Stuff | 20 September 2012

Pesawat SR 71 Blackbird sebenarnya tidak hitam dapat terbang nonstop 3 mach


Pesawat mata mata SR 71 memiliki keunikan. Bahan rangka pesawat dibuat dari titanium, warna asli pesawat ini tidak sepenuhnya hitam, hanya sedikit dibuat.
Katanya hanya 86 pilot saja yang disiapkan untuk menerbangkan pesawat ini.

Cerita pesawat SR 71 diceritakan mantan pilot kolonel Rich Graham melalui BBC.
Mampu terbang di ketinggian lebih dari 20km diatas permukaan laut, kecepatan 3 mach, pilot harus mengunakan baju layaknya astronot.

Rekor yang pernah dicapai, hanya butuh waktu 1 jam 4 menit dengan kecepatan rata rata 3.400km perjam. Dia terbang dari kota Los Angeles ke Washington.

Semua persiapan dilakukan di darat. Ketika terbang diatas ketinggian 20km, maka pilot tidak bisa keluar atau membuka baju. Karena oksigen sangat tipis, kesalahan fatal bagi pilot di ketinggian 20km bila terjadi sesuatu..

Graham menceritakan pesawat ini tidak pernah bisa dikejar.
Karena terbangnya yang cepat dan berada di ketinggian diatas rata rata pesawat biasa.
Setiap misi rahasia berlangsung cepat, membutuhkan waktu 3-4 jam dan sudah selesai.
Di bagian 2 mesin jenis rocket tersebut, ternyata bagian moncong mesin bisa bergerak mundur ke dalam untuk meningkatkan daya dorong mesin pesawat.

SR 71 tidak dapat terditeksi radar jet tempur F15.
Cerita dalam latihan, dimana F15 dan F14 Tomcat
Jet tempur F14 Tomcat kadang dapat menditeksi keberadaan SR71, tapi tidak dapat mengejar.
Jet tempur F15 Eagle, tidak dapat menemukan keberadaan SR71. Kecepatan F15 dapat mencapai 1500 knot, tapi SR71 dengan mudah berpindah dari 1850 knot ke 2000 knot. Jadi bagi pesawat F15 Eagle, keberadaan SR71 dianggap tidak ada, dan pilot tidak melakukan apa apa.



Dalam misi latihan, tim F14 dan F15 menyebut kalian tidak muncul  Itulah kenangan dari kemampuan SR71, yang dianggap lucu oleh tim pilot pesawat tercanggih di jamannya.

Di jamannya, pesawat SR71 sangat canggih. Sekarang sangat beresiko menerbangkan pesawat tempur untuk memata-matai daerah lawan. Teknologi mata-mata sudah tidak diperlukan pesawat pengintai lagi, tapi melalui satelit langsung dan gambar lebih jelas dapat mengunakan drone yang di remote dari jarak jauh.

Lain cerita dengan 2 pilot SR 71, pada 13 Agustus 1981 Jay Reid dan Thomas melakukan misi nomor 964.
Setelah terbang melintas Soviet untuk pengambilan gambar inteligen. Targetnya adalah markas angkatan laut Murmansk Soviet

Beberapa saat setelah pesawat terbang, lalu di jemput dua kali tanker udara KC135 dan melakukan pengisian bahan bakar di udara ke 6 tanki
Itu sebelum pesawat masuk wilayah inteligen untuk pengamatan.
Melintas lautan Atlantic melintas ke Greenland dan Iceland pesawat langsung dikebut sampai 3 Mach. Dan tugas selesai pesawat keluar dari wilayah musuh.


Pesawat tidak langsung pulang, misi berakhir. Tapi masih harus mengisi bahan bakar kembali di Laut Utara dekat Scotland.

Rencananya setelah pesawat masuk ke Soviet dengan kecepatan terakhir mencapai 3,25 Mach untuk melintas di daerah target.  Melintas barat Norwegia, lalu Finlandia utara dan menuju negara Soviet.
Setelah mengambil gambar, pesawat secepatnya kembali ke daerah laut utara dengan kecepatan 3 Mach. Dan mengisi bahan bakar di teluk Goose.

