Ketika smartphone dikembangkan dengan fitur hemat power. Produsen mulai mengelola sistem manajemen baterai langsung dari default OS Android.
Dengan battery saving dari OS produsen, produsen ingin penguna smartphone menikmati daya tahan baterai lebih lama.
Khususnya ketika baterai mendekati habis, bisa 15%, atau 10%. Agar masih memberi kesempatan ke penguna melakukan panggilan telepon.
Ternyata tidak semanis apa yang ditawarkan baik. Karena smartphone modern lebih banyak terhubung ke internet, termasuk jaringan kecepatan tinggi seperti 4G LTE.
Ada kompensasi yang harus ditiadakan ketika baterai smartphone mencapai titik kritis alias hampir habis.
Smartphone memang bermasalah dengan kapasitas baterai, karena sumber power dari baterai yang terbatas.
Ketika sistem smartphone dikembangkan, Google melakukan terobosan dimulai Android 6 Marsmallow.
Ketika penguna membiarkan smartphone dan tidak terhubung, sistem akan masuk ke sleep mode.
Dalam Doze mode, sistem akan menghemat baterai dengan membatasi aplikasi ke jaringan internet dan akses CPU.
Secara berkala sistem Doze mode akan melepas aplikasi untuk sinkronisasi dalam waktu singkat dan mengunci kembali.
Ketika smartphone digunakan, aplikasi dan koneksi kembali bekerja normal.
Google memberikan fitur sistem hemat baterai Doze mode, dirancang untuk penghematan power tanpa banyak mengorbankan aplikasi yang masih bekerja.
Seperti sistem Android One, OS tersebut dirancang Google tanpa campur tangan produsen. Produsen hanya membuat perangkat saja.
Smartphone dapat lebih hemat baterai tanpa banyak menganggu aplikasi yang ada. Walau ada saja produsen yang ingin mengutak atik OS Android dengan caranya sendiri.
Ada cerita lain dari OS produsen dalam fitur menghemat baterai.
Karena mereka merancang tambahan sistem Android dan mengabaikan fitur Doze Mode.
Produsen smartphone tidak mau membuat OS seperti Android Google sepenuhnya, dan mereka membuat sistem battery saving sendiri.
Agar smartphone mereka terlihat lebih canggih dengan baterai lebih kuat.
Menjadi pertanyaan, seperti apa rancangan sistem pengematan baterai. Lebih baik atau ada yang dikorbankan pada aplikasi smartphone.
Apa yang dipangkas sampai baterai smartphone lebih hemat dari Power Saving di OS smartphone.
Bagaimana ciri ciri OS Android pabrikan yang menganggu.
Ketika anda mengunakan smartphone, kadang aplikasi tidak bekerja dengan baik. Khususnya ketika baterai sudah mendekati low.
Kita merasa ada yang salah atau tidak merasakan perbedaan, karena aplikasi berjalan normal selama baterai masih cukup.
Tapi mulai kehilangan aplikasi yang tidak bekerja semestinya bila kapasitas baterai sudah turun. Misalnya notifikasi, atau chatting yang terasa lambat masuk.
Tentu kita bertanya, jangan jangan ini bug dari aplikasi yang di install.
Dan menanyakan ke pembuat app, tetapi disana dijawab semuanya baik baik saja.
Penguna lain juga tidak menyatakan ada masalah dengan model smartphone yang sama. Tentu membuang waktu anda untuk mencari masalah tersebut.
Beberapa produsen seperti Xiaomi, Oneplus, Samsung sampai Huawei merancang sistem battery saver sendiri.
Dan satu tim peneliti menemukan dan menyebut fitur
Dumpphone.
Dumpphone isitlah smartphone menjadi tidak berguna atau fungsinya tidak berguna seperti biasa.
Hanya bekerja di fitur utama, mungkin untuk beberapa aplikasi, serta menerima telepon dan SMS saja.
Aplikasi yang terhubung ke internet, aplikasi background, aplikasi otomatisasi mendadak tidak bekerja semestinya atau diperlambat.
Aplikasi yang tidak biasa mungkin digunakan oleh orang lain tapi bisa saja penting bagi kita bahkan terlihat seperti tidak bekerja.
Apa yang dilakukan oleh OS smartphone.
Tujuan utama untuk menghemat baterai, tentu tujuan tersebut baik.
Jadi aplikasi dibuat tidak bekerja karena dianggap tidak diperlukan. Beberapa penguna hanya mengaktifkan sekali atau dua kali sehari, tentu aplikasi tersebut tidak terlalu penting.
