Digital | 17 February 2023

Lensa merek China memiliki keunikan dan pasar tersendiri selain harganya lebih murah


Lensa DSLR dahulu adalah bisnis besar, walau produk camera masih turun terjun bebas.

Lensa  dari pabrikan produsen sendiri atau produsen third party lensa camera umumnya mahal, tapi masih ada produsen yang khusus membuat lensa lebih terjangkau.

Lensa dari produk pabrik lain adalah hal biasa, seperti produsen lensa Jepang seperti Sigma atau Tamron.

Penguna lensa khusus terkait dengan usia dan bidang fotografi tertentu.

Kebutuhan lensa mengikuti bidang yang mereka minati.

Masalah muncul, ketika lensa yang disebut premium. Harga lensa dari produsen camera sangat mahal.

Beberapa merek lensa murah terkait bidang berbeda beda seperti dibawah ini.

Vivitar disukai beberapa kalangan dengan fungsi khusus.
Yongnou untuk lensa camera dasar penganti lensa stock.
7Artisan untuk lensa camera portrait
Samyang lensa astrofotografi

Merek tersebut dikenal oleh kalangan fotografi. Yang pasti bukan hobi sebagian orang, hanya mereka yang memiliki ketertarikan tersendiri di bidang fotografi.



Beberapa camera bekas turun harga, ada yang melepas karena camera smartphone lebih praktis.
Dan yang lain, mencari camera bekas yang harganya jauh lebih murah.

Ketertarikan fotografi pada tahun 2022, Gen Z atau kalangan muda mulai melirik kembali teknologi digital camera model lama.
Bukan camera kelas atas atau camera baru.

Banyak camera bekas tipe pocket dijual murah, mereka membeli untuk merasakan tantangan camera digital, diluar fungsi camera smartphone yang mudah.
Beberapa remaja juga mencari dan mulai mencoba camera analog dengan film.



Itulah perkembangan di dunia fotografi, bukan foto ala smartphone yang asal jepret sana sini lalu jadi, Dan masuk ke media sosial.

Camera pocket atau DSLR memiliki minat tersendiri. Bagaimana dengan lensa murah ?

Perkembangan tentang produk dari produsen lensa dengan kehhususan tersendiri.

Samyang
Berdiri tahun 1972, bukan nama baru sebagai produsen lensa di Asia.
Dan di belakangnya masih ada beberapa merek yang mencoba kesuksesan Samyang.

Target Samyang membuat lensa murah dibanding lensa produsen camera.
Samyang menargetkan pasar lensa manual, dan fungsi optik sederhana.

Jadi produksinya lebih murah, tapi Samsyng mulai berkembang ke lensa autofokus.

Harga murah membawa Samyang masuk sebagai produsen dengan lensa banyak terjual.
Tahun 2008 merilis lensa 85mm f1.4 untuk DSLR, dan kata penguna hasilnya bagus.

Samyang AF 12mm F/2 untuk astrofotografi bukan tipe lensa Full Frame, tapi untuk APS-C dengan autofocus.
Untuk camera pemula umumnya mengunakan ukuran sensor APS-C mendapatkan ukuran yang tepat.

Samyang Af 12mm f2.0

Zhongyi atau Mitakon
Berdiri tahun 1984, membuat lensa untuk camera Canon, Nikon, Sony, Fuji.

Zhongyi Optics mengunakan label ZY Optics, perusahaan patungan Jepang sebagai pemilik modal pertama.
Salah satunya lensa Speedmaster Mitakon Zhongyi 85mm f/1.2 seharga $499 untuk Nikon Z.

Nama Mitakon dimulai tahun 2014, sebagai lensa terjangkau tipe prime lens camera DSLR.


Khusus kalangan pemula juga menikmati lensa Mitakon, setidaknya ketika mencari alternatif lensa lebih baik dari stock lens.

Viltrox
Memulai debut produk aksesori optik tahun 2009.

Banyak model perangkat yang tersedia dengan nama Viltro, dari lampu sampai monitor video.
Perusahaan berbasis di Shenzhen China awalnya membuat lensa untuk tambahan saja.

Yang menarik dari produk Viltrox, membawa perangkat aksesori dari dudukan adaptor dan konverter tele.