Ketika pengisian bahan bakar ke 4 di daerah Scotland, terlihat lampu peringatan dan terlihat masalah di salah satu sayap kemudi belakang ketika melakukan pengisian bahan bakar di udara. Setelah mengetahui mesin bermasalah, kedua pilot membatalkan penerbangan dan secepatnya mencari landasan untuk pendaratan darurat.

Pesawat kembali dan mendarat di Bodo pada tanggal 13 Agustus waktu Norwegia. Total penerbangan sampai 4 kali pengisian dengan pesawat tanker udara hanya 6,4 jam.
Militer Norwegia langsung mengamankan pesawat mata mata, karena memiliki data penting dan rekaman dari base Murmansk.

Di landasan udara militer Norwegia, kedua pilot meminta pesawat mereka di jaga selama 24 jam. Uniknya pertama kali yang menyambut adalah seorang pilot Norwegia dan menanyakan salah satu rekan mereka.
Pilot Norwegia mendapat latihan dari USAF, dan salah satu penerbang senior Bill Groninger yang menerbangkan SR 71
Pilot ytersebut bernama General Olav Aamoth sebagai komandan di Bodo yang pernah di latih oleh penerbang SR 71

Video lengkap pesawat ini bisa di tonton via BBC

Seorang mantan pilot Terry Pappas menceritakan kecanggihan pesawat mata mata SR71 ini dalam sisi berbeda. Dia salah satu pilot yang mendapatkan gelar Habu sebagai lambang dari kepala ular di pesawat SR71. Ketika pesawat ini terbang begitu tinggi, katanya pesawat pencegat hanya bisa mengepalkan tinjunya ke pilot SR71. Dengan ketinggian diatas rata rata pesawat jet tempur, SR71 nyaris tidak mungkin di tembak dengan rudal udara ke udara di jaman itu.

Ada cerita menarik tentang pembuatan pesawat ini. Bahan pesawat SR71 adalah metal titanium.
Berfungsi untuk menahan panas mesin jet serta setara ringan bahan aluminium.
Amerika ketika itu hanya mengetahui bahan titanium terbaik ada di Soviet.
Sampai CIA membuat perusahaan palsu untuk membeli lembaran titanium dari Soviet.
Tapi perusahaan yang memproduksi titanium di Soviet tidak tahu untuk apa bahan tersebut.
Yang ternyata digunakan untuk memproduksi pesawat SR 71 dari Amerika serta memata-matai Soviet.

Sepanjang servis pesawat ini, semua dijaga ketat, teknologi yang diberikan khusus untuk pesawat ini.
Tahap penyaringan pilot tempur juga sama ketat. Pengisian bahan pesawat di udara merupakan hal rumit karena pesawat SR71 yang boros bahan bakar.

Pesawat dengan mesin roket ini tidak dapat melaju dengan kecepatan lambat.
Kesulitan kedua ada di pesawat tanker udara yang harus tancap gas untuk berada di depan SR71 dan menyeimbangkan kecepatan pesawat agar selaras bersamaan. Sedangkan pesawat SR71 harus terbang dengan kecepatan minimum dibelakangnya untuk mengisi tangki 80.000 pound.



Dari 32 pesawat yang dibuat, 12 pesawat mengalami kecelakaan (hilang atau jatuh). Tapi tidak satupun karena serangan musuh (ditembak jatuh).

Bila pesawat di kebut sampai 3,5 mach. Suhu permukaan pesawat akan meningkat sampai 260 derajat C. Masalah akan terjadi panas di ruang cockpit sampai 120 deg.C, pesawat tersebut harus dipasangkan sistem pendingin.

Kecepatan maksimum dibatasi dan tidak lebih 3.3Mach atau rata rata 3.2 Mach untuk ngebut, agar menjaga suhu pesawat tidak melewati batas panas 427 deg.C
Bila badan pesawat mengalami suhu panas, kadang terjadi kebocoran bahan bakar yang merembes ke luar.

Berbeda dengan pesawat tempur biasa, pilot boleh saja mengunakan baju penerbangan biasa.
Tapi cerita mantan pilot diatas, pilot harus tetap berada di baju khusus dengan baju penopang hidup.
Komunikasi dengan copilot dilakukan dengan radio atau headset, dan baju pilot adalah baju seperti astronot dengan pasokan oksigen.