Masalahnya ada aplikasi yang penting bagi anda juga di "gergaji", alias dihentikan kinerjanya.
Walau aplikasi tersebut bukan aplikasi background, melakukan aplikasi Foreground, yang harus terus bekerja untuk anda.
Contoh mode Samsung battery saver, harus di set manual oleh penguna agar aplikasi tidak dihentikan / di kontrol sistem OS.
Beberapa masalah yang muncul.Aplikasi Foreground dihentikan secara default bila user tidak dapat mengkonfigurasi sendiri atau hal lain.
Bila aplikasi yang dihentikan, membuat user tidak mendapatkan data yang benar.
User akhirnya mengetahui, dan dapat memasukan daftar aplikasi untuk tidak distop karena diperlukan.
Beberapa aplikasi yang terkena dampak Battery Saver sebagai contoh.
ACR Automatic Call Recording
Aplikasi untuk merekam pembicaraan telepon.
Push Notification
Seperti aplikasi Kayako dapat ditutup tiba tiba.
Slack
Aplikasi untuk disain email di beberapa smartphone dianggap tidak penting dan di tendang keluar.
Davdroid
Tidak dapat sinkronisasi atau tidak bekerja otomatis.
Nine Sync
Aplikasi sinkronisasi juga terkend dampak sistem penghematan baterai.
VLC player
Pernah masuk daftar hitam di smartphone Huawei.
Dan aplikasi lain yang umumnya "tidak" digunakan secara umum.
Bila anda membutuhkan aplikasi yang penting dan ingin tetap aktif. Coba lihat sistem di battery saver aplikasi smartphone.
Dapat dicoba diatur, tergantung versi Android yang digunakan. Siapa ketika aplikasi tersebut mulai bekerja, aplikasi yang dibutuhkan mendadak di nonaktifkan.
Setting untuk OS Android 5 atau lebih rendah.Settings > Developer options.
Setting di Android 6 atau versi lebih tinggiPhone settings > Battery & power saving > Battery usage > Ignore optimizations > Turn on to ignore battery optimization for your app.
Atau masuk ke Doze di Settings > Developer options. Dan pilih Turn Off Doze
Setting di Android 7Butuh teknik khusus, silakan melihat keterangan di web Android
Setting di Android 8Phone settings > Apps & Notifications > Your app > Background restrictions or Background limits are not enabled for the app.
Fitur OS battery saver smartphone yang menekan kinerja aplikasi1. Huawei kecuali Nexus 6P. TaskKiller tersebut adalah aplikasi PowerGenie akan di Kill oleh OS bawaan Huawei bila tidak dimasukan dalam daftar di Whitelist.
2. Samsung (khususnya setelah update Android P). Adaptive battery dan Put apps to sleep.
3. Oneplus
4. Xiaomi kecuali smartphone terinstall Android One
5.Meizu
6. Asus
7. Wiko - Dapat di masukan di daftar Whitelist Eco Mode
8. Lenovo
9. Oppo - masih memiliki fitur baik. Masukan di App List di ColorOS Safecenter
10.Nokia termasuk OS Android One dimasukan fitur Battery Saver Nokia sendiri Evenwell dan DuraSpeed
11. Sony - Hindari pengunaan Stamina mode, atau jam alarm anda juga di kill.
Produsen lain tidak menempatkan fitur battery saver terlalu berlebihan seperti
- HTC
- AOSP (Pixel, Nexus)
- Mungkin vendor lainnya.
Apa yang anda lakukan dengan battery saver buatan OS produsen
Sekali lagi tentang artikel ini, selama
smartphone yang anda gunakan baik baik saja.
Tidak perlu mengutak utik apapun. Karena produsen menyediakan penghemat baterai dengan baik untuk daya tahan baterai.
Dan sebagian penguna terbantu dengan sistem penghematan baterai, dan smartphone dapat digunakan lebih lama dengan menghentikan aplikasi dari sistem OS yang berjalan.
"
Kecuali" aplikasi di smartphone terlihat menganggu, aplikasi yang dibutuhkan memiliki masalah ketika mendekati LowBat
Dapat mencoba dengan merubah setting fitur penghemat baterai dari bawaan OS Produsen.
Mungkin masalahnya ada dibagian battery saver milik OS Smartphone anda sendiri.
Bila aplikasi Android mendadak seperti tidak bekerja normal, tidak mencatat data yang anda perlukan pada kasus tertentu. Boleh diperiksa bagian sistem battery saver dari smartphone anda. Siapa tahu masalahnya ada disana.
Update terakhir 30 Mei 2021
+
dontkillmyapp.com