Fusi nuklir dengan AI terobosan Deep Learning DeepMind


Technology | 23 February 2022

Sistem AI milik Google mempelajari cara mengendalikan medan magnet sebuah reaktor fusi. Mungkin bisa membuka jalan untuk menghasilkan energi bersih tanpa batas tersebut.

Terobosan DeepMind divisi dari Google, mencoba sistem Machine Learning, mampu mengontrol medan magnet di reaktor tokamak Swiss.
Ke depan dapat membuka peluang sebuah reaktor bersih dengan desain ini kata para peneliti.

Reaktor tokamak yang berbentuk seperti donat, menghasilkan energi fusi dari elemen plasma yang panas.
Tetapi plasma harus di tahan dan berada di dalam reaktor, agar tidak keluar bahkan menyentuh ke dinding reaktor.
Secara teknik mengunakan medan magnet yang sangat kuat, agar panas plasma tetap berada di dalam reaktor.

Tetapi mengendalikan medan magnet menjaga plasma menjadi rumit.

Suhu plasma sangat tinggi mencapai ratusan juta derajat Celcius , lebih panas dari matahari.
Plasma yang sangat panas harus tetap berada di dalam reaktor, atau reaktor akan meleleh.

Reaktor nuklir yang beroperasi di Bumi mengunakan teknologi fisi nuklir yang berbahaya.
Mengunakan energi dari atom berat seperti uranium dan di luruhkan menjadi atam lebih kecil.

Peleburan uranium di lepas perlahan untuk menghasilkan panas.
Dari panas menghasilkan uap dan mendorong pembangkit turbin listrik.

Teknologi pembangkit fisi nuklir memiliki kekurangan, bukan hanya kereusakan lingkungan tapi dampak bagi kehidupan.
Sisa pembakaran harus di keluarkan dan di ganti dengan uranium baru, tapi sisa sampah memiliki radiasi sangat tinggi dan mematikan. Pembuangan harus diatur, serta jumlah sampah dapat mencapai ton.
Sebuah bangunan dari luar sampai bagian dalam, harus di olah kembali setelah reaktor fisi nuklir tidak bekerja lagi.

Reaktor fusi nuklir mengunakan teknik berlawanan.
Mengambil energi yang dilepas dari 2 atom yang lebih kecil ketika bergabung.
Melepaskan partikel kecil dan bergerak sangat cepat sebagai atom. Radiasi yang dihasilkan amat sedikit.
Ketika reaktor di nonaktifkan, yang berbahaya hanya bagian reaktor saja.

Untuk mendapatkan fusi nuklir, perlu cara untuk mengambil energi panas tersebut yang disebut plasma yang sangat panas.


Dan teknologi tersebut terus menantang para peneliti untuk mengembangkan pembangkit fusi nuklir dalam beberapa dekade terakhir sampai dapat digunakan di dunia nyata.

Fusi nuklir juga disebut sebagai salah satu energi terakhir yang dapat menghasilkan energi dalam jumlah besar dengan reaktor yang relatif kecil bagi kehidupan manusia. Sebelum ada teknologi lain yang dapat mengantikan.

DeepMind AI Deep Learning

Menjaga plasma panas dari reaktor berada di dalam silinder, reaktor dirancang dengan menahan dengan kumparan magnet.

Magnet yang mempertahankan plasma di dalam reaktor perlu diberi tegangan agar dapat dikontrol dengan hati hati.

Tim DeepMind dari Google mengembangkan algoritma AI.
Mengatur dan mengkontrol konfigurasi plasma tertentu, lalu melakukan simulasi di pusat penelitian plasma Swiss bersama Ecole Polytechnique Federale de Lausanne / EPFL.

Setelah sistem mempelajar ciri ciri plasma, sistem AI dapat membantu dan menjaga berbagai bentuk reaksi plasma di dalam reaktor serta melakukan konfigurasi lebih lanjut.

Hasil terbaru, tim DeepMind telah menguji sistem baru tersebut langsung ke unit reaktor
Dan melihat bagaimana cara kerja di dalam kondisi nyata.

Teknik tersebut membantu sistem kontrol ruang reaktor menjadi otonom atau otomatis bekerja sendiri.

