Satelit SDO - Solar Dynamics Observatory diluncurkan 11 Februari 2010, hari ini genap 5 tahun
beroperasi mengamati permukaan matahari.
Nasa merilis hasil rekaman
matahari selama 5 tahun dengan sebuah timelapse dari beberapa kejadian di matahari.
Satelit
SDO bekerja 24 jam setiap hari. Menangkap aktivitas dari matahari,
ledakan, corona dan seluruh yang terjadi di permukaan matahari selama 5.
Seperti kejadian 2014 lalu, SDO menangkap spot permukaan matahari
terbesar sejak terlihat spot terbesar sebelumnya di tahun 1995.
2020 Juni SDO telah mengumpulkan 425 juta gambar resolusi tinggi matahari. Dalam 10 tahun terakhir telah mengirim 20 juta GB foto. Dari 3 instrumen, perangkat Atmospheric Imaging Assembly / AIA menangkap gambar 12 detik untuk 10 panjang gelombang cahaya berbeda.
Spektrum 17,1nm adalah gelombang ultraviolet ekstrim. Muncul di bagian permukaan luar atmofer matahari. Dalam 10 tahun kerja pesawat SDO, esmpat di nonaktifkan selama 7 hari untuk perbaikan instrumen AIA.
Dalam periode 10 tahun, dapat terlihat aktivitas matahari dari masa aktivitas tinggi dan kembali tenang di tahun 2019
Satelit
SDO mengunakan panjang gelombang untuk menangkap pebedaan panas, di
beberapa sisi dapat mencapai 1.000x lebih panas dari permukaan matahari
sendiri
Dibawah ini video aktivitas matahari selama 5 tahun dari pengamatan satelit SDO. Di upload oleh NASA tertanggal 11 Februari 2015
Video yang menengangkan terlihat setelah menit ke 2:22. Seperti gambar diatas Salah satu dari lubang matahari atau disebut Flare bercahaya putih yang sangat panas dan lebih berbahaya dibanding letupan matahari. Flare matahari atau kilatan matahari akan diberi tingkatkan dengan tanda X. Terlihat gas disekitarnya seperti terhempas terkena sentakan lubang di matahari. Dan di menit ke 2:47, terlihat letupan sedemikian besarnya dari sebuah bola gas super raksasa.
Agustus 2014
Video ini diambil dari rekaman foto matahari selama 3 tahun. Dan dikumpulkan menjadi video selama 3 menit. Mengunakan probe NASA Solar Dynamics Observatory (SDO) terus menerus memantau keadaan matahari kita. Ini yang terjadi di matahari selama 3 tahun terakhir
Matahari adalah gas raksasa, tapi bentuknya tidak bulat dan diam seperti penglihatan dari bumi. Matahari terus melakukan aktivitas dengan nyala api raksasa, terkadang melemparkan gas atau injeksi keluar orbitnya sampai membuat flare / kilatan matahari yang sangat terang.
Foto yang diambil dengan durasi 2 gambar setiap hari. Terlihat aktivitas matahari terus meningkat selama 3 tahun terakhir. Dari foto ini memperlihatkan Flare atau kilatan matahari yang terjadi, termasuk injeksi dari korona yang sangat besar. Beberapa ledakan di matahari akan membentuk badai magnetik raksasa dan bisa saja menganggu satelit. Beruntung selama ini arah ledakan besar belum ada yang langsung mengarah ke bumi.
Juli 2017 Satelit SDO telah bertugas selama 7 tahun. Di awal Juli 2017 minggu pertamaterlihat masa tenang matahari terlihat mulai berakhir. Setelah satelit SDO mengabadikan lubang besar dan lebih besar planet Bumi kembali muncul.
Sinyal FRB 121102 menjadi sinyal pertama yang berulang setiap 157 hari. Dan
pelacakan menujukan sumber sinyal berasal dari 8 miliar tahun cahaya
dari Bumi. Sinyal tertangkap oleh Observatorium Radio Owens Valley - OVRO milik CalTech di dekat Bishop, California. Kali ini tim Australia dan Rusia juga menangkap beberapa sinyal dari ruang angkasa lain.
Nasa mempublikasikan foto dari matahari dengan mengambil pencitraan
gelombang panjang berbeda. Data diambil dari Solar Dynamics Observatory
atau SDO. Kecil saja sudah panas, tidak terbayang dengan bintang Canis Majoris
Teleskop
Gaia milik ESA mengabadikan beberapa gerakan bintang. Tapi 5 juta tahun
kedepan, beberapa bintang yang ada bergerak. Bintang Gliese 710 diperkirakan akan menganggu tata surya kita, dengan mengeser awan Oort dan bumi terancam tertabrak komet
Salah satu foto menarik antara Bulan dan Matahari, diambil dalam satu
foto. Mengunakan pesawat antariksa Change 5 T1 bulan lalu. Pesawat
mengorbit pada jarak 336 ribu mil dari Bumi dan 572 ribu mil dari Bulan. Foto bulan berwarna pertama
Video ini dikumpulkan dari satelit cuaca Elektro L milik Rusia. Di
satelit memiliki sensor camera 121 Mpix dan mengabadikan gambar Bumi
setiap 30 menit. Menjadi video paling tajam yang pernah dibuat. Lokasi satelit cuaca tersebut berada di ketinggian 40 ribu km di atas laut India
Nasa mengatakan badai matahari besar sedag mengarah ke bumi. Tidak
berbahaya bagi manusia, walau kilatan radiasi yang terbang tersebut
melewati bumi. Hanya bagian satelit, listrik dan jaringan radio bisa
saja terganggu.
Badai matahari tahun 2012 nyaris membuat umat manusia ke jaman batu.
Tepatnya 23 Juli 2012 atau dua tahun lalu, matahari menyemburkan badai
gas plasma sangat besar. Menurut Nasa, kejadian gas plama tersebut
mengarah ke bumi dengan selisih waktu 1 minggu
Seperti apa erupsi matahari. Bila gas terlempar begitu besar sampai
membentuk dinding api. Untuk pertama kali Nasa mampu menangkap letusan
matahari besar dengan detail yang belum pernah diambil gambarnya.
Foto diambil dari Hubble menampilkan sebuah gambar nebula IC 289.
Letaknya di utara konstilasi Cassiopeia, dulunya bintang ini seperti
matahari di bumi. Tetapi kehabisan bahan bakar dan inti core mulai
mengecil, sedangkan sisa gas terus membesar keluar dari inti core