Shortstory | 8 February 2022

Satelit SJ-21 mengambil satelit lain ke orbit di ruang angkasa


Januari 2022, sebuah perusahaan pelacak satelit swasta melihat sebuah pesawat ruang angkasa China tampaknya meraih dan melemparkan satelit mati ke orbit area aman.

Satelit tersebut mengambil sebuah satelit yang sudah tidak terpakai atau satelit mati. Beberapa hari kemudian melemparnya ke orbit yang berjarak 300km. Dimana ketinggian orbit tersebut aman dan tidak menabrak pesawat ruang angkasa lain.

Dr. Brien Flewelling dalam webinar Center of Strategic and International Studies dan Secure World Foundation bulan lalu. Flewelling adalah kepala arsitek keamanan situasi ruang dari ExoAnalytic Solutions, sebuah perusahaan swasta AS yang melacak posisi satelit menggunakan jaringan teleskop optik global yang besar.

Satelit SJ-21 China terlihat pada 22 Januari 2022 mengubah posisi orbit untuk mendekati satelit Compass-G2 yang telah dinonaktifkan.
Beberapa hari kemudian, SJ-21 menempel pada G2, mengubah orbitnya.

Pejabat China belum mengkonfirmasi bahwa tarik-menarik yang di antariksa.

Beberapa hari berikutnya, kedua pesawat ruang angkasa (satelit) itu mulai memutar ke arah barat, rekaman video ExoAnalytic menunjukkan bukti tersebut.
Dan pada 26 Januari 2022, kedua satelit berpisah, setelah satelit G2 ditendang keluar dari orbit.

Satelit navigasi Compas-G2, atau BeiDou-2 G2, adalah jaringan satelit navigasi yang dibuat oleh China.
Ketika diluncurkan, sistem Satelit Navigasi BeiDou-2 China gagal mencapai posisi di tahun 2009.
Selama lebih dari 10 tahun, bangkai satelit tersebut telah berkeliaran di sekitar Bumi bersama jutaan potongan sampah ruang angkasa lainnya.

Satelit yang menangkap disebut SJ-21 yang diluncurkan pada Oktober 2021.
Kini telah kembali ke orbit geostasioner (GEO) tepat di atas Cekungan di wilayah Kongo.


Satelit berada di orbit GEO dimana satelit akan berputar dengan kecepatan yang sama dan mengikuti orbit bumi bersamaan.

SJ-21 Satellite Repair

Satelit SJ-21 dapat ditelusuri dari N2yO

Dari sudut pandang Bumi, satelit di GEO tampaknya tidak bergerak.
Jenis orbit GEO kadang-kadang disebut orbit Clarke, dinamai menurut penulis sci-fi Inggris Arthur C. Clarke.

Clarke yang mempopulerkan gagasan GEO dalam makalah tahun 1945 yang mengemukakan merevolusi telekomunikasi seperti yang ada saat ini. Seperti telepon satelit, satelit cuaca dan lainnya, dimana satelit akan diam diposisi yang sama terhadap permukaan Bumi.



Bagaimana dampak sampah satelit di orbit bumi yang jumlahnya begitu banyak.
Tidak ada salahnya membuang satelit bekas, beberapa negara sudah meluncurkan atau mengembangkan teknologi pembersih sampah antariksa.

Satelit SJ-21 saat ini dapat berguna mengurangi resiko terjadi tabrakan akibat puing satelit yang tidak terpakai.

Jepang meluncurkan misi ELSA-d Maret 2021, dirancang untuk menguji teknologi penangkapan dan pembuangan puing-puing luar angkasa.
Badan Antariksa Eropa berencana untuk meluncurkan misi pembuangan sampahnya sendiri pada tahun 2025.

Masalahnya ada ke khawatiran teknologi tersebut dari pihak Amerika.
Jangan jangan satelit SJ-21 dapat membuang satelit yang tidak disukai China. Tentu saja itu hanya sentimen dari sudut berbeda.