Terbang satu mesin sangat berbahaya untuk mendarat.
Bagaimana satu mesin mati, itu masalah. Stormy Boudreaux, pilot SR-71 Blackbird. 'Itu adalah prosedur darurat yang dipraktikkan dalam latihan ketika hanya terbang dengan satu mesin.
Pesawat harus diarahkan dengan sayap kemudi penuh, khusus ketika melakukan pendaratan.

Mantan pilot menceritakan ketika pesawat lepas landas di udara dingin, satu mesin tidak aktif.
Daya dorong satu mesin tidak mungkin dilakukan untuk kecepatan dibawah 260 knot.
Ketika kembali ke landasan, upaya mengurangi kecepatan dengan parasut, karena panjang landasan disana hanya 2 km.

Kekuatan mesin Blackbird SR-71
Mesin dapat memacu pesawat dari 0 sampai 3,2 mach tanpa henti. Udara masuk dari depan, dan membentuk udara kejut, ditekan dengan putaran jet turbin kompresor dengan begitu banyak baling baling di dalamnya, dan tekanan begitu kuat kembali dibakar (burner jet engine).
Disain mesin ini mengabungkan antara teknologi mesin TurboJet seperti pesawat komersil yang ada saat ini dengan Ram Jet.
Di ujung depan mesin pesawat terdapat tutup kerucut yang dapat berubah posisi untuk memasukan pasokan udara.

Di dalam, panas mesin pesawat tidak akan merusak mesin karena mengunakan sistem cooler dirancang khusus. Untuk kecepatan dibawah 1,2 mach seperti take-off dan landing di sisi belakang terdapat tutup udara untuk menurunkan kekuatan mesin
Ketika pesawat berada pada kecepatan diatas 1,2 mach keatas, bagian tersebut akan terbuka penuh.





Kecepatan pesawat maksimum 3.540km perjam konstan.
Ketinggian 24.000 meter dari permukaan laut.
Jarak jelajah hanya 5.400km , dan Ferry 5.925km.
Beban sensor di badan pesawat maksimum 1,6 ton, berat kosong pesawat mencapai 30,6 ton, dan beban total 69 ton.
Mengunakan 2 mesin Ramjet Pratt &Whitney JR59-1, secara terus menerus mengunakan afterburning turbojet.

Ban berwarna perak
Ban pesawat SR 71 harus diganti setelah 15 kali lepas landas, tapi rata rata diganti setelah 10 kali lepas landas.
Ban dibuat dengan campuran bubuk aluminium, agar titik didih ban lebih kuat. Membantu menahan panas akibat gesekan ketika mendarat dengan kecepatan ekstrem.
Ban diisi dengan gas hidrogen, mengunakan tekanan sangat keras 415 psi. Ketika itu harga 1 ban $2.300.
Badan pesawat akan memanas sampai 200 derajat Celcius ketika mencapai kecepatan puncah 3 mach.

Blackbird SR 71 ban berlapis bubuk aluminium

Tahap pembuatan dana pengunaan pesawat
Mesin pertama dibuat dan diuji tahun 1957, 1962 diperkenalkan ke angkatan udara Amerika, dan tahun yang sama pengujian selesai dan 6 pesawat dipesan. Tahun 1964 diumumkan ke publik Amerika akan memiliki sebuah pesawat mata mata yang mampu terbang 3,3 mach. Pesawat prototipe pertama dikirim tahun yang sama.

Tahun 1967 pertama kali pilot dilatih tapi mengalami kecelakaan
Tahun 1968 tahap awal secara penuh SR71 bertugas. Tahun 1989 tugas SR 71 dihentikan.
selanjutnya beberapa pesawat ada di museum, pernah digunakan Nasa, dan penerbangan terakhir oleh Nasa di tahun 1999.

Pesawat SR71 tercepat pernah dikebut oleh kapten Robert Helt, sampai ketinggian 25.929 meter dari permukaan laut
Pilot Brian Shul masuk dalam buku The Untouchables, karena dia menerbangkan pesawat dengan kecepatan 3,5 Mach di tahun 1986, untuk menghindari rudal Lybia.

