Science | 14 September 2019

Kelompok bintang berwarna biru di LMC mengapa jumlahnya sangat banyak


Ketika sebuah galaksi tumbuh dari kumpulan gas raksasa dan membentuk lahirnya bintang baru. Rata rata usia bintang lahir dalam waktu relatif sama.
Membentuk bintang baru bersamaan, dan relatif memiliki usia yang sama, juga dengan ukuran relatif sama.

Bintang lain akan lahir dan semakin lambat. Karena gas hidrogen sebagai pembentuk sebuah bintang perlahan sudah dipakai oleh bintang yang lahir lebih awal.

Tetapi pengetahuan tersebut bisa berbeda. Ketika peneliti melihat sebuah gugus bintang di satelit galaksi kita yang disebut galaksi kerdil LMC.

Di salah satu bagian LMC terdapat sebuah gugus bintang, tapi disana muncul bintang dengan cahaya biru. Dan ukurannya juga besar, banyak berkumpul di bagian tengah.
Walau usia bintang disana tidak terlalu muda, yang seharusnya memiliki warna kuning.

Gugus bintang di MLC


Melihat gugusan bintang di galaksi di samping Bima Sakti. Teleskop Luar Angkasa Hubble telah menunjukkan bahwa gugusan bintang tidak selalu memiliki umur yang sama seperti setua usianya ketika lahir. Walau usia gugus bintang relatif tua, kenyataan disana muncul banyak bintang raksasa dengan warna biru yang panas..

Observatorium yang telah mengamati cukup lama mengalihkan perhatiannya ke koleksi gugus bintang di Large Magellanic Cloud (LMC).

Galaksi kerdil tersebut menjadi salah satu satelit Bima Sakti paling besar, terletak sekitar 160.000 tahun cahaya dari Bumi dibanding luas Bima Sakti sekitar 100 ribu tahun cahaya.

Di bagian galaksi kerdil LMC, para astronom mengamati perilaku bintang-bintang dengan cahaya biru yang terang yang dikenal sebagai "pejalan kaki biru". Atau bintang yang besar bergerak ke arah dalam.



Bintang-bintang tersebut ternyata menerima banyak bahan bakar tambahan dari bintang-bintang lain di lingkungan mereka sendiri, yang membuat bintang bintang biru terus tumbuh lebih besar dan mencerahkan cahayanya menjadi bintang raksasa.
Ini bisa terjadi ketika bintang mencuri gas dari bintang tetangga atau dua bintang bergabung akibat menabrak bintang lain.

Kesan seorang seniman tentang "pejalan kaki biru", bintang-bintang biru yang sangat cerah dengan massa yang lebih tinggi daripada rata-rata bintang disekitarnya. Termasuk dalam kelompok bintang.
Penyelundup biru tersebut tenggelam bergeser ke pusat gugus atau bintang berjalan / bergeser seiring waktu.
 
Hal ini mengungkapkan sesuatu yang menarik tentang bagaimana gugus bintang berevolusi, kata para peneliti. Karena mereka sangat terang, sehingga bintang bintang tersebut dengan mudah dilacak walau tersembunyi di dalam kelompok bintang yang lainnya.
Dengan demikian bintang tipe tersebut dapat dijadikan referensi yang berguna dengan adanya pergerakan bintang di dalam sebuah gugus bintang.



Dimana satu gugus bintang dapat terbentuk hingga 1 juta bintang. Sangat mungkin terjadi di lingkungan yang sangat padat bintang tersebut.
Bintang yang berdekatan dapat saling menganggu dan terjadi tabrakan atau pergeseran bintang.
 
Infografis ini menunjukkan dua cara yang dapat dibentuk oleh "pemecah bintang biru" dalam gugusan bintang.

Disini perkiraan peneliti, apa yang terjadi bila gugus bintang dipenuhi bintang berwarna biru.

Pertama
(kiri) sebuah bintang menjadi besar sampai bercahaya biru yang panas.
Akibat dua bintang bermassa rendah (ukuran kecil) saling bertabrakan secara langsung, lalu bergabung menjadi satu bintang (ditunjukkan di sini di sebelah kiri).
Keduanya bergabung menjadi satu bintang karena saling berdekatan, dan tumbuh menjadi bintang raksasa berwarna biru.

