Pemerintah Jepang akan berpikir panjang, karena jumlah anak anak disana terus menurun.
Sementara
penduduk dengan usia lanjut di Jepang terkenal mencapai usia paling
tua. Berapa banyak jumlah penduduk anak anak sekarang.
Dari
data terakhir tahun ini, pada 1 April 2015. Jumlah anak anak di usia 14
tahun kebawa mencapai titik terendah. Hanya 16,17 juta orang. Artinya
jumlah kelahiran penduduk Jepang terus menurun.
Berdasarkan
angka yang ada, jumlah anak anak menurun sampai 160 ribu orang pertahun
bila dibandingkan dengan data 1950an. Jumlah anak anak pria lebih
banyak mencapai 8,28 juta anak anak sedangkan jumlah anak gadis mencapai
7,88 juta anak anak.
Berita
ini agak menarik. Dari DailyMail menyebut cerita lucu dari profesor
ekonomi Hiroshi Yoshida. Dia memperkirakan data penduduk Jepang. Bila
terus berlanjut maka pada tahun 5 Mei 3011 hanya ada satu anak saja.
Setelah itu Jepang tidak memiliki anak anak lagi yang lahir disana.
Tren dari data tahun 2012 bahkan mengambarkan penduduk Jepang menuju kepunahan.
Jepang
memiliki penduduk dengan harapan hidup paling tinggi. Diperkirakan usia
penduduk Jepang dapat mencapai angka rata rata 86 tahun pada tahun
2010, untuk tahun 2060 mencapai 90 tahun.
Sekarang
jumlah populasi penduduk anak anak hanya mencapai 12,8% dari total
penduduk Jepang. Dibandingkan negara lain seperti Amerika mencapai
19,8%, China 16,4%, Korea Selatan 15,1% dan Jerman 13,2%.
Pada
tahun 2012, pemerintah Jepang seperti putus asa. Langkah seperti
memberikan bantuan dana untuk layanan perjodohan agar masyarakat dapat
memiliki anak. Dan mereka yang single bisa berbaur sampai bertemu jodoh.
Yang dikhawatirkan adalah kekurangan populasi penduduk untuk bekerja.,
dan resiko yang lebih muda harus mengurus perawatan bagi orang tua
mereka yang manula. Dalam perkiraan nanti, pada tahun 2050 hanya ada 1,3
pekerja dewasa yang mendukung senior mereka dari 2,6 tempat bekerja.
Pada
tahun 2014 juga diramalkan dari jumlah penduduk Jepang pada tahun 2110
hanya mencapai 114 juta penduduk dan angka tersebut menurun. Sampai
pekerjaan kelas bawah harus diisi oleh pekerja negara lain. Yang membuat
pusing pemerintah adalah penduduk disana memiliki bermigrasi ke negara
lain. Sekitar 200 ribu imigran pertahun menenap di Korea Selatan.
Mei 2017Orang
tua tunggal dimana anak anak bisa tinggal dengan ibunya, mungkin tidak
mendapatkan biaya yang cukup. Yayasan Child Poverty Action Osaka, Yukiko
Tokumaru mengatakan perekonomian Jepang semakin buruk dan membuat
kesulitan bagi orang miskin.
Ibu
tunggal mungkin dapat menjadi cibiran masyarakat. Para ibu cenderung
menghindar dan bekerja di tempat tidak biasa. Jepang memiliki sistem
kesejahteraan sesuai situasi berbeda. Seorang wanita usia 35 tahun
dengan 2 anak dan tidak bekerja, akan di subsidi $2.300 perbulan. Para
ibu tunggal berusaha menutup diri mereka dari teman dan keluarga. Kadang
ada kebiasaan mereka membeli make-up dan cat kuku agar terlihat lebih
mapan. Bahkan petugas sosial melihat mereka, sepertinya anda tidak
membutuhkan bantuan kesejahteraan.
Nyatanya
masyarakat berpenghasilan rendah dengan tingkat bantuan kesejahteraan
ini dalam 20 tahun terus meningkat sampai 2x lipat setelah dipicu
naiknya harga tanah di tahun 1992.
Orang
tua yang tidak mendapatkan penghasilan cukup, anak anak menjadi miskin
khususnya di bidang pendidikan. Masalah lain jumlah kelahiran
di Jepang juga rendah, bahkan paling rendah.
Jepang dan budaya malu membuat stigma salah alamat bagi wanita. Dampaknya penduduk Jepang semakin surut.
Juli 2017Penyebab
menurunnya penduduk Jepang karena faktor ekonomi. Beratnya ekonomi di
Jepang memicu pasangan untuk tidak memiliki anak kata Anne Allison
profesor anstropologi budaya dari universitas Duke.
Intinya alasan penurunan penduduk karena ketidakamanan ekonomi.
Sekitar
40% karyawan di Jepang adalah tenaga kerja tidak resmi, atau mereka
bekerja memiliki pekerjaan yang tidak stabil. Hanya 20% pekerja akan
mendapatkan ke pekerja biasa selama karir mereka.
Pekerja yang tidak beraturan ini disebtu Freeters. Gabungan kata antara Freelancer dan Arbeiter.
