Science | 24 December 2019

Roket Long March 5 untuk roket daya angkut besar




Mei 2020
Long March 5V atau Chang Zheng 5B pada 6 Mei 2020 diluncurkan untuk membawa modul kapsul ruang angkasa.
Dalam penerbangan percobaab, 488 detik sebuah prototipe pesawat ruang angkasa tanpa awal berhasil dipisahkan dari roket pendorong dan mencapai orbit.
Peluncuran modul tersebut akan membawa astronot ke stasiun ruang angkasa di tahun 2022

3 jenis roket untuk membangun stasiun ruang angkasa akan mengunakan Long March 5B, 2F dan 7.

Desember 2019
BEIJING: China pada hari Jumat 27 Desember 2019 meluncurkan salah satu roket paling kuat di dunia dalam langkah besar ke depan untuk misi yang direncanakan ke Mars tahun 2020.

Peluncuran roket Long 5 Maret yang membawa muatan uji satelit Shijian 20 dari Wenchang di pulau selatan Hainan pukul 8:45 malam, sebuah siaran langsung dari siaran televisi CCTV menunjukkan.
"Setelah lebih dari 2.000 detik, satelit Shijian 20 dikirim ke orbit yang telah ditentukan sebelumnya," lapor kantor berita resmi Xinhua.

Peluncuran roket "menguji teknologi utama yang terkait dengan misi luar angkasa di masa depan," kata Xinhua.

Peluncuran yang sukses adalah bagian penting dari rencana ambisius China untuk misi ke Planet Merah tahun 2020 dan harapan memiliki stasiun ruang angkasa berawak pada tahun 2022.

"Roket besar tersebut akan ditugasi dengan serangkaian misi utama termasuk meluncurkan wahana Mars pertama China, penyelidikan bulan Chang'e-5 dan modul inti stasiun ruang angkasa berawak."



"Fat Five, atau si besar ke 5" nama panggilan roket itu, adalah topik trending di platform media sosial Weibo seperti Twitter versi China.
Keberhasilan Jumat membuat program luar angkasa kembali ke jalurnya setelah upaya sebelumnya sampai Juli 2017 sempat mengalami kegagalan dalam pertengahan peluncuran.
Dan program roket ruang angkasa China sempat tertunda.



Long 5 Maret Y2 seharusnya menempatkan satelit komunikasi eksperimental Shijian 18 ke orbit dan kegagalannya menunda rencana untuk menggunakan roket besar dalam misi yang direncanakan untuk mengumpulkan sampel batuan di tahun 2017.

China berhasil meluncurkan Long 5 Maret pertama pada November 2016, yang katanya pada saat itu adalah peluncur paling kuat yang belum pernah dikembangkan oleh China sendiri.



Roket China terbesar
Long 5 Maret, yang mampu mengangkut hingga 25 ton, sebanding kapasitasnya roket Delta IV Heavy buatan AS atau roket Proton-M Rusia, dari 2 roket paling kuat yang ada, menurut NASA SpaceFlight.com. Jadi tidak masalah untuk mengirim barang kapasitas besar ke ruang angkasa.
Selam ini kendala program ruang angkasa adalah muatan. Seperti pengiriman untuk pembangunan stasiun ruang angkasa harus dirakit dan dikirim berulang kali.

Roket Amerika terbesar
Sebaliknya, Amerika telah membangun roket Saturn V yang mengirim astronot ke Bulan pada tahun 1969, dan langsung mengirim sekali jalan untuk astronot pergi ke bulan.
Roket dirancang untuk mengirimkan dengan beban maksimum 140 ton muatan ke orbit rendah Bumi. Untuk pergi ke bulan maksimum beban 48 ton.
Mengunakan roket 3 tahap dan telah mengirim 13 misi Apollo. Tinggi roket Saturn V misalnya mencapai 111 meter.

Roket Delta IV dengan beban 28 ton mampu membawa beban sampai ke orbit rendah.
Atlas V 551 dengan beban 18 ton.
SpaceX Falcon Heavy membawa beban 63 ton
Ariane 5ES membawa beban 21 ton

Roket Rusia / Soviet terbesar
Soviet L3 mampu membawa beban 95 ton ke orbit rendah. Untuk ke bulan mampu membawa beban 23 ton.
Pernah mengirim pesawat ulang alik Soviet Buran 2x di tahun 1987 dan 1988.
Proton M mampu membawa beban 22 ton.


Maret 2018.
Roket Long March 5B akan memasuki ruang angkasa tahun 2019.
Roket Long March 5B adalah roket kelas berat atau mampu membawa beban besar sampai 25 ton, sampai memasuki wilayah orbit rendah (LEO). Seperti ketinggian stasiun ruang angkasa, satelit navigasi dan telepon satelit.
Atau membawa beban seberat 14 ton untuk memasuki ruang orbit geostasioner (GTO). Dimana ketinggian tersebut ditempatkan satelit cuaca

Mesin roket 5B mulai memasuki masa uji bulan Maret 2018, untuk persiapan peluncuran pertama. Modul ruang angkasa sudah masuk penjadwalan.
Pihak ruang angkasa China CMSEO akan bekerja sama dengan badan ruang angkasa PBB dan menawarkan pemakaian stasiun ruang angkasa untuk badan antariksa lain, seperti ESA untuk pengembangan modul.