Tahun 1986 ketika  SR-71 Blackbird melakukan pertunjukan udara.
Pesawat mata mata SR-71 Blackbird menjadi pesawat tercepat ketika itu. Terbang dengan top speed 3.530km perjam.

Pembuatan SR-71 Blackbird sekitar 33 juta dollar, ketika itu sebuah pesawat relatif mahal. 85% Struktur pesawat  SR-71 mengunakan bahan titanium. Yang diperoleh dari negara Rusia, tentu Amerika tidak menyebut bahan titanium itu untuk pesawat mereka. Bahan titanium digunakan untuk menahan panas ekstrim.

Blackbird SR 71





Badan pesawat diberikan cat warna gelap tetapi bukan hitam. Warna biru gelap sehingga tampak hitam. Warna biru gelap digunakan untuk menahan panas pada pesawat dan tidak mudah terlihat di malam hari. Bodi pesawat dirancang untuk bisa bersembunyi dari radar musuh.

Sepanjang sejarah pesawat  SR-71 Blackbird hanya 32 buah saja dibuat. 12 pesawat hilang / kecelakaan, sedangkan 20 lainnya berada di museum di seluruh Amerika, dan satu di Imperal War Museum Duxfod Inggris

Blackbird bukan pesawat baru, tapi umur pengoperasian pesawat ini cukup lama ketika perang dingin berlangsung. Pesawat ini dipakai untuk kegiatan mata mata, memetakan area musuh dan kecepatannya memang belum tertandingi oleh pesawat negara lain.

24 December 1957: First J58 engine run.
1 May 1960: Francis Gary Powers is shot down in a Lockheed U-2 over the Soviet Union.
13 June 1962: SR-71 mock-up reviewed by Air Force.
30 July 1962: J58 completes pre-flight testing.
28 December 1962: Lockheed signs contract to build six SR-71 aircraft.
25 July 1964: President Johnson makes public announcement of SR-71.
29 October 1964: SR-71 prototype (#61-7950) delivered to Palmdale.
7 December 1964: Beale AFB, CA announced as base for SR-71.
22 December 1964: First flight of the SR-71 with Lockheed test pilot Bob Gilliland at AF Plant #42.
21 July 1967: Jim Watkins and Dave Dempster fly first international sortie in SR-71A #61-7972 when the Astro-Inertial Navigation System (ANS) fails on a training mission and they accidentally fly into Mexican airspace.
3 November 1967: A-12 and SR-71 conduct a reconnaissance fly-off. Results were questionable.
5 February 1968: Lockheed ordered to destroy A-12, YF-12, and SR-71 tooling.
8 March 1968: First SR-71A (#61-7978) arrives at Kadena AB to replace A-12s.

Serial number Model Location or fate
61-7950 SR-71A Lost, 10 January 1967
61-7951 SR-71A Pima Air & Space Museum, Tucson, Arizona
61-7952 SR-71A Lost, 25 January 1966[85]
61-7953 SR-71A Lost, 18 December 1969
61-7954 SR-71A Lost, 11 April 1969
61-7955 SR-71A Air Force Flight Test Center Museum, Edwards Air Force Base, California
61-7956 SR-71B Air Zoo, Kalamazoo, Michigan
61-7957 SR-71B Lost, 11 January 1968
61-7958 SR-71A Museum of Aviation, Warner Robins, Georgia
61-7959 SR-71A Air Force Armament Museum, Eglin Air Force Base, Florida[88]
61-7960 SR-71A Castle Air Museum, Atwater, California
61-7961 SR-71A Kansas Cosmosphere and Space Center, Hutchinson, Kansas
61-7962 SR-71A American Air Museum in Britain, Imperial War Museum Duxford, Cambridgeshire, England[89]
61-7963 SR-71A Beale Air Force Base, Marysville, California
61-7964 SR-71A Strategic Air and Space Museum, Ashland, Nebraska
61-7965 SR-71A Lost, 25 October 1967
61-7966 SR-71A Lost, 13 April 1967
61-7967 SR-71A Barksdale Air Force Base, Bossier City, Louisiana
61-7968 SR-71A Virginia Aviation Museum, Richmond, Virginia
61-7969 SR-71A Lost, 10 May 1970
61-7970 SR-71A Lost, 17 June 1970
61-7971 SR-71A Evergreen Aviation Museum, McMinnville, Oregon
61-7972 SR-71A Steven F. Udvar-Hazy Center, Washington Dulles International Airport, Chantilly, Virginia
61-7973 SR-71A Blackbird Airpark, Palmdale, California
61-7974 SR-71A Lost, 21 April 1989
61-7975 SR-71A March Field Air Museum, Riverside, California[90]
61-7976 SR-71A National Museum of the United States Air Force, Wright-Patterson Air Force Base
61-7977 SR-71A Lost, 10 October 1968
61-7978 SR-71A Lost, 20 July 1972
61-7979 SR-71A Lackland Air Force Base, San Antonio, Texas
61-7980 SR-71A Dryden Flight Research Center, Edwards Air Force Base, California
61-7981 SR-71C Hill Aerospace Museum, Hill Air Force Base, Ogden, Utah (formerly YF-12A 60-6934)