Kedua, (kanan) pembentukan kedua dikenal sebagai Vampir.
Bintang yang lebih kecil atau bermasa rendah dihabisi oleh bintang lain.
Bintang yang lebih kecil dan bergeser dan tertarik oleh gravitasi bintang ukuran lebih besar. Perlahan gas diambil oleh bintang lebih besar.
Sampai bintang ukuran lebih kecil akhirnya mati, dan bintang yang bertahan akan membesar menjadi bintang berwarna biru.

Tabrakan dan pergeseran bintang di Large Megallanic Cloud
 
Tarikan gravitasi terjadi akibat timbal balik antara bintang-bintang yang ada di dalam sebuah cluster cenderung mengubah struktur cluster dari waktu ke waktu. Membuat posisi bintang bintang disana dapat bergerak dinamis.

Sebuah proses yang disebut para astronom "evolusi dinamis." Secara khusus, bintang-bintang berat bergerak akan bergeser lebih kedalam dan tenggelam lebih dalam ke bagian tengah cluster. Sedangkan bintang-bintang bermassa rendah dapat melarikan diri dan tidak terganggu akan berada di sekitar pinggiran, kata peneliti Hubble dalam sebuah pernyataan.
 
"bintang yang tercerai berai" tersebut menunjukkan, untuk pertama kalinya, bahwa gugus bintang dapat bentuk fisik yang berbeda walau mereka terbentuk dalam periode yang sama.

Karena tarikan yang terjadi dapat bervariasi antara bintang-bintang dan "menyebabkan kontraksi progresif ke inti cluster pada skala waktu yang berbeda," kata pejabat Hubble, " dan berarti gugus bintang dengan usia kronologis (lahir) yang sama dapat bervariasi dalam penampilan dan bentuk karena perbedaan 'dinamika' mereka. dengan usia'"


Artikel Lain

Seperti sensus bintang, teleskop Gaia mencatat 1,8 miliar bintang di galaksi kita telah dipetakan. Ternyata bintang biner di galaksi Bima Sakti sangat banyak, mencapai 800 ribu bintang biner telah ditemukan. Arah gerakan bintang juga dapat diketahui arahnya.

Ukurannya memang raksasa sebagai batu yang mengorbit di sekitar tata surya. Memiliki orbit 6,7 juta tahun sekali, menjadi komet terbesar yang ditemukan. Diperkirakan 50 km tapi data terakhir mencapai 3x lebih besar.



Apakah galaksi Bima Sakti perputar rata atau seperti ombak. Peneliti IAC mengatakan ada data di tepi galaksi semuanya naik turun layaknya air pasang surut. Kadang diatas kadang lebih di bawah, tetapi periode waktu 600 juta tahun. Ada bagian lengan galaksi seperti keluar di lengan Sagitarius. Sulit melihat lengan galaksi kita sendiri, astronom hanya melihat gambaran kasar saja.

Tata surya kita terlindung dari gelembung matahari, dan angin matahari dapat menahan radiasi dari ruang antar bintang. Peneliti meneliti dan membuat bentuk gelembung matahari, tidak bulat tapi bentuk seperti komet antara batas kekuatan angin matahari yang lemah dan bertemu dengan kekuatan diluar ruang angkasa

Yuji Nakamura astronom amatir Jepang tidak sengaja menemukan jejak cahaya di langit. Tepatnya di rasi bintang Cassiopeia pada hari Kamis 18 Maret 2021 kemarin. Cahaya apa yang muncul disana, dan apa yang terjadi. Penjelasan dari tim observasi universitas Kyoto

Data teleskop Tess mendapatkan sebuah tatasurya yang memiliki 6 bintang. Bahkan masing masing bintang adalah biner atau 3 pasang bintang biner dan saling mengorbit. Tim peneliti menyebut disana bukan gerhana matahari dengan bulan, tapi gerhana bintang.

2 gugus Super Cluster galaksi Abell 3391 dan 3395 seperti saling terhubung. Walau jaraknya cukup jauh, peneliti dapat menemukan adanya hubungan gaya tarik gravitasi antara 2 atau 3 kelompok grup galaksi tersebut. Begitu samar tetapi dapat ditemukan oleh teleskop eRosita X-ray



Bila ada mahluk hidup di tata surya HD 74423, akan melihat pemandangan yang lucu. Matahari akan terlihat seperti tetesan air. Karena satu bintang yang besar sedang tertarik oleh bintang lebih kecil. Tata surya HD 74423 terletak 1.600 tahun cahaya. Astronom mengumumkan 9 Maret 2020 di Nature Astronomy.

