Computer menjadi lambat ketika beban core meningkat dan kinerja computer mengalami Throller. Berapa maksimum suhu procesor bekerja, dan panas procesor membuat procesor shutdown. Panas procesor Intel dan AMD mengunakan ukuran berbeda-beda.
Masalah procesor Overheating
Pernah mengalami masalah computer menjadi lambat, kadang Throttler sebagai istilah CPU melambat karena kepanasan
Penyebab procesor kepanasan kadang tidak terditeksi, atau kita tidak tahu mengapa terjadi overheating di CPU
Dampak kinerja procesor menjadi lambat ketika terlalu panas, bahkan terkadang seperti tersendak sendak.
Awalnya
bekerja normal, ketika proses procesor meningkat sampai 100%, mulai
terlihat lambat. Kadang masih cepat kembali dan kembali melambat.
Masalah
procesor kepanasan tidak terjadi ketika procesor di overclock.
Bahkan
dengan kinerja biasa saja, procesor dapat mengalami kepanasan. Salah satunya akibat kesalahan pasang heatsink, masalah di bagian kontak thermal
atau fan mati.
Beruntung
dari teknologi procesor saat ini memiliki sistem pencegahan overheating
dan procesor akan melambat (Throller).
Dibawah ini pengertian dari perangkat sensor di dalam procesor dan data spesifikasi
DTS Digital Thermal sensor Sejak Intel mengeluarkan Pentium M, bagian DTS ada di dalam procesor. Perhitungan selisih dari maksimum dan beban pada suhu Tjunction. Setiap CPU memiliki DTS.
Tjunction. Suhu di dalam core, misal procesor 4 core maka ada 4 sensor panas. Tjunction adalah angka dari Tjunction Max - DTS.
Tjunction Max dikenal dengan TCC Activation Temperatur. Panas core ketika procesor harus di perlambat (Throttled)
Tcontrol. Sistem pertimbangan pada suhu procesorr dengan perangkat pendingin atau fan. Fan akan mempercepat sampai perhitungan Tcontrol kembali turun ke tingkat suhu normal
Prochot (signal). Jika nilai DTS mencapai 0 atau batas selisih suhu maksimum sudah tercapai. TjMax tercapai maka procesor akan memperlambat secara otomatis agar tidak terjadi overheating berlebihan.
Tcritical. Angka suhu paling tinggi dimana procesor harus mematikan semua proses dengan paksa / Shutdown.
ThermTrip (signal). Jika panas pada salah satu core melewati Tj Max, voltase power ke CPU akan terganggu, procesor akan dimatikan otomatis.
Tcase. Lebih umum bagi produsen seperti pengukuran di bagian tengah pendingin khususnya heatsink cooler. Tcase Max. Lebih umum bagi produsen. Maksimum angkat Tcase
Penyebab
procesor mengalami throller, adalah sistem pencegahan agar procesor
tidak kepanasan. Sistem procesor akan menurunkan kecepatan untuk
menghindari Core terlalu panas. Setiap procesor memiliki batas T..j Max
atau Temperature Junction Maximum TDP adalah maksimum pans power yang dihasilkan sebuah procesor. TDP juga terkait dengan konsumsi power ketika procesor bekerja.
T.j Max Procesor
Sensor
panas procesor dinamakan T.j Max (Tjunction Max Temperatur
Junction). Sensor procesor modern berada di dalam procesor, berupa
thermocouple atau sensor pengukur suhu panas. Sensor akan mengirim data,
berapa suhu masing masing core ketika bekerja. Ketika procesor mencapai
batas T.j Max (ambang batas maksimum) sesuai masing masing spesifikasi
procesor. Maka procesor akan menurunkan kecepatan. Dengan meminimumkan
kecepatan, power yang digunakan lebih sedikit, dan dampaknya procesor
kembali mendingin.