Artikel Lain

Pesawat terbesar di dunia bukan dari disain pesawat penumpang. Umumnya dibuat untuk cargo, penelitian antariksa dan pesawat angkut militer. Pesawat terbesar dipegang buatan Soviet Myra. Di abad ke 21 satu pesawat Stratolaunch untuk mengangkut roket keluar berhasil uji terbang.

Pengunanya dari CIA, US Airforce, Taiwan dan NASA. Awalnya digunakan sebagai pesawat mata mata selama perang dingin. Pesawat ini mampu terbang di ketinggian 21km. Diatas dapat melihat lekukan bumi. Salah satu pesawat yang sulit untuk diterbangkan.



Hanya 4 negara memiliki pesawat legenedaris ini. Mirip F-14 Tom Cat, Amerika memiliki 250 pesawat dan tidak pernah di jatuhkan dalam pertempuran udara. Jepang merubah dengan nama Mitsubish. Memiliki kekalahan nyaris 0 dalam pertempuran udara.

Menurut Bloomberg, pada tahun 2011 Amerika menghabiskan dana 589 milyar dollar untuk pertahanan. Setara 40% belanja untuk militer global. Dibelakangnya adalah China dengan 129 milyar dollar. Rusia, Perancis, Inggris, Jepang dan negara lainnya jauh lebih kecil.

Mig 25 adalah jet tempur tercepat kedua di perang dingin. Ketika terungkap oleh barat, akhirnya diketahui pesawat tersebut bukan pesawat jet tempur biasa. Memiliki kecepatan 2,8Mach dan maksimum 3,2 Mach. Tidak ada yang bisa mengejar bila pesawat dipacu dengan 2 mesin jet Tumansky R-15. Sampai barat semua teungkap setelah barat membuka isi pesawat

Beberapa tahun lagi akan tampil pesawat supersonic komersil. Mampu terbang dengan kecepatan 1,6 mach. Satu yang terbesar dirancang oleh Locheed mengunakan 3 mesin dan menampung 80 penumpang

Sukhoi T50 sudah jadi, satu foto ditampilkan ketika pesawat terbang. Disain sama seperti model prototipe , kali ini tampil lebih rapi dan sudah di cat dengan bendera Rusia.



Pesawat mata mata seperti A 12, SR 71 dan U2 keliatannya keren. Tetap tidak bagi pilot pesawat jenis ini. Terbang jauh lebih tinggi dari pesawat komersil membutuhkan baju khusus. Rata rata pesawat mata mata perlu terbang selama 12 jam untuk tugas pengintaian.

Pesawat Stealh Fighter buatang Tiongkok model J-31. Mengunakan mesin buatan Rusia, menjadi pesawat generasi ke 5 dan sekelas F-34 Lighting II, ukurannya lebih kecil dari F-22, J20 dan Pak-fa.

Pesawat bisa spin di udara, dijamin tidak ada yang mau naik.



Youtube Obengplus

Trend
No popular articles found.