Ketika belajar di sekolah, umumnya diberikan pelajaran sederhana tentang astronomi. Murid hanya mengetahui gambar seperti dibawah ini.

Apa lagi di jaman 70-80an, planet terjauh yang dikenal hanya sebatas planet Pluto. Itu pendidikan di era dahulu. Belum bicara teknologi internet, satelit ruang angkasa, dan teleskop raksasa.

Di abad ke 21, semakin banyak planet yang ditemukan. Disini jangan berpikir sempit.

Coba lihat di malam hari, anda melihat bintang di langit.
Bayangkan kita sendiri adalah seorang alien yang sangat cerdas, dan mengunakan teleskop canggih di rumah. Lalu melihat sebuah bintang berwarna kuning, dan kita namai Matahari.
Setelah dilihat lebih seksama, di bintang tersebut ada beberapa planet yang mengorbit ke bintang (matahari). Total ada 8 dari Venus, Merkurius, Bumi, Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus.
Sekarang kita sebagai alien tahu, planet bumi yang ada di samping bintang itu berwarna biru. Tapi tidak terlihat lebih jelas karena sangat jauh untuk di analisa.

Kembali ke Bumi, bila melihat sebuah cahaya bintang. Maka anda sedang melihat sebuah matahari, tapi bukan matahari kita. Bila matahari kita memiliki 8 planet besar, kemungkinan di bintang tersebut juga memiliki planet. Tapi kita tidak tahu jumlahnya berapa.

Isi tata surya kita dari  matahari sampai yang terjauh planet Pluto.

Ada planet kecil, besar, asteroid, komet dan sabuk asteroid Kuiper. Planet juga dibagi menjadi planet berbatu dan planet gas, atau planet kecil yang jauh seperti Pluto. Terakhir banyak ditemukan  bahwa planet dibawah ini memiliki bulan. Tidak hanya satu bulan, tapi beberapa bulan mengelilingi planet di tata surya kita. Hanya di tata surya kita dari matahari sampai ke Pluto, itulah tata surya.



Tapi pengetahuan itu sebagai pelajaran 30-40  tahun lalu. Sejak perkembangan pengetahuan dan teknologi semakin maju. Ditambah teknologi teleskop ruang angkasa dan teleskop bumi. Alam semesta semakin terlihat lebih jauh. Mungkin beberapa puluh tahun lalu, kita akan terkejut melihat foto galaksi Bima Sakti. Sekarng dengan modal camera DSLR saja, kita dapat mengabadikan galaksi Bima Sakti diatas rumah.



Timelapse foto galaksi Bima Sakti di atas Jakarta - Update Video

Teknologi sebelumnya, manusia hanya mengandalkan teleskop kaca (lensa). Sekarang melihat planet mengunakan teleskop yang menangkap cahaya infra merah, teleskop X-Ray bahkan dengan teleskop radio.
Galaksi yang dilihat semakin jauh, bintang di samping kita bisa terlihat lebih jelas.

Dari pelajaran sekolah, semua planet pada gambar diatas hanya benda yang ada di dekat kita atau yang mengitari matahari. Dalam 10 tahun terakhir para ilmuwan memperkirakan ada 2-4 ratus milliar jumlah bintang di galaksi Bima Sakti. Itu hanya perkiraan di galaksi kita sendiri , belum termasuk galaksi Andromedia yang ukurannya 2 kali lebih besar dan ada di sebelah galaksi kita. Belum galaksi lain yang jauhnya jutaan tahun cahaya dan galaksi lain yang jaraknya miliaran tahun cahaya.

Jumlah 2-4 miliar bintang adalah angka rata rata bintang dari sebuah galaksi saja. Tentu kita bertanya mengapa begitu banyak, kembali lagi dengan melihat diatas langit. Setiap titik cahaya pada gambar dibawah ini adalah cahaya bintang, setiap bintang diperkirakan memiliki beberapa planet planet lain yang mengorbit bintang.





Seberapa besar ukuran bintang bintang itu. Ada yang lebih kecil dari matahari, atau sama, atau lebih besar. Tapi ukuran bintang ada yang amat sangat besar sekali. Dalam dunia astronomi, bintang dibagi menjadi 7 kategori dan tipe berbeda.

Matahari kita memiliki ukuran G Class dengan tipe cahaya kuning, ukurannya relatif kecil tapi lebih besar dari ukuran bintang rata rata.