Tujuan dari Throller, agar procesor tidak mengalami kerusakan permanen. Spesifikasi T.j Max tidak tertera resmi dari spesifikasi procesor desktop, kecuali model notebook / mobile. Intel
contoh sebuah procesor dengan T.j Max 95 derajat C. Ketika salah satu
core mencapai Load maksimum dan panas core terus naik melewati
batas 95 deg.C, maka procesor akan Throller atau melambat. Dalam
kasus tertentu, misalnya fan mati dan procesor mengalami overheating.
Teorinya procesor akan shut-down bila suhu sudah mencapai panas 125
deg.C. Agar menghindari procesor mengalami kerusakan permanen.
AMD memiliki T.j Max antara 70 deg.C, untuk 24 jam disarankan dibawah 61 deg.C Seri FX 8000 125W, memiliki batas 61deg.C, dan FX 9000 sampai 57 deg.C AMD akan menurunkan Vcore atau frekuensi CPU, dan akan menghentikan kinerja CPU bila mencapai panas 80deg.C.
T.case
Setting
dapat dilihat di BIOS computer, mengatur maksimum suhu panas procesor.
Sensor T.case, adalah total case procesor (panas procesor di bagian
kepala heatsink). Misalnya T.Case (unit procesor) maksimum sebuah
procesor 65 deg.C maka sampai batai itulah procesor bekerja
secara normal
Bagian utama untuk sensor panas adalah T.j Max, karena sensor berada langsung di setiap core procesor.
Dibawah ini gambar dari letak T.Junction Maximum. Sensor panas procesor berada di dalam procesor.
Maksimum suhu procesor bekerja
Masing masing procesor memiliki batas maksimum atau batas atas suhu procesor ketika bekerja.
Generasi CPU
tCase
Maksimum suhu derajat C
Haswell
Tcase Max
66.4 to 74.04 (berbeda model)
Skylake
Tcase Max
64-71 (berbeda model)
Kaby Lake ingeneral
Tjunction Max
100
Kaby Lake i7-xxxxT
Tjunction Max
80
Kaby Lake i5-xxxxT
Tjunction Max
80
Kaby Lake i3-xxxxT
Tjunction Max
92
Coffee Lake ingeneral
Tjunction Max
100
Coffee Lake i-xxxxT
Tjunction Max
80-100
Ryzen 1xxxx
Tcase 72.3
95
Ryzen 1xxxx X
Tcase 62
95
Ryzen 2700X
Tcase 6.18
95
Ryzen 2xxx X
Tcase ?
105
Ryzen 2xxxx
Tcase 72.3
95
Threadripper
Tcase 56
68
Apa yang terjadi bila suhu procesor mencapai batas Tjunction. Kecepatan procesor Intel seperti tersendak, tidak berjalan mulus. Procesor yang mengalami overheating akan melambat dan mulai menurunkan task dari procesor. Sangat terasa ketika memainkan game dimana user melihat gerakan secara visual. Perlahan akan terlihat gambar lebih lambat dan mouse semakin tidak responsif.
Kasus procesor mengalami overheating.
Ini bagian yang kita bahas.
Penguuna
computer yang sering membongkar procesor, atau ganti perangkat sudah
mengetahui langkah apa yang harus dilakukan agar instalasi procesor yang
benar.
Tapi dalam kasus
tertentu, sebagian penguna computer kurang mengetahui mengapa
overheating dapat terjadi.
Walau hal sederhana yang diyakini tidak
berpengaruh dengan kinerja procesor. Prakteknya kesalahan bisa terjadi
dan procesor tidak bekerja secara maksimal.
Kesalahan
sederhana memasang procesor dibawah ini :
Membersihkan
heatsink procesor dari debu, tapi melepas bagian heatsink. Atau
menganti motherboard dengan procesor lama. Tujuannya baik ketika
membersihkan heatsink dari debu tapi membuka heatsink sampai lepas dari
procesor ?.
Ketika heatsink dipasang, masalah bisa terjadi.
Dibagian bawah proceor terdapat thermal grease atau pasta untuk kontak
penghantar panas.
