Baterai dapat diganti Desember 2022Eropa ingin mengembalikan ponsel dengan baterai yang dapat diganti.
Penerapan undang undang baru tersebut termasuk perangkat non smartphone, termasuk baterai untuk kendaraan roda dua dan mobil listrik.
Produsen baterai harus melaporkan jejak karbon dari produk mreka, mulai awal 2024.
Memberi laporan proses ekstrasi sampai daur ulang. Data nantinya dikumpulkan untuk menetapkan batas maksimum CO2.
Tahun 2027, smartphone akan kembali mengunakan baterai yang dapat diganti untuk negara di Eropa.
Melihat teknologi ponsel, daya tahan baterai ponsel kecil lebih mampu bertahan lebih dari 1 hari.
Menganti baterai hanya membutuhkan waktu 30 detik dengan melepas casing. Penguna tidak perlu ke service center untuk membongkar baterai lama dan menganti ke baterai baru.
Standar port charger USB-C di Eropa Juni 2022Parlemen Eropa menyetujui standar pengisian perangkat dengan USB-C
Smartphone dan ponsel baru harus mengunakan port USB-C paling lambat tahun 2024.
USB-C dipilih karena dapat digunakan ke berbagai perangkat, dari smartphone, table, e-reader, earbud, camera, headphone dan lainnya.
Notebook menyusul dalam 40 bulan ke depan setelah aturan berlaku efektif.
Dan undang undang pengunaan USB C wajib diberlakukan untuk kategori yang ditentukan setelah musim gugur 2024.
Pengunaan perangkat adaptor di Eropa, setidaknya dapat menghebat biaya tidak perlu 250 juta euro pertahun untuk adaptor.
Satu adaptor charger dapat digunakan bertahun tahun, bahkan untuk berbagai perangkat.
Dapat mengurangi 11 ribu ton limbah elektronik.
Menyusul pengisian charger tipe wireless akan diberlakukan di masa mendatang.
Produk Apple terakhir masih mengunakan adaptor Lightning untuk iPhone, nanti aturan baru dapat memaksa Apple menganti adaptor ke USB C bila dipasarkan ke Eropa.
Produk Nokia ponsel murah dengan port microUSB akan terkena dampak. Karena microUSB lebih rentan rusak, Nokia harus menganti ke port USB-C.
Apple
ingin mengurangi limbah elektronik, tahun 2020 menghentikan pengiriman
charger Lightning ke USB-C. Tapi ditanggapi oleh konsumen beragam,
katanya itu cuma untuk keuntungan Apple saja.
Bila Apple tidak dapat mengadopsi aturan EU, Apple hanya di ijinkan menjual dengan charger wireless.
Usulan Jerman 7 September 2021 pembaruan OSPada
ponsel cerdas atau tablet yang kita beli, pembaruan perangkat lunak
biasanya memiliki dukungan antara 3 sampai 5 tahun pemakaian.
Tapi negara Jerman meminta dukungan update OS selama tujuh tahun, termasuk akses ke suku cadang dapat tersedia.
Dilaporkan
Heise Online,
pemerintah Jerman sedang bernegosiasi dengan Komisi UE untuk menerapkan
minimal 7 tahun untuk dukungan perangkat Android dan iOS.
Artinya
aturan baru nanti akan mengharuskan produsen tetap memberikan pembaruan
Security serta jaminan suku cadang 7 tahun setelah perangkat
dipasarkan.
Saat
ini, Komisi diperkirakan merencanakan perpanjangan dukungan sampai 5
tahun, dengan maksimum lima hari waktu pengiriman suku cadang pengganti
kepada pelanggan.
Setiap
perpanjangan dukungan pada akhirnya akan diperlukan di semua negara Uni
Eropa, menghadirkan tantangan bagi produsen bila mereka memasarkan
produk di negara-negara Uni Eropa.
Tidak
hanya perangkat pendukung yang lebih lama di Eropa, tetapi produsen
harus menyiapkan jaminan spare part memenuhi permintaan.
