Bintang Eta Carinae meledak 170 tahun ada 3 bintang satu lolos satu hancur terkena imbas
Bintang Eta Carinae adalah 3 bintang.
Terletak di rasi Carina tapi memiliki cahaya 5 juta kali matahari.
Diperkirakan menjadi salah satu bintang paling terang di galaksi Bima Sakti, karena memiliki cahaya biru.
Tahun 1837 dan 1858 dimana salah satu bintang Eta Carinae meledak dan membentuk supernova masif.
Ledakan cahaya tersebut sempat dilihat dan tercatat oleh astronom kuno 170 tahun lalu. Ketika cahaya di langit muncul sangat terang pada 11 dan 14 Maret 1843. Dan perlahan memudar dari pandangan mata di tahuhn 1856.
Kembali terang mencapai magnitude -6 di tahun 1892 dan kembali memudar lagi. Lalu mulai bersinar secara tetap pada tahun 1940. Tapi kembali lebih erang pada tahun 2014.
Disana terdapat 2 bintang, dan saling mengorbit setiap 5,54 tahun.
Hipotesa sebelumnya menyebut, gangguan kedua bintang yang menyebabkan cahaya sangat terang dilangit walau pada siang hari.
Dan salah satu bintang raksasa dengan warna biru, diperkirakan telah menciut menjadi lebih kecil.
Walau salah satu bintang telah meledak, tetapi tidak menghancurkan sistem bintang itu sendiri. Karena masih ada 2 bintang yang saling mengorbit.
Astronom mencari jawaban, mengapa bintang tersebut meledak sangat besar. Walau disana terlihat masih terdapat 2 bintang biner.
Berdasarkan gema cahaya yang diperoleh tahun 2003 dari teleskop Cerro Tololo di Chili. Penelitian dilanjutkan dengan data spektroskopi milik teleskop Magellan yang juga berada di negara Chili. Sehingga peneliti dapat mengukur cahaya, dan menentukan kapan dan seberapa cepat.
Diperkirakan kecepatan gas dari bintang yang meledak mencapai kecepatan 32 juta km perjam.
Berdasarkan data tersebut, peneliti memiliki hipotesa baru.
Ledakan yang terjadi akibat adanya pertemuan antara 3 bintang dan bukan 2 bintang, sekarang hanya tersisa 2 bintang.
Ledakan bintang bukan disebabkan satu bintang yang masih ada sekarang. Tapi satu bintang lebih kecil seharusnya lolos dari tabrakan, malah hancur lebih dahulu seperti cahaya yang terlihat 170 tahun lalu. Dan membuat ledakan gas bintang sampai membentuk nebula.
Akibat ledakan bintang yang hancur akhirnya mengirim massa gas bintang terbesar, setidaknya mencapai 10 massa matahari. Memiliki bentuk pola nebula Bipolar raksasa sampai hari ini.
Skenario peneliti mengatakan, salah satu bintang di sistem tata surya Eta Carinae yang seharusnya meledak tapi berhasil keluar dari pertempuran.
Secara umum ukuran bintang yang supermasif dengan ukuran besar, akan membakar gas jauh lebih banyak. Sehingga usianya lebih singkat. Salah satu bintang terbesar besar telah memasuki masa akhir hidup, lalu mulai membengkak lebih dahulu.
Ketika bintang terus membesar dan terus mendekat ke salah satu bintang berukuran lebih kecil. Membuat bintang yang lebih kecil mengambil gas, mengumpulkan energi di lapisan luar walau tidak sampai menghancurkan dirinya sendiri. Bintang kedua ini terus tumbuh menjadi lebih besar, mencapai 100x ukuran mass matahari dan cahayanya sangat terang.
Bintang yang hampir tamat, isi bintang gas hidrogen tertarik oleh bintang diselahnya, akhirnya menyisakan lebih banyak gas yaitu helium. Posisi bintang tersebut tidak hancur tapi mengecil menjadi seukuran 30x massa matahari dan menjadi lebih ringan.