Perkembangan produk juga cepat, masuk ke pasar lensa AF pertama 85mm f1.8 X Mount yang diterima dengan baik.
Lensa Viltrox Pro AF 75mm f/1.2 XF ditawarkan hanya $549 untuk camera tipe Fujifilm X.

Viltrox mampu membuat produk murah, dan merancang lensa APS-C Fuji dan Sony.

Peningkatan penjualan, Viltrox mempertahankan kualitas, dan naik ke lensa kelas otomatis dan lensa tipe camera full frame.

Tantangan Viltrox ketika produsen camera tidak suka dengan produk Viltrox karena menganggu pasar lensa mereka.
Canon meminta Viltrox menghentikan produk untuk Canon di seri RF.

Satu produk yang paling ramai dari Viltrox adalah lensa autofocus untuk lensa manual.

Adaptor lensa manual ke autofocus tersebut memiliki tipe mounting hampir lengkap.

adaptor Viltrox lensa manual ke autofocus

Meike
Didirikan tahun 1997, perusahaan cukup lawas ini langsung masuk ke produk camera merek sendiri 2007.

Sampai tahun 2017, nama Meike tidak pernah unjuk gigi di pasar lensa.


Maksudnya produknya belum sebaik produsen lain.
Meike menjual produk langsung ke pelanggan mereka.

Sampai tahun 2018, ada yang berubah.
Meike berlanjut dengan membuat lensa Cinema, dan mirip seperti lensa Veydra.

Meike sampai tahun 2023, belum menandingin nama Viltrox.
Tapi memiliki varian lensa sangat lebih banyak, termasuk model autofocus.

Salah satu lensa yang baik tipe Meike 50mm f/1.2 seharga $360 untuk Sony E.
Bandingkan harga lensa Sony FE 50mm f/1.2 asli, $1.898

Meike 50mm f/1.2
 
Laowa
Perusahaan baru di tahun 2013, memiliki varian produk begitu banyak, dan hampir menjangkau semua merek camera Jepang.

Laowa hanya nama baru, karena itu hanya merek saja.
Pabriknya adalah Venus Optic berbasis di Hong Kong.

Venus bekerja sama dengan pabrikan Jepang, Jerman untuk disain lensa.

Salah satu produk Laowa adalah Venus Laowa 11mm f/4.5 seharga $550 untuk Sony FE.

Lensa tersebut dengan desain ringan, kompak dan sudut lebar tipe lensa full frame.
Laowa memiliki lensa fix dengan sudut bidang lebar. Disain optik sederhana tapi kualitas yang baik.

Venus Laowa 11mm f/4.5

Yongnuo


Perusahaan baru tahun 2014
Salah satu produsen lensa murah dan ramah kantong kata fotografer pemula.
Tapi nama besar Yongnuo bukan dari lensa, sebelumnya ada di aksesori camera seperti perangkat triger dan lampu strobo, harga murah tapi kualitas cahaya yang baik.

Yongnuo membuat lensa untuk mounting EF dan F atau lensa untuk Canon paket hemat, tapi berkembang ke mountung E, RF dan Z. Yongnuo sejauh ini tidak melirik mounting Fuji X.

7Artisans
Didirikan pada tahun 2015, menggunakan rangkaian mounting lebih banyak, dan khusus lensa sudut lebar.
Termasuk lensa cinema dengan harga terjangkau di kelas manual.
Memiliki aperture ring dan fokus ring.

Lensa 7Artisans Photoelectric 50mm f/0.95 seharga $209 tipe mounting Sony E. Sekarang sudah tersedia untuk APS-C, EOS, NikonZ, M43, Canon

Lensa 7Artisans Photoelectric 50mm f/0.95

TTArtisan
Didirikan pada tahun 2019, awalnya membuat lensa manual.
Untuk lensa full-frame Leica-M bersama dengan adaptor dudukan, dan sejumlah lensa dudukan APS-C, serta dua lensa AF. Ini cenderung merupakan campuran desain sudut lebar, cepat, atau aksesori.
Lensa TTArtisan 28mm f/5.6 $330 Leica M.

