Science | 21 April 2021

Planet YSES 2b si raksasa kenapa jauh dari bintangnya


Planet raksasa YSES 2b berada dengan jarak yang jauh dari bintang induknya yang mirip matahari.

Membingungkan para astronom mengapa planet tersebut dapat bergeser jauh.

Gambar langsung dari exoplanet YSES 2b (kanan bawah) dan bintangnya (tengah).
Cahaya bintang diblokir yang disebut coronagraph untuk menurunkan kecerahan bintang.
Kredit: ESO / SPHERE / VLT / Bohn.

Posisi planet YSES 2b pada posisi kanan bawah, letaknya sangat jauh dari bintang induk. Tapi dapat terlihat oleh teleskop observasi.

Planet YSES 2b

Ilmuwan Belanda telah mencitrakan secara langsung sebuah planet raksasa YSES 2b yang mengorbit jauh di sekitar bintang mirip matahari.
Peneliti masih mempertanyakan, mengapa planet YSES 2b begitu besar dan bagaimana planet dapat terbentuk masih menjadi sebuah misteri.
Para peneliti akan mempublikasikan temuan mereka di jurnal Astronomy & Astrophysics.

Planet YSES 2b, terletak 360 tahun cahaya dari Bumi berada di rasi bintang konstelasi Musca bagian selatan (bahasa Latin untuk The Fly).

Planet gas YSES 2b memiliki massa 6 kali lebih berat dari Jupiter, sebagai planet terbesar di tata surya kita.



Bahkan dalam perhitungan, planet YSES 2b yang baru ditemukan memiliki orbit 110 kali jarak Bumi ke Matahari (atau 20 x  dibanding jarak matahari dan Jupiter).
Bintang YSES 2 sebagai bintang induk diperkirakan baru berusia 14 juta tahun dengan bentuk menyerupai matahari kita di masa kecilnya.

Jarak yang jauh dari planet ke bintang menghadirkan teka-teki bagi para astronom karena tampaknya itu tidak cocok teori 1 dari teori 2 dalam teori pembentukan planet gas pada umumnya.

Jika planet itu tumbuh di lokasinya seperti yang kita lihat sekarang bahkan mundur jauh dari bintang akibat penambahan inti planet.
Semakin jauh planet, dalam teori maka ukuran planet akan semakin kecil.
Karena semakin jauh planet, materi pembentukan seperti debu dan gas akan semakin sedikit di bagian tepi.

Seperti teori pembentukan tata surya kita, bagian yang lebih berat ada di bagian depan seperti Mars, Venus, Bumi, Merkurius.


Posisi planet ke 5 adalah Jupiter sebagai planet terbesar tapi disebut planet gas, dan kebelakang 3 planet lain tipe planet gas.
Terakhir adalah planet kerdil yaitu Pluto, tapi disebut sebagai planet berbatu. Dan dibelakangnya masih ada lagi cincin asteroid Kuiper Belt.
Sebagai sisa dari batuan dan gas dari pembentukan tata surya kita sendiri.

Seandainya planet terbentuk akibat ketidakstabilan gravitasi di piring planet. Tampaknya planet tidak cukup berat dalam massa pembentukan planet seperti sekarang untuk bergeser terlalu jauh.

Kemungkinan terakhir, jika awal planet terbentuk lebih dekat ke bintang. Perlahan planet akan bermigrasi atau bergeser ke arah belakang dan menjauh dari bintangnya.

Migrasi atau perpindahan lokasi planet dalam orbit, membutuhkan pengaruh / terganggu dari planet lain / planet kedua.
Tetapi planet kedua belum terlihat oleh peneliti.

Para astronom masih mempelajari mengapa pembentukan planet raksasa seperti YSES 2b dapat berada 20x dari posisi Jupiter.
Dan mencari penyebab, seperti lingkungan di planet sekitar yang belum terlihat.
Sekaligus mempelajari bagaimana sistem pembentukan planet seperti YSES 2b dengan bintang usia muda berukuran seperti matahari.

Sekarang teleskop belum mampu melihat lebih detil untuk melakukan pencitraan dalam astronomi.

Penemuan planet YSES 2b ditemukan dengan peralatan teleskop Young suns Exoplanet Survey (YSES).
Teleskop observasi YSES ini dapat memberikan gambaran langsung pertama dari sistem multi-planet di sekitar bintang mirip matahari tahun 2020.
Para peneliti melakukan pengamatan sebelumnya ada tahun 2018 dan 2020 menggunakan teleskop raksasa Very Large Telescope of the European Southern Observatory (ESO) di Chili.
Mereka juga menggunakan instrumen SPHERE. dikembangkan tim Belanda untuk menangkap cahaya langsung dan tidak langsung dari planet ekstrasurya.

Artikel Lain

Planet K2-18b ditemukan tahun 2015, memiliki orbit di zona habitat. Ditemukan oleh teleskop Kepler ketika planet transit di depan bintang. Mengorbit ke bintang kerdil merah atau Red Dwarf Star setiap 33 hari. Awalnya planet terlihat cocok untuk manusia. Tetapi penelitian lebih lanjut. Itu adalah Water World.

Planet Wolf 503b diketahui sebagai Exoplanet. Berada pada jarak 145 tahun cahaya dari Bumi. Ditemukan pada tahun 2018. Planet Wolf 503b lebih mudah diteliti karena data dari planet dapat terlihat ketika melewati bintang induknya. Sejauh ini tipe planet Wolf 503b belum ditemukan memiliki bentuk dan posisi yang sama di galaksi kita.



Astronom menemukan sebuah planet liar dan tidak mengorbit ke bintang. Ukuran 12x massa planet Jupiter dengan medan magnit sangat kuat. Pertama kali sebuah planet Rogue atau planet tanpa mengobit ke bintang induk, bahkan ditemukan karena terditeksi dari emisi radio. Bahkan peneliti mengatakan jangan jangan ada puluhan ribu planet liar seperti ini di galaksi kita.

Sebuah planet ekstrasurya terlihat mengorbit di sebuah bintang katai merah, jaraknya 40 tahun cahaya dari Bumi. Mungkin planet ini menjadi tempat untuk mencari tanda tanda kehidupan diluar tata surya. Ukuran 1,4x dari Bumi, bintang disana berwarna merah.

Mendeteksi sebuah planet yang memiliki atmofer seperti Bumi bukan hal istimewa. Tapi menemukan planet dengan atmofer dengan ukuran kecil seperti Bumi, ceritanya berbeda. Planet GJ 1132b ini menarik, diketahui memiliki atmofer dengan ukuran 1,4x lebih besar dari Bumi.



Youtube Obengplus

Trend