Munculnya
pekerjaan tidak resmi tersebut setelah era 1990an, dimana revisi undang
udang ketenagakerjaan memungkinkan karyawan kontrak atau temporer.
Semakin
kedepan di era globalisasi, perusahaan dapat mengurangi karyawan
sementara. Membuat lulusan baru semakin sulit mendapat lapangan
pekerjaan.
Seandainya
ada pasangan yang akan menikah, tapi salah satu anak atau menantu bukan
sebagai karyawan tetap. Orang tua akan menentang karena khawatir tidak
mendapat penghasilan yang cukup.
Sekitar 30% pekerja Freeters berada di usia 30an yang telah menikah. Dibanding 56% karyawan tetap yang sudah menikah.
Sekitar 70% wanita yang bekerja, akan berhenti bekerja ketika anak pertama mereka lahir
Dari
badan Posse menghitung berapa penghasilan rata rata karyawan yang
bekerja temporer, hanya $1.800 perublan. Sebagian besar uang habis untuk
biaya sewa, dan membayar pinjaman biaya kuliah sebelumnya.
Mereka yang baru berusia 20 an, tidak pernah bercita-cita untuk menikah..
Meningkatnya
jumlah pekerja temporer juga berdampak bagi pekerja tetap, mereka harus
bekerja lembur dengan tambahan sedikit dari penghasilan lembur.
Satu
perusahaan dapat memberikan ponsel dan iPad, agar atasannya dapat
meminta bawahannya untuk membantu bekerja walau sudah pulang dari
kantor.
November 2017Jepang
mengalami krisis penduduk. Mereka yang sudah berusialanjut diberikan
kesempatan untuk bekerja di restoran, karena kurangnya pekerja.
Penduduk
dari luar negeri yang menetap di Jepang tidak banyak, hanya 2% dari
jumlah penduduk. Dan adanya diskriminasi dari masyarakat pendatang yang
bekerja di Jepang.
Pemerintah Jepang mencoba menarik pendatang untuk tinggal di Jepang. Dan membuat kebijakan imigrasi baru yang memudahkan.
Pekerja
asing yang trampil awalnya diijinkan meninggal tetap di Jepang bila
mereka telah bekerja selama 5 tahun. Aturan baru cukup 3 tahun pada
tahun 2016, maka mereka bisa menetap di Jepang. Hal ini meingkatkan 1
juta orang asing bekerja di Jepang.
Keahlian
apa saja yang menarik bagi pemerintah disana. Peneliti, dosen pendidik,
profesor, Doktor, penyandang dana dan beberapa kategori lain akan
mendapatkan prioritas. Tidak perlu gelar dari perguruan tinggi, tetapi
memiliki keahlian, maka pendatang akan mendapatkan point untuk menjadi
penduduk Jepang.
Mereka yang
berusia dua puluhan, akan mendapatkan 15 point bila memiliki keahlian
khusus atau sebagai peneliti muda. Ditambah bisa berbicara bahasa Jepang
sudah mendapatkan 15 point tambahan. Info
data PDF Konsultan
Pemerintah
Jepang mengeluarkan dana 18 miliar dollar untuk memperluas prasekolah
gratis bagi anak anak 3-5 tahun. Khusus untuk keluarga dengan
penghasilan rendah.
November 2018Jepang
memiliki populasi rumah lebih banyak dari penduduk. Ketika sebuah rumah
tua dan tidak diwariskan ke keluarga membuat rumah tua menjadi kosong.
Masalah pemerintah Jepang tidak dapat masuk dan memaksa untuk merenovasi rumah atau membongkar properti yang tidak di tinggali.
Jika
seseorang yang tinggal di desa lalu pindah ke kota. Dan mendapatkan
warisan rumah keluarga atau orang tua. Mereka mungkin memilih
mengabaikan rumah keluar yang pernah mereka tinggali. Untuk menghindari
pajak rumah kedua yang dipungut di Jepang.
Tahun 2008, sekitar 7,5 juta rumah kosong di Jepang. 2013 meningkat 8,2 juta rumah.
Di
seluruh Jepang, agen properti menawarkan rumah secara online gratis
untuk pemilik baru. Asalkan mereka mau membayar pajak dan biaya agen.
Beberapa rumah tua membutuhhkan perbaikan, setelah dibiarkan kosong bertahun tahun.
Desember 2018Bayi
lahir di Jepang tahun 2018, tercatat hanya 921 ribu. Angka terendah
sejak tahun 1899, berdasarkan laporan kementrian kesehatan Jepang.
Menyusut 25 ribu kelahiran dari tahun 2017, dan berada dibawah 1 juta selama 3 tahun terakhir.
Tidak
hanya Jepang mengalami penurunan penduduk. Italia menempati posisi
kedua, dengan median usia 45,9 tahun. Sedangkan Jepang lebih tinggi,
46,3 tahun.
Italia mendukugng
migran masuk ke negara mereka, sekitar 5 juta penduduk bukan orang
Italia asli atau 8% adalah migran dari total penduduk Italia sendiri.
Jepang hanya berupaya sedikit untuk membiarkan pekerja asing di Jepang sendiri.
Tertarik bekerja di Jepang, sepertinya di Indonesia masih lebih baik.