Pembeli perangkat elektronik di Amerika dapat mengembalikan produk bila tidak cocok.
Atau pembeli yang telah mengunakan tapi mengembalikan karena masalah.
Serta pembeli perangkat lalu melakukan trade-in untuk mendapatkan produk lebih baru.
Dari notebook, camera, smartphone dan produk elektronik lain. Ada yang disebut sebagai produk rekondisi atau refurbished.
Beberapa merek menjual langsung ke konsumen, dan menyertakan informasi bahwa produk adalah refurbished.
Mungkin penguna ponsel telah mengunakan dalam 2-6 bulan dan menukar ke ponsel model baru dalam program trade-in.
Untuk camera Nikon, kadang produk ada yang rusak tapi dalam masa garansi, atau tidak rusak tapi dikembalikan oleh pembeli, atau mengikuti program tukar (camera Trade-in).
Pabrik dapat memeriksa kembali produk yang dikembalikan, dan diperbaiki "seperti" baru.
Ketika produk dibeli oleh reseller, atau mereka yang berjualan online.
Akan ditawarkan dengan harga produk lebih murah dibanding produk baru yang belum pernah di pakai.
Kondisinya tentu berbeda, karena pabrik memperbaiki bila terjadi kerusakan, pabrik dapat menganti beberapa komponen yang mungkin kotor atau lecet saja.
Sementara bagian lensa atau bodi camera memang pernah digunakan oleh orang lain.
Seorang fotografer
Paul Elchengrun menceritakan, bagaimana mengetahui barang rekondisi atau refurbished di camera Nikon
Tidak sulit, dari bodi camera dan lensa akan diberikan tanda (ciri marking).
Karena pabrik memberikan tanda yang dapat dikenal oleh pembeli bahwa produk lensa pernah dipakai dan di kembalikan ke pabrik kembali..
Untuk pasar di Amerika, dapat dilihat pada nomor seri.
Di camera DSLR, disisi nomor seri akan diberikan 2 tanda di bagian bawah bodi.
Dan lensa akan tandai 2 titik pada nomor seri luar.
2 titik tersebut menjadi pengenal bagi kita ketika membeli produk rekondisi.
Bila membeli produk di luar negeri untuk mencari harga lebih murah, dan penjual mengatakan produk yang ditawarkan murah dan baru.
Dapat diperiksa pada bagian ke 2 titik tersebut.
Mungkin di bodi lensa atau camera terdapat 2 tanda tersebut. Itu salah satu ciri bahwa barang yang anda beli besar kemungkinan dari rekondisi.
Teknologi smartphone begitu cepat, kadang kita membaca dengan kagum. Melihat smartphone Android dari model terbaru dengan harga relatif lebih mahal. Bila kita cerdas dan melihat apakah semua fitur itu dibutuhkan. Bila tidak, ada baiknya melihat ponsel bekas yang dulu kita inginkan. Mungkin harganya sudah lebih murah.
Video belajar foto
dengan cahaya lampu pertama mendemontrasikan mengunakan cahaya lampu
tabung untuk efek foto. Dari
setting camera, cahaya lampu yang tidak perlu terlalu terang, dan bahan
yang dipakai untuk efek foto Tube atau tabung cahaya.
Perusahaan penyewaan peralatan camera akhirnya mendapatkan camera mereka rusak. Dari komponen lensa, sensor camera dan mirror akibat terkena intensitas cahaya matahari. Walau pelanggan sudah diberi peringatan dan diberitahu bila komponen rusak akibat kelalaian mereka selama gerhana matahari. Bagian camera apa yang rusak.
Seorang fotografer hanya belajar dalam 2 tahun. Memperlihatkan perbedaan foto amatir dan foto profesional. Philips membandingkan dua gambar ditempat sama dari karyanya sendiri, dan foto setelah 2 tahun belajar. Tekniknya pencahayaan dan perpektif gambar hal penting dalam fotografi
Caleb Kerr berbagi pengalaman dengan ransel camera. Katanya beli saja produk yang nyaman dibanding melihat model dan merek. Karena dapat membuat sakit bila salah memilih. Jangan melihat model dan harga
Membuat teknologi camera di smartphone, akhirnya membuat kebiasaan orang
membuat foto dengan terbalik. Salah satunya foto dari kampanye Hillary
Clinton. Ketika foto dibuat mungkin kita bingung mereka sedang membuat
foto siapa.
Satu video timelapse ini memperlihatkan bunga yang sedang mengembang.
Pembuatnya hanya membutuhkan pencahayaan lampu dan ditutup dengan kain
agar cahaya tidak berubah. Video dengan durasi 3 menit memperlihatkan
bunga secara perlahan membuka dibuat oleh Majo Chudy.