Bagian ini bisa berubah, mengeras, menumpuk, tidak rata ketika ditutup,
karena mengalami pemanasan selama heatsink digunakan.
Ketika procesor
dibeli, thermal grease tersebut masih lunak seperti odol. Tapi sejalan
pemakaian misalnya 1 tahun atau 2 tahun akan mengeras / kering.
Ketika
bagian thermal pad tersebut tidak dibersihkan, atau hanya ditambah dengan thermal paste.
Bila dibiarkan, kemungkinan akan menganggu kemampuan heatsink untuk
mendinginkan procesor. Kontak ke procesor dapat renggang, dampak suhu procesor meningkat.
Kami menemukan
pemasangan heatsink tanpa menganti thermal paste, dapat menurunkan
kontak sampai 50% dan procesor menjadi panas.
Disarankan bila tidak perlu mencabut heatsink dari
procesor ketika membersihkan debu heatsink.
Bila sangat
diperlukan untuk membuka heatsink, ada baiknya menyiapkan thermal grease baru.
Menurunkan
kecepatan fan procesor. Bagian ini kadang asik kita kutak kutik. Toh,
computer bekerja secara normal, dan tidak di overclock. Tapi anda cukup
intensif mengunakan game, editing, atau proses dari software yang berat
di computer. Bahkan membutuhkan kinerja procesor sampai 100%.
Hati hati,
T.j Max sensor di procesor akan bekerja. Walau fan yang bekerja lambat
cukup mendinginkan procesor dan membuat kita lebih nyaman karena tidak
berisik.
Tapi procesor dapat mengalami overheating, dan menyebabkan
kinerja procesor perlahan akan menurun (degradasi). Setelah diberikan
beban kerja antara 3-10 menit, suhu procesor akan naik mencapai 90
deg.C.
Penyebabnya, karena arus angin dari fan tidak bekerja
maksimal. Tidak merusak procesor, tapi hal menyebalkan mulai
muncul.
Computer terasa bekerja semakin lambat, dan terus saja melambat.
Karena kinerja procesor otomatis melorot untuk mencegah overheating.
Kasus
lain, disain heatsink Intel memang Suck. Procesor mendapat tekanan
lebih rendah sejak tipe heatsink buar digunakan untuk tipe socket LGA.
Disusul procesor AMD seri Ryzen 5000, bagian kepala tembaga dibuat terlalu tebal, giliran AMD Ryzen yang Suck.
Procesor lawas Skylake pernah membuat kesal para overclocker.
Karena procesor yang mereka miliki, walau dipasangkan heatsink premium. Malah membuat procesor membengkok, akibat kuatnya tekanan pada heatsink
di bagian kepala procesor. Intel Skylake (link test procesor dengan tekanan heatsink) Bila
anda ingin menganti heatsink, carilah heatsink berkualitas. Tujuannya
agar procesor dapat di dinginkan dengan baik tanpa merusak badan
procesor. Dan procesor tidak harus mengalami Throller atau melambatkan
dirinya karena kepanasan dan heatsink tidak merusak procesor.
Isu lain, seri procesor Intel Ivy Bridge
(dapat dibaca pada link tersebut), pernah dikeluhkan masalah thermal
paste yang kurang baik berkualitas. Bila diganti dengan thermal paste
yang baik, suhu procesor dapat turun 10 derajat..
Diatas hanya sebagian kasus umum. Banyak hal lain yang menyebabkan procesor mengalami overheating.
Bagaimana
kita mengetahui suhu panas procesor. Cara
paling mudah, coba lihat bagian BIOS procesor anda. Dan lihat berapa
suhu temperatur selama computer pertama kali dinyalakan. Untuk proecsor
Intel bila suhu di awal computer sudah tertera di BIOS normal adalah
40-45 deg.C. Bila suhu panas procesor mencapai 55.deg C+. Coba diperiksa
kembali dengan software temperatur procesor untuk memonitor procesor
selama bekerja, jangan jangan sistem pendingin heatsink procesor sudah
bermasalah sejak dipasang.
