virus Corona beberapa hari sebelum seseorang didiagnosis.

Teknologi pengukur tekanan darah datang di aplikasi Samsung Health Monitor. Dan sudah ada yang menguji cukup akurat. Mengunakan sensor smartwatch dan kalibrasi tekanan darah. Jam pintar dapat mengukur tekanan darah ketika berolahraga. Serta mengukur kemampuan paru paru terhadap serapan oksigen dalam tubuh

Melihat benda yang sangat kecil seperti ukuran nanomikron tidak semudah melihat benda kecil dengan mikroskop biasa. Melihat bentuk nanomikron tidak dapat di lihat langsung bila objek terlalu kecil, karena tidak akan memantulkan cahaya. Gambar hanya di proyeksikan untuk ditampilkan ke layar dengan elektron..

Makan alpukat setiap hari dapat membantu kesehatan jantung. Dalam arti menekan tingkat LDL, dan peneliti mengatakan tingkat paling buruk LDL yang memiliki kepadatan tinggi. Karena dapat menjadi plak dalam aliran darah. Alpukat memiliki fungsi tersendiri, sekaligus menjaga tingkat konsumsi serat, dan mempertahankan HDL.

Mungkin anda rajin berolahraga, mengenakan jam pintar untuk melacak. Tetapi ada yang tidak dihitung oleh perangkat tersebut. Apakah olahraga untuk sehat saja atau untuk meningkatkan kebugaran. Salah satu paramter dari atlet untuk mengukur kemampuan dirinya disebut VO2 Max atau tingkat kebugaran seseorang. Tingkat dimana kemampuan tubuh beradaptasi pada batas beban puncak.

Pembuat jam Omron BP8000-M HeartGuide. Salah satu teknologi mengukura tensi darah, mengunakan  tekanan ocscillometrik, dimana sebuah sensor yang mirip seperti alat mengukur tekanan darah doktor. Jam dapat melacak aktivitas langkah, kualitas tidur dan kalori yang dibakar pada tubuh. Sistem software nantinya yang menghitung kondisi kesehatan seseorang.

Ini ide menarik, untuk membuat pelindung masker ternyata bisa mengunakan botol plastik bekas. Lalu di daur ulang menjadi masker penutup wajah. Mengunakan gunting, pelindung dari potongan plastik



Youtube Obengplus


Trend