Salah satu fungsi kemampuan roket besar, membawa muatan seperti modul besar dan ruang eksperimen di ruang angkasa.
Tapi program tersebut ditunda setelah memiliki masalah dalam 2 peluncuran terakhir



Maret 2015
China membangun roket Longmarch 5, walau masih prototipe.

Roket LM-5 memiliki tinggi 62 meter dengan berat roket 800 ton. Mampu membawa beban 25 ton ke orbit rendah, bahkan beban 14 ton untuk mencapai ke bulan bahkan planet Mars.

Rocket LM-5 memiliki 2 roket utama seberat 120 ton roket pendorong, didampingi 4 booster. Tidak hanya satu model, China membangun beberapa varian roket. Nantinya akan membangun roket LM-9 tipe super heavy dan roket bahan bakar padat untuk LM-11.



China mengembangkan roket ruang angkasa sejak awal tahun 2001. Mesin roket YF-100 dan YF-77 telah sukses di uji coba pada tahun 2007.

Setidaknya 3 tipe roket sudah dirancang.
Roket LM-5 dibuat sampai 5 varian dari CZ-5-200 tanpa roket booster, dan model lain dengan roket booster CZ-5-320 CZ-5-504 CZ-5-522 CZ-5-540. Hanya satu roket model CZ-5-320 memiliki roket ke 3. Roket terbesar adalah VZ-5-504 yang mampu membawa beban 25 ton sampai ketinggian 200km atau 14 ton untuk melewati batas ruang angkasa.

Roket LM-7 menjadi varian roket dengan bahan bakar padat, akan terbang perdana pada tahun 2016. LM-7 masuk kategori riket medium.

Roket LM-6 memiliki ukuran lebih kecil dengan nomor CZ-6. Dirancang untuk beban ringan.

Roket LM-5 memiliki diameter lebih dari 5 meter, cukup membawa satelit besar seperti satelit mata mata bahkan astronot ke stasiun ruang angkasa.

Sejauh ini Rusia masih memimpin pembuatan roket terbesar di dunia dengan roket Tzar atau N1. Tetapi roket di era 1950an dengan total beban 2500 ton, 6 mesin roket, dan tinggi 110 meter tidak pernah terbang mencapai ruang angkasa.




Artikel Lain

Setelah Rusia memutuskan mundur mengurus ISS. Tahun 2021 ini, proyek Tianhe dari stasiun ruang angkasa China dimulai. Bukan prototipe, tapi stasiun yang akan dibangun untuk dihuni astronot. Rencananya stasiun Tianhe selesai pada tahun 2020, setidaknya membutuhkan peluncuran sampai 10x

Sebuah planet TOI-561b sebagai kandidat planet tertua yang ada di galaksi Bima sakti. Perkiraan usia planet dan bintang dari tata surya TOI-561b sudah ada sejak 10 miliar tahun lalu. Melihat massa planet batuan tersebut lebih ringan. Untuk usia Matahari, Bumi serta planet lain di tata surya baru terbentuk 4,5 miliar tahun lalu.



Sebuah tata surya meledak menjadi nebula disebut nebula Stingray atau ikan pari. Tapi disana terjadi perubahan begitu cepat. Elemen yang diteliti dalam beberapa puluh tahun lalu mendadak menghilang. Astronom sebelumnya memperkirakan baru meredup dalam ribuan bahkan puluhan ribu tahun.

Tahun 2004 Nasa mengirim robot Opportunity ke planet Mars, 15 tahun berlalu robot tersebut ada disana. Awalnya untuk misi selama 90 hari. Nasa mendapat kabar buruk, robot Opportunity sementara tidak bekerja masalah baterai. Setelah beberapa bulan tidak mengirim sinyal. Panel surya tertutup debu, membuat robot kehabisan power pada baterai. Kemungkinan tidak dapat bekerja lagi.

Roket Long March LM-7 dirakit di Wenchang pusat peluncuran satelit setara Cape Canaveral. Roket LM-7 bukan roket biasa, tapi roket kelas berat pertama buatan China. LM adalah nama Long March dan 7 sebagai model. Long March 5 membawa satelit komunikasi bulan September 2017 gagal membawa satelit ke orbit.

Tanki bahan bakar pesawat ulang alik atau space shuttle dibawa pulang ke museum. Tanki raksasa seberat 33 ton seperti ini , dahulunya digunakan sebagai tangki bahan bakar utama. Tabung tersebut dipasang di pesawat ruang angkasa, dan terakhir dilepas setelah mencapai ruang angkasa.



Youtube Obengplus

Trend
No popular articles found.