Tim DeepMind tertarik dengan teknologi AI yang dimiliki, khususnya bidang baru fusi nuklir kata Federico Felici, ilmuwan SPC dan rekan penulis studi tersebut.

Dari tim reaktor plasma SPC juga menyetujui potensi invoasi AI kata Ambrogio Fasoli, direktur SPC dan salah satu penulis studi.

Semua ilmuwan DeepMind yang bekerja dengan kami sangat antusias dan tahu banyak tentang penerapan AI dalam sistem kontrol katanya

Felici mengatakan dia terkesan dengan hal-hal luar biasa yang dapat dilakukan DeepMind dalam waktu singkat ketika tim teknologi fokus untuk proyek tertentu.

Brendan Tracey, seorang insinyur peneliti senior di DeepMind juga antusias.
Kolaborasi dengan SPC mendorong kami untuk meningkatkan penguatan algoritme AI, dan sebagai hasilnya dapat mempercepat penelitian tentang plasma fusi.

Energi adalah bidang yang rumit bagi manusia saat ini. Kebutuhan meningkat, disisi bahan untuk pembangkit semakin terbatas.
Salah satu terobosan mengunakan fusi nuklir dalam menghasilkan listrik.

Beberapa negara bersatu mendanai pengembangan proyek pembangkit fusi nuklir.
Dari beberapa reaktor Tokamak yang dibangun untuk percobaan, belum ada satupun yang menyatakan ada sebuah sistem yang siap beroperasi. Seandainya bekerja hanya untuk data analisa, pengoperasian masih dalam hitungan menit dan di nonaktifkan kembali.

Apakah nanti teknologi computasi dari Deep Learning dapat mendampingi sistem reaktor yang sudah ada.


Artikel Lain

Memprediksi badai Matahari yang menganggu Bumi dapat di analisa dari DAGGER NASA. Memberi peringatan 30 menit lebih cepat sebelum badai datang mengunakan AI dengan pembelajaran mesin. Mengamati langsung untuk peringatan dini tidak mungkin, karena terlambat.

Intel tidak menyebut angka nm untuk produksi chip procesor, digantikan ke angka Intel7, Intel4 dan Intel3. Perubahan disain procesor terbaru mengunakan penyinaran EUV atau Extreme Ultraviolet. Procesor menjanjikan kinerja meningkat sampai 20 persen lebih tinggi dari generasi sebelumnya.



SK Hynix kembangkan NAND 321 layer, dengan 1 chip kapasitas 1TB. Generasi saat ini menampung 512GB. Kioxia dan WD BiCS 3D NAND Gen8 218 layer. SK Hynix Gen8 300 layer, lebih murah setingkat 2400MT/s.  Samsung Gen8 V-NAND siap di produksi masal untuk NVMe PCIe 5.0.

Baterai dengan kerapatan tinggi seperti lithium dapat bertahan sampai 5 tahun. Tetapi baterai dari limbah nuklir yang disebut baterai berlian dapat bekerja ribuan tahun. Mengurangi limbah nuklir dan memanfaatkan radiasi menjadi energi

Plasma adalah materi ke 4, setelah gas, padat dan cair. Plasma disebut sebagai gas terionisasi. Di bumi, materi plasma dapat dibuat tapi tidak bertahan lama. Seperti pemanas fusi nuklir, di alam semeta materi plasma hal biasa seperti bintang atau mataharai kita

Yang berukuran sedang saja masih 90x lebih besar dari Matahari. Dan masih ada bintang Antares sejauh ini ukurannya sebagai bintang paling besar yang pernah dipelajari saat ini. Semua ada di galaksi Bimasakti. Bintang adalah sebuah gas, dan membentuk cahaya karena di dalam intinya terjadi fusi nuklir. Dan ukuran bintang serta usia bintang dengan perubahan bentuk

Bagaimana reaktor fusi nuklir bekerja. Mengapa lebih aman dan menjadi energi masa depan. Rekor EAST capai 1000 detik dengan 70 juta derajat Celcius. Reaktor fusi nuklir Wendelstein 7-X di  Jerman, dan reaktor ITER rampung 50 persen. Mengapa fusi nuklir sangat penting, atau harapan energi.





Artikel Lain
No popular articles found.