Green | 26 November 2020

Perbedaan Sanitasi dan Disinfektan


Upaya yang dilakukan untuk mendisinfeksi dunia kita di tahun 2020, tentu harapan kita dapat melakukannya dengan benar.

Dengan banyaknya produk pembersih di pasaran, mengetahui produk mana yang digunakan dengan fungsi tersendiri adalah tantangan bagi pertimbangkan kita.

Ada 2 kata , sanitasi dan disinfektan sering digunakan saat ini.

Keduanya sebenarnya memiliki arti khusus, dan produk berbeda dengan pemakaian berbeda.

Perbedaan Sanitasi dan Disinfektan

Apa perbedaan Sanitasi dan Disinfektan

Sanitasi dalam arti sederhana adalah membersihkan, secara fisik menghilangkan kuman dan kotoran dari suatu area seperti menggunakan sabun dan air.
Adalah bagian dari langkah Sanitasi.

Badan Perlindungan Lingkungan (EPA) mencatat, pembersihan sanitasi tidak membunuh bakteri, virus, atau jamur keseluruhan
Tetapi dapat menurunkan tingkat resiko, karena menurunkan jumlah kuman sehingga risiko terkena infeksi menurun.

Sanitasi juga berarti memperkecil jumlah kuman, baik dengan membunuhnya menggunakan bahan kimia sanitasi dan menurunkan resiko sampai ke tingkat yang dianggap aman menurut standar atau persyaratan kesehatan.

Disinfektan diartikan membunuh kuman pada permukaan atau benda dengan kimiawi.
Sering kita mendengar ada disinfektan di satu tempat, atau penyemprotan di jalan dengan disinfektan.



Bertujuan untuk 'membersihkan' permukaan, untuk mengurangi risiko infeksi dengan membunuh kuman lebih kuat.
Mengunakan pembersih dengan cairan kimia disebut Disinfektan atau cairan Disinfektan.
Cairan disinfektan sebaiknya tidak gunakan pada tubuh manusia.

Jadi ada perbedaan antara sanitasi dan disinfektan, walau perbedaannya satu derajat tetapi tujuannya sama.

Produk sanitasi seharusnya dapat membunuh 99,9 persen kuman pada permukaan yang keras.
Produk disinfektan tentu lebih kuat lagi atau selangkah lebih maju mencapai 99,999 persen, menurut EPA. Karena mengunakan cairan khusus.



Diane Calello, M.D., direktur eksekutif dan medis dari Pusat Racun New Jersey dan profesor kedokteran medis Kedokteran Rutgers New Jersey, menjelaskan, "Disinfektan membunuh sebagian besar virus dan bakteri. Sanitasi tidak membunuh segalanya."

Sangat penting mencocokkan produk yang tepat dengan jenis kuman yang ingin dihilangkan atau dibersihkan.

Mencuci tangan, dengan sabun dan air adalah teknik paling sederhana, menjadi pilihan terbaik untuk saat ini.
Seperti yang dikatakan Donald Ford, M.D., dokter pengobatan keluarga di Klinik Cleveland, "Bersihkan permukaan, [tetapi] tetap cuci tangan"

Permukaan persiapan makanan umumnya harus dibersihkan, dibilas, dan kemudian disanitasi.
Tetapi bukan mengunakan teknik disinfeksi (dengan cairan khusus yang kadang berbahaya), karena mengakibatkan sisa bahan kimia yang tertinggal masih menempel kuat dan berpotensi menjadi racun.

Beda lagi untuk area dengan sentuhan tinggi seperti gagang pintu dan toilet, disinfektan adalah ide yang baik.
Pastinya mengikuti petunjuk pada label produk, katanya.

Sinar UVC
Yang ini agak berbeda. Karena tidak mengunakan cairan atau kimia, melainkan cahaya dengan gelombang tertentu.

Sinar UV adalah cahaya dengan gelombang nm (nanometer), bertujuan dengan pancaran sinyal (cahaya) dapat merusak RNA dan DNA virus atau bakteri. Agar tidak dapat mereproduksi kembali.

Dengan pemakaian terukur, cahaya masuk sebagai disinfeksi dan sanitasi walau tidak kontak langsung.

Walau hasil akhirnya mungkin berbeda dengan disinfeksi dan sanitasi, mengunakan cahaya UVC akan memudahkan membersihkan di bagian permukaan.
Mengingat cahaya hanya memancarkan apa yang ada sesuai jarak pancar cahaya.

Tetapi cahaya UVC pada gelombang nm tertentu sangat berbahaya bagi manusia, seperti dapat merusak kulit dan mata.
Cahaya UVC digunakan untuk membersihkan di rumah sakit, ruang yang sering berganti penghuni seperti hotel, tapi khusus digunakan ketika ruang kosong


Artikel Lain

Mencuci celana Jean di mesin cuci, cara yang salah dan boros air. Celana jean tidak perlu dicuci sampai beberapa kali di pakai, hindari mesin cuci lebih baik. Cukup membersihkan bagian yang kotor sambil dikenakan ketika mandi.

Fungsi tutup closet itu penting, dapat mempertahankan partikel keluar dari lubang mengunakan tutup. Beberapa penelitian melihat penyebaran bakteri di lantai kamar mandi. Tim universitas Colorado menguji dengan laser dan melihat seberapa jauh droplet yang terbang ketika di flush.



Tim MIT menemukan teknik filter air dari bahan alami. Mengunakan batang kayu yang memiliki serat tembus air tapi menahan patogen. Cukup di potong dan dijadikan saringan pembersih air minum. Dapat membantu warga mendapatkan air bersih untuk penyerang air. Kecepatan sekitar 1 liter permenit.

LG kembangkan robot untuk disinfektan, dengan sensor AI untuk mengetahui gerakan disekitar. Robot membawa lampu UVC untuk membersihkan area yang sering disentuh. Bukan untuk pribadi, tapi ruangan dari kantor, sekolah atau restoran.

Banyak alat untuk penyemprot tanaman untuk kebun. Bagaimana bila kita membuat sistem penyiram tanaman di rumah. Disebut Sprinkle dapat menyebarkan air untuk menyiram tanaman. Dengan biaya murah, installasi mudah dan ketahui berapa banyak komponen yang dibutuhkan.

Anda sering melihat sebuah kantong kecil di dalam kotak barang elektronik, sepatu atau tas baru. Jangan dibuang, benda tersebut adalah silika gel. Bentuk seperti bola kecil bening, memiliki beberapa manfaat.

Virus, disini bukan berbicara virus computer. Tapi kesehatan dan penyakit terhadap manusia. Virus memiliki kemampuan melakukan replika tapi membutuhkan induk atau inang sel. Hal ini membedakan antara virus dan bakteri. Media menyebut virus kolera, apakah virus dan bakteri sama.



Bagaimana membuat Velcro lebih lebar. Anda pasti mengenal Velcro, digunakan seperti pengikat dan dapat dilepas pasang. Sering ditemukan di pengikat kabel charger smartphone, atau baterai. Velcro adalah salah satu penemuan di era abad ke 19, tepatnya pada 1931 oleh seorang insinyur Swis George de Mestral



Youtube Obengplus

Trend
No popular articles found.