Apa dampak yang akan terjadi bila aturan tersebut diberlakukan. Artinya spare part harus tetap tersedia setidaknya 7 tahun.
Tidak disebutkan apa konsekuensi yang diberikan bila satu produsen tidak dapat memenuhi aturan di Eropa tersebut.
Dampaknya
dapat menaikan harga komponen lebih mahal, dan lebih sedikit model baru
yang dipasarkan karena produsen akan meminimalkan persediaan komponen
penganti.
Tetapi Jerman juga mengusulkan, tidak ada kenaikan harga untuk spare part penganti.
Tentu produsen perangkat elektronik akan khawatir
Termasuk
produsen software dari Apple, Google atau Samsung dan lainnya, akan
meminta mengurangi persyaratan saat ini diberikan dukungan 3 tahun.
Mengapa
hanya beberapa nama besar yang disebutkan di bagian depan. Tentu saja
ketiga perusahaan tersebut terkait sebagai pembuat OS Smartphone dan
penjualan perangkat terbanyak.
Sisi produsen sejauh ini hanya menyiapkan komponen seperti baterai dan layar penganti, karena bagian tersebut perlu diganti.
Termasuk bagian tombol, camera, microphone, speaker dan tombol konektor yang jarang sekali rusak.
Tentu itu klaim dari produsen yang tidak ingin konsumen mempertahankan ponsel lama lama mereka bertahun-tahun.
Tanpa pengantian ponsel selama 7 tahun bagi konsumen akan berdampak buruk bagi pemasaran ponsel baru dari produsen.
Aturan
dari Jerman sangat tepat, mengingat produksi elektronik juga menyumbang
sebagian besar gas rumah kaca, dan hanya sebagian sisa sampah dapat di
daur ulang.
Apapun hasil akhir keputusan dari EU, pabrikan perlu bersiap pada tahun 2023 ketika aturan baru diberlakukan.
Eropa memiliki kesepakatan bersama antar negara.
Seperti persyaratan adaptor charger dimana produsen sebelumnya membuat berbagai konektor / port akhir dapat dibuat seragam
Awalnya produsen membuat adaptor charger dengan port berbeda. Dampaknya begitu banyak sampah adaptor bekas.
Awalnya
produsen ingin melindungi produk mereka dengan disain port sendiri.
Tentu dapat menjual adaptor dari produksinya sendiri.
Peralihan
dalam standarisasi adaptor charger ke microUSB dan USB-C membantu
mengurangi adaptor charger yang dibuang ke tempat sampah dan menjadi
limbah elektronik.
Tekanan tersebut kelihatannya berhasil, walau membutuhkan waktu bertahun tahun untuk diseragamkan.
Tetapi produsen smartphone selalu merubah, dengan adaptor charger yang lebih cepat mengisi baterai.
Mengunakan
beberapa nama, model atau teknologi dan sistem berbeda beda. Tentu saja
penguna harus membeli adaptor charger khusus tersebut dari produk
mereka.
Produsen akan mendapat penjualan dari produk yang mereka tawarkan, smartphone serta adaptor charger buatan merekai.
1-2 tahun kemudian akhirnya berubah dengan teknologi baru, yang katanya lebih cepat, lebih hemat power dan lainnya.
Peraturan yang seragam dari beberapa negara akan berdampak sangat baik bagi penguna dan lingkungan.
Ketika produsen menawarkan banyak "teknologi", tanpa disadari banyak konsumen terjebak kata teknologi tersebut.
Google
sebagai pembuat OS Android sudah meminta produsen untuk memberikan
update minimal 2 tahun / 2 pembaruan OS Android, dan 3 tahun untuk
perbaikan security.
Untuk mempertahankan penguna perangkat elektronik mengunakan ponsel selama mungkin.
Terlepas
dari seberapa kuat dorongan dari negara Eropa. Produsen mempersiapkan
siklus dukungan yang jauh lebih lama, yang tentu positif bagi konsumen
dan lingkungan.