Kedua nama Artisan yang mirip memang memiliki hubungannya, tapi terkait dengan sejarah perusahaan.
TTArtisan didirikan oleh salah satu pendiri dari 7Artisan, tapi keduanya memutuskan berpisah dan membuat produk di pasar lensa sendiri.
Mirip nama keluarga Dassler, yang menciptakan pakaian olahraga Adidas dan Puma.

AstrHori
Berdiri tahun 2019. Memulai debutnya dengan lensa GFX medium format untuk Fuji.
Dan tidak tanggung tanggung, menawarkan lensa AF 85mm f1.8 direntang $250 untuk Nikon.
Serta lensa sudut lebar full frame yang murah dari AstrHori 18mm f/1.8 $310. Boleh dibilang murah, untuk tipe Sony E.

Pro dan kontra kualitas lensa camera China.

Mungkin kita menganggap rendah kualitas lensa dari China.


Khususnya teknologi camera otomatis atau autofocus, itu dapat dibenarkan.
Karena lensa dari produsen camera bisa lebih baik.
Lensa dari produsen camera tentu saja lebih mahal.

Tidak semua berkualitas rendah, setidaknya hasil foto yang baik, tentu dengan harga terjangkau.

Lensa manual Mitakon Zhongyi Speedmaster 90mm f/1.5 mounting Canon RF $650, lensa otomatis asli Canon RF 85mm f/1.2 L USM $2.500.
Kedua lensa menangkap efek bokeh pada foto yang indah. Mau murah yah autofokus sendiri.

Mitakon Speedmaster 90mm f1.5

Produsen pihak ketiga sering iseng mencoba hal yang baru.

Khususnya lensa yang unik, atau fitur unik yang tidak ada di lensa pabrikan.

Laowa 24mm f/14 2x Macro Probe 2018, bukan lensa biasa dan memberi efek kreatif fotografer.
Lensa khusus makro yang dibuat dengan panjang dan tambahan lampu LED di ujung lensa.

Kekurangan, pabrikan lensa China tidak mungkin memberikan dukungan secara global. Rata rata menjual langsung ke konsumen.
Bila mengalami masalah, satu satunya jalan menghubungi langsung ke produsen.

Lensa yang kurang tahan lama, dapat dibenarkan.
Tetapi seberapa sering kita mengunakan lensa, dan tidak ada jaminan semua lensa anti rusak.

Banyak orang memiliki lensa, ada juga yang mengkoleksi untuk lensa pilihan.
Lensa China tidak memiliki pasar tersebut, jadi beli pakai sendiri.

Apakah lensa China sebagai produk Third lens kalah dengan produk lensa dari produsen.
Tidak terlalu, beberapa produsen menawarkan lensa dalam bidang tertentu. Selama kita mendapat lensa yang tepat, dan harga yang pas.

Dan produsen China memiliki melihat pasar dari produk mereka yang di uji coba sesuai sampel yang diberikan.
Disini kita harus hati hati, ada lensa yang disebut baik. Bisa saja yang mengulas dari kalangan profesional. Dan kita sendiri tidak memiliki kemampuan setingkat tersebut.

Astrofotografi tidak terlalu membutuhkan lensa autofokus, karena bidang gambar yang tetap seperti objek infinity.
Camera portrait, bila lensa sudah fokus, tentu tidak memerlukan autofocus.
Tidak ada salahnya dengan desain lensa manual yang murah, karena memiliki kelebihan tersendiri. Khususnya merek lensa dari China yang lebih murah

Landscape





Astrofotografi



Artikel Lain

Camera merekam video akan kepanasan. Camera Sony ZV-E1 upgrade 4K, hanya merekam 17 menit, dengan pendingin sampai 38 menit. DSLR dan Camcorder era merekam video 4K sampai 8K, camera juga masalah karena overheating. Satu modder memodifikasi Canon R5 dengan disain heatsink agar camera tidak overheating

Produsen perangkat camera SmallRig menawarkan baterai dengan pengisian USB C. Model baterai lain dibuat untuk baterai camera Sony, Nikon, Canon, Panasonic dan lainnya. Yang menarik merek Smallrig menawarkan baterai lebih murah dari produk asli. Harga tidak berbeda jauh dibanding baterai camera palsu.