Teleskop Karl G. Jansky, Very Large Array (VLA) dan Atacama Large Millimeter/submillimeter Array (ALMA) mempelajari ratusan bintang muda yang baru lahir dan terlihat dikelilingi cincin debu dan gas. Di tengah gambar yang di pelajari sebenarnya cikal bakal dari ratusan tata suya baru. Bintang baru saja lahir atau bayi bintang, dan terlihat di masa mendatang akan muncul planet

Proses daur ulang di alam semesta hal biasa. Galaksi Bima Sakti menelan gas dan melontarkan kembali ke ruang angkasa. Tapi gas yang keluar akan masuk kembali ke dalam galaksi. Membentuk gas sebagai bahan bakar bintang baru. Uniknya, yang masuk lebih banyak dari yang dimuntahkan. Dari mana gas tersebut bertambah.

Ketika awal alam semesta terbentuk, tidak ada yang melihat adanya kelompok galaksi sudah terbentuk. Sekarang ditemukan galaksi purba sudah terbentuk sejak 800 juta tahun setelah dimulainya pembentukan alam semesta.Beberapa galaksi sudah mulai berkelompok, sebagai bukti protocluster.

Disebut bintang katai merah atau Red Dwarf, lebih kecil dari ukuran matahari. Tidak terlalu panas, dan banyak yang memperkirakan bintang lebih redup nyaman untuk kehidupan. Apakah kita mau tinggal di bintang dengan warna merah atau bintang lebih besar berwarna kuning. Jawabannya relatif, dari posisi dan kapan mahluk hidup mulai berevolusi

Bintang CS Cha adalah bintang berusia muda tidak hanya satu tapi bintang biner. Disana sedang membentuk tata surya baru. Peneliti melihat ada sebuah planet muncul, dan ukurannya sangat besar disebut Super Jupiter. Atau bisa saja benda tersebut adalah bintang ke 3.

Ukuran bintang kerdil umumnya hanya ditemukan planet berbatu seperti planet seukuran Bumi atau lebi kecil. Karena sebuah bintang kerdil yang memiliki ukuran mungil tidak akan memiliki kelebihan bahan untuk membentuk planet yang besar. Planet NGTS-1b seharusnya tidak ada disana



Bintang V1247 Orionis adalah bintang muda yang panas, tapi sudah dikelilingi cincin gas dan debu yang dinamis. Disebut disc circumstellar, ada yang menarik pada bagian tersebut. Peneliti dapat belajar dari mana asal planet ketika pertama lahir.

Teleskop Gaia milik ESA mengabadikan beberapa gerakan bintang. Tapi 5 juta tahun kedepan, beberapa bintang yang ada bergerak. Bintang Gliese 710 diperkirakan akan menganggu tata surya kita, dengan mengeser awan Oort dan bumi terancam tertabrak komet

Peneliti akhirnya mengungkap sebuah sumber aneh di galaksi tetangga Andromeda. Walau jarak galaksi tersebut jauhnya lebih dari 2 juta tahun cahaya dari Bumi. Tertangkap sebuah bintang neutron ada di dekat lubang hitam.

Sebuah planet Wasp-18b tampaknya menganggu medan magnit dari bintang. Kok bisa planet malah menganggu bintang yang lebih besar. Planet Wasp-18b ternyata sebuah planet sangat besar dan disebut planet Jupiter yang panas dan sangat dekat dengan bintang induknya.

Darimana asalnya air di Bumi, mungkin usianya lebih tua dari tata surya kita. Bila air memang sudah lebih dahulu ada, kemungkinan planet lain juga memiliki air dan kehidupan. Tetapi darimana asal air sebenarnya

Galaksi Andromeda adalah galaksi terdekat dengan galaksi Bima Sakti. Kedua galaksi ini menjadi galaksi terbesar di satu kluster. Tapi ada satu galaksi M33 sebagai galaksi terdekat kedua, dan galaksi ini sedang mengarah ke galaksi kita Bima Sakti.



Youtube Obengplus

Trend
No popular articles found.