Di tahun 2010, Pan-STARRS1 atau Panoramic Survey Telescope and Rapid Response System mulai mengambil gambar.
Sampai seluruhnya selesai, dan menghasilkan ketajaman gambar antariksa 1,4 Giga Pixel.
Dalam 4 tahun, teleskop Pan-STARRS1 membuat foto dengan perbedaan panjang gelombang cahaya. Setiap foto diambil dengan beberapa gambar dengan filter warna berbeda. Seluruh gambar menghasilkan file sangat kolosal, 2 Petabyte data antariksa. Ilmuwan disana akan memberikan proyeknya ke publik.
Teleskop Pan-STARRS1 ditempatkan di gunung Haleakala, Maui Hawaii. Teleskop dilengkapi 5 filter spektrum cahaya. Mengunakan sistem scanning 12x di setiap filter, dan teleskop juga dimanfaatkan untuk mencari benda bergerak, transit atau objek variabel. Termasuk asteroid yang mungkin menganggu bumi.
Teleskop Pan-STARRS1 dibuat untuk menemukan objek yang ada di dekat bumi, atau benda di daerah sabuk kuoper. Dan digunakan untuk memetakan bentuk dimensi galaksi kita dalam 3 dimensi. Dari seluruh gambar yang dibuat tercapai 3 miliar gambar yang dibagi berdasarkan bintang, galaksi dan benda lain.
Ketika seluruh gambar sudah selesai disusun. Setiap orang dapat melihat dan mengunakan database yang dikumpulkan teleskop Pan-STARRS1.
Gambar dibawah ini adalah hasil setengah juta gambar, setiap gambar diambil selama 45 detik. Garis berwarna kuning tersebut adalah garis disk Bima sakti. Gambar lebih merah adalah garis debu di galaksi kita. Cahaya dihasilkan dari miliar bintang dan mungkin galaksi.
Gambar tersebut bila dicetak seperti peta 2 dimensi, dapat mencapai panjang 2,4km. Bahkan membutuhkan kaca pembesar untuk melihat detil yang tersembunyi di setiap pixel.
Semua gambar dapat selesai dan dapat dilihat lengkap pada Mei 2017 Pan-STARRS1 archive
Nasa mempublikasikan foto dari matahari dengan mengambil pencitraan
gelombang panjang berbeda. Data diambil dari Solar Dynamics Observatory
atau SDO. Kecil saja sudah panas, tidak terbayang dengan bintang Canis Majoris
Ilmuwan di Nasa melihat kemungkinan mengirim pesawat ruang angkasa ke antar bintang. Targetnya bintang Alpha Centauri, disana pesawat diharapkan dapat tiba dan mengambil data. Dibutuhkan pesawat ruang angkasa, setidaknya dengan 10% dari kecepatan cahaya
Planet K2-18b ditemukan tahun 2015, memiliki orbit di zona habitat.
Ditemukan oleh teleskop Kepler ketika planet transit di depan bintang. Mengorbit ke bintang kerdil merah atau Red Dwarf Star setiap 33 hari. Memiliki atmofer dan berbatu seperti Bumi.
Semua materi dapat dibuat oleh manusia, bahkan plutonium dan lithium dapat digunakan untuk energi. Tetapi emas mungkin tidak dapat dibuat. Darimana asalnya emas, apakah datang dari tanah begitu saja. Proses pembentukan emas mungkin dari kejadian luar biasa di alam semesta
Mengapa
nama planet disebut Kepler, Koi, Hat, Wasp dan lainnya. Demikian juga
nama bintang bisa berbeda beda karena dinami dari nama kuno dan nama
modern. Dahulu mengunakan nama rasi bintang atau nama binatang. Semakin
banyak bintang dan galaksi ditemukan bintang dipisah menjadi 2 bagian.
Sedangkan nama Galaksi dibuat dari sudut temuan
Sebuah bintang IPTF16gau meledakdan menjadi sebuah supernova. Tetapi
bintang tersebut terlihat sangat jauh, tapi muncul dengan intensitas
50x lebih terang.
Menurut peneliti, perubahan cahaya yang tertangkap di bumi mengalami
pergeseran di angka 7,51. Rekor sebelumnnya ditemukan di bagian yang sama
dengan angka Redshift 7,2. Galaksi z8 GND-5296 terlihat lebih merah. Satu galaksi disebut Tayna mencapai 400 juta tahun setelah Big Bang
Walau teleskop Hubble sudah berumur 24 tahun, kemampuan teleskop ini
masih handal untuk melihat apa benda yang terjadi di alam semesta. Salah
satunya foto dibawah ini. Diambil selama 841 kali mengorbit dari bumi,
dan menangkap gambar dari 10 ribu galaksi. Foto ini mengambarkan galaksi
yang sangat jauh
Matahari adalah bintang, Jupiter merupakan planet terbesar di tata
surya. Disusul nomor 2 planet Saturnus dengan cincin. Uranus dan
Neptunus menjadi planet ke 3 dan 4 tidak sampai sepertiga ukuran
Saturnus. Bagaimana dengan ukuran bumi.
Teleskop Hubble sudah 2 kali diperbaiki, untuk memperbaiki kualitas gambar dan melihat lebih detail dan lebih jauh. Tahun 2010 lalu, Hubble menambah peralatan dengan Ultra Deep Field Infra red. Mampu melihat sampai 480 juta tahun