Dalam laporan counterspace 2021, Secure World Foundation mengatakan ada bukti kuat dari China dan Rusia bekerja untuk mengembangkan teknologi dengan "kemampuan counterspace" atau kemampuan untuk menghancurkan sistem di luar angkasa.

Tapi China menepis, mereka tetap berkomitmen di ruang angkasa untuk tujuan damai.
Seperti perselisihan Amerika dan Rusia, tetap saja astronot Nasa dijemput oleh pesawat Soyuz di stasiun ISS.

Laporan CASI menyimpulkan SJ-21 kemungkinan besar adalah salah satu satelit On-Orbit Servicing, Assembly, and Manufacturing (OSAM) China.
Tujuannya sama seperti satelit rancangan Lockheed Martin, mengirim satelit perbaikan untuk pengisian bahan bakar dari satelit yang tidak aktif untuk di aktifkan kembali.

Sejak tahun 1960an, lebih dari 6000 peluncuran, mengirim 50.000 objek ke orbit.
Dari 30.000 objek hanya 5.000 yang berkerja atau masih aktif.

Misal satelit Sentinel-6 dibuat untuk pemetaan permukaan air laut, bagian dari proyek Copernicus untuk observasi Bumi.
Itu salah satu dari ribuan satelit milik Eropa yang mengorbit diatas kita.

Satelit Sentinel-6 hanya salah satu objek yang cukup besar untuk dapat dilacak.
Bagaimana dengan Amerika, China, Rusia, Jepang dan India.
Ada beberapa pengiriman satelit yang gagal dan tidak bekerja, bahkan meledak. Puing tersebut jauh lebih kecil dan tidak dapat terditeksi.



ESA mengatakan sekitar 300 juta objek kecil terbang melintas di ruang angkasa dengan kecepatan luar biasa.
Kadang dapat mencapai 30 ribu km perjam, atau hampir 5x dari kecepatan peluru tercepat.

ESA pernah membuat satelit perbaikan disebut OSAM pada tahuun 1990, untuk memperbaiki satelit GEO yang rusak. Perbaikan berhasil pada tahun 1993.

Perbaikan satelit paling terkenal adalah perbaikan teleskop Hubble pada Desember 1994. Bahkan diperbaiki dan pengantian komponen, membuat teleskop Hubble di ruang angkasa dapat bertahan lebih lama.


Artikel Lain

Bila tidak ada jaringan tersedia, smartphone dapat mengirim langsung pesan SOS, atau paket SMS melalui satelit. Mengunakan chip Mediatek MT6825 NTN untuk modem tambahan, tidak memerlukan antena khusus. Smartphone dirancang standar anti pecah.

Earth Wind Map peta arus angin secara global. Memperlihatkan gerakan angin, kecepatan angin, laju arah angin dan awan hujan. Foto satelit cuaca Himawari untuk Asia, memantau kondisi cuaca di belahan Asia setiap 10 menit. Foto satelit dengan durasi 12 jam sebelumnya



Satelit Blacksky dikirim dengan roket Falcon milik SpaceX. Hanya membutuhkan waktu 58 jam setelah diluncurkan, satelit telah online dan mengirim gambar ke Bumi. Posisi satelit sampai di ketinggin 400 km, dan naik sendiri mencapai posisi 500km di atas permukaan bumi.

China Manned Space Agency mempublikasikan modul stasiun ruang angkasa berawak China. Penyusunan ruang angkasa berawak pertama akan dimulai tahun 2020.  Pertama diberangkatkan dengan roket Heavy Long March 5B, modul lain menyusul dengan membawa astronot untuk merakit. China mengundang para ilmuwan dan melakukan percobaan sendiri di stasiun ruang angkasa Tianhe.

Satelit mata mata Tiongkok Gaofen-2 adalah satelit pencitraan gambar paling canggih. Memiliki resolusi 80cm perpixel. Xinhua melaporkan satelit tersebut dapat mengambil gambar zebra cross di jalan. Satelit Cheos adalah singkatan China Earth Observation System. Rencananya akan dibuat 5 satelit jenis ini



Youtube Obengplus

Trend
No popular articles found.