Security | 27 February 2016

Data smartphone bisa di recover ditemukan oleh Avast


Ingin menjual smartphone, hati hati data di dalam smartphone tidak semuanya dihapus dengan Factory reset. Untuk keamanan ada langkah sebelum anda melepas smartphone dan menghilangkan data seluruhnya. Walau di reset default factory, kemungkinan masih ada data di dalam smartphone yang tertinggal. Bisa saja data dibuka oleh pemilik baru.

Diperlukan 2 tahap untuk membersihkan data di dalam internal storage.

Langkah pertama
  • Security di menu Setting. Encrypt Phone dengan nomor PIN.
  • Setting  lalu lihat dibagian Backup & Reset, dan Factory Data Reset

Pada menu Factory data Reset akan diberikan peringatan oleh smartphone Android.
Data akan dihapus dari smartphone termasuk data di internal storage, dari akun Google, system app data, download, musik dan Sign login
Tapi data anda masih ada disana, dan tidak dihapus seluruhnya.

Langkah kedua
Masukan data Dummy. Seperti ingin menjual harddisk bekas. Masukan kapasitas storage sampai semua storage penuh dengan data Cara ini untuk menimpa data lama yang masih tertinggal. Misalnya memasukan file, video, yang sangat besar. Sampai semua memory habis terpakai.

Dari data Dummy yang sudah di masukan ke internal memory. Kembali di Factory Reset seperti langkah diatas.

Update Februari 2016

Banyak penguna smartphone menjual smartphone bekas mereka, ada yang menganti dengan model baru. Kali ini Avast mencari tahu apakah data bisa di recover dari smartphone bekas. Avast memberikan laporan pada 28 Oktober 2018 tentang eksperimen mereka.

Mungkin pemilik smartphone sudah menghapus foto pribadi dari smartphone dengan Factory Reset. Apakah bisa di recover atau dikembalikan, Avast malah menemukan foto sangat pribadi bisa dilihat kembali.



Kebanyakan penguna smartphone kelas hipi akan menganti kurang dari 2 tahun, bahkan sebelum satu tahun sudah menganti smartphone baru. Bila anda termasuk tipe kelas ini, terlebih suka menyimpan gambar sangat sensitif di smartphone. Hentikan kebiasaan tersebut, setelah Avast menceritakan apa yang mereka temukan.

Avast Software membeli 20 smartphone di 4 kota berbeda. New York, Paris, Barcelona dan Berlin. Lalu mereka mencoba dengan beberapa software Recovery Tool dan apa yang ditemukan.

Foto telanjang dari pemilik smartphone atau foto orang lain dapat dikembalikan dan dilihat. Dari 20 smartphone saja sudah ditemukan 200 foto dewasa, 1200 foto pribadi, 149 lain.

Tidak itu saja, ada juga data belanja, dan ditemukan pesan serta 300 email. Dan satu lagi video pribadi juga ditemukan.

Bahkan 2 smatphone berisi data pemilik smartphone masih tertinggal disana, seperti login Gmail yang mungkin lupa dihapus oleh pemiliknya. Tentu saja orang yang membeli nantinya dapat membaca semua email.



Hal lain yang ditemukan. Dengan melakukan reset factory dari smartphone tidak menghapus seluruh data. Menurut Avast, 50% smartphone yang sudah di Factory Reset tetap saja meninggalkan data pribadi. Karena OS lama tidak menghapus seluruh data pemiliknya.
Sedangkan smartphone OS lebih baru, lebih dipercaya untuk menghapus data dari memory smartphone

Data  smartphone bisa di recover ditemukan oleh Avast

Apa yang dikatakan peneliti Avast, Reset Factory tidak menjamin semua data dihapus dari smartphone.

Avast menemukan jejak dari smartphone bekas yang mereka  beli. Satu smartphone digunakan oleh awak kapal laut, melakukan perjalanan dengan kapal cargo melalui Transatlantik dan awak kapal tersebut berasal dari India. Satu perangkat ditemukan dari negara lain republik Dominika, yang lainnya di gadaikan, dan satu smartphone dimiliki oleh pengemudi taksi di San Francisco.

Itu hanya 20 smartphone bekas yang dibeli di beberapa kota oleh Avast. Entah berapa banyak smartphone bekas yang dijual di seluruh dunia, diperkirakan sekitar 3 juta smartphone hilang setiap tahun. Dan dapat membocorkan data pribadi si pemiliknya. Avast menyarankan mengunakan tool mereka

+ www.avast.com/en-us/anti-theft


Artikel Lain

Rating palsu, bisnis palsu disikat tahun 2023. Google membuka formulir keluhan untuk menindak informasi palsu termasuk penipuan yang muncul di data Google dan Google Maps Maps. Penguna internet dapat melaporkan kesalahan alamat, khususnya kejahatan yang mengunakan alamat tertentu. Untuk edit alamat telepon dan lokasi.

CCTV merek Dahua dan HikVision digunakan di Ukraina, untuk layanan keamaman kota. Kabarnya menjadi alat mata-mata Rusia, melewati pemerintah China. Sehingga Rusia dapat melakukan serangan ke beberapa kota di Ukraina, apa benar demikian.



Cookie Google untuk akses login, dapat dicuri untuk mengakses data pribadi. Bagi kita yang merasa penting sistem keamanan dapat memeriksa, apakah ada yang login ke akun. Peretas memanfaatkan data Cookie.

User sempat terkejut dengan lokasi yang dibagikan pada postingan Instagram. Karena lokasi keberadaan foto diambil masuk sangat akurat. Masalah bukan di Instagram, tapi penguna tidak tahu bagaimana menonaktifkan Tag lokasi, dan lupa menonaktifkan.

Malware bersembunyi di program CCleaner, dan mempromosi melalui pencarian data internet. Tapi malware akan mencuri informasi pribadi termasuk akun dan kripto. File dibuat terkunci agar terhindar terditeksi antivirus.

Aplikasi bodong alias bohong terkadang muncul di Google Play. Ada aplikasi yang dapat membuat camera smartphone tembus pandang, ada lagi yang menjual antivirus bodong alias bohong. Januari 2019, hati hati dengan aplikasi GPS, ternyata ada yang palsu juga. Sampai di download 10 juta kali

Minggu ini kembali muncul 100 ribu foto pribadi. Disebut Snappening karena gambar dicuri dari aplikasi media sosial pihak ketiga SnapChat. Pembobol akun selebritis di tahun 2014, diputuskan mendapat hukunman 18 bulan pada bulan Oktober 2016



Browser Baidu mengambil data pribadi, hal ini diungkap oleh peneliti Citizen Lab Canada. Bukan data biasa tapi banyak data yang dikirim ke server Baidu Server. Bahkan data yang diambil tidak di enskripsi.



Youtube Obengplus

Trend
No popular articles found.