Intel
mengakui sebagian besar procesor monitor suhu CPU yang ada cukup
akurat. Jadi dapat dijadikan indikator untuk memeriksa suhu panas
procesor. " Most third-party applications are reporting the processor temperature fairly accurately "
Tidak perlu mencari thermal paste yang mahal, tapi yang berkualitas saja dan sudah diakui kualitasnya.
Menganti
heatsink bila diperlukan. Sebaiknya mencari heatsink berkualitas. Karena beberapa disain heatsink murah, dikhawatirkan tekanan heatsink
yang salah disain dapat merusak procesor.
Dibawah ini software gratis untuk monitor suhu panas procesor
Real Temp
Software
ini gratis, memiliki informasi tentang suhu dalam derajat C dari setiap
core, dan opsi untuk melakukan test. Coba aktifkan software tersebut
selama computer bekerja. Lihat dibagian Maximum Temp, apakah suhu
maksumum procesor tidak berlebihan.
Seting
di software Real Temp dapat memberikan informasi T.j Max setiap tipe
procesor. Misalnya pada tipe procesor Core i5 2500K memiliki batas 98
derajat Celcius.
Core Temp
Memiliki
fitur lebih banyak. Selain suhu panas ketika procesor bekerja, terdapat
informasi maksimum dan minimum serta load kinerja masing masing core
procesor yang sedang bekerja
Satu
fitur menarik dapat menentukan batas suhu panas, dan memberikan
informasi di layar monitor atau mengambil langkah pencegahan untuk
menaktifkan program . Atau software di set untuk melakukan shutdown
computer.
HWinfo
Salah satu software lebih lengkap, dan tersedia dengan laporan thermal, kecepatan CPU dan RAM, tipe motherboard, voltase dan lainnya. Tersedia software Portabel atau versi install
Istilah ; Thermal Paste, Thermal Grease, Thermal Compound adalah nama untuk pasta penghantar panas procesor.
AIDA 64
Dari beberapa software monitoring suhu panas, fokus untuk komponen CPU, fan dan suhu harddisk. Tetapi informasi chip PCH tidak banyak dibahas atau tidak diberikan sebagai informasi
Apakah PCH. Sebuah chip yang dahulunya disebut North Bridge dan SouthBridge, atau bagian yang membantu mengatur Input dan Output / IO. Singkatan dari Platform Controller Hub (PCH)
Tugas PCH menangani perangkat computer yang lebih lambat, dari SATA, PCIe, USB port, PCIe port, LAN, audio.
Berbeda dengan procesor modern yang dirilis tahun 2011 menangani proses utama yang lebih cepat dari memory DDR, CPU, PCIe atau lebih tinggi langsung dari CPU. South Bridge chip tetap ada disana, kecuali bagian chip North Bridge yang masuk ke dalam procesor.
Antara PCH ke CPU di procesor Intel terhubung dengan DMI sebagai jembatan komunikasi saja. Sedangkan PCH AMD seperti chip TRX40 terhubung ke jalur PCIe 4.0 x8 yang lebih cepat.
Chip PCH cukup unik, karena banyak dibahas software Monitoring. Entah datanya tidak terlalu akurat, atau suhu panas di chip PCH sering dianggap normal.
Sejauh ini AIDA software monitoring yang memiliki satu fitur memberi data panas chip PCH Bagian PCH tersebut memang bekerja lebih panas dari procesor. Hanya model motherboard high end yang menempatkan heatsink lebih baik, dan chip PCH bekerja lebih dingin.
Mengapa panas di chip PCH diabaikan, suhu chip selalu panas. Berkisar antara 70 deg.C, menjadi chip paling panas di motherboard computer.