Pabrik chip Kioxia kabarnya akan bergabung dengan Western Digital. Berita dari Reuters, keduanya disebutkan sedang bernegosiasi. Walau pasar SSD atau chip NAND semakin murah. Harapan ada 2 nama besar untuk saling bersaing antara Samsung dan Western Digital SSD

Pentax K-3 III Monochrome untuk foto hitam putih malah sudah di pesan 2x lipat dari persediaan. Agak aneh, sementara camera smartphone lebih banyak tampil dengan warna warni dan bokeh. DSLR terbaru malah populer dengan warna B/W. Tapi itu keunikan di dunia fotografi, salah satu keunggulan warna sederhana hitam putih

China bukan menghadapi tantangan dengan sanksi barat. Tapi kemajuan semikonduktor yang tidak berkembang. Ada upaya ingin membuat chip dalam negeri yang canggih, serta rencana tanpa batas untuk industri chip. Walau diragukan, industri barat saja tidak mampu mengejar pabrik TSMC yang super canggih.

Masih menyimpan barang jadul, dan hobi fotografi. Tantangan memperbaiki lampu flash analog model jaman dulu. Bahkan kita dapat menganti disain baterai AA ke baterai lihium. Bila lampu flash analog lama masih bekerja, cukup di periksa beberapa komponen penting. Sparepart lampu flash analog relatif lebih murah.

Camera point of shoot atau camera pocket kembali menjadi tren. Khususnya kalangan anak muda, tampilan foto dari camera pocket lebih menarik, khususnya dengan tantangan mengambil gambar. Camera smartphone sudah di atur, memudahkan tapi tidak menarik. Hal baru teknologi ponsel kembali dicari, dengan fungsi dasar untuk komunikasi dengan kombinasi teknologi 4G.



Pentax rencana membuat film analog untuk camera lama. Dari survei Ricoh induk perusahaan Pentax, 3000 penguna camera di Jepang, 20% masih memiliki camera analog. Dan sebagian antusias tersebut kesulitan mendapatkan suku cadang. Teorinya benar, mencetak film negatif lebih mudah.

TTArtisan 50mm f.1.4 ditawarkan harga hemat $235, tersedia untuk camera mirrorless full-frame: Sony E, Nikon Z, Canon RF, dan Leica L. Harga lensa bokeh tersebut ditawarkan relatif murah, walau bukan lensa otomatis. TTArtisan 50mm f/1.4 ASPH  dapat digunakan untuk camera yang memiliki sensor sampai 60MP.

Tokina ATX-i 11-20mm f / 2.8 CF dirancang untuk camera dengan sensor APS-C yang biasa digunakan untuk sensor kelas pemula dan prosumer. Lensa sudut lebar tersebut mengunakan f2.8, untuk efek bokeh atau fix lens

Filter camera memberikan bantuan menyortir cahaya apa saja yang harus melewati lensa atau ditempatkan di depan sensor agar sensor hanya menangkap bagian yang diperlukan. Hoya Starscape adalah filter untuk menghapus cahaya yang tidak perlu tertangkap oleh sensor camera. Filter Hoya Starscape akan menyaring spektrum cahaya tertentu terkait dengan intensitas cahaya buatan seperti lampu.

Produsen peralatan camera dan lensa Yongnuo tampilkan camera Yongnuo YN450. Hanya bodi camera micro 4/3, dan mounting lensa Canon EF. Mengunakan OS Android 7, kemampuan camera merekam video 4K 30fps dan foto 16MP. Harga camera YN450 dikabarnya lebih murah dari camera produsen besar dengan 4K

Yongnuo 35mm f1.4 tampil Oktober 2018. Disain lensa untuk sensor Full frame DSLR. Lensa baru Yongnuo 35mm f1.4 sementara tersedia untuk camera Nikon F Mounting. Lensa 35mm dapat digunakan untuk objek seperti pemandangan, foto portrait atau untuk foto di jalan.

Tamron umumkan lensa Tamron 17-35mm F/2.8-4 Di OSD, menjadi lensa paling ringan dan paling kecil di kelas ultra wide angle zoom. Tamron 17-35mm F/2.8-4 Di OSD dirancang untuk ukuran camera Nikon Full Frame, kompatibel dengan bodi APS-C. Dan dipasarkan September 2018. Mounting untuk Canon menyusul setelah model Nikon.



Youtube Obengplus

Trend
No popular articles found.