Semakin besar bintang, cahayanya akan cenderung ke arah putih dan terbesar akan terlihat berwarna biru.
Kebalikannya, bintang berukuran kecil cenderung berwarna dari kuning, lalu turun lebih kecil lagi dengan warna merah, dan paling kecil ukurannya akan berwarna coklat

Class Suhu Bintang Warna Tampak cahaya Ukuran dibanding Bumi Ukuran Radius Kecerahan Isi Hidrogen Fraction of all
main-sequence stars
O - 30,000 K blue blue 16 M ? 6.6 R? ? 30,000 L Weak ~0.00003%
B 10,000--30,000 K blue white deep blue white 2.1--16 M 1.8--6.6 R? 25--30,000 L Medium 0.13%
A 7,500--10,000 K white blue white 1.4--2.1 M 1.4--1.8 R? 5--25 L Strong 0.6%
F 6,000--7,500 K yellow white white 1.04--1.4 M 1.15--1.4 R? 1.5--5 L Medium 3%
G 5,200--6,000 K yellow Matahari (Sun) yellowish white 0.8--1.04 M 0.96--1.15 R? 0.6--1.5 L Weak 7.6%
K 3,700--5,200 K orange pale yellow orange 0.45--0.8 M 0.7--0.96 R? 0.08--0.6 L Very weak 12.1%
M 2,400--3,700 K red light orange red 0.08--0.45 M ? 0.7 R? ? 0.08 L Very weak 76.45%
Ukuran lebih kecil dari M Class
L 1,300--2,400 K red brown[citation needed] scarlet[citation needed] 0.005--0.08 M 0.08--0.15 R? 0.000,05--0.001 L? Extremely weak  
T 500--1,300 K brown[citation needed] magenta[9][10][11] 0.001--0.07 M 0.08--0.14 R? 0.000,001--0.000,05 L? Extremely weak  
Y ? 500 K dark brown[citation needed] black[citation needed] 0.0005--0.02 M 0.08--0.14 R 0.000,000,1--0.000,001 L Extremely weak  

Dibawah ini ciri ciri warna bintang. Semakin gelap, maka bintang umumnya berukuran kecil. Tapi bintang dengan warna kuning tua maka ukurannya semakin besar, dan semakin putih sampai ke biru biasanya ukurannya raksasa bahkan disebut bintang sangat panas.



Ukuran bintang nan jauh disana berbeda beda. Melihat bintang pada malam hari akan terlihat titik kecil di bumi. Tetapi ukuran di tempatnya akan berbeda sama sekali. Ukuran bintang bisa  amat sangat besar. Misalnya Proxima Centauri seandainya di teropong dengan teleskop kelas menengah. Mungkin cahayanya tidak terlalu terang karena jaraknya 4,2 tahun cahaya. Bintang Proxima adalah bintang yang dekat dengan kita tapi cahayanya lemah terlihat disini. Tetapi ukurannya sedikit lebih besar dari matahari.



Cahaya bintang relatif banyak berwarna merah, mencapai 95% dari populasi bintang di galaksi Bima Sakti. Jadi memang banyak bintang kecil di sekitar Matahari, terkadang mereka bergandengan antara 2-3-4 bintang atau dikenal dengan multi bintang atau bintang Biner atau Trinaries Star sampai group Star. Tapi bintang kelas biner memang jarang ditemukan.



Contoh tata surya Polaris, memiliki 3 bintang berbeda. Satu bintang sangat besar dan 2 lainnya lebih kecil



Apakah setiap bintang memiliki planet, tidak
Bintang dengan kaya logam, dapat menghasilkan planet.
Dari misi teleskop Kepler, setidaknya 1 bintang memiliki 1 planet.


Tapi tidak semua bintang sama, dimana bintang kaya logam dan bintang yang rendah kandungan logam akan berbeda.

Teori di tahun 2022, menyebutkan ketidakstabilan piring di sebuah tata surya mempengaruhi terbentuknya planet.
Piring yang tidak stabil akan menghasilkan planet ukuran besar dan jauh dari bintang induk, dan tidak berpengaruh dengan kandungan berat.

Dari 5069 planet hanya 92 planet dimana bintang induknya memiliki unsur elemen berat lebih rendah. Sekitar 1/4 atau lebih rendah dari elemen matahari kita masih dapat membentuk planet.

Hanya bintang yang telah mengalami daur ulang beberapa generasi akan membangun elemen berat yang cukup untuk membentuk planet berbatu.

Selanjutnya perkiraan jenis planet dan jumlah semua planet di alam semesta.