Intel sebagai contoh memberikan rentang kinerja chip Intel dari 45 - 90 deg.C sebagai suhu normal. AMD mencapai 74.deg C
Masing masing panas PCH dapat bervariasi, Karena model chipset ada yang menangani langsung ke bagian PCIe untuk tranfer data akan membuat chip lebih panas. Sedangkan PCH untuk computer model lama, relatif bekerja di suhu konstan. Tetapi spesifikasi Intel menyebut suhu maksimum PCH chip bekerja sampai 104 deg.C (TCASE-MAX 104 °C) Intel 7 Series / C216 Chipset Platform Controller Hub (PCH) Intel 8 Series / C220 Series Chipset Family Platform Controller Hub (PCH) Intel 9 Series Chipset Family Platform Controller Hub (PCH)
Jadi chip PCH bekeraj dalam suhu konstan. Dan chip PCH otomatis tidak bekerja bilsa mencapai suhu ektrem misal 108 deg.C Data PCH nyaris diabaikan oleh produsen, dan tidak diberikan data lengkap.
Di software AIDA terdapat data PCH temperature. Menunjukan suhu paling panas pada PCH dibanding panas procesor ketika bekerja idle.
Keterangan chipset motherboard computer tertera dengan tanda PCH.
Walau produsen mengatakan chip tersebut harus bekerja di suhu ektrem. Beberapa modder mengatakan ada baiknya suhu dibagian PCH diturunkan
Alasannya untuk pemakaian jangka waktu lama, bila anda sayang dengan computer dapat bekerja bertahun tahun bahkan sampai 10 tahun dari tanggal anda mengunakan.
Ketika chip yang terlalu panas dapat merusak bagian soldering BGA dibagian bawah. Berjalan usia bila mengalami masalah dapat merusak chip sendiri bahkan mematikan motherboard (untuk desktop) Bila chip rusak, atau kontak chipset renggang, computer tidak bekerja lagi.
Solusi menekan panas chip PCH agar lebih awet. Jangan menyepelekan bagian pendingin di dalam case, dan memperbaiki sistem arus udara di dalam case.
Dari pengukuran menunjukan ada perbedaan sensor PCH pada bagian heatsink yang kami ukur. Suhu panas PCH di sensor software monitoring tercatat lebih tinggi. Berada pada rentang 67 -71 deg.C (open case), sedangkan sensor suhu dari thermocouple yang kami ukur lebih akurat sekitar 60 deg.C
Dengan memberikan pendingin langsung pada chip PCH, suhu dapat dipertahankan sekitar 63 deg.C berdasarkan data AIDA software monitoring.
Dibawah ini pemeriksaan chip PCH yang panas mencapai 60 deg.C dibagian heatsink Bila anda penasaran, silakan diperiksa setelah computer bekerja beberapa waktu, dan pegang apakah bagian chip PCH tersebut memang panas, atau suhunya malah adem saja.
Catatan. Dalam rentang panas PCH berada dibawah 80.deg C. Anda tidak perlu mengutak utik bagian chipset. Cukup memberikan arus udara lebih baik pada case, untuk membantu pendinginan komponen computer.
Spesifikasi batas suhu PCH dapat dilihat dari produsen sesuai model chipset.
Satu cerita tentang heatsink Intel Dilengkapi dengan fan khusus, tapi ada bagian tersembunyi yaitu sensor panas.
Contoh kasus procesor kepanasan dan menganggu kinerja computer
Salah satu kasus yang ditemukan seperti dibawah ini
Membeli procesor Intel dan motherboard baru. Setelah digunakan selama 4 bulan, mendadak muncul layar Biru di Windows. Menginstall OS Windows baru, mengencangkan kabel. Sampai akhirnya diketahui procseor overheating.
Heatsink procesor di buka 3 kali untuk mengatur kabel fan, tapi pada akhir pemasangan ternyata heatsink bergeser dan kontak heatsink ke kepala procesor tidak tepat. Procesor secara total error, tidak rusak hanya beberapa saat akan muncul Error Blue Screen.
Kasus lain dapat di dokumentasikan. Pernah menganti motherboard baru beberapa bulan, tapi pemasangan procesor tidak
menganti thermal grease.