Kekuatan gravitasi yang melemah dan terganggu sampai bergeser menjauh lalu bertemu dengan bintang ketiga.
Bintang ke 3 bergeser kedalam dan masuk ke orbit bintang yang sudah menjadi besar. Disinilah salah satu pertempuran dari 3 bintang di tata surya Eta Carinae bertemu dan salah satunya meledak sampai menyisakan nebula yang terlihat seperti sekarang ini. Foto gambar nebula Eta Carinae
Ledakan bintang tersebut sempat diamati oleh astronom kuno 170 tahun lalu.
Dibawah ini perkiraan bagaimana ke 3 bintang di sebuah tatasurya dan salah satu bintang akhirnya meledak.
Tim astronom MIT menemukan sebuah planet yang ditelan bintang ZTF SLRN-2020. Sebuah bintang yang sekarat, karena sudah berusia 10 miliar tahun. Sekarang dalam posisi membesar sampai mendekat ke sebuah planet seukuran Jupiter.
Tim astronom menemukan 3 bintang biner, dimana 2 bintang berada di bagian dalam. Tata surya TIC 470710327 orbit kompak dan terkunci. Massa satu bintang mencapai 16x massa matahari. Umum sebuah tata surya memiliki 3 bintang.
Sebuah bintang di tata surya akan berdampak dengan planet yang
mengorbit. Tapi peneliti menemukan sebuah bintang Hat-P-2 disana
terdapat exoplanet. Bintang kategori baru disebut BLAP yang kecerahannya berubah-ubah
Kita akan bertanya apakah tata surya lain memiliki planet gas seperti
Jupiter. Dijawab ya, tapi peneliti melihat perbedaan ukuran planet gas
di tata surya lain berdasarkan bintang induknya. Bintang dapat
mempengaruhi ukuran planet lain ketika lahir.
Peneliti akhirnya mengungkap sebuah sumber aneh di galaksi tetangga
Andromeda. Walau jarak galaksi tersebut jauhnya lebih dari 2 juta tahun
cahaya dari Bumi. Tertangkap sebuah bintang neutron ada di dekat
lubang hitam.
Kedua bintang ini agak berbeda walau disebut bintang pulsar. Bintang
Geminga PWN hanya mengeluarkan emisi sinar gamma. Sedangkan bintang
B0355+54 sama sekali tidak mengeluarkan sinar gamma tapi memiliki
gelombang radio paling kuat.
Bintang HIP68468 memiliki usia 6 miliar tahun, dan jaraknya 300 tahun
cahaya dari Bumi. Praktis bintang ini seperti kembaran matahari. Tapi
bintang ini telah memakan planet yang ada di dekatnya, setidaknya 1 atau
bahkan 2 planet yang mengorbit sangat dekat ke bintang.
Tim ASAS-SN bahkan tidak terlalu yakin apakah cahaya yang mereka
dapatkan berasal dari sebuah supernova. Bila benda tersebut adalah
ledakan bintang supernova, menjadi ledakan paling kuat saat ini. Bila dihitung ledakan cahaya tersebut mencapai 570 miliar kali lebih
terang dari matahari, dan setara 20 kali lebih terang dari sumber
bintang di galaksi Bima Sakti.
Letak Terzan 5 ke bumi mencapai 19 ribu tahun cahaya. Disana terdapat 2
kelompok bintang dalam. Tetapi kandungan diantara kedua kelompok
bintang tersebut berbeda, bahkan berbeda sampai 7 miliar tahun.Beberapa bintang yang lahir dengan memiliki usia lebih mudah antara 4,5 miliar tahun
Bintang biner ini lari begitu cepat di sekitar galaksi kita. Disebut
bintang PB3877, bukan satu bintang tetapi dua bintang kembar, dan lari
dengan kecepatan sendiri di sekitar orbit galaksi kita. Disebut sebagai
Hyper-velocity star , bintang Hyper Speed, atau bintang hipe yang jalan sendiri diluar orbit bintang lain.