Stuff | 7 September 2015

Camera di bandar udara sebaiknya masuk ke kabin


Apa yang terjadi bila seseorang membawa barang di pesawat. Memasukan ke dalam koper atau membawa sendiri ke kabin pesawat. Bila barang rentan rusak, sebaiknya dibawah ke kabin. Seperti camera, sangat beresiko dimasukan ke dalam koper. Kecuali koper yang digunakan sangat kuat. Khususnya terbang ke bandar udara yang belum mengunakan sistem bagasi modern.

Satu video rekaman di bandara Schiphol Belanda, memerlihatkan apa yang terjadi pada koper di ruang bagasi. Disana bagasi ditangani sangat baik, tapi tidak semua bandar udara melakukan sistem modern seperti bandar udara di Belanda.

Bandara internasional umumnya mengunakan mesin. Memisahkan barang bawaan penumpang pesawat, dan memilih koper secara elektronik. Kekuatan mesin untuk mendorong koper untuk dipilah lebih lanjut. Tujuannya agar koper penumpang tidak menumpuk di satu ruang tunggu konveyor, dan di pisahkan untuk dibagi ke dua atau tiga sistem konveyer.
Ketika di pisahkan, koper seperti ditendang oleh sebuah mesin. Bayangkan bila koper seberat 20kg dengan bahan kain masuk ke jalur ban berjalan tersebut. Dan di dalam terdapat perlengkapan yang rentan rusak seperti camera, barang pecah belah atau computer.





Beda lagi dengan bandara modern di Schiphol Amsterdam Airport. Sistem bagasi disana sangat ramah dan aman. Sejak barang bawaan turun dari pesawat dan dibawa ke ruang bagasi. Hanya satu kali ditangani oleh petugas. Selanjutnya diambil alih oleh teknologi computer, dimana satu tas ditangani oleh satu rak pengangkut dan bukan sistem konveyer atau roda berjalan. Dan bagasi selalu berada diatas rak sampai diturunkan ke ruang tunggu bagasi.

Bandara modern di Schiphol Amsterdam Airport



Mirip seperti bandar udara di Belanda. Airport Dubai Internasional dalam penanganan bagasi mengunakan sistem yang sama. Dirancang oleh Siemens, sistem ban berjalan disana mengunakan rak serta sistem storage bagasi. Mesin bagasi disana mampu menangani 15 ribu tas setiap jam

Siemens Baggage Handling System Dubai International





Artikel Lain

Helm paling mahal buatan Lockeed Martin seharga $400000. Menjadi helm dengan satu paket pesawat jet tempur F 35. Apa bedanya dengan helm biasa, tentu bukan helm menahan benturan kepala ketika terjatuh. Memiliki tayangan gambar di dalam helm

Ada beberapa kebiasaan unik dari penumpang pesawat untuk First class, yang sekarang jumlah rute semakin sedikit seperti menghilang menjadi kursi langka. Dan bagaimana layanan First Class, apakah hanya tampil di depan penumpangnya saja. Apa layanan di kelas Business dan Premium Class. Pengalaman dibagikan oleh pramugari pesawat dari Jepang.



Jangan merendahkan kekuatan seseorang. Istrinya meninggal karena terlambat mendapatkan pertolongan, karena kampungnya terisolir. Dia bertekad membuat jalan lebih pendek. 22 tahun dibelah sebuah gunung. Lengkap dengan foto sebelum dan sesudah jalan jadi



Youtube Obengplus

Trend
No popular articles found.