Sayangnya ada
yang dilupakan, bagian thermal grease sudah mengering. Hasilnya kontak tidak sempurna di kepala procesor dan pendinginan dengan heatsink menurun drastis. Ketika dibuka, bagian
kontak ke procesor hanya tersisa kurang 30%. Tentu membuat sistem pendingin tidak bekerja optimal
Tanda
tanda procesor mengalami overheating atau kepanasan.
Kinerja procesor normal untuk browsing, mengetik dan pekerjaan sederhana. Tapi mulai lambat ketika kinerja procesor mengalami beban dari software meningkat.
Seperti keterangan dibawah ini. Semua core mengalami panas maksimum sampai 90 derajat lebih.
Heatsink tidak panas, tapi mengapa procesor mencapai 90 deg.C dan terjadi Throller.
Setelah
diketahui masalah yang terjadi. Solusi sementara dengan procesor kepanasan, cukup membersihkan thermal grease lama dan menganti dengan thermal paste baru. Lalu heatsink
dipasang kembali.
Dibawah ini kontak kepala procesor dengan heatsink. Keduanya terlihat masih memberi bekas yang tidak terjadi kontak (tidak menempel) pada permukaan procesor dan heatsink.
Intel mendisain heatsink dengan tekanan tidak terlalu kuat, agar bagian pin di bawah procesor tidak rusak. Masalahnya kinerja heatsink tidak akan sempurna dengan disain tersebut.
Garis kuning pada gambar atas dan bawah, di selah procesor terdapat bekas thermal paste yang tersisa. Menunjukan masih utuh dan tidak menempel ke procesor.
Hasilnya dari perbaikan sederhana dibawah ini. Dengan beban maksimum, suhu panas procesor dapat bertahan dibawah 80 deg.C
Kinerja software kembali normal tanpa terlihat terjadi Throller atau melambatnya sistem computer karena procesor sebelumnya mengalami kepanasan.
Dari informasi diatas, panas procesor berdampak pada procesorcomputer notebook dan computer desktop. Keduany dapat mengalami masalah yang sama dengan Overheating. Kita dapat melakukan test sendiri, apakah procesor mendapatkan pendinginan dari sistem heatsink yang ada. Dan kinerja procesor selalu bekerja dalam kondisi suhu normal serta tidak mengalami masalah throller / computer melambat. Dengan software temperature monitor, kita dapat mengetahui berapa sebenarnya suhu procesor ketika mencapai full load.
Dibawah ini masalah sebelumnya ketika procesor Intel mengalami overheating. Setelah pengantian thermal paste, procesor kembali normal.
Setting BIOS mempengaruhi panas procesor
Apakah setting BIOS juga mempengaruhi kecepatan procesor dan berdampak dengan panas
Disini dicoba dengan 4 setting BIOS berbeda. Seperti tampilan BIOS computer terdapat Turbo Power dan Core Current dalam Watts dan Amps. Setting dibawah ini dengan Turbo Boost Disable, maka kecepatan procesor bekerja dengan batas aman.
Bila Setting BIOS dirubah menjadi disable, dan Power Turbo dan Ampere dimainkan. Setting tersebut mempengaruhi kinerja procesor, bahkan dapat meningkat menjadi panas. Selama heatsink dipasang dengan benar, tentu tidak masalah ketika CPU bekerja. Tapi memainkan setting dibawah ini dan heatsink procesor tidak benar dipasang. Dampaknya akan berbeda dan procesor dapat mengalami Throller.
Catatan : infornasi ini hanya diperuntukan bagi mereka yang mengerti cara instalasi komponen hardware computer. Kesalahan instalasi adalah tanggung jawab dari penguna sendiri.
Bila anda mengalami masalah diatas atau ingin mengetahui kondisi procesor. Dapat dilihat dari 3 software dibawah ini. Khusus untuk Core Temp (diupdate 2016) dan Real Temp (di update 2012) memiliki ukuran file 1MB, dan baca informasi dukungan masing masing software untuk tipe proesor.