Setiap bangun pagi, manusia akan menemukan udara atau oksigen, tentu untuk bernapas.

Ketika kosmonot Soviet Yuri Gagarin terbang ke ruang angkasa selama 108 menit di tahun 1961.

Dia sebagai manusia pertama yang mencapai ketinggian 327km di atas permukaan Bumi dan melihat lekukan bumi dari ruang angkasa.

Tapi sekarang, semua itu bukan hal baru, manusia sudah sering pulang pergi ke ruang angkasa dan menginap di stasiun ISS

Bahkan siaran dari stasiun ruang angkasa ISS, disana terdapat camera 24 jam. Kita dapat menonton video yang disiarkan langsung melalui internet TV Nasa.

Menjadi pertanyaan dimana batas antar atmosfer dan ruang angkasa. Dan diketinggian berapa ruang angkasa itu.

International Astronautical Federation memberikan tanda di ketinggian 100km.

Pada ketinggian 100 km diatas permukaan tanah, dimana atmosfer bumi tidak lagi melindungi manusia. Suhu sangat dingin dan kandungan oksigen begitu tipis, dan manusia tidak dapat bernapas secara langsung.

Tetapi tahun 2009 kembali ditandai dengan alat Suprathermal Ion Imager pada ketinggian 118km. Dimana terdapat partikel bermuatan (partikel energi dari ruang angkasa) di ketinggian tersebut mulai membanjiri diatas atmofer bumi.  Artinya tubuh manusia akan terkena radiasi kosmik, seperti radiasi matahari dan radiasi dari luar tata surya.

Dimana manusia dan benda akan melayang, posisinya berada di ketinggian antara 300km diatas permukaan Bumi. Tapi disana masih terasa gravitasi kecil.
Posisi lebih jauh berada sampai 10.000km dipermukaan Bumi maka semuanya akan melayang dan mulai tidak terpengaruhi oleh gravitasi Bumi.



Untuk atmosfer, di Bumi memiliki 5 pelindung (5 lapisan atmofer).
  • Troposfer - Paling dikenal adalah troposfer sebagai lapisan pelindung yang berada antara 7-20km. Troposfer memiliki lapisan tebal dan stabil. Cukup ideal bagi jalur penerbangan, umumnya pesawat jet terbang mencapai 10km diatas permukaan Bumi. Tetapi jet atau pilot harus dilengkapi dengan baju pelindung dan ruang kabin bertekanan. Untuk pesawat komersil hanya mampu mencapai 4km (10 ribu kaki) diatas permukaan tanah. Daerah ini menjadi lapisan paling dekat ke permukaan Bumi. Udara hangat ada dibagian bawah, dan dingin berada lebih tinggi. Berisikan air dan debu atmofer masih berada disini.
  • Statosfer - Sebagai lapisan kedua adalah statosfer sampai ketinggian 50km dari permukaan tanah. Antara ketinggian sampai 50km, manusia harus mengunakan pakaian pelindung kehidupan. Pada ketinggian tersebut sangat berbeda, karena Suhu dingin dengan minus derajat Celcius atau suhu dingin yang ektrim. Lapisan Ozon berada di ketinggian Statosfer. Dan disini sebagai lapisan yang menyerap radiasi berbahaya dari cahaya matahari. Udara disini sangat kering, dan 1000x lebih tipis dibanding di permukaan laut. Daerah di ketinggian 50km hanya dicapai oleh pesawat jet khusus eksperiman dan balon cuaca.
  • Mesosfer - Lewat dari batas 50km - 80km keatas adalah lapisan mesosfer. Amerika menyebut batas mesosfer sebagai batas ruang angkasa. Suhu mencapai -70deg.C, dan lapisan ini sulit dipelajari. Semakin tinggi semakin dingin. Jet dan balon udara tidak mampu mencapai daerah ini. Hanya pesawat ruang angkasa atau satelit dapat mencapai wilayah tersebut. Bila meteor masuk ke Bumi, dilapisan ini batuan dari luar akan terbakar sebelum masuk ke Bumi.
  • Termosfer - Ketinggian antara 85km - 350km lebih. Di antara mesosfer dan eksosfer masih ada satu lapisan lagi yang berubah ubah disebut termosfer. Suhunya dapat berubah ubah karena radiasi matahari yang sangat energik. Wilayah ini ditempatkan stasiun ruang angkasa ISS. Di wilayah ini, atom sangat sedikit untuk mentranfer panas. Ketika mencapai termosfer, maka bumi mulai terlihat sangat melengkung dan memperlihatkan cakrawala dengan warna hitam. Di ketinggian tersebut tingkat gravitasi tidak terasa lagi. Artinya manusia akan mengambang dan tidak tertarik oleh gravitasi bumi.
  • Eksosfer - Lapisan paling luar dan paling tipis, lepas dari ketinggian 300km, dan diperkirakan berada di antara 500-1000km sampai 10.000km dari permukaan Bumi. Dimana suasana disana menyatu dengan luar angkasa, merupakan lapisan dimana masih ada gas. Terdiri dari partikel hidrogen dan helium yang tersebar di ruang angkasa. Dan partikel oksigen mungkin masih ada dibagian bawah. Di ketinggian ini ditempatkan satelit orbit rendah.

Lalu dimana batas ruang angkasa, dibahas pada halaman berikutnya