Planet GJ 357 di teliti kemungkinan ada air dan posisi Goldilock
Pemburu planet baru saja melihat Bumi super-baru yang dapat mendukung kehidupan
Teleskop TESS NASA membantu menemukan sebuah planet ekstrasurya yang mungkin mengandung cairan.
Teleskop pemburu planet ekstrasurya NASA, Transiting Exoplanet Survey Satellite (TESS), telah membuat sejumlah penemuan monumental, menemukan dunia baru dengan kecepatan yang mengesankan.
Di konferensi sains TESS pertama yang berlangsung di MIT 2019, sejumlah penemuan baru perlahan mulai terungkap, termasuk penemuannya tentang tiga planet yang bersembunyi di sekitar bintang terdekat.
Bintang yang dicari adalah kelas kurcaci tipe-M, dan salah satunya adalah bintang GJ 357, para peneliti telah menemukan sistem planet baru disana
Satu yang agak luar biasa: planet super-Bumi, saat ini dijuluki GJ 357 d, mungkin memiliki air cair di permukaannya.
Hanya berjarak 31 tahun cahaya, terletak di rasi bintang konstelasi Hydra, ini pandangan sekilas dari dunia lain yang berpotensi layak huni.
Tapi TESS belum benar-benar melihat planet khusus ini. Sebaliknya, TESS, yang mengambil gambar langit dari luar angkasa.
Yang di amati adalah GJ 357 b atau planet yang lebih ke depan, disebut sebagai "Bumi panas" yang secara praktis sangat dekat ke bintang GJ 357.
Akibatnya, suhu permukaan pada GJ 357 b mendekati 260 derajat Celcius. Tidak terlalu bagus untuk kehidupan, seperti yang kita tahu, tetapi itu memberikan para peneliti.
Tetapi memberi kesempatan peneliti mempelajari atmosfernya, karena itu adalah planet ekstrasurya terdekat ketiga yang belum kita temukan. Siapa tahu ada planet lain di belakang GJ 357 b.
Ilustrasi bentuk planet GJ 357 d.
Dengan mempelajari data untuk GJ 357 b, para ilmuwan akhirnya menemukan dua planet lainnya, disebut GJ 357 c dan GJ 357 d.
Planet GJ 357 b berada paling depan dengan orbit 11x lebih dekat dibanding Merkurius ke matahari. Dengan ukuran 22% lebih besar dari Bumi.
Yang terakhir ini menjadi planet terkenal karena tim peneliti telah menghitung, kira kira planet GJ 357 d berada di zona Goldilocks bintangnya.
Di mana posisi planet memiliki suhu tepat untuk memungkinkan air cair.
Masalah lain, planet GJ 357d mengorbit mengorbit 55,7 hari sekali ke bintang GJ 357.
"GJ 357 d terletak di tepi luar zona layak huni bintangnya, di mana ia menerima jumlah yang sama dari energi bintang dari bintangnya seperti halnya Mars dari Matahari," kata rekan penulis Diana Kossakowski, seorang astronom di Max Planck Institute for Astronomy, dalam siaran pers NASA.
"Jika planet ini memiliki atmosfer yang padat, membutuhkan studi lanjutan di masa depan untuk menentukan, apakah planet dapat memerangkap panas yang cukup untuk menghangatkan atmofer planet sehingga memungkinkan air cair di permukaannya."
Teleskop robot TESS mencari tanda-tanda GJ 357 d selama sebulan. Dan menemukan jejak planet tersebut dengan orbit sekitar 30 hari (waktu bumi)
Sebagai gantinya, penelitian mengunakan data lama untuk mencari jejak keberadaan planet.
Penelitian, yang diterbitkan dalam jurnal Astronomi dan Astrofisika pada 9 Juli lalu, merinci temuan mereka dan membahas GJ 357 c - dimana planet tersebut berada di urutan antara tengah b dan d, tatapi orbitnya sangat singkat, bergerak di sekitar bintang GJ 357 setiap sembilan hari.
Astronom banyak menemukan planet di luar tata surya. Sebagian berharap menemukan planet dengan ukuran yang sama seperti Bumi. Tapi apa yang ditemukan belum tentu mirip. Astronom tidak mencari planet berwarna biru kabur, tapi mencari warna kuning yang artinya lebih banyak daratan.
Astronom menemukan sebuah planet liar dan tidak mengorbit ke bintang.
Ukuran 12x massa planet Jupiter dengan medan magnit sangat kuat. Pertama kali sebuah planet Rogue atau planet tanpa mengobit ke bintang
induk, bahkan ditemukan karena terditeksi dari emisi radio. Bahkan peneliti mengatakan jangan jangan ada puluhan ribu planet liar seperti ini di galaksi kita.
Sebuah
planet WASP-12b jaraknya 1400 tahun cahaya ke Bumi. ukuran planet
WASP-12b mencapai 2x lebih besar dari planet Jupiter. Planet juga
terkunci dengan gravitasi bintang, masuk rangking 1 planet terpanas
Planet
EPIC 228813918b mengorbit ke sebuah bintang tipe M atau bintang kerdil.
Memiliki kandungan 45% besi, dan mengorbit setiap 4,5 jam sekali atau
seseorang akan berulang tahun setiap 4 jam sekali
Sebuah planet MOA-2016-BLG-227Lb ditemukan, tapi ukurannya 3x lebih besr
dari planet Jupiter. Planet ini ini mengorbit ke sebuah bintang coklat
atau disebut juga bintang kerdil dalam kelas bintang M.
Mendeteksi sebuah planet yang memiliki atmofer seperti Bumi bukan hal
istimewa. Tapi menemukan planet dengan atmofer dengan
ukuran kecil seperti Bumi, ceritanya berbeda. Planet GJ 1132b ini menarik, diketahui memiliki atmofer dengan ukuran 1,4x lebih besar dari Bumi.
Bintang Proxima Centauri ternyata sangat aktif bahkan mematikan bagi mahluk hidup. Peneliti menyebut disana sukar untuk tinggal. Bintang disana lebih agresif, mengeluarkan kilatan bintang, mencapai 100x kekuatan kilat matahari. Satu planet ditemukan lagi Proxima d.
Sebuah planet seukuran Jupiter berada sangat dekat dengan sebuah
bintang. Sebuah planet seukuran Jupiter disebut planet PTFO 8-8695b. Tapi
perlahan planet ini sedang di sikat oleh bintang induknya sendiri.
Berdasarkan observasi emisi, terlihat adanya awan besar perlahan
tertarik dari planet ke dalam bintang
Peneliti menemukan sebuah planet HD 20782b, dengan orbit paling unik dan
esentrik yang pernah ditemukan. Memiliki eksentrisitas 0,96 atau bentuk elips hampir seperti
garis datar. Dari orbit terjauh, lalu seperti ketapel dan mendekat cepat
ke arah bintang. Seperti apa tinggal di planet ini.